Mayumi Kyra Anindira,seorang remaja biasa yang ternyata jago beladiri dan mempunyai Indra ke 6 tanpa orang lain tahu.
Kehidupannya yang flat dan damai menurutnya,seketika berubah karena kedatangan si kembar Nala dan Narendra. Yang ternyata adalah anak pemilik yayasan. Nala yang selalu ingin di dekat Yumi dan Narendra yang tertarik pada kepribadian Yumi,merubah hidupnya seperti roller coaster.
Bagaimanakah kisah mereka?
Petualangan apa yang sedang menunggu mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 32
" Ekhem....Udahan pelukannya. Asik banget.." ucap Nala yang baru datang bersama orangtuanya.
" Mom...dad..." ucap Yumi dan Rendra bersamaan.
" Hai sayang... Bagaimana kabarmu hari ini nak?" tanya mommy seraya mendorong Rendra dan memeluk Yumi.
Nala pun tertawa,melihat kakanya terjungkal.
" Mom..What are you doing?" tanya Rendra kesal
" Sabar nak" ucap Daddy mengusap bahunya.
" Bagaimana kabarmu sayang?" tanya Daddy seraya memeluk Yumi bergantian dengan mommy.
" Alhamdulillah...Yumi sudah lebih baik mom dad" jawab Yumi tersenyum
Tak lama masuk ibu.
" Sayang...kamu baik-baik saja kan?" tanya ibu dan menghambur ke pelukan Yumi.
" Hei Bu.. Alhamdulillah Yumi baik-baik saja. Jangan menangis, cantiknya nanti hilang." canda Yumi.
Di ruangan itu semakin ramai dengan kedatangan Edgar dan Jonathan..
" Bagaimana acara pertunangan kalian? Mau di tunda atau tetap di lanjutkan?" tanya Daddy
Rendra pun melihat Yumi. Sedang Yumi hanya mengangkat bahunya, menandakan ikut mau tuan.
" Di lanjut saja dad...masih ada waktu 5 hari lagi. Yumi bisa duduk sepanjang acara bila lelah." ucapnya menggenggam tangan Yumi. Yumi pun tersenyum.
" Baiklah...bila keputusannya seperti itu." ucap Daddy
" Bagaimana dengan Lina dad?" tanya Yumi
" Ia sudah di bawa pulang oleh kedua orangtuanya, nampaknya ia memiliki gangguan jiwa. Sehingga rencananya akan di masukkan rumah sakit jiwa di Jerman." ucap Mommy
Yumi pun mengangguk kan kepalanya.
Tak terasa waktu pun berlalu dengan cepat. Semua orang sudah pulang kecuali ibu dan Rendra. Namun Rendra berpamitan keluar sebentar untuk membeli permintaan Yumi.
" Bu..." panggil Yumi
" Ada apa sayang?" jawab ibu
" Kenapa ibu tak pernah cerita tentang Yamamoto dan Hasimoto? Nenek dan Kakekku?" tanya Yumi
Ibu yang sedang mengupas apel pun kaget.
" Dariman kamu tau nak?" tanya ibu dan meletakkan buah apel serta pisaunya.
" Nenek mendatangiku saat aku belum sadarkan diri. Ia menceritakan kenapa ibu pergi dari rumah,nenek menarikku kembali agar terbangun." ucap Yumi
Hana pun meneteskan air matanya.
" Ibu malu...Karena ibu tidak menuruti apa kata nenek dan kakekmu untuk menjauhi ayahmu. Namun yang tidak ibu sesali adalah kelahiranmu nak." ucap Ibu
Yumi pun tersenyum dan memeluk erat ibunya.
" Aku menyayangimu Bu" ucap Yumi
" Ibu juga sangat menyayangimu nak" jawab ibu
ceklek...
Rendra pun masuk,ibu dan Yumi melepas pelukannya.
" Kamu mendapatkannya?" tanya Yumi
Rendra pun menunjukkan kantong kresek yang ia bawa. Sehingga membuat Yumi tersenyum lebar.
" Kalo begitu ibu pamit ya..Nak Rendra titip Yumi." ucap ibu
" Tentu Bu" jawab Rendra seraya mencium punggung tangan ibu, begitupun dengan Yumi.
" Assalamu'alaikum"
" Wa'alaikumsalam"
Ibu pun pulang di antar pengawal Rendra.
Yumi langsung mengambil pesanannya di tangan Rendra. Baso pentol dan seblak. Ia memakannya dengan lahap. Rendra yang melihatnya pun menggelengkan kepalanya.
" Kau mau?" tanya Yumi dengan mulutnya yang penuh dan belepotan.
" Tidak...habiskan makananmu. Sayang..makanmu seperti anak kecil." ucap Rendra seraya mengelap noda yang belepotan sekitar mulutnya memakai tisu.
Yumi hanya tersenyum...
Tak lama makanan pun habis. Rendra duduk di sebelah Yumi. Yumi menceritakan tentang dirinya saat tak sadarkan diri. Tentang kakek dan neneknya.
Saat ini posisi Yumi bersender di dada Rendra. Rendra pun memeluknya dengan posesif. Sampai tak terasa Yumi tertidur dalam pelukan Rendra. Rendra pun membetulkan posisi tidur Yumi agar nyaman.
Ia menyingkirkan rambut Yumi yang menutupi sebagian wajah Yumi. Seperti biasa ia mencium kening,hidung,kedua mata dan kedua pipi Yumi. Bagai candu untuknya
Ia belum berani mencium bibir Yumi walau terlihat menggoda.wkwkwkwk