Seorang pria tampan dan Mapan bernama Anan, Dia seorang CEO yang punya sifat sombong dan arogan.
Tetapi dibalik sikap angkuhnya dia sedang mencari ibu dan adiknya yang diusir oleh sang ayah, karena fitnah kejai dari pelakor.
18 tahun kemudian Adilla bekerja sebage OG diperusahaan Anan, yang selalu diperlakukan dengan kasar olehnya.
Akankah Anan akan mengetahui bahwa Adilla adalah adik kandungnya?
Ataukah justru Anan jatuh cinta padanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adilla.. Cahaya..
"Boleh saya tanya sesuatu.. ucap Anan kepada efan, saat ini mereka berada di kursi taman rumah sakit.
Mereka berdua sepertinya seumuran, sama_sama ganteng tingginya hampir sama 180cm badanya atletis keduanya. Pekerjaan juga sama_sama tidak usah diragukan apabila orang melihat, mungkin mereka ini adalah rekan bisnis yang sudah bosen membicarakan kerjaan di cafe, hotel, restauran makanya mereka sekarang malah ngobrol di taman rumah sakit.
"Boleh, silahkan.. jawab efan santai, tidak merasa takut atau gimana awalnya efan mengira kalau laki_laki ini pacarnya aya di masa lalu. Jadi menurutnya dia tidak perlu takut, demi kekasihnya apapun akan ia hadapi termasuk berkelahi selakipun.
"Anda sejak kapan mengenal Adill.. ucapan Anan, berhenti sejenak dia ingat bahwa brangkar adiknya tertulis nama Cahaya. Sementara tubuh efan mendadak kaku, jantungnya berdegup dengan kencang. "Jadi benar dia kekasihnya aya di masa lalu? efan mebatin.
"Emm, maksudku cahaya.. setelah Anan, menyebut nama cahaya barulah efan dapat bernafas lega dan bisa melenturkan badannya. Tentu saja itu tak luput dari pengawasan Anan, sepertinya Anan harus pakai cara halus agar pria ini mau berkata jujur.
"Emangnya kenapa anda menanyakan hal itu?, bukannya menjawab efan justru balik bertanya. Sebenarnya Anan sudah geram, tapi dia tidak bisa bertindak gegabah. Dia takut kalau laki_laki yang ada di hadapannya ini bukanlah orang baik, takut adiknya di apa_apain nantinya.
"Jawab aja, kalau kamu laki\_laki yang baik.. ucap Anan lagi.
"Beberapa bulan, jawab efan singkat.. "Maaf saya tidak kenal dengan anda, pacar saya sedang terbaring koma apakah menjawab pertanyaan anda lebih penting? setelah mengucapkan kata itu efan pun berlalu pergi.
"Shit.. Anan mengepalkan tangannya, kalau saja dia tidak ingat pesan maharani untuk tidak melakukan kekerasan. Mungkin laki\_laki itu sudah jadi perkedel kali, tapi Anan masih mencoba bersabar dia harus tunggu Adilla siuman dulu.
Sayup_sayup efan mendengar suara maharani yang sedang berbicara dengan adilla, efan tidak jadi masuk dia hanya berdiri di depan pintu.
"Sayang dilla anak bunda yang cantik, bangun sayang ini bunda nak.. isak maharani. Efan tidak terima kalau aya itu dikira keluarga mereka, efan berpikir bagaimana caranya agar mereka tidak bisa bertemu dengan pujaan hatinya ini.
Jika benar kalau Anan itu kekasih aya, udah pasti aya tidak akan mau bersamanya lagi. Efan tidak bisa bohong kalau saat ini dia merasa ketakutan, dia jadi ingat sebelum koma aya pernah menyebut nama Anan. Kenapa efan tidak kepikiran menanyakan namanya tadi, kalau dia bukan nama itu kan berarti efan tidak perlu kawatir.
Disaat efan sedang duduk termenung, tiba_tiba sebuah suara mengagetkannya.
