Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 8 Tentang Perasaan
Rinjani, After Married (8)
"Apa yang kamu pikirkan, HAH??,"
Kedua tangannya saling meremas. Tapi, ia tetap mencoba memberanikan diri untuk menjawab.
" Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Perpisahan mereka bukan karena perasaan mereka telah berakhir. Hanya keadaan saja yang tidak mendukung. Tika di minta cepat menikah sementara Angga tidak pernah mau melangkah serius ke jenjang pernikahan,"
Alden mengusap kasar wajahnya.
" Saat keadaan tidak mendukung, harusnya kamu sadar itu artinya mereka tidak berjodoh."
" Tapi, aku tahu sebenarnya Tika masih mempunyai perasaan pada Angga. saat aku bilang Angga menikah, dia tampak shock. Dia pikir Angga tidak akan menikah dulu,"
Angga memang tidak mengatakan langsung pada Tika kalau dia akan menikah. Ada alasan tersendiri kenapa Angga melakukan hal itu dan Alden tahu.
" Lalu ?," tanya Alden bersedekap. Dia menatap perempuan yang duduk di seberangnya. Hanya terhalang oleh meja.
Ia akan mengorek semua yang ada dalam pikiran Nola. Ia sudah semakin bertindak jauh dengan mencampuri hubungan Angga dan istrinya.
" Ya, perempuan itu harus tahu siapa yang ada di dalam hati Angga sebenarnya. Dia harus sadar diri kalau dia hanya pelarian saja,"
Alden menggelengkan kepalanya. "Haruskah kamu bertindak sejauh itu? Apa Tika yang meminta kamu melakukan semua itu?," Alden curiga.
Sejujurnya dari awal Alden tidak setuju jika Luki menikahi Tika. Tika tidak benar-benar tulus menerima Luki. Dia hanya terdesak untuk segera menikah. Berbeda dengan Luki yang benar-benar tulus pada Tika.
Belum lagi, dulu Angga pun harus tersakiti karena Tika justru menikah dengan sahabatnya sendiri. Namun, Angga sadar, itu pilihannya karena itu ia menerimanya.
Jika saat ini Angga tertarik lagi pada seorang perempuan bahkan menjadikannya seorang istri, itu artinya Angga serius membuka lembaran baru.
" Kamu seorang perempuan. Harusnya kamu merasakan bagaimana jika kamu ada di posisinya. Saat dia mendengar suaminya memiliki mantan yang ternyata menjadi istri sahabatnya. Dekat juga dengan anak dari mantannya." Alden mulai melembutkan suaranya.
Ia sadar nada suaranya terlalu tinggi saat menyeret Nola yang ketahuan bertindak lancang mengatakan sesuatu yang bukan urusannya tadi.
"Lalu kamu dengan terang-terangan memberikan peringatan padanya tentang sesuatu yang hanya dugaan saja. tentang kemungkinan keduanya kembali. apa kamu tidak merasa terlalu jahat?,"
Nola tertunduk. Tapi, apa yang ia lakukan demi sahabatnya.
Alden mendesah. "Angga sudah move on. Dia menghargai Tika sebagai istri dari sahabatnya. Tidak pernah berpikir untuk kembali merajut kasih yang sudah selesai empat tahun lalu.
Dan apa yang kamu katakan itu terlalu jahat. Kamu hanya memikirkan perasaan Tika. padahal pernikahan itu terjadi juga bukan karena paksaan siapapun. Tapi, atas kesadaran keduanya. Keberadaan Khalisa pun karena keinginan keduanya.
Harusnya kamu memikirkan perasaan Luki juga. Dia suami dari sahabatmu sekaligus sahabatku, juga perasaan Khalisa. Gadis kecil itu akan jauh lebih baik dalam pengasuhan orang tua yang utuh.
Kamu seolah membenarkan pers3lingkuhan dan mendukung perceraian Tika dan Luki. Juga menghancurkan pernikahan Angga dan Jani yang baru seumur jagung. Aku kecewa padamu,"
Deg
...******...
" Kita harus bicara dulu." Angga menarik Rinjani agar duduk dan mendengarkan penjelasannya.
" Kita butuh istirahat sekarang. kamu lihat jam berapa sekarang?,"
Angga melihat jam dinding yang sudah menunjukkan jam setengah sebelas malam.
Selesai berbicara dengan Alden, ia harus sedikit berdebat dengan Nola. Ia dan Alden mendengar apa yang Nola katakan.
Bersyukur ia mendengar kata-kata Alden yang menyuruhnya mengikuti Nola dan menunda pembicaraan yang sebenarnya belum selesai. Keduanya pun sengaja mendengar dulu apa yang ingin Nola katakan.
" Tapi, masalah ini jauh lebih penting. aku tidak mau kita tidur sebelum menyelesaikan kesalahpahaman ini," Angga tetap pada pendiriannya untuk membahas apa yang Nola katakan tadi.
Rinjani mendesah. Ia memandang Angga. tatapan terlihat sayu. Ia mengantuk.
" Kita jauh butuh istirahat sekarang. Perjalanan jauh dan obrolan yang entah dengan maksud apa Nola katakan padaku, itu membuatku semakin lelah. Lelah fisik dan fikiran. Kamu bisa bayangkan jika kita tetap memaksakan untuk bicara dalam kondisi seperti ini? Yang ada kita akan berdebat."
Angga diam. Sejujurnya ia pun lelah. Tak pernah terbayangkan kedatangannya ke kafe dengan membawa Rinjani malah menambah pikirannya.
