Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil
"Tadi aku membelikan martabak untuk, Adelia. Dia menerimanya dengan senang hati,aku juga senang bu. Gak masalah sedikit demi sedikit, meluluhkan hatinya". Alfan, menceritakan kepada ibunya.
"Baguslah, besok belikan baju baru. Gak papa keluar uang sedikit, agar dia percaya kamu benar-benar berubah. Apa lagi Adelia, sudah memiliki segalanya. Warisan dari bi Jum, lumayan banyak. Kebun petai di belakang rumah, lumayan luas. Pasti banyak uangnya, ketika panen nanti". Bu Norma, tersenyum sumringah.
"Benar bu, sekalian untuk menambah tabungan nantinya. Hasil jualan petai nanti,aku simpan di tabungan ATM. Agar dia tidak menghamburkan uangnya, Adelia bodoh bu. Kita bisa memanfaatkannya,kalau bisa warisan bi Jum jatuh ke tangan kita". Alfan, tidak sabar rujuk dengan Adelia dan menguasai seluruh warisannya.
"Aku setuju dengan ide mu, Alfan. Setelah kita menguasai seluruh warisannya,enak jadinya. Sekalian Adelia,jadi pembantu gratisan di rumah nanti. Kamu bisa pecat Yuni,ibu gak suka". Bisik bu Norma, dengan anaknya.
"Sama bu,aku enek melihat wajahnya sok kecantikan segala. Sekarang Adelia, sudah berubah dan berpenampilan cantik. Tidak seperti dulu,jelek,kusam,hitam lagi. Sekarang aku sudah tertarik dengan Adelia,gak sabar pengen bersama lagi". Alfan, terlihat senang.
"Benar sekali, nak. Intinya kamu berusaha untuk membujuk Adelia,jangan sampai dia menikah dengan pria lain". Bu Norma, menyetujui anaknya kembali kepada istri yang dulu.
Cuman Adelia,yang memperlakukan dirinya seperti ibunya sendiri. Tanpa ada marah-marah gak jelas, tidak seperti Yuni terkadang bersikap kasar.
Diam-diam Yuni, mendengar pembicaraan mereka. Tak lupa Yuni, memberitahu akal bulus mereka berdua kepada Adelia.
[Terimakasih, informasinya]. Adelia.
Yuni, tersenyum dan menyusun rencana liciknya untuk mendapatkan Alfan. "Kalian berdua ingin menyingkirkan ku,jangan harap bisa. Aku akan menjerat Alfan,dalam pelukanku dan menjadikan seorang istri".
Yuni, berlalu pergi ke dapur dan menyiapkan makan malam. "Yuni!Yuni,mana makanan ku. Aku sudah lapar!". Teriak bu Norma,dari kamar.
"Iya, sebentar bu!". Jawab Yuni, deh kesal karena bu Norma sering marah-marah kepadanya."Menyebalkan sekali, marah-marah terus". Gerutunya, menuju ke kamar bu Norma.
"Tumben sekali kamu telat, Yuni? Biasanya cekatan mengurus ibuku,". Alfan, melirik tajam ke arah Yuni.
"Badanku tidak enak mas, kemungkinan kecapean". Jawab Yuni, memasang wajah sedihnya.
"Muka kamu pucat sekali, sudah minum obat apa belum?". Tanya bu Norma, memandang wajah Yuni.
"Tidak bu,gimana mau minum obat. Keluar rumah saja, tidak ada waktu". Jawab Yuni, tersenyum kecil.
"Alfan, belikan obat untuk Yuni. Kalau dia sakit,siapa yang mengurus ibu". Perintah bu Norma, langsung.
"Iy-iya bu,". Jawab Alfan, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Yuni, telaten menyuapkan makanan ke mulut bu Norma. "Ueekkk.... Ueeekk...". Yuni, berlarian ke luar kamar. Entah kenapa, tiba-tiba mual-mual saja.
Bu Norma, langsung kebingungan karena Yuni mual-mual. "Yuni, benar-benar sakit. Kenapa dia mual-mual,apa jangan-jangan Yuni?". Bu Norma,jadi gelisah gusar takut terjadi sesuatu antara Alfan dan Yuni.
Akhirnya Yuni, berbaring lemah di ranjang dan menunggu kedatangan Alfan. Tak berselang lama, Alfan datang dan masuk kedalam kamar Yuni.
"Ngapain memintaku untuk beli testpack segala? Jangan sampai ibu, mengetahui semuanya". Alfan, sudah gelisah karena Yuni meminta bantuan untuk membelikan tes kehamilan itu.
"Mas Alfan, kalau aku hamil bagaimana? Nikahi aku mas, bagaimana dengan anak dalam kandungan ini? Lalu, apa kata orang lain. Tolong mas, nikahi aku". Pinta Yuni,kepada Alfan yang frustasi.
