Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28
Hari berlalu dengan cepat,dan ujian pun berakhir dan hanya menungu hasil,sedangkan Tina dinyatakan mengalami depresi berat dan harus di masukan ke dalam rumah sakit jiwa,sedangkan Ricky kembali mengejar Elena,namun Elena sudah terlanjur kecewa tidak menggubris nya....
Dan besok adalah hari ulang tahun Elena yang ke 20 tahun,dan Elena pun berniat mengajak Inez,karna mereka sudah kembali berteman....
"Inez,besok adalah ultah ku,datang ya," ajak Elena sambil berjalan menuju mobil jemputan nya.
"Haaahh...malas,palingan hanya melakukan hal yang membosankan saja," tolak Inez dengan wajah memelas malas,sambil berjalan di samping Elena.
"Hhmm...baiklah,ayo kita bertarung.kalau kamu menang,maka akan ku turuti permintaan mu," tantang Elena menghentikan langkah kaki nya,lalu menatap Inez.
Seketika Inez pun menghentikan langkah kaki nya,lalu balas menatap Elena dengan serius....
"Kamu yaking?" tanya Inez.
Elena pun mengangguk,"Iya,"
"Baiklah," ucap Inez mengeluarkan koin dari saku nya,lalu menyerahkan nya kepada Elena.
"Aku kepala,dan kamu Ekor," lanjut Inez menjelaskan.
"Baik," sahut Elena meraih koin tersebut,lalu melempar nya keatas langit-langit,lalu kembali menangkap nya dengan kedua tangan.
"Kalau aku menang,kamu akan datang ke acara ultah ku,lalu kita kuliah di kampus yang sama di luar negeri,bagaimana?" tanya Elena.
"Ok.tapi kalau aku yang menan,kamu harus mengikutiku ke suatu tempat yang sudah lama membuatku penasaran," jawab Inez dengan semangat.
Elena pun mengangguk setuju,lalu perlahan membuka kedua tangan nya,dan sial nya yang Inez yang menang....
"Horeeee! Aku menang!" seru Inez sambil loncat dengan gembira,sedangkan Elena hanya bisa menghela nafas berat.
"Haahh...baiklah,kamu menang.sekarang katakan,apa yang kamu mau?" tanya Elena pasrah.
"Ops! Rahasia,pokoknya kamu harus merayakan ultah mu dulu,baru kita selesaikan urusan kita," ujar Inez tersenyum gembira,lalu berlari kecil menuju mobil jemputan nya,lalu masuk.
"Haahh...anak ini,dari dulu tidak pernah berubah," gumam Elena ikut masuk ke dalam mobil,dan mereka pun berpisa.
*
*
*
(Keesokan hari nya)
Semua orang sedang sibuk mempersiapkan segala nya untuk merayakan hari ulang tahun Elena,termasuk Suzi,walaupun Elena sangat membenci nya,namun diam-diam ia menyiapkan semuanya tampa sepengetahuan Elena,hingga malam hari tibah....
"Sayang,kamu tidak turun ke bawa?" tanya Tuan Nathan menatap bingun sang istri yang belum siap.
"A~aku,aku sedang tidak enak badan mas,jadi lebih baik aku istirahat saja," elak Suzi berbohong dengan gugup.
Tuan Nathan yang tau kalau sang istri sedang berbohong itu pun berjalan mendekatinya,lalu memeluk sang istri yang sedang duduk di sofa sambil menatap bintang-bintang yang menghiasi langit malam....
"Aku tau kamu berbohong sayang,jadi sekarang bersiaplah," bujuk tuan Nathan dengan lembut.
"Tapi-"
"Ssttsss...aku tidak mau mendengar alasan lagi," potong tuan Nathan sambil menaru jari telunjuk nya di bibir sang istri.
"Haaah...baiklah,"
Akhirnya Suzi pun pasrah,lalu bangkit dan bergegas membersihkan diri dan bersiap....
Sedangkan di lantai bawa para tamu dan anak-anak mereka sudah hadir,namun belum ada tanda-tanda Elena muncul,karna Elena sedang di tahan oleh Mathew di dalam kamar nya sendiri....
"Hhhmmmppp,sayang...aku merindukan mu," ucap Mathew sambil melumat bibir Elena dengan rakus.
Bug!
"Om,lepaskan!" sentak Elena meronta dan memukul dada bidan Mathew.
Namun dengan cepat Mathew mengunci kedua lengan Elena memakai satu tangan nya,dan satu tangan nya lagi mulai merayap dan menyentuh setiap inci tubuh Elena yang sangat ia rindukan....
"Sayang,kamu tidak tau betapa menderita nya aku akibat terus menahan diri," bisik Mathew sambil membelai paha mulus Elena.
"Om! Hhhmmppp,"
Lagi-lagi Mathew membungkam mulut Elena dengan ciuman rakus.dan tangan nakal nya pun mulai mengobrak abrik goa Elena....
"Ugh...Om," desah Elena sambil mengigit bibir bawa nya.
"Sayang,panggil namaku," pinta Mathew terus mengobrak abrik ketahanan Elena.
"Tidak mau," tolak Elena.
"Kalau kamu tidak mau,kita tidak akan keluar," ancam Mathew.
"Aah,Mathew," desah Elena memanggil nama Mathew.
Membuat Mathew langsung kalan kabut,membawa Elena yang baru saja selesai mandi,kembali masuk ke dalam kamar mandi,dan di sana dia pun melancarkan aksi nya dengan liar,membuat Elena mencapai puncak berkali-kali,dan dia pun sama....
*
*
*
(Beberapa menit kemudian)
Setelah adegan panas itu selesai,Mathew pun meletakan sebuah liontin berbentuk hati yang terbelah dua diatas meja,lalu diam-diam keluar dari dalam kamar,sedangkan Elena mencoba menganti baju dengan wajah cemberut kesal....
Tok...tok...tok
"Nona," panggil pelayan mengetuk pintu kamar Elena.
"Iya Bi! Sabar," sahut Elena dari dalam kamar.
Ceklekkkkk
"Nona,acara sebentar lagi siap," ucap pelayan setelah Elena membuka pintu kamar nya.
"Iya Bi,ayo,"
Elena dan pelayan itu pun berjalan beriringan menuju anak tanga,dan saat Hendak turun,sebuah baloon besar di ledakan diiringi nyanyian selamat ulang menyambut Elena.membuat Elena tersenyum penuh haru sambil berjalan menuruni anak tanga menuju ke bawa....
"Happy selamat ulang tahun Nak,cup," bisik tuan Nathan sambil mengecup kening Elena.
"Terima kasih,Papa," sahut Elena tersenyum menatap sang Ayah.
"Hhhmm...Elena,selamat ulang tahun," ucap Suzi gugup sambil tersenyum canggung.
"Iya,tapi aku belum memaafkan mu," ujar Elena menatap dingin ke arah Suzi.
"Ti~tidak apa-apa,kamu menerima ucapan selamat ku saja sudah membuatku bahagia,Elena," tutur Suzi menunduk sedih.
"Halo ponakan ku,selamat ulang tahun," ucap Mathew tiba-tiba muncul dari belakan mereka semua.
"Pria tua mesum ini," batin Elena mengumpat kesal,namun ia harus bisa menahan diri.
Dan acara pun di mulai,para teman sekolah memberi selamat sambil membawa hadiah yang berbeda-beda,sedangkan Mathew memberi hadiah kedua nya yang berupa sebuah mobil,Elena hendak menolak,namun di paksa oleh Mathew yang tak sengan-sengan mengancam nya,dan akhirnya dia hanya bisa menerima nya dengan pasrah....
gercep amat si mathew