cintanya yang terhalang restu dari wanita yang membesarkannya sedari kecil membuatnya harus melepaskan gadis yang teramat di cintai
Haikal Pramana seorang lelaki yang begitu penurut juga menyayangi ibunya harus bergelut dengan pilihan antara ibunya dan Maira
masa lalu Rima membuatnya lebih mementingkan egonya dari pada hatinya
Haikal dan Maira mencoba mempertahankan juga mendapatkan restu dari Rima
tapi Rima pun menghadirkan Diana di antara mereka
siapakah yang akan di pilih Haikal nantinya
cintanya ataukah menuruti kemauan ibunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon melukismimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berdamai dengan kenyataan
Diana beberapa saat berada di dalam kamar mandi hingga akhirnya dia memberanikan diri untuk memanggil Haikal dengan melongok kan kepala nya dengan membuka sedikit pintu kamar mandi
"mas...mas Haikal" panggil Diana, kini memang Diana telah memanggil Haikal dengan panggilan 'mas' setelah di tegur oleh Rima
Haikal menoleh ke sumber suara dan mendapati Diana tengah mengintip dari dalam kamar mandi
"ada apa Na?"
"mas saya lupa bawa pakaian ganti, bisakah berbalik badan sebentar"
tanpa menunggu lama Haikal pun membalikkan tubuhnya dan setelahnya Diana pun keluar dari kamar mandi dengan masih memakai handuk
Diana terlihat gugup saat mencari pakaian ganti untuknya, beberapa kali dia salah mengambil baju yang akan di pakai nya
saat Haikal membalikkan tubuhnya justru dia bisa melihat tubuh Diana dari pantulan cermin. Haikal lelaki tulen tentu dia pun tak bisa menampik jika dia juga memperhatikannya
"aduuh...." suara teriakan Diana membuat Haikal menoleh ke arahnya dan justru mendapati Diana kini tengah terduduk sambil kesakitan
Jempol kaki Diana berdarah karena terantuk ujung ranjang yang terbuat dari kayu tersebut
"astaga Diana!!" serunya lantas reflek membantu Diana untuk bangun.
saat membantu Diana berdiri justru mereka berdua sama sama terjatuh di atas ranjang dengan tubuh Haikal menindih tubuh Diana
Tanpa sengaja bibir Haikal menyentuh pipi istrinya itu
Diana memejamkan matanya dengan kedua tangannya yang memeluk tubuh Haikal sedangkan Haikal sempat hilang fokus saat tak sengaja mencium Diana bahkan kedua tangannya pun kini ikut memeluk pinggang istrinya itu
Degup jantung keduanya bertalu begitu cepat seiring dengan suasana yang teramat sunyi ini
aroma tubuh Diana yang selesai mandi pun mampu menyihir Haikal beberapa saat
Haikal bangkit tanpa mengucapkan apapun sedangkan Diana pun mulai merapatkan handuk yang di pakainya karena sempat terbuka saat dirinya jatuh bersama Haikal tadi
"diam lah di sana, ku ambilkan plester dulu untuk membalut kakimu" ucap Haikal lantas segera keluar kamar untuk mengambil kotak p3k
Haikal sengaja berlalu karena dia pun tak ingin sampai kelepasan berbuat yang lebih jauh lagi
Diana memegang pipinya bekas ciuman dari suami nya tadi, pipinya bahkan kini bersemu merah karenanya
💞💞💞💞💞💞💞
makan malam hari ini terasa begitu canggung bahkan Rima pun bisa merasakannya tapi juga Rima memperhatikan jika anak dan menantunya itu menyembunyikan sedikit senyum di wajahnya
seperti hari hari sebelumnya, saat ini Diana pun melayani mertua dan suami nya di meja makan
"cukup Diana, sekarang ayo kita makan bersama sama" tegur Rima
"Bu, mas besok saya ijin mengantar ibu untuk kontrol ke rumah sakit" pamit Diana pada mertua juga suami nya
"biar besok kalian di antar Haikal saja Na"
"uhuk...uhuk...." Diana terkaget mendengar ucapan Rima lantas dia pun melirik ke arah Haikal yang justru menyanggupi ucapan Rima untuk mengantarkan istrinya itu
"baiklah Bu, lagian besok pagi juga aku tidak terlalu sibuk" jawabnya
Diana sempat terperangah mendengar kesediaan Haikal padahal selama beberapa Minggu menikah dengan nya sikap Haikal terlihat begitu datar padanya
Haikal lebih dulu masuk ke dalam kamar usai makan malam bersama istri dan ibunya sedangkan Diana, dia lebih dulu memastikan jika Rima sudah istirahat karena bik Surti kini setiap malam selalu berada di tempat ibu Diana
Kamar tampak begitu temaram saat Diana masuk ke dalam kamar hanya lampu tidur yang menyala
Seperti biasanya Diana akan tidur di sofa sedangkan Haikal akan tidur di atas ranjang.