"Kenapa gak masuk, bukannya tadi kamu bilang mau jagain pacarmu ya.. tanya Anan dengan suara tertahan, dia tidak mau kalau ibunya dengar.
"Iya ini mau masuk, btw nama kamu siapa kita kan belum kenalan tadi.. ucap efan berpura_pura ramah.
"Namaku Anan, kamu? tanya Anan balik.
"Namaku efan.. jantung efan seperti sedang lari maraton, dia mematung tapi tidak menganga bahkan Anan sudah masuk pun dia sampai gak tau. Efan baru tersadar, dari keterkejutannya saat dokter mengajaknya bicara.
"Mas efan kenapa duduk di luar? yang di dalam itu siapa?.. tanya dokter rechard.
"Oh iya dok tadi saya baru saja terima telepon dari sekretariat saya.. jawab efan sambil tersenyum, setelahnya dokter itu pun pergi untuk melihat pasien lainnya.
"Anan.. jadi laki_laki itu beneran Anan, efan bertambah disitu dia tidak mau kehilangan kekasihnya. Sepertinya efan akan membawa aya pergi dari sini, tapi gimana caranya.
Sementara Anan dan maharani juga belum bisa berbuat banyak, karena semua dokumen tentang gadis itu bernama cahaya bagaimana cara membuktikan kalau dia ini Adilla. Hanya kesaksian dari Adilla sendiri yang akan mengungkap semua kebenarannya.
Efan masuk ke kamar inap aya, dia berusaha untuk tenang dan seolah_olah kalau gadisnya adalah memang cahaya.
"Aya sayang angelku bangun donk, dimana adik kak efan yang selalu tersenyum ceria ini ehm. Kakak janji kalau aya sudah sehat lagi nanti kita ke pantai ya... sambil berucap begitu efan meneteskan airmatanya.
"Sayang bangun donk, kakak sedih kalau lihat aya sakit. Aya kan kuat.. lagi_lagi suara sesenggukan efan memenuhi kamar itu, Maharani dan Anan yang tadi mau masuk mereka berhenti di ambang pintu. Mendengarkan secara seksama ucapan laki_laki yang ada di dalam kamar itu, mereka memilih duduk di kursi tunggu.
"Bun sepertinya pria itu sangat mencintai dilla, dari ucapannya saja sepertinya dia begitu menyayanginya.. ucap Anan.
"Iya sih tapi kita harus mastiin, dia itu siapa dan kenapa bisa bersama Adilla trus kenapa bisa jadi cahaya? maharani sangat sedih berbulan_bulan dia mencari anaknya, sekarang ketemu malah bersama seorang laki_laki dan kenapa bisa namanya jadi cahaya.
"Kita tunggu aja sampe dilla siuman bun, kalau laki\_laki itu kekeh dia itu cahaya terpaksa kita harus melakukan tes DNA.. terang Anan, mencoba menenangkan ibunya yang udah mau nangis.
Sementara di dalam kamar efan terus saja membujuk aya untuk bangun, terkadang efan juga merasa takut kalau dia tidak akan bisa bersama gadisnya lagi.
Tapi efan tidak boleh egois, kalau memang Anan adalah seseorang yang berharga untuk gadisnya. Terpaksa efan akan mengikhlaskannya, bukankah cinta tak harus memiliki, efan mungkin tidak bisa memilikinya sebagai kekasih tetapi dia bisa sebagai kakak.
_______
"Dokter kira\_kira kapan adik saya siuman?...., dua pria tampan menanyakan satu gadis cantik yang sedang koma dengan sebutan nama yang berbeda. Dokter itu tersenyum dan dua laki\_laki itu pun ikut tersenyum, sedangkan sang bunda hanya geleng\_geleng kepala.
"Jadi saya harus menyebutnya dengan sebutan apa? Adilla atau cahaya, tanya dokter bingung.
Anan melupakan sesuatu, kalau di dunia ini banyak orang yang wajahnya mirip.
