Sequel of Mars Untuk Kejora
Aries melakukan one night stand dengan seorang gadis yang bernama Venus, tak lain adik ipar dari wanita yang pernah ia cintai. Mereka pun akhirnya menikah karena Venus terlanjur hamil.
Venus kira, setelah mereka menetap di luar negeri membuat hubungannya dengan Aries berjalan lancar. Ternyata salah, itu awal dari kehancurannya. Aries memiliki seorang tunangan yang ia cintai.
"Aku pikir dia masih mencintai kakak iparku, tapi ternyata aku salah karena pria itu justru sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya." Venus Graham.
"Maafkan aku, Venus." Aries.
Akankan Venus bertahan atau memilih mengakhiri rumah tangganya dengan Aries?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Mansion Aries
"Selamat datang di mansion kita." Aries mengulurkan tangannya untuk membantu Venus turun dari dalam mobil.
Venus menatap bangunan yang ada di depannya dengan wajah yang terkejut, ia tidak mengira jika pria yang menikahinya adalah pria yang sangat mapan. Walaupun selama ini Venus tahu kalau Aries adalah pemilik Perusahaan Avago Technologies, dan juga salah satu pemimpin Black Shadow sebuah agen rahasia yang di naungi oleh beberapa negara.
Tapi Venus tidak mengetahui jika pria itu begitu sukses dan mapan, terlihat dari mansion yang dimilikinya begitu mewah dan luas, Venus bahkan bisa memperkirakan betapa mahalnya harga mansion tersebut yang terletak di kawasan elite di daerah tersebut.
"Ve, kenapa kau diam saja? Apa kau tidak suka dengan tempat tinggal kita?" tanya Aries, sambil berjalan membawa Venus masuk ke dalam Mansion.
"Ah tidak bukan seperti itu, aku hanya terkejut ternyata kau cukup kaya juga." Jawab Venus dengan jujur.
Membuat Aries tertawa lepas saat mendengar kejujuran dari wanita yang berjalan di sampingnya.
"Aku tidak hanya kaya tapi aku juga tampan." Aries mengerlingkan satu matanya menggoda Venus.
"Ish .. kalau masalah tampan wajahmu itu masuk ke dalam kategori standard." Sarkas Venus dengan senyum sinis dibibirnya, namun jauh di dalam lubuk hatinya Venus membenarkan perkataan Aries.
Suaminya itu memang sangat tampan untuk ukuran pria berwajah Asia, wajah Aries terlihat tegas dengan rahang keras dan mata yang berwarna coklat serta hidung yang mancung, membuat setiap wanita pasti akan jatuh cinta pada Aries saat pandangan pertama.
"Ini kamar mu." Aries membuka kamar utama yang ada di mansionnya.
"Kamar aku?" Venus menatap wajah suaminya.
Aries pun menganggukkan kepalanya.
"Aku akan tidur di kamar sebelah, kamar yang tadi sempat kita lewati." Ucap Aries.
Deg.
Venus terdiam dengan perasaan hati tak menentu.
"Kenapa tempat tidur kami terpisah? Bukankah Aries berkata membawaku kemari karena ingin memulai hubungan kami dari awal? Tapi apa ini?"
Venus yang terkejut mencoba untuk tetap tenang, lalu berjalan memasuki kamar yang berukuran luas tersebut dengan ekspresi wajah yang bingung.
"Kenapa? Apa kau tidak suka dengan interior kamarnya?"
"Tidak bukan seperti itu, hanya saja kamar ini terlalu luas untuk ku."
Venus berjalan menuju balkon kamar, dan langsung tersenyum saat melihat pemandangan yang langsung terarah ke halaman depan mansion.
Sementara itu Aries yang hendak berjalan mendekati Venus, langkahnya terhenti saat ia mendengar suara ponselnya berdering.
"Agneta."
Aries menaruh ponselnya lalu berjalan menuju walk in closet yang berisi pakaian miliknya, kemarin ia lupa untuk menyuruh pelayan memindahkan pakaiannya ke kamar sebelah.
"Ve, aku harus pergi karena ada pekerjaan yang harus aku selesaikan."
Venus membalik tubuhnya, menatap Aries yang tengah mengganti jas yang dikenakannya.
"Jika kau butuh sesuatu panggil saja pelayan."
Venus menganggukkan kepalanya.
"Baiklah aku pergi sekarang." Dengan terburu-buru Aries keluar dari kamar.
Venus sendiri hanya bisa terdiam, menatap punggung suaminya yang sudah menghilang di balik pintu. Ia menghela napasnya sembari menatap sekelilingnya dengan wajah yang bersedih.
"Apa ini benar-benar sebuah awal yang baik untuk hubungan kita?" Venus mengusap perutnya dengan perlahan.
Jujur saja Venus merasa sedih saat mendapati mereka tidur terpisah, bukan karena dirinya yang ingin selalu berdua bersama Aries, tapi lebih kepada kecewa karena hubungan awal yang ingin dibangun justru sudah terhalang oleh sebuah dinding kamar.
'Bagaimana kita bisa saling mencintai, jika awalnya saja sudah seperti ini." Venus menghela napasnya dengan kasar, ia berusaha untuk tersenyum walaupun hatinya terasa sesak. "Kau harus kuat Venus, ingat ini adalah pilihanmu dan pilihan yang sudah kau pilih harus berjalan dengan baik."
Venus lalu berjalan kearah tempat tidur, memilih untuk membaringkan tubuhnya yang masih terasa lelah. ia berharap dengan beristirahat bisa membuat pikiran nya kembali tenang.
tetap greget meski udah baca berulang kali😩
beri pelajaran buat Aries, laki2 kok menye2 😤😤😤
dan skrang th 2024 menangiiiiiisssss lagiiiii
😭😭😭😭😭😭
Nyesek tau gak jadi Venus