Malam ini Haikal tak dapat tidur dengan nyenyak karena seperti mendengar rintihan seseorang dan benar saja ternyata rintihan tersebut berasal dari Diana
Haikal mendekat ingin memastikan jika Diana hanya sedang bermimpi buruk tapi justru saat dia ingin menyentuh tubuh istrinya itu hawa panas pun langsung terasa di tangan nya
"dia demam...." Haikal sempat bingung tapi setelahnya ia pun mengambil obat penurun panas juga air
"Na... Diana, bangun!!" beberapa kali Haikal mencoba membangunkan Diana sampai akhirnya gadis itu pun mulai membuka matanya
"ada apa mas?" tanya nya lirih
"kamu demam, minumlah obat dulu" tak membantah gadis itu pun menuruti perintah suami nya dan kembali memejamkan matanya
Haikal begitu iba melihat Diana tidur meringkuk di atas sofa akhirnya ia pun memutuskan untuk mengangkat tubuh istrinya itu ke atas ranjang miliknya
Diana sama sekali tak membuka matanya, dia sepertinya begitu kelelahan hingga membuat nya demam malam ini
Beberapa saat dia pastikan jika suhu tubuh istrinya itu mulai turun tapi rasa khawatir pun masih mengingapi perasaannya
Malam itu Haikal pun tidur di samping Diana. Haikal sendiri merasakan bingung dengan apa yang di rasakan nya. Ingin ia menampik jika tak menganggap Diana berarti tapi di sisi lain dia pun mulai terbiasa dengan kehadiran Diana, bahkan tak jarang dia akan curi pandang pada istrinya itu
Haikal sering memperhatikan saat Diana tidur di atas sofa, dia melihat gadis itu seperti tanpa beban melakukannya bahkan dia pun tak menuntut atas perlakuan yang selayaknya di dapatkan nya sebagai seorang istri
Haikal memang tak pernah lalai dalam memberi nafkah lahir tapi dia tak pernah memberi nafkah batin pada istrinya itu
Haikal merenung dalam sepinya malam seraya menatap wajah Diana yang terlihat pucat malam ini
"apakah aku memang belum berdamai dengan kenyataan, maaf Na jika memang masih tersimpan nama Maira di hati ku padahal kamu adalah pemilik ku sepenuhnya"
Haikal mulai merenungi semua yang di ucapkan oleh ibu nya juga alasan penolakan nya terhadap Maira dan kini lelaki itu bertekad untuk membuka hatinya kepada Diana
Diana dan Maira adalah dua wanita yang sangat berbeda menurut Haikal. Maira adalah wanita yang keras kepala dan sangat manja padanya sedangkan Diana sejauh ia mengenal gadis itu adalah gadis yang sangat mandiri juga penurut bahkan dia tak pernah menaikkan pandangan nya pada lelaki yang bukan muhrimnya meskipun sampai saat ini dia belum berhijab
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
like like like ya guys