Arash seorang umat kristiani yang rajin ke gereja , namun pada satu waktu ia bermimpi aneh , hingga ia menjadi seorang mualaf yang taat ,
akankah arash bisa mengejar arsya & arsyi-nya ?
ikuti terus kisah mereka
follow ig : @Rohatinh98_ @Byrohatinurhumaira @rohatiberquotes_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohati nur humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Setelah berbincang cukup lama akhirnya arash & dion memutuskan untuk berpamitan pulang kepada kiyai abdurahman dan umi sallamah .
Setibanya arash dikediamannya willy smith , arash pun bergegas ke kamarnya untuk membersihkan dirinya ,
Sementara dion yang berpamitan hendak pulang namun dicegah oleh pak willy smith , mengingat waktu sudah malam pak willy meminta dion untuk menginap , dan dion pun bergegas ke kamar tamu untuk membersihkan dirinya juga ,
Dion emang sering menginap dirumah willy smith sedari ia kecil , jadi untuk pakaian ganti sudah tidak perlu ditanyakan lagi , bu ranti memang selalu menyimpan beberapa pakaiannya dion .
Pagi hari ,,,
Di meja makan ,,
"Ar Ini hari pertamamu kerja lagi dikantor , apa ada masalah Atau kamu mau istirahat dulu ?" Tanya pak willy sembari menyantap makanan nya
"Ar tetap berangkat ke kantor pah " ucap arash yang juga menyantap sarapannya dan pak willy pun mengangguk
"Aku udah selesai om tan ar , mau siap siap dulu ya" ucap dion yang hendak melangkah namun terhenti karena ucapan pak willy
"Ok , kamu mau sampai kapan manggil kami dengan sebutan om dan tante yon ?"tanya pa willy
"Tau nih berasa gak dianggep mama pah" keluh bu ranti
"Orangtua gue juga orangtua lu yon , kita udah kenal lama banget bahkan dari kita dalam kandungan , gue gak masalah ko elu mau manggil orangtua gue sama kaya panggilan gue ke mereka" Tutur arash
"Baiklah mah pah , aku izin siap siap dulu"ucap dion sambil tersenyum
"Nah sekarang baru berasa punya anak 2" ucap bu ranti penuh haru kemudian memeluk dion .
Dilain tempat tepatnya dikediaman keluarga kiyai abdurahman , mereka pun sedang berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama dan arsya yang duduk dikursi rodanya pun tampak fokus menyantap makanannya .
"Masakan umi emang paling best banget deh, " ucap alma dengan memuji umi sallamah
"Iya lah gimana gak enak" ucap kiyai abdurahman yang dipotong oleh arsya dan alma
"Bidadari nya abi" kekeh alma dan arsya sambil tertawa
"Putri putri abi emang paling keren deh , selalu kompak , rukun terus ya nak sampai maut memisahkan kalian dan bertemu dijannahnya allah kembali" ucap kiyai abdurahman
"Aamiin"serentak
"Sudah sudah lanjutkan sarapannya" ucap umi sallamah
"Oh iya nak , kamu sudah dengar kan perkataan arash semalem" ucap kiyai abdurahman pada arsya
"Sudah abi" ucap arsya
"Bagaimana pendapatmu nak?" tanya kiyai abdurahman
"Apa yang abi ucapkan kemarin bisa dibilang emang menyakitkan seperti tamparan keras , tapi itu semua untuk kebaikan kita kedepannya , sya gak nyalahin abi karena kenyataannya memang bener cinta tanpa qobiltu tidak akan berkah karena terlibat zina hati didalamnya , sya gak mau munafik dizaman sekarang memang sulit menerapkan cinta setelah qobiltu bahkan rata rata mereka berpacaran bersentuhan bahkan lebih dari itu yang kelewat batas , tapi sesulit apapun bukan berarti tidak ada kan bi " jelas arsya
"Maa syaa allah , Bijaknya nya putri umi" ucap umi sallamah kemudian menci*m kening arsya
"Iya kamu bener nak , zaman kita sekarang terlalu mengerikan , zina dianggap biasa bahkan ia yang masih dibawah umur pun melakukannya , dan dengan bangganya mereka bilang sudah check in lah inilah itulah , astagfirullah, wanita itu dimuliakan oleh allah swt tapi dizaman sekarang banyak yang merendahkan dirinya sendiri karena nafsunya , dan karena itulah abi gak mau kedua putri abi dicintai oleh seorang pria secara ugal ugalan tapi belum ada qobiltu didalamnya" jelas kiyai abdurahman
"Subhanallah banyak banyak istighfar deh" ucap umii salamah
"Maka dari itu juga , jadilah wanita yang berpendidikan tinggi tapi bukan karena predikat sarjananya atau cumlaude nya , namun dengan predikat wanita sholehah dimata allah swt , dan predikat cumlaude karena hebat menjaga dirinya , value atau kualiatas tingginya seorang wanita ialah ia yang mempunyai akhlak baik dan menjalankan kewajibannya sebagai muslimah contohnya menutup aurat" jelas kiyai abdurahman
"Zaman sekarang banyak yang tidah paham apa arti dari hijab ya bi mi , mungkin yang mereka tau bahwa berhijab ya hanya sebatas menutup kepala saja tapi sebenarnya jauh lebih dari itu" ucap alma
"Karena mereka masih tergoda dengan tren tren zaman sekarang al, padahal memakai hijab dengan menutup dada itu lebih terlihat cantik" ucap arsya
"Zamannya kan sudah berubah nak ," ucap umi sallamah
"Zaman boleh berubah tapi adab dan ilmu gak boleh ditinggal ya" ucap kiyai abdurahman
"Setuju" serentak .
,,,
Kini arash dan dion sudah berada dikantornya bahkan diruangannya masing masing ,
Numpuknya kerjaan tak membuat arash bisa fokus dalam mengerjakan nya , hingga dion pun masuk ke ruangan arash dengan beberapa map untuk arash tanda tangani namun arash tetap melamun .
Tok,,tok,,tok (suara pintu ruangan arash)
"Masuk" titah arash kepada seseorang dibalik pintu yang tak lain adalah dion
"Astaga , ini kerjaan belum anda kerjain Pak , mau nunggu berapa banyak lagi pak" ucap dion dengan ucapan formalnya , dion dan arash memang selalu berbicara formal ketika dikantor
"Entahlah yon , saya masih kepikiran ucapan pak kiyai semalam" ucap arash dengan melamun
"Kalo gitu mending anda istirahat aja pak arash , anda juga kelihatannya kurang sehat" titah dion
"Saya sehat yon , mental saya yang gak sehat" ucap arash dan itu membuat dion menahan tawanya
"Terus anda mau bagaimana pak ?"tanya dion kembali
"Entahlah ,
Yon apa memang saya sudah keliru ya ?"tanya arash masih dengan melamun
"Keliru dalam hal apa pak ?" tanya dion
"Dalam hal mencintai arsya yon "jelas arash
"Kalo menurut saya anda gak sepenuhnya salah pak , dan pak kiyai juga sama , tapi memang yang saya tau , jika kita berhijrah maka kita harus mengikhlaskan segalanya dari yang sebelumnya , pak arash mencintai arsya dari sebelum anda hijrah sebelum anda menjadi seorang mualaf , saya gak mempermasalahkan cintanya , namun mencintai seseorang setelah akad atau qobiltu akan lebih terlihat ketulusannya apalagi dijemputnya dengan cara yang allah ridhoi " jelas dion panjang lebar
"Ternyata perjuangan saya kemarin salah ya yon dimata allah , karena saya meraih arsya dengan cara yang allah gak ridhoi meski tidak dengan pacaran namun secara cinta saya sudah ada sebelum saya berhijrah yang mana masih belum ada titik temunya yaitu diantara pilihan cinta yang tulus atau cinta yang terlibat obsesi didalamnya " Ucap arash
"Hidayah itu datang karena kita menjemputnya , maka jemputlah arsya dengan cinta yang allah ridhoi pak " titah dion
"Tapi semua sudah terlambat yon , saya tidak ingin mengecewakan orangtua saya pun arsya yang akan menikah dengan pria lain " lirih arash
"Maka dari itu ikhlaskan arsya pak , jika bukan dengan arsya yang anda maksud , setidaknya masih banyak arsya yang lainnya , hanya saja tergantung dari bagaimana anda menjemputnya " ucap dion
"Kamu benar yon , saya tidak ingin allah menjauhi saya , cukup saya saja yang pernah meninggalkan tuhan saya yang sebelumnya dengan meraih tuhan saya yang baru yaitu allahku , saya tidak mau berjalan sendiri tanpa ada allah yang mendampingi" ucap arash
"Cintailah allah dengan kesungguhanmu pak maka allah akan datangkan cinta yang seaungguhnya allah kehendaki " titah dion
"Bismillahirrahmanirrahim ya allah nawaitu hijrah lilahi ta'ala , ya allah aku berniat hijrah yang engkau ridhoi karena engkau bukan karena hambamu ,hijrah saya kemarin telah salah maka apapun ujiannya maka dampingi saya selalu dan jangan pernah tinggalkan saya "lirih arash
"Semoga allah memudahkan segalanya pak" ucap dion
"Aamiin" ucap arash
"Jadi bagaimana dengan pekerjaan anda pak ?" Tanya dion
"Ya saya kerjakanlah , yang ada nanti saya dipecat bos besar, saya kan cuma kacungnya dia" ucap arash dan mereka pun tertawa
Tak mereka sadari ada seseorang yang tersenyum yang sedang memantau cctv dari dalam ruangan nya , seseorang itu adalah willy smith , setelah arash menjadi seorang mualaf dan ia & istrinyapun ikut menjadi seorang mualaf , semenjak itu ia selalu memantau apapun kegiatan putranya entah itu dalam ruangan atau itu diluar ruangan , memang terdengar seperti penguntit tapi itulah bentuk rasa sayangnya willy smith si perfectionist .