Alfan, menyesal karena tergoda dengan Yuni. Ketika malam hari, Yuni tengah di dapur dan mengenakan baju transparan. Memperlihatkan lekukan tubuh dan gunung kembar yang menggoda. Di kala Alfan,ke dapur dan merasa haus. Apa lagi sudah lama melakukan hubungan suami-istri,dia tidak bergairah dengan Devi.
Yuni, tersenyum dan membelai Alfan sampai tergoda dan terjadi hubungan terlarang. Ketika Alfan, masih berstatus suami Devi. Alfan, merasa senang karena menuntaskan hasratnya. Apa lagi Yuni, menyerahkan dirinya dengan percuma.
"Kamu harus bertanggung jawab,mas!". Kata Yuni, sudah menangis kesegukan.
"Apa! Aku tidak bisa menikahi mu, Yuni. Aku tidak mau kehilangan Adelia,jika akun menikahi dapat apa? Sedangkan kamu, menumpang di rumah ini. Kalau Adelia,dia memiliki banyak warisan. Gugurkan kandungan mu, akan aku bayar berapapun". Tegas Alfan, dengan tatapan tajam.
"Tidak mau mas,aku bakalan bilang kepada mbak Adelia. Kalau aku hamil anakmu,akan aku beritahu kepada orang lain!". Teriak Yuni, lumayan keras.
Plakkkk....
"lancang sekali kamu, Yuni!". Alfan, menampar wajah Yuni karena geram terhadapnya. "kita melakukannya sama-sama suka,aku tidak perduli dengan kehamilan mu. Siapa suruh mau ngangkang di depan pria,yang bukan suaminya. Ck, wanita murahan. Awas saja, kalau Adelia mengetahui kehamilan ini. Aku tak segan-segan membunuhmu dan anak ini". Ancam Alfan, dengan amarah sudah memuncak.
Yuni, menyentuh pipinya yang terasa panas dan perih. Dia terduduk di tepi ranjang, terhayung ke belakang. Tamparan Alfan, lumayan keras rupanya.
Alfan,keluar dari kamar dengan perasaan dongkol dan marah. Dia meminum segelas air putih, sampai habis. "Aaarghhh....Aku harus mendapatkan Adelia,baru bisa tenang". Gumamnya Alfan, mengusap rambutnya belakang.
"Alfan! Alfan!". Teriak bu Norma, memanggil nama anaknya. Karena dia mendengar penjelasan dari anaknya,jika pikirnya salah menebak.
"Ada apa,bu? Jangan meminta aneh-aneh, Yuni sedang sakit dan perlu istirahat". Kata Alfan, masuk kedalam kamar ibunya.
"Jawab dengan jujur Alfan,kenapa Yuni mual-mual? Apa jangan-jangan dia hamil,jangan bilang kalian melakukan hubungan terlarang!". Bentak bu Norma, dengan tatapan tajam.
Glekkkk...
Alfan, terdiam dan bingung harus menjawab apa. Apa yang di katakan ibunya, memang benar dan dia sangat menyesali perbuatannya.
"Alfan! Jawab pertanyaan ibu, jangan menutupi semuanya!". Teriak bu Norma, lagi. Dadanya terasa sesak, nafas tak beraturan.
"Aki hamil bu, anaknya mas Alfan". Sahut Yuni,di ambang pintu dan menyunggingkan senyumnya.
"Yuni,stop! Lancang sekali kamu,ha!". Teriak Alfan, sekarang ibunya mengetahui yang sebenarnya.
"Tidak! Itu tidak mungkin benar,anak itu bukan anaknya Alfan". Bentak bu Norma, menggeleng kepalanya.
"Kapan aku keluar dari rumah ini,bu? Kami melakukannya berkali-kali, ketika ada kesempatan. Bahkan di dapur,ruang tamu,di kamar mas Alfan dan kamarku". kata Yuni, tidak memperdulikan tatapan tajam dari Alfan.
Alfan, mengusap wajahnya dengan kasar.Karena Yuni, lancang mengatakan semuanya. "Yuni,stop! Jangan teruskan lagi,paham". Tegasnya.
"Tidak,itu tidak mungkin. Alfan,kamu benar-benar bodoh! Bagaimana dengan Adelia,ha? Kita tidak mendapatkan apa-apa,dimana akal sehatmu Alfan. Menikahi Yuni, tidak ada untungnya sama sekali. Dia miskin jauh lebih buruk dari, Devi". Bu Norma, melontarkan kata-kata yang tidak baik kepada Yuni.
Yuni, mengepalkan kedua tangannya. Karena dirinya di rendahkan begitu saja,belum lagi Alfan tidak mau bertanggung jawab atas kehamilannya.
Sadar, eling lah bu dah tua, cacat pula eh masih doyan banget harta duniawi..
Alfan berbakti siy ke ibunya cuma ga bisa kontrol nafsu syah*at nya..
Semangaat thor, ditunggu karya2 lainnya..
Tengkyuuuu..