Lanjutan Mr. Arrogant. Harap bijak dalam memilih bacaan yang tepat!! NOVEL INI BERISI KEHALAUAN SANG AUTHOR. BUAT YANG CARI BACAAN RINGAN DAN UNTUK HIBURAN SEMATA DI SINI TEMPATNYA.
Sebuah kisah percintaan dari dua wanita kembar yang dijuluki twin D dengan seorang pria dingin bernama Leo Richard.
"Aku pikir aku akan bertunangan dengan wanita yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang sangat ketus dan tidak berperasaan" Leo Richard.
"Kenapa aku bisa terjebak diantara mereka?" Daylily
"Aku sangat bahagia, karena pria yang aku cintai. Ternyata juga mencintaiku. Dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Daisy.
Bagaimanakah kehidupan percintaan mereka? Yuk kita lanjut☺️
Ini adalah seri ke empat dari Novel Menikahi jd yang ke 2, Mr. Arrogant dan Miss Culun Meet Mr Perfect.
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
"Tunggu dulu Kak ... !" Daisy, menarik tangan Kak Antoni. Hingga Kak Antoni, mau tidak mau kembali duduk di samping Daisy. "Bukankah Kakak pernah mengatakan, sudah menganggap aku dan Lily sebagai adik?"
"Tentu saja, aku ini sudah menganggap kalian sebagai adikku." Jawab Antoni.
"Maka dari itu, tolonglah kedua adikmu ini!" Pinta Daisy.
"Masih banyak cara lain Daisy, dan aku tidak ingin terjebak dalam pernikahan dengan wanita yang sudah aku anggap sebagai adik." Ucap Antoni.
"Tapi Kak, sudah tidak ada waktu lagi. Aku tidak mungkin menyewa seorang pria untuk menjadi suamiku." Ucap Daisy, lalu langsung terdiam. "Eh tunggu dulu, tentu saja aku bisa menyewa laki-laki untuk menjadi suamiku." Daisy langsung tersenyum penuh arti.
"Kau mau apa? Jangan bilang kau mau menyewa pria asing untuk menikah denganmu?" Antoni mendekatkan wajahnya kearah Daisy.
"Tentu saja Kak, itu satu-satunya cara agar aku bisa membuat Lily dan Kak Leo menikah." Daisy tersenyum bahagia.
Membuat Antoni langsung menghela nafasnya. "Dengar Daisy, kau jangan pernah melakukan tindakan bodoh yang akan merugikan dirimu sendiri."
"Aku ini tidak bodoh Kak!" Seru Daisy.
"Tapi Daisy, bagaimana kalau pria itu ..." Antoni tidak melanjutkan perkataannya, saat mendengar suara teriakan dari seorang wanita yang sangat dikenalnya.
"Daisy ... !" teriak Lily dari arah depan, lalu berjalan menghampiri Daisy. "Ayo kita pulang." Ajak Lily, sambil menatap orang yang duduk disebelah Daisy. "Kak Antoni disini?"
"Ya, dan kau itu!" Antoni menjewer telinga Lily.
"Aw .." Pekik Lily, lalu mengusap telinganya yang tadi di jewer oleh Kak Antoni.
"Lain kali, kau itu jangan meninggalkan Daisy di Mall! Tapi tinggalkan adikmu itu di perpustakaan, biar otaknya lebih pintar sedikit. Agar tidak punya ide untuk menyewa ..." perkataan Antoni, Langsung terhenti saat tangan Daisy menutup mulutnya.
"Menyewa apa?" tanya Lily, dengan bingung.
"Em .. em .." Mulut Antoni, berusaha untuk berbicara pada Lily.
"Kau jangan dengarkan dia Kak, dia itu kan dokter mesum. Jadi otaknya suka berpikiran yang aneh-aneh." Daisy, berkata dengan tangan yang masih membungkam mulut Kak Antoni.
"Oh ... , ayo Daisy kita pulang!" Ajak Lily, sambil berjalan kearah mobilnya.
Melihat Lily yang pergi, Daisy langsung melepaskan tangannya dari mulut Kak Antoni. "Awas kalau Kak Antoni, sampai berani mengatakan pada Lily atau yang lainnya. Aku akan buat hidup Kak Antoni menderita!" ancam Daisy, dengan tatapan tajamnya. Lalu berjalan menyusul Lily.
Antoni yang mendapatkan ancaman dari seorang gadis yang masih berusia sembilan belas tahun. Hanya bisa tertawa sinis, lalu berjalan kearah mobilnya. Bagi Antoni, apa yang akan terjadi nanti pada Daisy. Dia tidak akan pernah ikut campur lagi, karena dirinya sudah berusaha menasehatinya, namun Daisy tidak mau mendengar nasehatnya sama sekali.
..........
Mansion Utama.
Nayra yang sedari tadi menunggu kedua putri kembarnya dengan cemas, akhirnya bisa bernafas dengan lega saat melihat Lily dan juga Daisy berjalan masuk ke dalam mansion utama.
"Lily, tunggu nak!"
"Ya Bu." Lily menghentikan langkahnya, begitu pun dengan Daisy.
"Ini ada titipan untukmu." Nayra memberikan sebuah paper bag, bertuliskan sebuah merek terkenal pada Lily.
"Dari siapa Bu?" tanya Lily, sambil melihat isi paper bag yang di dalamnya ada sebuah Dus bag.
"Kau bukalah, nanti kau akan tahu dari siapa." Jawab Nayra, sambil tersenyum pada Lily.
"Baiklah Bu, aku masuk ke kamarku dulu." Lily lalu mencium pipi Ibunya, dan berjalan kembali ke dalam kamarnya.
"Untuk aku mana Bu?" tanya Daisy, sambil menadahkan kedua tangannya.
"Kalau kau mau mendapatkan, apa yang Lily dapatkan. Maka cepatlah kau memiliki kekasih!"
"Kekasih? Berarti hadiah tadi dari Kak Leo?" tanya Daisy, dengan terkejut.
"Ya sayang, tadi Ibu sengaja tidak beritahu Lily kalau itu dari Leo. Karena kalau Ibu memberitahunya, maka barang itu akan langsung di tolak oleh Lily tanpa melihat dulu apa isinya." Terang Ibu Nayra.
"Oh ... " gumam Daisy, lalu teringat akan sesuatu. "Bu, tadi kami bertemu dengan Kak Leo sedang jalan bersama wanita cantik."
"Wanita cantik?" Nayra mengerutkan keningnya
"Ya Bu, wanita itu sangat cantik. Bahkan mereka terlihat sangat mesra sekali." Ucap Daisy, dengan suara yang ketus.
"Kau pasti salah liat! Karena setahu Ibu, Leo itu tidak pernah dekat dengan wanita mana pun."
"Ibu, aku tidak akan salah lihat. Bahkan aku sampai ditinggal oleh Lily, karena Lily sangat marah saat melihat Kak Leo bersama wanita itu."
"Lily marah?" Nayra terdiam, lalu tersenyum. "Kau masuklah ke kamar, nanti Ibu akan cari tahu siapa wanita itu."
"Oke Bu." Daisy lalu mencium pipi kiri dan kanan Ibunya, dan berjalan masuk kedalam kamarnya.
Sementara Nayra yang masih berada di ruang tengah, menatap pada punggung Daisy yang sudah masuk kedalam kamarnya. "Kalau Lily marah, itu tandanya Lily juga mencintai Leo!" gumam Nayra, dalam hati. "Aku harus memberitahu Kenzo, dan meminta Kenzo untuk mencari tahu siapa wanita yang tadi bersama dengan Leo." Nayra lalu berjalan masuk kedalam kamarnya.