"Kita bicarakan besok. Aku tahu kamu lebih lelah dariku karena kamu yang menyetir mobilnya. Belum lagi kita harus mengumpulkan tenaga untuk besok berbenah. Barang akan sampai besok kan?,"
Barang yang dibawa pindahan memang di antar oleh jasa kirim besok. Agar hari ini mereka bisa istirahat dulu.
" Baiklah. Tapi, aku mohon cukup percaya padaku jangan dengarkan apa yang Nola katakan," pinta Angga akhirnya.
Ia pun mengakui jika saat ini mereka tetap membahas apa yang Nola katakan, bisa jadi semalam akan diisi dengan perdebatan. Apalagi mereka dalam kondisi lelah.
Rinjani pun tertidur lebih dulu di susul oleh Angga yang sengaja menunggu Rinjani tidur agar bisa menjadikannya guling hidup. ia khawatir jika Rinjani masih sadar, ia akan menolak sentuhan fisik darinya.
.
.
Keesokan harinya, setelah sarapan bersama, keduanya duduk di balkon.
" Jadi?," tanya Rinjani karena Angga tidak kunjung mulai menjelaskan.
Angga sendiri bingung harus mulai dari mana. Tika memang mantan pacarnya yang menjadi istri sahabatnya.
" Sebelumnya, tolong jangan memotong penjelasan ku. Aku tidak mau kamu salah paham," pinta Angga. Mereka sedang mencoba menyelesaikan satu masalah yang jika dibiarkan akan menjadi masalah yang besar kedepannya.
Bagaimana pun kehidupan mereka akan senantiasa bersinggungan dengan para sahabat Angga termasuk mantannya.
" Ok," jawab Rinjani.
Ia mungkin suka mendebat. Tapi, ia sadar untuk hal ini ia tidak boleh hanya mendengarkan perkataan Nola yang ia sadari memiliki niat terselubung.
" Tika memang mantan pacarku. Kami berpisah karena saat itu Tika memintaku untuk menikahinya sementara aku tidak punya rencana untuk menikah saat itu. Bahkan memang awalnya aku tak pernah berpikir untuk menikah,"
Rinjani mengerutkan keningnya. Ucapan Angga soal tidak berfikir untuk menikah cukup menarik perhatiannya. Namun, ia berjanji untuk tidak memotong penjelasan Angga, jadilah ia tetap diam.
" Saat itu ayahnya sedang sakit keras dan permintaan terakhirnya adalah menikahkan Tika. Sedangkan aku tidak bisa menyanggupi permintaan itu maka akhirnya kita berpisah. Lalu Luki yang tahu apa yang terjadi langsung menawarkan pernikahan.
Yang aku tidak tahu, ternyata Luki menyimpan perasaan pada Tika. Selama ini ia memendamnya dan baru berani speak up saat aku dan Tika putus.
Setelah itu mereka menikah," jelas Angga.
" Kamu masih punya perasaan padanya?,"
Ini yang terpenting. Soal Tika yang masih punya perasaan itu haknya. Selama Angga tidak menanggapinya. Namun, beda cerita jika Angga juga masih memiliki perasaan pada mantan pacarnya.
" Tidak. Lagipula kita sudah pisah empat tahun. Selama ia menjadi istri Luki pun aku jarang berinteraksi dengannya. Aku menjaga perasaan Luki sebagai suaminya,"
Rinjani manggut-manggut. Angga tampak serius dengan ucapannya dan tidak nampak kebohongan disana.
"Kamu yakin tidak akan kembali pada nya jika ternyata dia ingin kembali padamu?,"
.
.
TBC
Duuhhh....jani....
apa kbr tu hti????stlh khilangn,trs skian thn nunggu blm jg hmil....tba2 ada yg ngaku ank suaminya.....
😭😭😭....
stlh prgi ninggalin ank istrinya,status pun sngja d gntung.....dia bhgia dgn kluarga barunya,tp ank istriyg lain di biarkn mndrta....cckkk.....egois...
luki ssuai nmanya....bru jd duda,skrng dpt perawan....kpn mreka dktnya y????ko akoh ga tau.....
😁😁😁....
Ya...karma udh nyktin ank istri,smp anknya trauma buat mnikah....skrng tba2 nongol ngsih slmt...situ sehat???
msa tiap nkah,trs ga cntk lg bkln trs cerai....mau kwin cerai brp kli kl ky gt???pdhl kl udh ga cnta mh blng aja,ga ush alasn sgla.....kn jd kslll....
Smngt y jani sm angga,yg pnting mst sling jjur mlai skrng.....
krna obsesi,akhrnya rugi sndri kn tika....khlngn suami dn ank,sng mntan yg d kjar jg ga pduli.....
Jani udh maafin angga y???
mngkn angga bkln jlasin alasn dia ga mau pnya ank,biar jani ga slh phm lg..btw,jani mst jgain suamimu y...bnyk plakor yg mngintai....
udh mh d slahkn sm suaminya gra2 hmil,trs mlah khilangn bnrn....pst krna dia yg ga d inginkn,mkanya d ambil kmbli....
Sbr y jani...
tkut bgt kl smp jani khilangn,apa lg yg bkin dia msk rs gra2 sng mntan dr suaminya....btw,angga bkln nrima ga y kl jani hml???kn dia blm siap pnya ank ktanya...
Nah loooo.....d talak jg akhrnya...mngkn luki udh nyerah,scra tika blm move on dr mntan....
jgn ksih celah sdkt pun buat pra ulat bulu,mskpn ga cma istri yg brjuang....yg pling pnting kn suaminya yg msti stia,trs jauh2 dr godaan setan.....