Bratt Wilson, pria berdarah Inggris-Indonesia yang sudah menginjak usia 35 th. Diusianya yang sudah matang, Bratt memilih untuk tidak menikah. Karena trauma melihat kehancuran rumah tangga orangtuanya, membuat Bratt menganggap pernikahan hanya lah tempat untuk menambah masalah hidup.
Meski tidak menikah, Bratt masih bisa menyalurkan hasratnya dengan memakai jasa wanita bayaran.
Hingga akhirnya Bratt bertemu dengan Alea Andara. Rasa ingin memiliki Alea sangat lah besar meski Bratt tahu kalau Alea sudah memiliki suami.
Apakah rasa ingin memiliki itu hanyalah sekedar obsesi Bratt atau karena memang Bratt telah jatuh cinta pada Alea?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Pura-pura Membantu Alea
Kini Alea sudah berada di ruang kerja Bratt dan duduk disofa bersebelahan dengan Bratt.
"Katakan apa yang terjadi." Ucap Bratt seolah-olah tidak tahu apa-apa.
"Saya tidak tahu harus mengatakan apa Tuan, nalar saya masih belum bisa menerima apa yang saya lihat di video tadi." Balas Alea sambil menangis.
"Video apa? Apa saya boleh melihat-nya?" Tanya Bratt.
"Video suami saya dengan wanita lain, Tuan." Jawab Alea.
"Bukankah suami mu sedang berlayar?"
"Itu lah Tuan, setengah hati saya menolak percaya tapi setengah hati saya yang lain percaya kalau yang ada dalam video itu adalah suami saya setelah melihat tatto jangkar dan nama suami saya di punggung pria yang ada di video."
"Apa boleh saya melihat video itu? Biar saya periksa apa video itu dibuat baru atau itu hanya video lama yang di kirimkan pada mu untuk menghancurkan rumah tangga mu." Tanya Bratt.
"Saya yakin itu video baru Tuan, karena tatto jangkar itu di buat setelah kami menikah dan saya juga memiliki tatto yang sama dengan suami saya hanya bedanya suami saya di punggung sebelah kiri kalau saya di dada sebelah kanan saya Tuan." Jawab Alea.
"Dada sebelah kanan?" Gumam Bratt dalam hati, otaknya langsung berfantasi liar.
"Apa boleh saya melihat-nya?" Tanya Bratt tidak sadar.
"Hah, apa Tuan?" Tanya Alea merasa ambigu dengan pertanyaan Bratt.
"Ah.. maksud saya, video-nya bukan tatto-nya." Cepat-cepat Bratt meralat kata-katanya.
Alea pun mengangguk.
"Boleh saya pinjam ponsel Anda, Tuan? Saya tidak bawa ponsel."
Dengan senang hati Bratt memberikan ponsel-nya dan membuka kode pin ponsel-nya lalu memberikan ponsel itu pada Alea.
Alea pun mengambil ponsel itu dari tangan Bratt lalu membuka email-nya dari ponsel Bratt.
"Ini Tuan." Ucap Alea sambil memberikan ponsel itu pada Bratt.
Bratt pun mengambil ponsel itu dari tangan Alea dan pura-pura mengamati video yang sedang berputar di dalam-nya.
"Bukankah ini Nyonya Rebecca." Kata Bratt pura-pura kaget.
"Anda mengenal wanita tua itu Tuan?"
Bratt menganggukkan kepalanya.
"Memang tidak mengenal secara pribadi, tapi Nyonya Rebecca tinggal di gedung apartemen yang sama dengan ku."
"Benarkah? Kalau begitu ayo Tuan kita susul mereka ke apartemen wanita tua itu." Ucap Alea dengan segenap emosi di jiwa.
"Hey, jangan gegabah! Untuk memergoki pasangan selingkuh, kita harus buat strategi." Balas Bratt.
"Saya sudah tidak sabar memergoki mereka Tuan!"
"Tenang. Saya akan membantu mu untuk memergoki suami mu, tapi kau harus tenang dan ikuti saja permainan ku. Kau mengerti?!"
Alea pun menganggukkan kepalanya setuju. Dan Bratt pun tersenyum penuh kemenangan.
"Aku tidak menyangka suami mu yang terlihat baik dan setia itu ternyata sanggup melakukan ini pada mu." Ucap Bratt mengompori.
"Saya juga Tuan, saya juga tidak menyangka Mas Jonas tega berbuat ini pada saya! Pantas saja sudah lama Mas Jonas tidak bisa di hubungi." Tangis Alea kembali pecah.
Mendengar tangis Alea pecah, Bratt pun memeluk Alea sambil mengusap punggung Alea.
"Sudah jangan menangis, laki-laki seperti itu tidak pantas untuk kau tangisi!" Ucap Bratt menenangkan Alea.
Sepuluh menit kemudian.
Setelah Alea tenang, Bratt pun menyuruh Alea untuk kembali bekerja. Tapi Bratt berjanji setelah pulang kerja, Bratt akan membantu Alea menguntit Jonas.
Setelah Alea keluar dari ruang kerjanya, Bratt kembali memantau kamera tersembunyi yang ada di apartemen Nyonya Rebecca hanya sekedar memastikan apakah Jonas masih berada di unit apartemen itu.
Setelah memastikan Jonas dan Nyonya Rebecca masih ada di apartemen itu, Bratt pun menghubungi Dan lalu meminta Dan untuk memantau pergerakan Jonas, seandainya Jonas keluar dari gedung apartemen.
*
*
*
Bersambung...