"Cahaya aja dok.. ucap Anan, biarlah sementara ini namanya cahaya. Menurut bunda mau cahaya atau Adilla, kita akan buktikan nanti setelah gadis itu siuman.
"Baiklah kalau begitu, menurut analisa saya dan beberapa pemeriksaan yang kami lakukan. Cahaya kemungkinan tidak akan lama, saya melihat dari catatan para petugas medis yang berjaga. Semuanys mulai stabil, detak jantung tekanan darah dan juga dari cairan infus yang masuk per jam sepertinya cahaya sudah merespon.
"Saya saranin ajaklah dia bicara, sesuatu yang sangat dia sukai di masa kecil saat\_saat bahagia. Dan dari pengalaman saya menangani kasus pasien yang koma, biasanya orang terdekat di antaranya ibu, ayah atau kakaknya yang mudah sekali mendapat respon. Tergantung pada siapa dulu dia selalu dekat, silahkan di coba ya mereka serentak mengangguk.
"Baiklah kalau begitu, saya pamit.. kata dokter, sebelum keluar meninggalkan kamar vip yang ditempati Adilla itu.
"Bun, Anan sadar saat kita beranjak remaja. Anan tidak berada disamping adek, bahkan Anan juga tidak tau tumbuh kembang adikku satu\_satunya. Hanya bunda yang menemaninya selama ini, Anan yakin dilla akan mendengar kata\_kata bunda.
"Sayaang anak bunda bangunlah nak, bunda kangeen banget selama beberapa bulan kamu menghilang, bunda hampir saja kambuh lagi karena memikirkan kamu sayang. Coba lihat disini juga ada kak adnan, kakak tersayangmu katanya dilla pengen minta di gendong kalau ketemu sama dia. Cepetan bangun makanya nanti kakak yang gendong dilla, dilla ingat kan sewaktu kecil selalu di gendong kakak... pada saat maharani ngomong begitu ada dua laki\_laki yang meneteskan airmata, dengan perasaan yang berbeda.
Anan meneteskan airmata karena dia ingat masa kecil bersama adik tercintanya, yang di pisahkan oleh ayah brengseknya. Sedangkan efan menangis karena dia harus siap kehilangan cahaya, gadis yang sangat dicintainya efan kini yakin kalau mereka keluarga kandung adilla.
Perlahan jari_jari adilla bergerak, maharani dan Anan yang melihat pergerakan itu pun langsung senang.
"Anan cepat panggil dokter, ucap bunda terburu\_buru.
Adilla membuka matanya dia melihat sekeliling, namun dia merasa terkejut saat melihat ke samping ada seorang wanita yang sangat di rindukannya.
"Bun da.. dengan tergagap adilla memanggil sang ibu.
"Alhamdulillah nak, akhirnya kamu siuman.. iya sayang ini bunda.. maharani yang teramat merindukan putrinya langsung memeluk dilla erat, mereka saling mencurahkan rasa rindu yang sangat besar.
Anan memasuki ruangan bersama dokter richard, dia terpengaruh melihat pemandangan yang mengharukan itu. Ternyata benar dia itu adiknya, perlahan Anan mendekati ibu dan anak itu. Saat melihat Anan tiba_tiba adilla seperti ketakutan, dia bersembunyi di balik bantal semua yang ada di situ merasa heran.
"Maaf pak Anan tolong jangan marahin saya, saya sengaja pulang cepat karena sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan ibu delina. Kalau pak Anan mau mecat saya, saya pasrah gak papa.. bun dilla gak mau kerja sama orang itu lagi, dilla sering di siksa sama stafnya bun tapi dia hanya diam aja. Dia tidak pernah membela dilla bun, dia juga tidak menegurnya bun para staf wanita itu cemburu katanya mereka gebetannya pak Anan.. Adilla terus saja bercerita panjang lebar sambil sesenggukan, efan yang melihat itu kembali di buat heran.
Dokter? jangan ditanya bagaimana herannya, bahkan hampir saja dia mau nulis resep obat untuk orang yang mengalami gangguan jiwa.
Bersambung....