NovelToon NovelToon
Genius Twins Boy

Genius Twins Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: emmarisma

"Apa kamu sudah menemukan informasi tentangnya, Jackson?"

"Sudah, Kak. Aku yakin dia adalah dady kita."

Dua bocah laki-laki berusia 7 tahun itu kini menatap ke arah layar komputer mereka bersama-sama. Mereka melihat foto seorang Pria dengan tatapan datar dan dingin. Namun, dia memiliki wajah yang sangat tampan rupawan.

"Jarret, Jackson apa yang kalian lakukan?" Tiba-tiba suara seseorang membuat kedua bocah itu tersentak kaget.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Kenyataan

Giani baru saja menyelesaikan kegiatannya. Dia segera keluar untuk memanggil kedua putranya. Jarret dan Jackson tampak asyik bermain di ayunan yang dulu dibuat oleh kakeknya.

"Mom, aku lapar," teriak Jackson begitu Giani keluar dari pintu. Giani tersenyum sembari berkacak pinggang. Kemejanya telah ditanggalkan saat ia bersih-bersih, jadi Giani hanya memakai crop topnya saja.

Ben mengerjap. Penampilan Giani benar-benar tidak ada yang berubah. Tiba-tiba sorot matanya berubah tajam saat mengingat Ramos kini berada satu mobil dengannya.

"Apa kau juga sedang menatap Giani, Ramos?"

"Aku tidak berani, Tuan."

"Bagus, tutup matamu sampai Giani masuk ke rumah."

"Baik, Tuan."

Huh, nasib menjadi bawahan, selalu saja salah. Gerutu Ramos dalam hati.

Giani membawa masuk kedua putranya. Tak lama seorang kurir makanan mengetuk pintu rumah itu. Giani keluar sembari menerima barang sekaligus melakukan pembayaran.

Giani tampak begitu akrab dengan sang kurir. Terlihat beberapa kali Giani tertawa sembari memukul lengan kurir tersebut.

Sorot mata Ben semakin menajam, menatap interaksi antara Giani dan sang kurir.

"Ramos, keluarlah dan hadang kurir itu. Ada hubungan apa dia dengan Giani?"

Ramos benar-benar tercengang mendengar perintah yang terdengar aneh itu. Dia sampai harus menoleh untuk memastikan ekspresi atasannya apakah bercanda atau serius.

"A_anda serius, Tuan?"

"Ya, tanyakan padanya ada hubungan apa dengan Giani."

Ramos benar-benar sedang diuji dengan tingkat IQ atasannya yang tiba-tiba menyusut gara-gara cemburu buta. Setelah memastikan Giani menutup pintu, Ramos bergegas keluar dan mengejar kurir makanan itu.

"Hei, tunggu." Teriak Ramos. Si kurir langsung menoleh dan menghentikan motornya.

"Anda memanggil saya, Tuan?"

"Ya, aku memanggilmu." Ramos mendekati kurir pria yang cukup tampan itu.

"Apa anda ingin memesan Pizza atau ayam goreng, Burger."

"Aku akan memesan nanti, tapi sebelum itu aku ingin bertanya, Siapa yang tadi ada di rumah Profesor Gilbert?"

Si kurir itu mengernyit. Dia kini menatap curiga ke arah Ramos. Ramos terlihat salah tingkah. Sial, ini bukan keahliannya untuk mengintrogasi hal-hal receh seperti ini, tapi demi menghindari amukan bosnya, dia terpaksa melakukannya.

"Ehm, apa itu tadi Giani?"

"Kau mengenalnya?"

"Ya dulu kami bekerja satu divisi, tapi yang aku tahu dia sudah lama menghilang," jawab Ramos asal meski sebagian adalah kebenarannya. Si kurir mengangguk dia pikir Ramos adalah orang aneh yang ingin mencelakai Giani.

"Dia pergi ke Sidney. Melanjutkan sekolahnya dan juga dia bekerja di sana. Dia pulang untuk menjenguk papanya. Aku Rupert teman Giani di pelatihan taekwondo."

"Oh."

"Apa kau jadi memesan? Aku buru-buru harus mengantar pesanan lain."

"Oh, baiklah aku memesan 2 Burger besar dan dua cola. Ini uangnya."

"Oke, thanks. Tunggu aku sekitar 30 menit lagi. Aku pasti segera kemari."

"Ya."

Setelah kembali ke dalam mobil, Ben menatapnya tak sabar. Dia seperti anak kecil yang sedang menunggu kabar akan liburan Natal kemana.

"Bagaimana?"

"Dia hanya teman nona Giani di tempat latihan taekwondo."

Ben tersenyum samar. Dia senang ternyata dugaannya tak beralasan. Pria itu kini merasa jenuh. Seandainya dia sudah berbicara jujur pada Giani, mungkin sekarang dia sedang bercengkrama dan bermain dengan kedua putranya di dalam rumah itu.

Tak berapa lama, Mobil Profesor Gilbert memasuki halaman rumahnya. Dia keluar dari mobil dengan senyum yang merekah di bibirnya. Ben berdebar. Apa kah nanti Profesor Gilbert akan marah pada kedua anaknya? Apa pria tua itu akan mengenali wajah cucu-cucunya yang mirip dengannya.

Sementara itu, di dalam rumahnya Giani baru saja selesai menyiapkan baju ganti untuk kedua putranya saat deru mobil ayahnya terdengar.

Giani menggigit bibir bawahnya resah. Jujur sebenarnya dia sendiri belum siap membuka masalah ini pada papanya, tapi di sisi lain dia juga tak bisa menunda lebih lama lagi anak-anaknya juga perlu mengenal siapa kakeknya.

Giani turun terlebih dulu untuk mencari ayahnya. Dia sangat merindukan pria tua itu. Gilbert tampak tak terkejut melihat putrinya yang mendadak pulang tanpa memberi kabar.

"Kapan kau datang?" tanya Gilbert memeluk putrinya.

"Tadi pukul 10 pagi. Apa kau tidak pernah pulang, Pah? rumah ini terlihat mengerikan tadi."

"Sudah 3 hari papa mengerjakan proyek dari tuan Ben." Saat keduanya sedang berbicara serius. Dari arah tangga terdengar suara Jackson berseru.

"Mom, apa kakek sudah pulang?" Gilbert mengernyit dan menatap putrinya dalam. Dia kembali melempar pandangannya ke tangga di mana muncul seorang bocah yang sedang berlari ke arahnya. Namun, saat Gilbert akan memusatkan tatapan matanya pada bocah itu, muncul 1 lagi bocah yang turun dengan gaya yang sangat cool dan auranya memancar tajam.

"Pah, perkenalkan. Mereka adalah Jarret dan Jackson. Keduanya adalah putra kandungku."

"A_apa? sejak kapan? kau .... " Gilbert tampak sangat syok. Jackson menatap kakeknya cemas. Sedang Jarret tak menunjukkan ekspresi apapun.

"Pah, aku bisa jelaskan semuanya."

"Memang kau harus jelaskan semua ini padaku, Giani. Apa ini alasannya kamu memilih pergi ke Sidney? katakan?"

"Kakek, jangan bentak mommy," kata Jarret menyela dengan nada tegas. Tidak ada yang boleh menyakiti ibunya, siapapun itu.

"Jarret, mommy tidak apa-apa. Bisakah kau ajak adikmu naik dulu. Mommy perlu bicara dengan kakek."

Jarret mengangguk dan membawa Jackson naik. Giani menatap kedua putranya sampai mereka menghilang dari pandangannya.

"Maafkan aku, Pah. Aku salah menyembunyikan ini semua darimu, tapi percayalah tidak ada sedikit pun niatanku untuk membohongimu. Aku hanya belum siap memberitahumu tentang keberadaan mereka."

Tatapan mata Gilbert tampak begitu terluka. Jadi selama ini, putrinya pergi karena ingin menyembunyikan kehamilannya.

"Siapa ayah dari kedua anakmu?"

"A_aku tidak tahu, Pah."

"Apa kau bodoh sampai tidak tahu?"

"Karena aku memang tidak tahu. Saat itu aku tiba-tiba dihadang sekawanan orang dan lalu aku dibius. Saat tersadar aku sudah ternoda. Aku juga tidak tahu siapa yang melakukannya."

Profesor Gilbert terdiam, dia mengusap wajahnya kasar dan bersandar di sandaran sofa. Sementara Itu Jarret dan Jackson tidak sepenuhnya pergi. Mereka menguping di ujung tangga. Tangan Jarret terkepal mendengar cerita ibunya barusan.

Selama ini, ibunya selalu mengatakan jika ayah mereka pergi, tapi kini kenyataannya sudah terbuka. Ternyata mereka hanya anak hasil dari pemer*k*saan.

Jarret langsung pergi masuk ke kamar. Sedang Jackson masih mematung berdiri di depan tangga. Kenyataan ini terlalu menyakitkan untuk di dengar. Dan ibunya benar-benar wanita yang luar biasa, karena dia mau membesarkan mereka yang jelas-jelas mungkin bukan terbentuk karena cinta.

Jarret mengambil tablet pemberian Albern. Dia mulai menyalakannya dan mengetik beberapa kode. Tatapan matanya seolah penuh dendam pada sosok ayahnya. Bocah seusia mereka dipaksa dewasa oleh keadaan. Meski otak mereka cemerlang, tapi mereka tetaplah hanya seorang anak-anak yang perlu diberi pengertian yang tepat agar bisa mengerti situasi yang dihadapi oleh orang dewasa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ica Oca
Luar biasa
Ayu
aduh.. crita ini kayak nya awal dr crita joyceline and hot mafia ya thor. aku dah bc semua crita nya smpai crita perangkap cinta puti mafia
Ryyan Arjuna
mantap bro
Glenn
Luar biasa
Nurul Qomariyah
ak suka thema dengan latar luar negeri tapi ya tentu sikonya jangan dirubah ...
Noni Diani
Luar biasa
Noni Diani
Lumayan
Arie
Luar biasa
Sur Yhanie
jadi ini cerita ortunya Celin dan si kembar
Elie Suryani II
Luar biasa
Wagiyem Ibune Wilda
ngeri
Wagiyem Ibune Wilda
baru hadir
Joel Natan Tarigan
diana cantik...jarett nti bucin
Joel Natan Tarigan
diana calon jarett
Latifah Herawati
Luar biasa
aphrodite
luar biasa Jared
aphrodite
kau terlalu overthinking..bersikaplah biasa tapi jangan terlalu berharap..bersikap drastis seperti ini malah mengecewakan..bersikap sebagai teman mungkin lebih baik daripada pelayan majikan
aphrodite
di awal sebelum Giani pergi kau sudah tau
aphrodite
atuh yg tegas sama pembunuh ayahmu..si buat gila saja kalo tidak mau membunuh
aphrodite
mafia ceroboh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!