TAMAT 02 NOVEMBER 2023
Ning Aisha menangis setelah King tak sengaja menciumnya. "Jangan dekati aku lagi!"
"Terus, gimana cara Gue jagain Lo, Cengeng?"
"Nggak perlu, aku bisa jaga diri baik-baik! Kita bukan mahram, jangan deket-deket! Setan pasti suka godain Kita, terutama kamu yang nggak kuat iman! Nggak mau shalat. Pasti jadi temen setan!"
"Lo mau dihalalin sama temen setan ini? Bilang! Besok Daddy sama Mom biar ngelamar Lo buat Gue!"
"Sinting..."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB SATU
...SELAMAT DATANG DI AREA NGAKAK YANG BERFAEDAH!...
Ini kisah kami, dan kalian harus tahu bagaimana pertemuan pertama kami dimulai.
Ya, saat aku datang ke acara khitbah Om Gus Emyr ku, di sana aku bertemu dengan manusia arogan ini.
Dia yang mengancam akan menikahi ku, dan ternyata pernikahan muda ini begitu mudah dilakukan olehnya, yang pemilik gelar crazy rich.
Kisah dimulai, meski sudah banyak hal yang kami lewati sebelum hari ini tiba.... Aku Aisha Humaira, dengarkan kisah ku yang lucu.
🖋️~
^^^🖋️~^^^
"Kok kita ke sini sih Pak Lek?"
Sambil mendengus Aisha turun dari mobil pamannya, ia tak suka berada di lingkungan rumah ini, jujur, ia tak menyukai adik dari istri pamannya; Asyraf King Miller.
Pemuda arogan, pemuda manja, pemuda badung, pemuda ceplas-ceplos, pemuda tidak sopan.
Ya, pemuda yang satu bulan lalu mengancam akan menikahinya, hanya karena tidak sengaja menjadikan dasi mahalnya sebagai kain pengelap layar ponsel.
King bahkan bilang dengan sombongnya, harga dasi pemuda itu tidak sebanding dengan harga ponsel android Aisha.
"Aish perlu ketemu dulu sama King. Di sekolah baru Aisha nanti, King yang akan menjaga Aisha."
Emyr nama paman Aisha yaitu adik dari ibu kandung Aisha. Lelaki yang dikenal dengan sebutan Gus Emyr itu membawa Aisha ke rumah mertuanya.
"Menjaga? Anak badung begitu disuruh jagain Aisha? Yang ada Aisha yang dibully sama dia," protes Aisha ternganga.
Istri Gus Emyr tertawa kecil, King adiknya memang tidak semudah itu dipercaya. Terlebih, oleh orang-orang yang belum mengenalnya.
"King memang jutek, tapi dia baik kok Aish. Percaya deh, nanti Aisha aman sama King," timpalnya. "Mau yah, kenalan baik-baik sama adik Tante Khaira."
"Iya deh." Setelah merasa tak nyaman pada Tante Khaira, Aisha mengangguk, lalu Emyr dan Khaira membawanya masuk ke dalam rumah besar keluarga Miller.
Aisha gadis cantik berusia 17 tahun dari Surabaya yang tinggal di Jawa Tengah, tepatnya di pesantren milik kakeknya.
Tak ayal, setelah enam bulan lalu Gus Lukman yaitu ayah Aisha menceraikan Ummi Zivanna ibunya, mereka memilih menempati rumah lama milik pamannya di Jakarta.
Di sini, Ummi Aisha juga mulai mengurus outlet baju keluarga sambil mengurus Aisha sebagai wanita single parent.
Sekarang, Aisha menjadi bagian dari tanggung jawab Gus Emyr, karena Ummi Zivanna janda yang belum bisa sepenuhnya mandiri.
Tak seperti Khaira yang memiliki pekerjaan, Ummi Zivanna terbiasa hidup di bawah naungan kakek dan ayah Aisha, dulu.
Sekarang, Emyr tengah membelajari Ummi Zivanna berbisnis dan usaha, setidaknya Ummi Zivanna tak lagi bergantung pada kakek Aisha.
🖋️~
^^^🖋️~^^^
"King!" Di sisi kolam renang, Asyraf King Miller dan sekumpulan temannya, asyik bermain-main dengan masing-masing ponselnya.
"Eh, King!" Cowok berbaju hitam, bernama lengkap Dewantara Febriansyah menyenggol siku King yang duduk bersidekap sambil bersandar dan memejamkan mata. "King! Dipanggil tuh!"
King membuka satu matanya, melirik sang kakak dan sang ipar yang melambai tangan padanya. "Ck..., apa lagi sih?" gerutunya.
Gladys satu-satunya perempuan di genk motor mereka menyeletuk. "Jangan durhaka Lu! Gih sonoh datengin dulu kakak, Lu!"
King berdecak. "Males Gue, lagi-lagi ngurusin cewek pengikut sekte pemakan mie instan campur nasi, itu lagi!"
Dewa tergelak renyah. "Tapi cantik King, emang siapa namanya?"
"Markonah!"
"Et dah..." Gladys menyahut. "Cantik-cantik namanya Markonah."
"King!" Lagi, Khaira memangilnya. Dilihat dari mukanya, Khaira mulai geram padanya.
"Huff..." King mendengus, lalu bangkit dan melangkahkan kakinya menuju kakak dan iparnya.
"Apa lagi?"
King tahu Aisha sangat membencinya. Tapi, dia lantas duduk tepat di sisi Aisha yang reflek menjauh dengan menggeser duduknya.
King menoleh. "Lo pikir Gue punya penyakit menular?" Dan Aisha membuang muka.
Cewek cantik ini, sebenarnya King sangat menyukainya sedari awal bertemu, tapi juteknya itu yang tidak dia suka. "Gue nikahin, baru tahu rasa Lo!" batinnya.
"Sudah-sudah." Emyr menengahi. "Mas mau nitip Aisha. Mulai minggu depan, Aisha akan sekolah di sekolah mu. Pokoknya, Mas nggak mau kalau ada yang bully Aisha, di sekolah barunya, mengerti kan King?"
"Merengek dulu tuh bocah. Baru King mau."
"King!" Khaira menegur. "PC gaming mu rusak kan? Papa nggak mungkin kasih kamu tanpa imbal balik. Dan Papa, lebih dengerin Kakak dari pada kamu."
"Ngancem?"
Khaira mengangkat bahunya. "Terserah sih."
"Yaaaa..." King pada akhirnya setuju untuk mengiyakan. King juga bangkit lalu melewati duduk Aisha dengan menyenggol lutut gadis itu. "Ditunggu PC gamingnya," gumamnya.
"Dih, dasar bocah nakal, disuruh orang tua pake imbal balik segala." Aisha menggerutu lantas menghela napas panjang, bagaimana bisa pemuda seperti King benar-benar akan menjaga dirinya? Jujur saja Aisha ragu.
Ilustrasi visual... KING DAN AISHA...