Ling mei, seorang Mutan yang berkekuatan tipe kayu dan tipe air. Namum Ling mei di perbudak oleh organisasi Hitam untuk melakukan kejahatan, dan memperluas Organisasi tersebut. Suatu hari Ling mei di beri tugas untuk menculik anak kecil untuk di jadikan mutan yang lebih kuat dari dirinya, tetapi Ling mei menentang tugas itu, Karna Ling mei tidak tega melihat anak kecil itu di teliti atau di siksa dengan obat-obatan yang menyakitkan. Ling mei disiksa karena menentang keras perkataan ketua organisasi, tidak di beri makan beberapa hari, di siksa dengan ramuan yang menyakitkan. Mungkin? Kalian berpikir kenapa Ling mei tidak melarikan diri! Karna Ling mei sudah terbiasa merasakan hal seperti ini . Ling mei sudah lelah menjalani kehidupan seperti ini, Ling mei hanya pasrah dan menunggu kematian.
Ling mei berpikir, Jika dia di beri kesempatan hidup lagi, Ling mei hanya ingin hidup dengan damai..
Apakah keinginan Ling mei Terkabul...???
Nyatanya tidak ada hidup yang damai di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HWM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26. kapan aku menjadi ibunya!
Mendengar teriakkan yang semakin kasar, Ling Mei tidak tahan, dia langsung keluar.
Melihat Ling Mei, keluarga bibi tertua seperti sedang melihat musuh, mereka semua ingin menyerang dan mencabik-cabiknya:
" Dasar Jalang, kamu akhirnya keluar, kamu sangat kejam. Kamu memukuli orang tua, dasar wanita tidak berbakti, kamu akan dikutuk!"
"Akh" Ling Mei berkata dengan polos, "Bibi bukankah kamu memintaku keluar?"
Paman dan bibi tertua tahu bahwa Ling Mei sangat pintar berbicara dan dia wanita yang sulit dihadapi. Jadi mereka mengabaikan kata-katanya dan menoleh pada Yang Feng.
" Yang Feng, istrimu melukai nenekmu. Ini tidak bisa dibiarkan. Kamu harus bertanggung jawab, kamu harus memberi kompensasi dan membayar obat yang digunakan."
"Paman, apa yang harus saya bayar? Kompensasi apa yang dimaksud paman! Jawab Yang Feng.
" Dia adalah istrimu, kamu harus memilih menceraikannya atau memberi kompensasi. Dia sangat tidak cocok berada di keluarga kita. Tolong, kamu pikirkan dengan baik."
Dibandingkan dengan bibi yang cerewet, kata-kata paman jelas perhitungan.
Dalam zaman ini, perceraian adalah hal yang sangat tidak terhormat. Mereka mengunakan hal ini untuk mempermalukan Ling Mei, bukan hanya balas dendam, tetapi juga mengurangi satu orang untuk bersaing mendapatkan harta keluarga.
" Keluarga kami tidak masalah memberi kompensasi. Tetapi paman, kamu juga harus memberi kompensasi kepada kami!"
Yang Feng bertanya balik, dan Ling Mei juga membantu anak-anak yang dianiaya. Dia memperlihatkan luka di tubuh Chao dan Chia.
" Benar, nenek Sun melukai anak-anak saya, kalian juga harus membayar biaya pengobatan tiga kali lipat."
" Jalang! Wajar jika neneknya memukul dan mengajari cucunya. Kamu sebagai ibu terlalu memanjakan anak-anakmu!"
Bibi tertua membalas.
" Hahahaha...!" Ling Mei sangat marah dan tertawa. Saat aku melihat Chao dan Chia hari ini, mereka memar dan bengkak parah. Mereka dipukuli dengan keras, sehingga Chao ingin naik gunung untuk mencari ayahnya. Kamu menyebut ini wajar?
"Bagaimana jika aku memukul anak-anakmu seperti yang dilakukan nenek Sun. Apakah kamu menyebut ini wajar? Aku adalah bibinya wajar jika aku memukul dan mengajari mereka."
Tidak ada yang perlu dikatakan, itu memang alasan yang diturunkan di desa ini. Yang tua berhak mengajari yang mudah dengan cara yang kejam atau dengan cara yang baik. Tergantung setiap keluarga.
" Meski begitu, kamu tidak bisa melukainya seperti ini, nenek Sun sudah tua. Kenapa kamu harus berdebat dengannya? Terlihat bibi tertua menolak kalah"
" Aku tidak peduli, jika dia berani melukai anak-anakku, aku akan membalasnya!" mata Ling Mei berkilat dingin, dan dia jelas-jelas marah.
Aku ingin bertanya kepada nenek Sun. Apakah Chao dan Chia cucunya? Mengapa dia begitu kejam?
Di masa lalu, dia akan tetap sopan kepada mereka, tapi hari ini dia menyakiti anaknya, dia tidak tahan lagi.
" Baiklah, kalian bersekongkol untuk melawan kami, tunggu saja?"
Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, mereka meninggalkan halaman.
Ling Mei pikir masalahnya sudah selesai, tetapi tanpa diduga, setelah beberapa saat, pintu halaman diketuk lagi.
Ternyata keluarga bibi tertua membawa kepala desa untuk menegakkan keadilan. Sangat disayangkan kepala desa harus menangani hal berantakan ini pada saat larut malam.
Banyak penduduk desa yang menonton.
Jelas sekali, mereka sudah mengeluh di jalan, jadi ketika kepala desa datang, dia bertanya kepada Ling Mei: " Menantu dari keluarga Yang. Saya mendengar bahwa kamu memukuli nenek Sun, apakah ini benar?
Di pojok, Chao keluar sambil memegang tangan adiknya, " Paman kepala desa, ini semua salah saya. Bukan salah ibu. Ibu hanya membantu kami saat nenek memukuli kami."
Begitu kata-kata ini keluar, semua yang hadir terkejut, termasuk Ling Mei yang hendak menjawab.
Apa yang sedang dilakukan anak ini, sejak kapan aku menjadi " ibunya"?
biarpun AQ jarang komen tapi tetap baca .... nanti tak kasih kopi.....😁😁😁
tetap semangat Thor d tunggu up selanjutnya 🥳🥳🥳🥳🥳🎂🎂🎂🎂🎂🍰🍰🍰🍰🍰🎇🎇🎇🎇
*Barakallahu fii umrik*
_(Umur yg panjang)_
*Barakallahu fii afiat*
_(Selalu diberi kesehatan)_
*Barakallahu fii rizki*
_(Rizky yg berlimpah)_
*Barakallahu fiddunya wal akhirah*
_(Selamat di Dunnia & Akhirat)_
Aamiin yaa Robbal alamiin
semangat,,,