Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Perusahaan Otoparts Corp adalah perusahaan keluarga Adiguna yang bergerak di bidang manufaktur, mulai dari komunikasi, transportasi dan elektronik yang dibuat oleh perusahaan Otoparts Corp. Kualitas hasil dari perusahaan ini sudah tidak perlu di tanyakan, bahkan beberapa negara mengekspor barang elektronik dari perusahaan ini.
Kemajuan dan perkembangan perusahaan semakin berkembang pesat ketika putra sulung keluarga Adiguna yang mengambil alih tanggungjawab sang papah.
Sikapnya yang ramah dan sangat baik membuatnya begitu di cintai oleh para karyawan sebagai atasan, bahkan diantara Harun dan papahnya maka Harun lah yang lebih baik dan ramah.
"Selamat pagi pak Harun," sapa para karyawan yang dijawab senyuman ramah oleh Harun.
"Selamat pagi pak," sapaan terus saja terlontar dari mulut karyawan ketika Harun dan Isabel baru saja datang.
Semua karyawan tentu tahu siapa Isabel, wanita itu selain cantik juga sangat ramah sehingga karyawan menilai keduanya tampak serasi. Kabar pernikahan keduanya juga sudah tersebar ke seluruh kantor dan mereka semua tentu bahagia mendengarnya.
"Sayang, kamu gak apa apa tungguin aku sendiri disini?" tanya Harun yang sudah bersiap untuk pergi meeting di luar.
"Iya gak apa apa, aku juga lagi isi buat pendaftaran kontes model nih." Jawab Isabel memutar laptop Harun yang ia pinjam karena ia tidak membawanya.
"Ya udah, aku pergi dulu ya, Sayang." Pamit Harun mengusap wajah cantik kekasihnya dengan lembut.
Sudah 1 tahun Sandra bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah Adiguna, ia merasa beruntung mendapatkan majikan yang begitu baik padanya bahkan keluarga ini menganggap Sandra seperti keluarga.
"Sandra?" panggil Amira mendekati Sandra yang sedang menyiram tanaman.
"Nyonya besar, ada yang bisa saya bantu?" tanya Sandra mematikan kran air nya.
"Saya mau bicara sebentar, mari ikut." Ajak Amira masuk ke dalam rumah dan dengan segera Sandra menyusul nya.
Sandra masuk ke ruang baca dimana ia melihat tuan dan nyonya Adiguna ada disana, bahkan ada ana juga.
"Jadi begini Sandra, besok adalah ulang tahun Harun dan kami mau merayakannya. Tapi kami butuh bantuan kamu untuk menyiapkan semuanya," ucap Amira menjelaskan.
"Iya Sandra, kamu kan jago menyiapkan pesta. Ingat kan saat pesta ulang tahunku 3 bulan lalu?" tanya ana memuji Sandra yang jadi salah tingkah. Padahal pesta yang ia buat hanya mengikuti instruksi Harun saat itu.
"Saya bersedia membantu nona, tapi saya takut jika kalian tidak suka dengan pesta yang saya buat," cicit Sandra pelan.
"Kami pasti suka, kamu mau ya membantu kami menyiapkan?" tanya Adiguna.
"Iya tuan besar, saya mau." Jawab Sandra menganggukan kepalanya.
"Baiklah, kalo begitu kamu ikut aku ya. Kita pergi membeli perlengkapan pestanya," ucap ana yang dibalas anggukan kecil oleh Sandra.
"Mah, pah aku pergi dulu ya." Ucap ana menyalami tangan kedua orangtuanya.
"Tuan dan nyonya, saya permisi." Pamit Sandra dibalas anggukan oleh keduanya.
Sandra dan ana pergi ke mall, mereka membeli semua perlengkapan untuk persiapan pesta dan juga beberapa keperluan ana yang sudah habis. Ketika melewati toko baju pengantin, Sandra terdiam sebentar. Ia sangat menyukai gaun pengantin, bahkan ia berdoa semoga kelak ia bisa memakai gaun yang cantik di hari pernikahannya.
"Sandra, pilihlah baju yang kamu suka," ucap ana sambil memilah baju yang mana yang ia suka.
"Tidak nona, itu tidak perlu." Tolak Sandra tidak enak jika harus menerima pemberian majikannya apalagi barang disana sangat mahal.
"Tidak perlu malu, kamu ambil saja yang mana yang suka. Aku yang memberikannya karena selama ini kamu selalu membantuku," ucap ana memaksa dan akhirnya mau tidak mau Sandra memilih baju mana yang cocok untuknya.
Setelah mendapatkan semua barang, ana dan Sandra memutuskan untuk pulang. Barang di tangan mereka sangat banyak, ana yang memegang perlengkapan pesta sementara Sandra yang memegang baju baju.
Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja Sandra menabrak orang dan semua barang yang ia bawa jatuh ke lantai bahkan ponsel milik orang yang ia tabrak juga terjatuh.
"Ya ampun maaf, maafkan saya." Ucap Sandra kemudian mengambil ponsel berwana silver itu dan memberikannya kepada si pemilik.
"Loh Sandra!" seru orang ditabrak Sandra yang tak lain adalah Harun majikannya.
"Den Harun disini?" tanya Sandra menjauhkan diri dari anak majikannya itu.
"Iya, saya sedang meeting. Kau sedang apa disini?" tanya Harun balik.
"Saya, saya sedang mengantar nona ana membeli baju tuan," jawab Sandra, tidak mungkin ia katakan sedang membeli persiapan pesta kejutan kan.
"Oh baiklah, dimana ana nya?" tanya Harun mencari dimana adiknya, kenapa tidak ada bersama Sandra.
"Mungkin sudah duluan ke mobil tuan, tadi saya habis dari toilet." Jawab Sandra cepat, jika dia melihat ana apalagi barang yang dibawa bisa hancur pesta nya.
"Baiklah, pulanglah. Saya masih ada keperluan disini," tutur Harun dengan lembut.
"Baik den. Permisi," pamit Sandra kemudian pergi meninggalkan mall bersama Harun yang menatapnya sampai menghilang di telan jarak.
LANJUT YA BACANYA, PLEASE KOMEN 🤗
BERSAMBUNG.......