Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Keributan yang terjadi di luar ruang UGD benar benar menggangu penanganan yang dilakukan oleh dokter kepada Nafisah,sehingga dokter pun mau tidak mau menyuruh salah satu suster untuk keluar dan meminta pihak keluarga Nafisah untuk tidak membuat keributan.
"Permisi,kami mohon kepada keluarga pasien untuk tidak membuat keributan saat ini,itu bisa mengganggu penanganan dokter dalam menyelamatkan nyawa pasien." ucap suster yang membuat semua orang segera menenangkan perasaan Bu Bertha sekaligus bertanya kepada suster mengenai keadaan Nafisah di dalam.
"Ibuk tolong tenangkan perasaan ibuk sebentar ya,kasihan dokter di dalam sana,dia merasa terganggu dengan tangisan ibuk saat ini." ucap pak Raharjo kepada istrinya Bu Bertha.
"Bagaimana ibuk bisa tenang pak?Nyawa anak kita sedang dalam bahaya,ibuk tidak mau kehilangan Nafisah pak!Ibuk tidak mau." tangis Bu Bertha.
"Suster, bagaimana dengan keadaan istri saya saat ini?Kenapa dokter masih belum keluar juga untuk memberitahu keadaan Nafisah kepada kami sus?Ini sudah hampir tiga jam saat dokter memeriksa keadaan Nafisah." ucap Ibrahim yang menanyakan keadaan Nafisah kepada suster.
"Untuk saat ini saya masih belum bisa memberitahu apa yang terjadi kepada nona Nafisah,tuan.Saat ini dokter sedang berusaha mengeluarkan peluru dari dalam tubuh nona Nafisah.Mohon tuan dan nyonya sekalian berdoa agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada pasien.Kalau begitu saya permisi masuk ke dalam dulu." pamit suster yang akhirnya kembali masuk ke dalam setelah menjawab pertanyaan Ibrahim.
Satu jam kemudian pintu ruang UGD pun terbuka, beberapa petugas medis terlihat memindahkan Nafisah ke ruang perawatan yang langsung diikuti oleh semua orang.Ibrahim terlihat sangat sedih ketika menyaksikan tubuh istrinya terlihat tidak berdaya dengan alat alat rumah sakit yang terpasang di beberapa bagian tubuhnya.
Petugas medis melarang semua orang masuk ke dalam ruang perawatan untuk menjaga kestabilan kondisi dan juga kehigienisan kamar yang ditempati oleh Nafisah.
"Bagaimana dengan keadaan istriku,dokter?Nafisah baik baik saja kan dokter?" tanya Ibrahim kepada dokter Sulaiman.
"Aku sudah mengeluarkan dua buah peluru dari dalam Nafisah,namun saat ini dengan sangat menyesal aku memberitahu kepada kalian semua kalau Nafisah saat ini tengah mengalami koma." ucap dokter Sulaiman yang langsung membuat Ibrahim dan juga semua orang terkejut dan prihatin dengan kondisi Nafisah.
"Apa dok?Koma?" tanya pak Darmawan
"Iya, saat ini Nafisah mengalami koma karena satu buah peluru hampir menembus jantungnya.Oleh karena itu pada saat melakukan operasi tadi,Nafisah sempat kejang kejang dan sesak nafas." ucap dokter Sulaiman yang semakin membuat tangis Bu Bertha semakin menjadi.
"Nafisah tidak boleh koma pak,ibuk hanya punya satu putri dan ibuk tidak mau kehilangan putri satu satunya pak!!!" tangis Bu Bertha kepada pak Raharjo.
"Tolong yang sabar ya buk,bapak juga nggak mau kehilangan Nafisah.Bapak juga nggak bisa bantu apa apa untuk membuat Nafisah kembali sembuh seperti sedia kala." ucap pak Raharjo.
"Sampai kapan istriku akan berada dalam kondisinya dokter? Apakah dia akan cepat pulih dalam beberapa minggu ini?" tanya Ibrahim dengan suaranya yang berat.
"Untuk saat ini aku masih belum memastikannya, semuanya tergantung kepada pasien.Koma yang dialami oleh Nafisah bisa berlangsung sampai berminggu-minggu ataupun bertahun tahun,atau bisa sampai selamanya." ucap dokter yang membuat Ibrahim murka mendengar perkataan dokter.
