Velicia dianggap berselingkuh dari Jericho setelah seseorang memfitnahnya. Jericho yang sangat membenci Andrew—pria yang diyakini berselingkuh dengan istrinya, memutuskan untuk menceraikan Velicia—di mana perempuan itu tengah mengandung bayi yang telah mereka nanti-nati selama tiga tahun pernikahan mereka, tanpa Jericho ketahui. Lantas, bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilylovesss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menumpang?
****
Malam ini, Jericho memutuskan untuk kembali ke rumahnya yang sudah ditinggal beberapa hari sejak ibunya meninggal dunia. Ia tidak perlu merasa khawatir meninggalkan ayahnya, sebab Jaks sudah ditemani oleh saudara-saudaranya.
Jericho merasa ia harus segera kembali ke kantor, tetapi Jeremy justru melarang pria itu dengan keras. Ia yakin, saat ia berada di rumah seorang diri, ia pasti akan merasa frustasi dan kesepian.
Tiba-tiba saja Jericho terpikirkan pada Velicia. Perempuan itu belum juga Jericho temui. Bahkan saat pemakaman Nathalie, Velicia tidak ada di sana. Bisa jadi karena Velicia memang tidak tahu ibunya meninggal dunia. Atau kemungkinan besarnya memang perempuan itu sudah tidak ingin terikat dengan keluarganya lagi.
"Tuan ...."
Dari arah belakang, Jericho mendengar suara dari Seina yang berlari ke arahnya. Untung saja pria itu belum sempat menarik pintu mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan halaman.
"Ada apa, Seina? Kenapa kau terlihat sangat terburu-buru?"
Seina masih sibuk mengatur napasnya. Kemudian, salah satu kakinya melangkah sekali lagi agar jarak dengan Jericho sedikit lebih dekat darinya.
"Boleh kah saya ikut bersama Tuan Jericho? Ibu saya mendadak pergi tanpa mengatakan apa pun. Dia meninggalkan saya begitu saja. Sekarang, saya bingung, Tuan. Saya takut jika harus pergi ke halter seorang diri."
Jericho terlihat bimbang. Tadinya, ia juga mengira jika Seina memang sudah pergi meninggalkan rumah kedua orang tuanya sejak makan malam selesai. Jericho bahkan membiarkan dirinya pulang sedikit lebih malam agar Seina dan ibunya pulang lebih dahulu.
Namun, Seina justru tiba-tiba berlari ke arahnya. Membuat Jericho merasa bimbang antara menolong perempuan itu atau memberikan alasan yang seakan mengusirnya.
"Kenapa bisa bibi Anne meninggalkanmu?"
Raut wajah Seina mendadak lesu. Tarikan napasnya terdengar jelas di telinga Jericho. Kemudian, Seina menundukkan kepalanya. Membiarkan Jericho semakin penasaran dengan apa yang telah terjadi padanya.
"Seina?" panggil Jericho.
"Saya sedang bertengkar dengan ibu saya, Tuan. Itu lah alasannya mengapa dia bisa pergi begitu saja tanpa memberitahu saya terlebih dahulu. Saya juga merasa terkejut saat melihat ibu saya sudah tidak ada di kamar lagi."
Jericho menggaruk jidatnya sekilas. Apa yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah tentang pembicaraan Jeremy tentang Seina yang mengatakan padanya jika Seina bukanlah perempuan biasa. Jujur saja, Jericho sangat bimbang sekarang. Apalagi, sejak ia mengenal dengan Velicia, ia sama sekali tidak pernah membawa perempuan lain di dalam mobilnya.
"Tuan, kau tidak akan membiarkanku sendirian, bukan? Saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya juga tidak memiliki uang. Uang saya sudah dibawa oleh ibu."
"Seina ...."
"Kalau memang Tuan Jericho tidak ingin menolong saya, mungkin akan lebih baik saya meminta tolong kepada orang lain saja yang saya temui di depan gerbang depan," ucap Seina sedikit frustasi.
Seina perlahan mulai melancarkan aksinya. Kedua kakinya mulai melangkah mendahului Jericho agar pria itu semakin merasa iba kepadanya. Ia yakin, Jericho akan menghentikan langkahnya, kemudian mereka akan pergi bersama-sama di dalam mobil mewah yang ingin sekali Seina naiki tersebut.
"Seina ...." panggil Jericho, membuat perasaan Seina mendadak melambung tinggi. Segera, perempuan itu menoleh kembali pada Jericho dengan senyum manisnya.
"Ada apa, Tuan?"
"Bagaimana semisal saya memesankan taksi untukmu? Saya bisa menunggu di sini sampai taksinya datang."
"Sialan!"
****
"K-kau tidak akan mengatakan semua itu kepada Andrew, kan?" Sharine nampak ketakutan sebelum mereka sampai di rumah Velicia. Sharine yakin, Andrew pasti sudah ada di rumah itu menunggu mereka pulang dengan selamat.
"Memangnya kenapa kalau aku memberitahunya?"
"Velicia ... jangan membuat gara-gara denganku. Aku juga tahu jika kau tidak mengetahui semua itu sejak lama. Kau mengetahuinya baru-baru ini saja, kan?"
Velicia tertawa kecil. Raut wajah cemas yang ditampilkan oleh Sharine membuatnya ingin tertawa dengan keras jika saja dia memiliki energi yang banyak. Sayang sekali, Velicia masih merasakan sedikit lemas di tubuhnya sejak keluar dari rumah sakit tadi.
"Anggap saja begitu."
"Yang benar saja!"
"Bukankah akan lebih baik jika kau berhubungan dengan Andrew? Kalian juga sudah mengenal cukup lama. Aku sudah menikah dan kalian juga perlu, kan? Tidak mungkin kalian terus-menerus memperhatikan kehidupanku?"
Sharine sangat malas berdebat dengan Velicia karena perempuan itu yang sangat keras kepala dan tak mau kalah. Sehingga Sharine akhirnya memilih diam saja sambil melihat beberapa orang yang ada di dalam bis.
"Kapan-kapan aku akan mengatakannya pada Andrew. Anggap saja ini ancaman."
"Ya, kau memang terkadang seperti orang gila. Melakukan sesuatu tanpa memikirkan perasaan seseorang."
"Setidaknya bukan hal yang merugikanmu, kan?"
"VELICIA!!"
****
*mereka selalu merasa benar, paling tersakiti, dan tidak pernah melihat kesalahannya
*mereka kebaperan dan memuja kebaikan pria lain
dalam novel ini jelas2 biang masalahnya adalah velicia dan andrew
*velicia seorang istri tapi masih berhubungan dengan pria lain bahkan lelaki yang tidak disukai suaminya, velicia tidak pernah menjaga perasaan suami dan menjaga dirinya dari fitnah, velicia berbuat semaunya, dekat dengan prian bahkan pergi ke hotel dengan pria lain yang jelas2 bisa menimbulkan fitnah yang bisa melukai perasaan dan harga diri suaminya
*andrew lelaki licik yang selalu licik mendekati dan memberi bantuan pada istri orang yang jelas2 bisa membuat fitnah dan menghancurkan rumah tangga orang, tapi dia tidak peduli karena terlihat jelas andrew menyukai velicia jadi kehancuran rumah tangga velicia itu yang dia harapkan
ini lah masalah kalian wanita dalam membuat novel, kalian selalu membenarkan kelakuan pemeran utama wanita dan selalu membela pebinor
jelas2 novel kalian biang masalahnya adalah velicia dan andrew
tapi..mesti hati2 pada 2 manusia jahat macam mereka 👍😡