Alhambra; PUTRA KEDUA keluarga Rain yang dikenal nakal dan urakan. Pemuda dengan segala keburukan yang tercetak di keningnya.
Sialnya, pemuda problematik tersebut harus mengalami kelumpuhan usai balap liar di satu minggu menjelang pernikahan.
Tanpa diketahui sebelumnya, calon istri idaman Alhambra justru mengincar PUTRA PERTAMA yang dianggap lebih sempurna dibanding Alhambra.
Drama kaburnya Echy, membawa Kinara kepada sebuah pernikahan. Kinara Syanara yang harus rela menjadi tumbal, menggantikan saudari tirinya sebagai mempelai wanita untuk Alhambra.
"Cowok badboy yang lumpuh kayak Alhambra itu lebih cocoknya sama cewek jelek kayak kamu, Kinara!"
Visual ada di Igeh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPA TUJUH
Sepasang pengantin baru tidak harus melewati malam pertama mereka dengan peluh bukan?
Buktinya Kinara dan Alhambra hanya duduk diam bersisian di balkon kamar setelah beberapa saat lalu keduanya adu mulut di kamar mandi hanya perkara perban basah.
Alhambra menyalahkan Kinara begitu juga sebaliknya. Barusan dokter keluar dari kamar mereka usai mengganti perban dengan yang baru.
Yah, sekarang Kinara sudah harus menjadi bagian yang akan memastikan area operasi kaki Alhambra tetap kering dan bersih.
Bahkan, Dokter sudah memberikan instruksi obat apa saja yang harus rutin diminum pasca operasi patah tulang Alhambra lima hari yang lalu.
Waktu pemulihan bisa berbeda-beda katanya, tergantung pada tingkat keparahan patah tulang dan lokasi terjadinya.
Biasanya untuk kasus seperti Alhambra, patahan akan bisa menyambung kembali dalam 2 sampai 4 bulan dan paling lama 1 tahun hingga pulih sepenuhnya.
Kinara pikir, mungkin sebelum Alhambra sembuh kembali, mereka sudah berpisah dan menjalankan masing-masing hidupnya. Dia hanya akan menjadi istri sementara agaknya.
Alhambra terdengar bernapas setelah sekian lama diam di kursi rodanya. "Jadi kenapa kamu mau menggantikan Echy yang pergi?"
Kalau tiga bulan lalu menamparnya, kenapa sekarang Kinara malah mau menjadi istrinya, padahal dia sendiri sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja bahkan lumpuh.
"Demi hutang-hutang Papa yang sangat banyak. Aku tidak mau kalau sampai keluarga kamu dan kekuasaannya, memenjarakan orang kecil seperti ibu tiri ku."
Hutang-hutang? Alhambra mengernyit karena baru pertama kalinya mendengar hal ini.
"Jadi kenapa kamu menikah muda?" Kinara berganti ingin tahu sebab sekarang dia tahu berapa tepatnya umur pemuda tinggi itu.
"Umur mu baru 20 tahun kan?" cecarnya, lalu dijawab dengan anggukan kepala Alhambra. Yah, berarti usia mereka tidak jauh berbeda, hanya selisih bulan lahir lebih tua Alhambra.
Sebenarnya, menikah muda salah satu keinginan Alhambra. Dia berjanji akan melepas masa main-main dengan menikahi pujaan hati yang ternyata bukan jodohnya.
"Ngomong-ngomong, kenapa kamu pernah menolak menjadi pacar ku?"
Alhambra masih penasaran. Di mana itulah kali pertama Alhambra ditolak perempuan.
"Memang siapa yang mau jadi pacar pemuda tukang mabuk, yang suka ngajakin cewek stranger bercinta?"
"Aku play boy, tapi tidak pernah mengajak perempuan bercinta!" sergah Alhambra.
Kinara bahkan masih ingat pertama kali bertemu dengan Alhambra, di mana dia menendang keras burung pemuda gila ini saat diajaknya menemani tidur.
"Oya?"
"Ya ... aku perjaka tingting ... Kecuali kalau kamu mau memakan punya ku sekarang juga ... Argh!! Kinara!!" Pekikan Alhambra menggaung setelah Kinara memberikan tamparan di area kakinya.
Melihat ringisan Alhambra, Kinara tak tega hingga gadis itu harus meralat kembali bahkan meminta maaf. "Maaf-maaf, Bra!"
Alhambra meringis mendesah, ternyata tamparan istrinya cukup terasa juga. Barusan di kamar mandi saat Alhambra menjahilinya sekarang di sini di area luka yang sama.
"Baru berapa jam jadi istriku, kamu sudah dua kali melakukan kdrt."
Kinara menyengir, lalu mengusap-usap perban suaminya. "Maaf, makanya jangan sembarang ngomong! Tangan ku suka reflek membela diri soalnya."
