Novel ini lanjutan dari novel "TOUCH YOUR HEART" jadi jika ingin nyambung, bisa mampir dulu ke novel Author yang itu.
Nizar adalah seorang pilot muda yang tampan, kehidupan Nizar seakan kiamat kala melihat kedua orang tuanya meninggal secara bersamaan. Hidup Nizar seakan hampa bahkan sifat Nizar pun berubah menjadi dingin, cuek, dan juga galak.
Nizar dan adiknya Haidar harus melanjutkan hidup meskipun terasa sangat sulit tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Hingga pada akhirnya, seorang wanita cantik tiba-tiba hadir di kehidupan Nizar dan memporak-porandakan perasaan Nizar.
Siapakah wanita cantik itu? apakah wanita itu mampu mengembalikan semangat hidup Nizar atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9 Keluarga Pelakor Tidak Tahu Diri
Binar dandan seadanya, dia terpaksa harus turun tapi walaupun dandanan Binar sederhana tetap saja Binar terlihat sangat cantik. Semua orang sudah berkumpul menunggu kedatangan Binar, bahkan Dona dan Virlo sudah sangat kesal.
"Anak itu ke mana? lama banget," geram Papa Dewa.
"Biar Virlo yang panggil Binar," ucap Virlo.
Baru saja beberapa langkah, terlihat Binar menuruni anak tangga membuat semua orang menoleh ke arah Binar. Virlo pun sampai melongo melihat Binar. Sementara itu Vero dan Atta berdiri mematung melihat kedatangan Binar.
Binar berjalan dengan anggunnya, bahkan Suga sudah siap dengan mengulurkan tangan untuk dijadikan pegangan oleh Binar. Binar melewati Atta dan Vero, bahkan Binar menatap sinis ke arah ke duanya. Binar berdiri di samping Dewa dan acara pun dimulai.
"Jijik banget melihat mereka berdua," batin Binar sembari menatap tajam ke arah Atta dan Vero.
Veronika merangkul lengan Atta, seolah-olah dia ingin memanas-manasi Binar. "Ternyata, selama ini wanita penyakitan itu pura-pura polos, ternyata dia punya maksud terselubung bersikap baik sama aku," geram Binar dengan mengepalkan tangannya.
Bagaimana pun Binar masih merasakan sakit hati dikhianati oleh Atta. Bagaimana tidak sakit hati, mereka pacaran selama 3 tahun dan sekarang tiba-tiba harus kandas gara-gara seorang pelakor cilik. Binar tidak Terima jika selama ini dia buang-buang waktu sampai 3 tahun hanya untuk jagain jodoh orang.
Atta tidak berani menatap Binar, dia merasa sangat bersalah kepada Binar tapi mau bagaimana karena urusan hati tidak bisa dia paksakan. "Maafkan aku, Binar," batin Atta.
Dada Binar sudah sangat sesak, bahkan hatinya sudah kebakaran saking emosinya melihat kelakuan orang-orang yang mengkhianatinya. Binar melangkahkan kakinya menghampiri cake ultah Mama tirinya itu, lalu dengan secepat kilat Binar mendorongnya hingga cake itu terjatuh berserakan di lantai. Semua orang terkejut dan membelalakkan matanya melihat kejadian itu.
"Binar, apa yang kamu lakukan?" geram Papa Dewa.
"Sorry, Pa. Gak sengaja," sahut Binar dengan santainya.
Binar pun melangkahkan kakinya pergi dari sana, namun Virlo mencengkram lengan Binar dengan raut wajah murkanya. Suga segera menghampiri Virlo dan melepaskan paksa tangan Virlo dari lengan Binar. "Jangan sakiti Nona Binar karena saya tidak akan membiarkan itu," tegas Pak Suga.
"Kamu hanya pengawal, lancang sekali kamu melawan kepada saya, mau saya pecat!" bentak Virlo.
Binar mendorong tubuh Virlo. "Jangan coba-coba memecat Pak Suga, jangan usik orang-orang yang aku sayang atau aku akan membuat kamu menyesal!" Binar balik membentak Virlo.
Virlo murka, dia hendak membalas Binar namun Dewa dengan cepat menengahi mereka. "Sudah-sudah, kenapa kalian jadi berantem seperti ini, malu banyak tamu," bisik Papa Dewa dengan geramnya.
Binar pun buru-buru naik ke lantai dua dan masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Dona dan kedua anaknya merasa sangat marah dengan kelakuan Binar, tidak terkecuali Veronika. Dia yang awalnya baik kepada Binar, lama-kelamaan menjadi benci karena Binar selalu bersikap tidak ramah kepada dirinya bahkan dia sangat marah ketika pesta ulang tahun mamanya Binar hancurkan.
"Sudah cukup aku bersikap baik sama kamu, Kak Binar. Mulai malam ini aku tidak akan bersikap baik lagi kepadamu dan aku berjanji akan merebut perhatian Papa dan Atta darimu," batin Veronika dengan mengepalkan tangannya.
***
Keesokan harinya....
"Bang, libur berapa hari sekarang?" tanya Haidar di sela-sela melahap sarapannya.
"Satu minggu," sahut Nizar.
"Rencananya mau ke mana? apa aku perlu mengajak Abang jalan-jalan?" ucap Haidar.
"Tidak usah, kamu kerja saja. Lagipula Abang 'kan selama ini kerja keliling ke berbagai negara sama dengan jalan-jalan juga jadi Abang mau manfaatin liburan ini dengan istirahat saja di rumah," sahut Nizar.
"Oke, kalau begitu aku berangkat kerja dulu," ucap Haidar.
Nizar menganggukkan kepalanya, hari ini Nizar berencana ingin ke makam kedua orang tuanya. Setelah selesai sarapan, Nizar pun segera bersiap-siap dan pergi ke lokasi pemakaman umum. Sementara itu, di kediaman Binar, dia baru saja menuruni anak tangga namun Binar melewati meja makan dia sama sekali tidak tertarik untuk sarapan bersama.
"Binar, mau ke mana kamu?" tanya Papa Dewa.
"Ya, mau kerjalah Pa, memangnya mau ke mana lagi?" sahut Binar dingin.
"Papa minta, kamu minta maaf kepada Mamamu atas kejadian tadi malam. Kasihan Mamamu tadi malam sedih dan malu atas kelakuanmu," perintah Papa Dewa.
"Binar sudah bilang berkali-kali, kalau pelakor itu bukan Mama Binar. Mama Binar hanya Mama Yulia, wanita yang Papa campakan sampai depresi hanya demi wanita gatal seperti dia!" teriak Binar sembari menunjuk ke arah Dona.
Dewa emosi, dia bangkit dari duduknya lalu menghampiri Binar. Tanpa basa-basi, Dewa menampar Binar membuat Binar membelalakkan matanya sedangkan Dona dan kedua anaknya tampak tersenyum bahagia.
"Papa, sudah berani menampar Binar?" ucap Binar sembari memegang pipinya.
Dewa kaget, dia baru sadar kalau dirinya sudah menampar anak yang selama ini dia besarkan dengan penuh kasih sayang. Dewa melihat tangannya sendiri dan tangannya tampak bergetar.
"Untuk pertama kalinya Papa menampar Binar, dan itu karena Papa lebih membela si pelakor dibandingkan anak Papa sendiri. Binar benci sama Papa!" teriak Binar dengan deraian air matanya.
"Binar, tunggu!" seru Papa Dewa.
Binar berlari keluar dan segera masuk ke dalam mobilnya. "Jalan, Pak!"
"Baik, Nona," sahut Pak Suga.
Dona menghampiri Dewa yang masih terdiam dengan melihat tangannya. "Papa tidak apa-apa?" tanya Mama Dona dengan wajah yang dibuat sedih.
"Papa sudah berdosa, Papa sudah menyakiti Binar," sahut Papa Dewa dengan bibir yang bergetar.
"Ini semua salah Mama, Binar sangat membenci Mama," ucap Mama Dona pura-pura sedih.
"Mama dan Papa jangan saling menyalahkan, Binar memang pantas diperlakukan sedikit keras supaya dia tidak ngelunjak. Papa sudah benar melakukan itu supaya Binar tidak seenaknya juga sama Mama kita. Padahal selama ini Mama sudah berusaha bersikap baik kepada Binar, tapi Binar selalu saja menghina Mama," ucap Virlo.
Dewa masih terdiam mematung, ada perasaan ngilu di hatinya saat menampar putrinya itu. Tidak membutuhkan waktu lama, Binar pun sampai di kantor. Namun, belum juga Binar bisa menenangkan perasaannya, Binar melihat Atta sedang berdiri di depan kantornya.
"Mau ngapain lagi, pengkhianat itu?" gumam Binar.
"Mau saya usir, Nona?" tanya Pak Suga.
"Usir saja Pak, aku gak mau bertemu dengan dia lagi," sahut Binar.
Atta yang melihat kedatangan mobil Binar, langsung berlari dan menghampiri.
"Binar, aku ingin bicara sebentar sama kamu," ucap Atta dengan menggedor kaca mobil Binar.
Suga keluar dari dalam mobil dan menyeret Atta untuk menjauh dari mobil Binar. "Pergi dari sini atau saya akan rubah status anda dari dokter menjadi pasien!" tegas Pak Suga.
"Biarkan aku bicara sebentar dengan Binar, aku janji setelah ini aku tidak akan mengganggu Binar lagi," mohon Atta.
"Nona, sudah tidak mau bertemu dengan kamu jadi sekarang juga pergi dari sini!" bentak Pak Suga.
Atta terus saja berteriak memanggil Binar, membuat semua orang melihat ke arah mereka. Bahkan semua karyawan berhamburan keluar kala mendengar teriakan Atta. Binar hanya bisa mengepalkan tangannya, entah apa yang ingin Atta bicarakan dengannya.
mau di mana taruh tuh muka dengan PD nya ngaku²sahabat...
sahabat dari hongkong, sedangkan jin Qorin aja males ngakuin elu bagian dari dia 🤣🤣🤣
dewa gimana reaksinya setelah tau binar hilang ya
liat saja kemarahan mak nya binar, aku dukung Yulia kalau mau acak² dewa beserta keluarganya dan anak² tiri nya