"Apa maksud perkataan dokter barusan?Saat ini bukan hal itu yang ingin aku dengar dari dokter!!!Aku mau istriku kembali pulih bagaimanapun caranya dokter!!!Tolong lakukan apapun untuk kembali membuatnya sadar,aku mohon dokter!!!" ucap Ibrahim dengan putus asa.
"Maafkan aku Ibrahim,tapi aku hanya seorang manusia biasa.Aku sudah berusaha semampuku untuk menyelamatkan nyawa Nafisah dan sekarang hanya doa dan dukungan dari kalian semua yang bisa membuat Nafisah kembali kepada kalian semua." ucap dokter Sulaiman yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Alangkah hancurnya hati Ibrahim saat mendengar kondisi Nafisah yang tengah mengalami koma,ia sudah berjanji untuk melindungi Nafisah dan ia pun telah gagal melakukannya.Sekarang Ibrahim benar benar sangat menyesal karena telah membawa Nafisah ke dalam perdebatannya dengan Dennis.Jika saja ia tidak membawa Nafisah untuk ikut dengannya,mungkin kejadian hari ini tidak akan mungkin terjadi.
"Dokter,bisakah aku melihat keadaan istriku sebentar saja?Aku benar benar ingin menemaninya,dok." ucap Ibrahim
"Aku juga ingin menemui putriku dok, tolong biarkan aku masuk juga!" ucap Bu Bertha.
"Kalian boleh masuk ke dalam untuk melihat kondisi Nafisah,tapi ingat! lakukan secara bergantian.Saat ini keadaan Nafisah benar benar sangat lemah,dia sangat sensitif terhadap hal hal kecil.Tolong bantu aku untuk menjaga kondisinya untuk tetap stabil." ucap dokter Sulaiman.
"Buk,tolong biarkan Ibrahim masuk ke dalam terlebih dahulu ya?Dia adalah suami Nafisah dan juga orang yang lebih berhak melihat keadaan Nafisah terlebih dahulu." ucap pak Raharjo kepada istrinya Bu Bertha.
"Tapi pak,ibuk kepengen lihat keadaan Nafisah sekarang.Ibuk mau melihat anak ibuk,pak!!!" ucap Bu Bertha.
"Bapak tahu buk,tapi untuk sekarang tolong biarkan Ibrahim masuk ke dalam terlebih dahulu.Setelah itu baru ibuk boleh masuk ke dalam." ucap pak Raharjo yang mau tidak mau membuat Bu Bertha mengalah dan membiarkan Ibrahim masuk ke dalam untuk melihat keadaan Nafisah.
"Nak Ibrahim, pergilah.Temui istrimu di dalam sana." ucap pak Raharjo kepada Ibrahim.
"Terima kasih banyak ayah, kalau begitu Ibrahim masuk ke dalam dulu." ucap Ibrahim yang akhirnya masuk ke dalam ruang perawatan Nafisah.
Sesampainya di dalam,Ibrahim segera menghampiri Nafisah dan mengambil tempat duduk disebelahnya.Ibrahim mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Nafisah dan menciumnya dengan lembut.Betapa sakitnya hati Ibrahim saat ia melihat istrinya itu bergantung pada alat alat medis.
"Nafisah, bagaimana dengan keadaanmu saat ini sayang?Apakah kau masih merasa sakit?Kau tahu,semua orang di luar benar benar sangat mencemaskan keadaanmu.Kau membuat mereka semua takut akan kehilangan dirimu.Dan kau juga membuatku takut akan kehilangan dirimu.Nafisah ayo bangunlah dan jangan lakukan hal ini kepadaku dan semua orang, sayang.Apa yang harus kulakukan jika tidak ada kau yang menemaniku?Apa yang harus kulakukan kepada kedua orang tuamu jika kau masih belum sadar juga, sayang?Kedua orang tuamu begitu sangat mempercayakan keselamatanmu kepadaku,dan apa yang kulakukan?Aku telah mengecewakan kepercayaan mereka.Nafisah aku tahu apa yang kau rasakan saat ini memang sakit dan tidak mudah,tapi aku mohon Nafisah,tolong kembalilah kepadaku.Aku mohon cepat sadarlah Nafisah." Isak Ibrahim yang terdengar sangat menyayat hati.
tp tidak mungkinlah ya...... karena nafisah seperti itu kan menyelamatkan keluarga darmawan.
atau bisa juga, Nafisah hamil dlm keadaan koma. gitu
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa