NovelToon NovelToon
MENCINTAI HUMAIRAH

MENCINTAI HUMAIRAH

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa / Qatar love
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: skyl

"Aku mencintai Humairah, gadis cantik yang mempunyai suara indah dan merdu itu."

Shaka begitu bahagia saat kedua orangtuanya akan menjodohkannya dengan gadis yang dia kagumi. Dia merasa takdir benar-benar menyatukannya dengan Humairah, gadis sholeha, yang memiliki wajah cantik tersembunyi dan hanya dia yang beruntung mendapatkannya.

Gabungan: Sahabatku Ambang Pernikahanku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 19

Minggu yang cerah, sehabis sholat subuh Humairah sudah tak tidur lagi beda dengan Shaka yang masih melanjutkan tidurnya.

Katanya, tidak ingin menyia-menyiakan waktu tidurnya di hari minggu ini.

Ainun sedang keluar bersama dengan Arvi, jadi kini tinggal dirinya dan Shaka di rumah.

"Kak." Humairah membuka tirai balkon seraya meneriaki suaminya yang masih berada di dalam balutan selimut.

"Kak Shaka bangun, udah mau jam sembilan loh?" omel Humairah, sedari tadi teriakannya tidak direspon apapun.

Humairah menghela napas, dia mendekati ranjang. Menarik selimut Shaka.

"Humairah, sebentar lagi," ucap Shaka tanpa membuka matanya, saling menarik selimut dengan istrinya.

Dengan kesal Humairah mematikan ac kamar, membuka semua jendela membiarkan panas matahari masuk ke dalam kamar.

Hal itu membuat Shaka mendengus karena merasa kepanasan.

"Panas banget." Shaka dengan rambut berantakannya keluar dari kamar mencari keberadaan Humairah.

Melihat Humairah berada di dapur membuat Shaka mendekatinya lalu memeluknya dari belakang.

"Morning kiss." Shaka menaikan cadar Humairah lalu mencium bibirnya.

"Kenapa enggak lanjut tidur?" tanya Humairah kepada lelaki tersebut.

"Kamu matiin acnya, panas tau."

"Siapa suruh enggak mau bangun?" tanya Humairah.

Shaka mendengus, mengusap-usap kepalanya di leher Humairah yang tertutup hijab.

"Ayo sarapan dulu, di meja udah aku siapin susu sama roti."

"Ainun dan Arvi mana?" tanya Shaka menuju kursi.

"Keluar pas jam sembilan. Enggak tau mau kemana, cuma lihatnya mereka rapi banget."

"Mungkin Arvi ngajak Ainun ke timezone."

"Mungkin."

Shaka sibuk menghabiskan sarapannya, sedangkan Humairah mencuci piring, dan merapikan isi kulkas.

"Sayang, itunya udah enggak sakit?" tanya Shaka.

"Enggak."

"Baguslah, berarti habis ini enggak apa-apa kan dilanjut? Hitung-hitung olahraga."

"Enggak mau."

Shaka membawa piring bekas roti ke wastafel. Lalu menggendong istrinya tanpa aba-aba.

"Kak Shaka, apaan ini." Humairah memukul dada Shaka, menggigit lengan lelaki itu, tapi sepertinya tidak merasa apapun.

"Aku enggak mau, jangan maksa dong," ucap Humairah saat sudah berada diatas ranjang.

Humairah mencuri kesempatan untuk menjauh dari Shaka yang sedang mengunci pintu kamar.

"Humairah." Shaka mengejar istrinya itu terus menghindar.

Shaka menggendong alah karung beras lalu melemparnya ke kasur empuk.

Berusaha Humairah turun dari ranjang, tapi Shaka menariknya.

"Kak Shaka ih," sahut Humairah kesal tapi posisinya sedang tertawa.

"Nurut aja napa, dosa loh nolak keinginan suami, aku dengar dari ceramah di dalam hp."

Shaka sudah merangkak ke atas Humairah, Humairah pun menutup matanya.

"Buka matanya."

"Enggak mau."

"Kak Shaka," pekik Humairah saat Shaka merobek gamis yang dia pakai.

Dia membuka matanya, menatap sebal kepada Shaka yang terlihat tak merasa bersalah sedikit pun.

"Nanti kita ke butik mommy, beli semau kamu," ucap Shaka.

"Kak Shaka mah nyebelin."

Shaka membungkam mulut cerewet itu menggunakan mulutnya, mengunci tangan Humairah dengan tangan besarnya.

"Pasrah, sayang," bisik Shaka sebelum melepaskan gamis yang sudah robek itu dari tubuh istrinya.

Shaka mengikat ke atas rambut Humairah agar tak menghalangi wajah cantik istrinya, sehingga leher putih itu terlihat begitu jelas.

"Kak ehmmm..." Humairah melenguh panjang dengan sentuhan Shaka.

Humairah mengusap rambut Shaka yang sudah tampak basah.

"Kak nyalahin acnya panas banget."

Shaka menghentikan aktivitasnya, mengambil remote ac lalu memberikannya kepada Humairah.

Humairah pun menyalahkan suhu ac diatas rata-rata sambil menunggu Shaka memasang pengamannya.

"Sejak kapan ada itu?" tanya Humairah.

"Ada deh." Shaka kembali merangkak ke atas ranjang, menindih tubuh Humairah.

Shaka mematikan lampu kamar, terlihat jelas senyuman Humairah di bawahnya.

"Kenapa?"

"Perut kamu ke roti." Humairah menunjuk-nunjuk perut Shaka.

Shaka terkekeh menikmati sentuhan istrinya, membiarkan istrinya bermain-main dulu sebelum dia membuatnya kesakitan.

"Udah ya, aku udah enggak tahan." Shaka mengenggam tangan Humairah, menurunkannya.

"Pelan-pelan, ya." Humairah mengusap dengan lembut rambut Shaka.

Shaka menaikan kaki Humairah ke bahunya, Humairah pun memejamkan matanya bersiap untuk kesakitan ke dua kalinya.

"Pelan-pelan kak Shaka."

"Belum juga."

Humairah mengintip sekilas lalu kembali menutup matanya.

...----------------...

"Ainun main dulu, Aa mau pergi dulu sebentar, ya, jangan kemana-mana," peringat Arvi kepada adiknya.

"Mau kemana Aa?" tanya Ainun.

"Mau ke toilet, bentar aja."

Ainun mengangguk, Arvi pun pergi dari sana. Dia melihat seseorang yang dia kenal.

"Itu kak Karin." Arvi mengikuti langkah perempuan yang terlihat buru-buru di depannya, sepertinya perempuan itu sudah sadar bahwa dia mengikutinya.

"Kak Karin," ucap Arvi menarik tangan Karin.

"Kak?" tanya Arvi. "Ini benaran kakak kan?" tanya Arvi tersenyum.

"Arvi, kakak masih banyak urusan." Karina berusaha melepaskan cengkraman Arvi.

"Kak." Arvi langsung memeluk perempuan itu membuat Karin terdiam.

"Kak, kakak tau? Selama ini Arvi mencari kakak, kenapa kakak terus saja ingin menghindar? Semalam kakak tau? Arvi nunggu kakak di taman, tapi kakak enggak datang-datang."

Karina berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya.

"Arvi maaf."

"Tidak masalah, kak. Sekarang aku sudah senang, bisa bertemu dengan kakak. Bagaimana keadaan kakak? Kakak tinggal di mana sekarang?" tanya Arvi. Walaupun umur mereka hanya selisih beberapa bulan, tapi Arvi sangat begitu menganggap Karina sebagai kakaknya.

"Kamu enggak perlu tau, mending kamu pergi dari sini."

"Kenapa? Ayo ikut Arvi pulang."

"Arvi, aku enggak bisa, aku enggak pantas gabung di keluarga kalian, aku enggak pantas. Gara-gara mama dan papa, kalian hampir saja celaka."

"Sudahlah kak, ini semua bukan salahmu. Lagian tante Ema sudah meninggalkan, dan papa juga kita enggak tau gimana kehidupannya sekarang saat daddy menjatuhkan semua perusahaannya."

Karina melepaskan genggaman Arvi.

"Arvi, mungkin kamu memaafkanku, tapi bagaimana dengan tante Arika dan Shaka? Mereka pasti akan membenciku, aku anak dari hasil rusaknya hubungan antara tante Arika dan papa."

"Mommy sudah bahagia bersama dengan daddy Raiden sekarang, dia sudah melupakan papa Arian."

"Aku malu."

Arvi menghela napas panjang, dia menghapus air mata Karina.

"Ini semua bukan kesalahan kakak, ini kesalahan papa dan tante Ema."

"Mommy pasti akan menerima kak Karin, dan Shaka pasti juga akan mengikuti apa yang dilakukan mommy."

Arvi membawa Karina ke timezone, menjemput Ainun di sana, setelahnya mereka pulang ke rumah.

Shaka mengecup singkat kening Humairah, mereka baru saja selesai mandi.

"Kak sepertinya ada orang di bawah?"

"Mungkin Arvi dan Ainun sudah pulang?"

"Yaudah ayo kita turun, bosan di kamar mulu, berkembang biak."

Shaka terkekeh, mereka keluar dari kamar. Shaka menatap dari lantai dua ke bawah.

Shaka menghentikan langkah Humairah, raut wajah Shaka yang tadinya terlihat biasa-biasa aja kini terlihat begitu marah.

"Humairah masuk ke kamar!" perintah Shaka.

"Tapi kenapa kak..."

"MASUK KE KAMAR AKU BILANG!" bentak Shaka membuat nyali Humairah menciut dan langsung masuk ke dalam kamar, menutup pintu kamar.

1
Pujiyati Astuti
ya ampun shaka kamu kekamar kecil aja ngak berani sendiri tapi giliran ehem,,,,, ehem ngak mau berhenti sampai ketiduran Humairah nya 😁😁🤭🤭
Sulastri Oke86
bagus ceritanya
skyl: kak jangan promosi di lapak novelku ya?
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 2 replies
Sulastri Oke86
lanjut kak
LANY SUSANA: lanjuttt
total 1 replies
Ika
luar biasa
Ika
lanjut kakak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!