NovelToon NovelToon
Dilamar Tuan Ibrahim

Dilamar Tuan Ibrahim

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Jatuh cinta pandangan pertama bisa saja terjadi.
Dan katanya pacaran setelah menikah sangat indah.
Benarkah?
Simak yuk dan temukan jawabannya disini.

Seperti biasa cerita ini hanya fiktif, jangan dikaitkan dengan dunia nyata, oke!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

Hampir setiap hari Azizah pergi ke mall, berharap bisa bertemu dengan Viora. Tapi sudah seminggu ini Azizah tidak juga ketemu dengan gadis itu.

Azizah pulang ke mansion dengan wajah lesu. Lesu karena capek dan juga tidak bertemu dengan orang yang dicarinya.

"Bunda kenapa?" tanya Ibra.

"Bunda mencari gadis itu, tapi tidak ketemu," jawab Azizah.

Kebetulan Ibra juga baru pulang dari kantor, dan dia belum masuk ke kamar masih duduk di sofa ruang tamu. Karena ada yang ingin ia bicarakan kepada kedua orang tuanya.

"Ayah, Bunda aku ingin bicara," ucap Ibra tiba-tiba.

"Katakan," jawab Ghafur.

"Aku ingin melamar Viora," ucap Ibra.

"Hah, kamu yakin sayang?" tanya Azizah.

"Yakin Bun, aku sudah jatuh hati sejak pandang pertama," jawab Ibra.

Azizah terlihat muram, dia sangat menyukai gadis yang dua kali menolongnya. Dan selalu berdoa agar menjadi menantunya. Tapi ternyata putranya sudah punya pilihan lain.

"Bunda kenapa?" tanya Ibra saat melihat perubahan raut wajah Azizah.

"Gak kenapa-kenapa. Apakah kamu yakin dengan gadis yang bernama Viora itu? Apa dia cantik? Apa dia baik-baik, ap ...."

"Bunda tidak usah khawatir, aku yakin dengan pilihanku," Ibra memotong pembicaraan Azizah.

"Ayah setuju saja, yang penting dia bisa membuat kamu bahagia," kata Ghafur.

"Bunda kekamar dulu," pamit Azizah.

Ibra dan Ghafur mengangguk bersamaan. Kemudian Azizah berlari kecil menuju kamarnya. Saat didalam kamar, Azizah menelungkupkan mukanya ke bantal.

Bahunya berguncang pertanda ia sedang menangis. (Lebay memang.)

Ghafur masuk dan mendapati istrinya sedang telungkup, kemudian iapun mendekat dan mengelus kepala istrinya yang berbungkus hijab.

"Kenapa Bun? Bukankah kita sudah sepakat untuk membiarkan Ibra menikah dengan pilihannya sendiri?" tanya Ghafur yang mengerti perasaan istrinya.

"Tapi Yah, bunda menyukai gadis itu. Cantik, baik pokoknya sangat cocok untuk Ibra," ucap Azizah disela-sela tangisnya.

"Sudahlah, besok malam kita akan ikut Ibra kerumah gadis itu. Kita dukung saja dia. Bukankah itu janji kita padanya?" tanya Ghafur.

Azizah bangkit dengan mata sembabnya. Kemudian memeluk suaminya, bukannya berhenti malah tangisnya semakin menyayat hati.

"Sudahlah, kita lihat gadis pilihan Ibra. Ayah yakin pilihannya pasti baik," ucap Ghafur menenangkan istrinya.

Azizah mulai tenang, iapun patuh kepada suaminya dan akan mendukung pilihan putranya itu.

Sementara dikamar Ibra. Ibra merenung sejenak, ia berpikir kalau sang bunda tidak merestui pilihannya.

"Aku sudah terlanjur jatuh cinta, aku tidak bisa mundur lagi," gumam Ibra.

Kemudian ia masuk kedalam kamar mandi, melepas pakaian satu persatu dan mengguyur tubuhnya dibawah shower. Bayangan pertemuannya dengan Viora menari-nari dipikiran nya. setelah beberapa menit Ibra menyudahi mandinya.

Seperti biasa Ibra melaksanakan kewajiban lima waktunya. Setelah selesai Ibra kembali berbaring.

Ia memantapkan hati untuk melamar gadis itu. Sedangkan gadis yang ingin ia lamar tidak tau apa-apa.

Ibra bangkit dari pembaringan nya dan berjalan keluar untuk makan malam. Kebetulan saat ini sudah waktunya makan malam.

Di meja makan tidak ada siapa-siapa, yang ada hanya pelayan yang sedang menata makanan di meja makan. Dan nanti akan diantar ke kamar majikannya.

"Bunda sama ayah belum keluar, bik?" tanya Ibra.

"Tuan bilang nyonya kurang enak badan," jawab pelayan.

"Sini bik, biar aku antar ke kamar bunda," pinta Ibra.

Pelayan pun memberikan nampan kepada Ibra. Ibra mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya. Ghafur membuka pintu dan melihat putranya membawa nampan.

"Bunda sakit?" tanya Ibra.

Azizah menatap suaminya, Ghafur menggeleng. Pertanda bahwa bukan dia yang memberitahu Ibra.

Ibra meletakkan nampan di meja kecil yang ada dikamar itu. Ghafur mengambil satu porsi lalu memberikan kepada istrinya.

"Bunda tidak menyukai gadis itu?" tanya Ibra to the point.

"Bukan begitu, hanya ...."

"Aku akan mengikuti apapun kata bunda, jika bunda punya pilihan lain, aku ikut saja," kata Ibra. Tapi ada raut kekecewaan diwajahnya.

"Bunda merestui mu Nak, sekalian undang Abi Abdullah dan keluarganya. Bila perlu kalian bisa langsung menikah," ucap Azizah.

