di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
"A-hah, enggak kok Bu, aku cuma beli beberapa kebutuhan dapur aja, soalnya kemarin gak kebeli" kata ku asal
"Oh begitu ya!... Ya sudah kalau begitu saya duluan ya nona"
"Iya Bu!"
Setelah Ibu-ibu itu berlalu, akupun buru-buru melakukan pembayaran di kasir dan mengikuti ibu-ibu itu
"Ibu tadi seperti nya sangat mengenal kak Nira dengan baik, ku pikir dia pasti tinggal di tempat yang tidak jauh dari kak Nira" gumam ku sambil tetap fokus mengikuti ibu-ibu tadi
Ku lihat ibu itu menaiki sepeda motor bersama dengan seorang pria, Akupun memutuskan untuk menaiki taksi agar tidak kehilangan jejaknya, Beberapa menit kemudian, aku melihat mereka masuk kesebuah gang yang isinya perumahan semua, ibu itu berhenti di depan salah satu perumahan, dan di sana sepertinya ada beberapa ibu-ibu yang sedang berkumpul di teras rumah sambil mengobrol
Akupun turun setelah melakukan pembayaran pada sopir taksi yang ku tumpangi, ku lihat ibu tadi menyempatkan menyapa beberapa ibu-ibu di sana sebelum kemudian ia masuk membawa belanjaan nya
akupun memberanikan diri untuk mendekati ibu-ibu itu, saat aku sudah hampir sampai di posisi mereka tiba-tiba salah satu dari mereka memanggilku
"Eh, ada mbak Nira, tumben banget keluar rumah, kok sendirian aja, anaknya mana?"
Kini aku sudah mulai terbiasa setiap kali ada yang menanyakan tentang anak kak Nira, mungkin memang benar dia sudah punya anak
"Ah, i-iya Bu, ma-maaf sebelumnya, saya bu-bukan kak Nira" kataku memberi tau ibu itu kalau aku bukan kak Nira
ku lihat ekspresi wajah ibu-ibu itu berubah, mereka kelihatan bingung saat aku mengatakan kalau aku bukan kak Nira
"Mbak, maksudnya apa, kalau mbak bukan mbak Nira, lalu siapa?" tanya ibu tadi
"A-hah, Ma'af karna saya udah bikin ibu-ibu bingung, sebenarnya saya adik kembarnya kak Nira, nama saya Alea" jelas Ku memperkenalkan diri
Mereka saling melempar tatapan satu sama lain, beberapa kemudian merekapun tersenyum dengan sangat ramah padaku
"Oalah,.. Ternyata adik kembar nya toh, pantes muka nya sama, hahahaa!" sahut ibu lainnya
"E-umm,.. Maaf Bu, kalau boleh saya mau tanya!" tanyaku
"Nanya apa mbak, tanya aja, gak perlu sungkan"
"Sebenarnya saya datang kesini tanpa sepengetahuan kakak saya, niatnya saya mau kasih kejutan. buat dia, tapi saya gak tau alamat rumahnya di mana" kataku sambil menggaruk kepala ku yang tak gatal
"Maksud mbak mau tanya alamat rumah nya?!"
"Iya Bu!" jawabku cepat
"Itu mbak, rumah yang ada di ujung gang, yang cat biru sama putih" kata ibu itu sambil menunjuk ke arah rumah yang berada di ujung gang
"Oh, iya Bu makasih banyak ya Bu, kalau begitu saya permisi...!"
"Iya mbak, sama-sama!!"