"Sekarang bantu aku ke sofa, aku mau istirahat setelah minum obat." Alhambra merengek seperti bayi mungil.
Di mana hal inilah yang membuat Kinara semakin yakin jika keluarga Rain menikahkan putranya hanya supaya mereka memiliki pengasuh khusus untuk anak nakal mereka.
Lihat saja cara Alhambra memerintahkan sesuatu padanya. Tidak seperti kepada istri melainkan seperti kepada pengasuhnya.
Namun, apa pun itu, Kinara tetap melakukan hal yang semestinya dilakukan. Dia sudah menjadi istri Alhambra, maka mau tidak mau, dia merawat suaminya layaknya seorang istri.
Kinara bahkan mendorong kursi roda suaminya masuk ke kamar. Keduanya memang sepakat akan tidur berpisah; Alhambra di sofa dan Kinara di ranjang.
...\=//°°°®™©™°°°//\=...
"Pagi, Sayang--" Mommy Lala menyambut kedatangan Kinara yang mendorong kursi roda Alhambra. Kelihatannya, Kinara memang gadis yang baik jika dilihat dari cara-caranya memperlakukan putranya.
Ternyata, Miranda memang tidak salah mendidik putri tirinya. Sepertinya gadis itu cukup terdidik dan sangat penyabar.
Wanita yang cocok untuk putra bungsunya yang nakal, sekarang Mommy Lala tidak perlu khawatir jika harus keluar negeri dan tidak di Indonesia dalam waktu yang lama, sudah ada Kinara yang menemani Alhambra.
"Bagaimana tidurnya?" Kinara mendapatkan usapan di kepala. Alangkah beruntungnya Alhambra memiliki ibu yang baik seperti ini.
Namun, entah mengapa Alhambra justru selalu berontak. "Nyenyak, Tante."
"Mommy dong." Mommy menegur dan Kinara lekas menyengir. "Iya, Mommy."
Kinara duduk saat Alhambra menarik satu kursi di sisinya untuknya. Walau datar di raut muka, setidaknya Alhambra memiliki niat baik pagi ini.
Jujur saja, Kinara masih kikuk berada di antara orang-orang crazy rich. Wajah-wajah mereka cukup datar di pagi hari ternyata.
Daddy Sky sang mertua bahkan tak ada senyum sedari pernikahan berlangsung, apa lagi mimik muka ipar lelakinya; Allasca, ya Tuhan tampak seperti kuburan sunyinya.
Tidak mungkin kan mereka tidak bahagia padahal mereka memiliki banyak sekali harta benda bahkan surat-surat tanah? Beruntung, Kinara masih mendapat senyum manis dari Mommy mertua dan ipar perempuannya.
"Selamat pagi, Ipar bungsu!"
Perempuan itu kakak dari Alhambra. Salah satu anggota keluarga yang wajahnya tidak begitu mirip dengan siapa-siapa, entah itu Mommy Lala entah itu Daddy Sky.
"Selamat pagi, Kak--"
Atensi mereka kemudian terputus oleh kedatangan seorang gadis yang berdiri dengan kondisi pakaian compang-camping.
Echy hadir dengan wajah penuh air mata dan kesenduannya. Di mana itu cukup mampu membuat Kinara mengerut kening kuat.
Echy dan air matanya segera menghadap wajah bingung Alhambra. "Kenapa Tuan muda melanjutkan pernikahan tanpa Echy?"
"Bukannya kamu yang sengaja lari?"
Echy menggeleng memelas. "Aku disabotase mantan-mantan kamu, Hambra. Harusnya kamu sabar menunggu ku. Bukan malah menikah dengan saudara tiri ku!" isaknya.
Kinara semakin bingung saat Echy menangisi dirinya. "Kenapa kamu tega menggantikan aku, Kinar? Bukankah kamu saudari tiri ku?"
Semua orang terdiam dengan pemikiran masing-masing. Kemarin, Miranda bilang, Echy pergi begitu saja meninggalkan acara, lalu esoknya, Echy datang dengan alasan lain.
"Diculik mantan-mantan Alhambra?" Mommy Lala segera mencecarnya.
Echy mengangguk. "Ada buktinya, Nyonya--"
Echy memberikan ponselnya pada Mommy Lala, ada sejumlah rekaman video amatir yang diputar, dan video-video tersebut diambil saat Echy mendapat ancaman dari para gadis yang iri dengan kecantikannya.
Semua terlihat natural, memang ada ancaman yang menyatakan bahwa Echy dibully para gadis-gadis tanpa identitas itu, tapi, tidak lantas hal ini membatalkan ijab sakral yang sudah terucap kemarin bukan?
"Bukankah aku korban dan kalian tega mengkhianati, Echy, Nyonya?!"