"Aku tidak bisa bahagia bila bunda tidak bahagia, lagipula aku belum yakin apakah aku diterima atau sebaliknya," kata Ibra.

"Kami akan bahagia bila kamu bahagia dengan pilihan mu sendiri, ayah yakin kamu tidak salah pilih," ucap Ghafur menimpali.

Ibra bernafas lega, kemudian ia menelepon Abi Abdullah untuk datang besok. Ibra juga menceritakan niat baiknya kepada Abi nya itu.

Abi Abdullah turut senang dengan keputusan Ibra. Sementara Arumi sudah mengikhlaskan Ibra untuk memilih pasangannya sendiri.

Setelah ia merenung dan meminta petunjuk kepada Allah, Arumi akhirnya ikhlas meskipun awalnya berat.

Ibra menyudahi panggilan teleponnya, dan tersenyum karena Abi Abdullah akan datang menemani untuk melamar gadis pujaannya.

"Bun." Ibra memeluk Azizah. Azizah mengelus punggung Ibra.

"Kamu bahagia, Nak?" tanyanya. Ibra mengangguk.

"Aku menyukai gadis mandiri Bun, tangguh dan cantik. Bukan itu saja, hatinya juga mulia," kata Ibra sambil membayangkan pertemuan tidak terduga dengan Viora yang selalu memberi kejutan pada Ibra.

Bagaimana tidak kejutan? Saat bertemu di pinggir jalan, Ibra melihat Viora menghajar para preman. Menurut Ibra cewek seperti itu sulit ditemukan. Ada tapi jarang.

"Kamu tidak makan, Nak?" tanya Azizah.

"Aku makan ini aja, Bun," jawab Ibra mengambil nasi di atas meja.

Lalu ketiganya pun makan didalam kamar. Setelah selesai makan, Ibra membawa nampan dan piring kotor ke dapur. Kebetulan disana masih ada pelayan.

Kalau tidak ada pelayan didapur, Ibra akan mencucinya sendiri. Karena kalau pelayan sudah istirahat, Ibra tidak mau menggangunya.

Ibra berjalan gontai kembali kekamarnya. Dengan perlahan ia menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur. Ia sudah tidak sabar ingin melamar gadis pujaannya.

Diterima atau tidak, itu urusan kemudian. Karena Ibra tidak ingin pacaran sebelum kata sah terucap didepan penghulu. Karena menurutnya, berpacaran setelah menikah akan terasa sangat indah.

Benarkah? Tentu saja, apapun yang kita lakukan mendapat pahala. Memeluk, mencium dan bahkan lebih dari itu bisa dilakukan setelah menikah.

Jadi tidak takut lagi akan hukum Tuhan. Ibra membuka lemari pakaian, dan melihat setelan jas yang ia beli dari butik Viora. Rencananya ia akan memakainya saat melamar nanti.

Ibra tersenyum, "bagaimana ini bisa pas?" gumamnya.

Ibra mencium jas tersebut lalu menyimpannya kembali. Kemudian ia kembali berbaring.

Sementara disisi lain, Viora juga sedang berbaring diatas tempat tidur. Sedang asyik bermain ponsel, tiba-tiba pesan masuk diponsel nya.

'Besok kita mau kerumahmu'

'Tumben bilang-bilang. Biasanya juga tinggal datang'

'Ya siapa tau kamu sibuk? Aku ingin bicarakan soal produk baru kita'

'oke'

Tidak ada lagi pesan masuk, Viora pun menyimpan ponselnya diatas nakas dekat ranjang.

Oya yang mengirim pesan tersebut adalah saudaranya yang ikut mengelola perusahaan parfum. Dan mereka akan mengeluarkan produk terbarunya dalam waktu dekat ini.

1
ngabdul salah
Lumayan
Pa'tam: Terima kasih. maaf belum bisa membuat cerita bagus. mohon bimbingannya ya.
total 1 replies
Syaiful Amri
namanya juga dunia halu ya thor🤭🤭🤭?
Pa'tam: Hehehe, iya.
total 1 replies
Ria
Lumayan
Pa'tam: terima kasih. masih perlu banyak belajar, belum bisa membuat cerita bagus.
total 1 replies
Wiek Noer
Se 7 Thor, pakai buangeettt
hersita maharani
makasih author ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
Pa'tam: sama-sama
total 1 replies
hersita maharani
Luar biasa
RJ 💜🐑
jadi ingat masa muda diva sama sih kembar 🤗🤗🤗❤😢
RJ 💜🐑
aku suka sama ceritanya 🤗🤗❤❤❤👍🏻💪🏻💪🏻
Pa'tam: terima kasih
total 1 replies
RJ 💜🐑
aku sudah baca novel pertamanya, kedua dan ketiga, jadi aku suka ada kelanjutannya, mau maraton baca nya supaya bisa baca novel baru
Pa'tam: terima kasih
total 1 replies
Lismawati Salam
Luar biasa
Mumun Vira
thor buat cerita para bocil thor pasti seruu
sherly
suka aku baca novel yg ortunya pengertian Ama anaknya...
sherly
ngak penasaran gitu yg antar gimana orgnya, ngk ada cctv di dpn ya ibra
sherly
gokil si Ibra motor org main dibawa aja...
sherly
panggilan mereka Ra,RI,Ren awal yg menarik... cusslah perdana baca novelmu thor...
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
murdiyati najib
Luar biasa
Mumun Vira
ceritanya luar biasa
Salma Suku
Makasih thor aku suka ceritanya...tetap semangat dan terus berkarya...
Mulyanti Fitri
Luar biasa
Mumun Vira
setuju Doong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!