Aku pun segera berlalu dari hadapan kumpulan ibu-ibu itu, aku terluka melangkah ke ujung jalan mendekati rumah yang di maksud, saat hampir sampai aku langsung di kagetkan dengan pemandangan yang sangat mengejutkan
Di teras rumah, ada kak Nira yang sedang duduk bersantai bersama dengan anaknya yang berada di gendongannya
"Kak Nira!!" panggil ku dengan suara lantang
aku melihatnya dan kak Nira juga melihatku, dia seperti sangat terkejut, ekspresi seperti orang yang baru saja melihat hantu, ia langsung bangkit dari duduknya dan bersiap akan masuk ke rumah, tapi aku dengan cepat berlari untuk menghentikannya
"Kak Nira tunggu!" panggilku
Kak Nira akhirnya berhenti, dia menatapku dengan tatapan seperti orang yang ketakutan, aku bisa melihat dengan jelas tangan nya bergetar dan matanya berkaca-kaca
Aku melihat bayi kecil yang saat ini berada dalam gendongannya "Kak Nira... Dia anakmu?!" tanyaku dengan suara lirih
"Ma'af" hanya kata itu yang berhasil lolos dari mulutnya
Setelah beberapa saat, dia mempersilahkan aku masuk, dan dia juga membiarkan aku menggendong putra nya. Aku menatap wajah mungil itu, dia sangat tampan dan lucu sekali, aku mengelus pipi nya yang gembul dan menggemaskan. "Kak, siapa nama keponakan ku ini?" tanyaku
Kak Nira menghampiri ku dan duduk di sebelah ku, aku bisa merasakannya tapi tatapan mata ku tak bisa teralihkan dari wajah si kecil tampan ini. "nama nya Ardian Erlangga" jawab kak Nira
"Nama yang sangat indah, sesuai dengan rupa nya yang sangat tampan" ucap ku sambil tersenyum dan fokus menatap wajah mungil nan menggemaskan itu
"Berapa usianya sekarang?!" sambung ku
"Dua hari lagi usianya genap sebulan" jawab kak Nira lirih tapi aku masih bisa mendengarnya
Aku pun berbalik menatap kak Nira yang saat ini duduk di samping ku, ia menatap wajah putranya, aku. Ida merasakan tatapan itu mengandung kasih sayang yang begitu besar
"Kak, tidak kah kau ingin menjelaskan sesuatu padaku?" tanya ku
Kak Nira menatapku, dia seperti menyimpan sesuatu dari ku, dan aku tau itu, mungkin kah kali ini dia akan mencari alasan lagi namun kali ini aku akan pastikan kalau aku tidak akan pernah tertipu lagi olehnya
"Lea, maafkan Kakak, sebenarnya kakak tidak bermaksud untuk menyembunyikan ini dari mu, tapi kakak terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya"
Kak Nira berhenti sejenak dan dia terlihat sedang menghela nafas, sementara aku tetap diam dan menunggu kelanjutan dari cerita nya
"Kakak melakukan ini semua karna kakak punya alasan, kakak tau apa yang kakak lakukan adalah sebuah kesalahan besar, tapi bagai manapun kakak juga seorang wanita normal dan sudah menikah selama bertahun-tahun, suatu kewajaran jika kakak menginginkan sebuah sentuhan dari lelaki yang berstatus sebagai suami kakak, tapi... Nyatanya... Bahkan dia tak pernah menyentuh kakak sama sekali, kakak merasa terhina atas perlakuan mas Daniel selama bertahun-tahun
Dulu bahkan dia sendiri yang datang dan memohon agar kakak mau menikah dengannya, tapi nyatanya dia bahkan tak menginginkan kakak sama sekali, mungkin segala kebutuhan materi kakak, dia sudah melakukannya, tapi bahkan hanya untuk sekedar berbagi kamar pun dia tak pernah mau setiap kali kakak mengajaknya"
Aku merasa iba saat mendengar penjelasan dari kak Nira, tapi di sisi lain entah bagai mana dengan mas Daniel jika dia mengetahui semuanya, "Tapi kak, bukan berarti kakak bisa berselingkuh dari nya, apalagi sampai hamil dan memiliki anak seperti ini, bagai mana kakak akan menjelaskannya jika mas Daniel tau tentang ini semua"
"Entah lah, kakak akan lihat nanti, setelah Ardian berusia dua bulan kakak berencana akan kembali bertukar posisi dengan mu"
Aku terdiam saat mendengar kata bertukar yang di ucapkan oleh kak Nira
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea