Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Harun mengusap kepala Sandra yang terlihat masih malu malu atas kejadian beberapa saat lalu. Sebenarnya Harun biasa saja, ia tanpa busana didepan istrinya sendiri bukan orang lain.
"Apa mas?" tanya Sandra melihat Harun yang terus saja tersenyum.
"Engga, cuma mikir aja emang tadi kamu lihat apa?" tanya Harun balik, atau lebih tepatnya ia sedang menggoda istrinya.
Sandra melotot mendengar pertanyaan Harun, "Mas," tegur Sandra semakin dibuat malu oleh Harun.
"Bercanda, San. Ya udah ayo tidur," ajak Harun namun Sandra diam saja.
"Ayo," ajak Harun lagi.
"Tempat tidur aku kan disini," balas Sandra menepuk sofa yang ia duduki.
Harun menghela nafas, ia mengambil ancang-ancang dengan meregangkan ototnya. Sandra menatap kelakuan Harun yang seperti orang ingin mengangkat sesuatu.
"Mas, kamu ngapa...," belum sempat Sandra menyelesaikan pertanyaan nya, tiba tiba Harun menggengnya tanpa permisi lebih dulu.
"Mas ada apa ini? turunkan aku!!" pinta Sandra memberontak dengan menggerakkan kakinya.
"Sssstttt, diam." Balas Harun merebahkan Sandra di ranjang.
"Mas, kenapa....," ucapan Sandra lagi lagi terpotong oleh Harun yang meletakkan jari telunjuk nya dibibir.
"Diam dan tidur." Potong Harun seraya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan tubuh Sandra.
"Mas tapi mak....," Sandra melotot kan matanya, kali ini bukan jari yang menempel di bibirnya melainkan sesuatu yang kenyal dan terasa hangat.
"Sekali lagi bicara, awas saja." Ancam Harun setelah melepaskan bibirnya dari bibir Sandra.
"Mas." Panggil Sandra membuat Harun lagi lagi siap mencium nya namun Sandra memejamkan mata sambil menunjuk kearah makan malam yang belum ia makan sama sekali.
"Kita makan sama sama," ajak Harun dibalas manggut-manggut oleh Sandra.
Akhirnya Sandra dan Harun kembali beranjak mendekati sofa, beruntung Sandra tak membawa banyak makanan sehingga mereka hanya perlu waktu sebentar untuk menghabiskan nya.
"Aku ke dapur dulu ya mas," ucap Sandra berniat membersihkan bekas makan mereka.
"Biar aku antar," ujar Harun dan akhirnya mereka pergi ke dapur sama sama.
Sambil berjalan Sandra sesekali melirik Harun yang biasa saja seperti tidak terjadi sesuatu, sedangkan dirinya sudah seperti cacing kena air garam, sangat kaku.
"Tadi itu apa? astaga kenapa mas Harun tampak biasa saja setelah mencium ku, sedangkan aku? aghhhhhh....," batin Sandra gusar sendri.
"Ada apa? apa kepala mu berkutu?" tanya Harun sekedar mencairkan suasana.
"Eummm engga," jawab Sandra menggigit bibirnya.
"Jangan di gigit, itu terlalu manis." Bisik Harun membuat kedua mata Sandra terpejam erat.
Setelah mencuci dan meletakkan piring nya di rak, Sandra dan Harun kembali ke kamar mereka. Diluar hujan deras sehingga garden basah semua karena lupa menutup jendela kamar mereka.
"Ya ampun besok aku harus mengganti nya," desis Sandra seraya menarik pengunci jendela.
"Tidurlah, aku masih ada pekerjaan." Ucap Harun seraya duduk memangku laptopnya fi sofa.
"Mas mau aku buatin kopi?" tanya Sandra.
"Tidak usah, ini hanya sedikit." Jawab Harun tanpa menatap Sandra dan fokus pada layar.
"Baiklah aku akan menemani kamu sampai selesai," tukas Sandra duduk disebelah Harun yang manggut-manggut membiarkan istrinya menemani nya bekerja.
"Apa benar kamu mencintaiku, Sandra?" tanya Harun menatap Sandra dengan tatapan sulit diartikan.
"Eummm soal itu, aku tidak tahu." Jawab Sandra gugup.
"Kenapa?" tanya Harun lagi.
"Aku ingin menjadi istri yang baik untuk mu, tak pernah ingin melihatmu menderita dan aku hanya ingin kamu punya 1 istri yaitu aku. Apa iu cinta?" jawab Sandra diakhiri pertanyaan lagi.
"Apa boleh jika aku kembali pada Isabel?" tanya Harun berniat menguji Sandra.
Sandra terdiam, kepalanya tertunduk sampai Harun tak bisa melihatnya.
"Kembali lah mas," jawab Sandra terisak, ia menganggap ucapan Harun sungguh-sungguh.
Sandra beranjak dari duduk nya, ia berniat untuk tidur namun Harun menarik nya ke dalam pelukan nya.
"Aku hanya bercanda," tukas Harun mengusap kepala Sandra dengan lembut.
Sandra mendongak menatap Harun begitupun sebaliknya, pandangan mereka bertemu sehingga Sandra buru buru mengalihkan pandangan nya.
LUNAS 2 BAB YAWWWW😁
BERSAMBUNG.....