NovelToon NovelToon
Menjadi Mata Untuk Suamiku

Menjadi Mata Untuk Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Angst
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Rasa bersalah karena sang adik membuat seorang pria kehilangan penglihatan, Airi rela menikahi pria buta tersebut dan menjadi mata untuknya. Menjalani hari yang tidak mudah karena pernikahan tersebut tak didasari oleh cinta.

Jangan pernah berharap aku akan memperlakukanmu seperti istri, karena bagiku, kau hanya mata pengganti disaat aku buta - White.

Andai saja bisa, aku rela memberikan mataku untukmu - Airi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Mendengar orang orang membicarakannya, White mulai gelisah. Dia yakin jika saat ini, dirinya menjadi pusat perhatian. Dan mungkin saja, orang orang sedang menatapnya iba, menatapnya penuh rasa kasihan padanya. Ya, ketakutannya menjadi nyata.

Airi mengeratkan pegangan tangannya dilengan White. Dia bisa merasakan jika saat ini, suaminya itu sedang gemetaran. Semua akan baik-baik saja Bang, bisiknya pada White.

"Suami saya tidak bisa melihat." Ucapan lantang Airi membuat orang-orang disana langsung ber oh ria sambil menggut manggut. Ternyata apa yang ada dipikiran mereka benar. Sedang wanita tadi, dia tampak terkejut, begitupun dengan kekasihnya. "Saya sangat yakin, kejadian tadi hanya suatu ketidak sengajaan."

Wanita itu tampak salah tingkah. Dia benar-benar tak menyangka jika pria yang menyenggolnya tadi adalah seorang tunanetra.

"Aku hanya tak sengaja menyenggolnya tadi, bukan mau melecehkannya. Aku berani bersumpah." Dengan suara yang bergetar, White memberi penjelasan.

WhiteWhiteWhiteWhite"Kamu sudah dengarkan, suamiku hanya gak sengaja, bukan mau melecehkan." Airi masih memberikan tatapan sengit pada sepasang kekasih itu. Tangannya masih mengepal kuat, rasanya ingin balas menonjok pria sok jagoan itu.

"Maaf, saya tidak tahu jika suami kamu tidak bisa melihat," ujar wanita itu sambil menunduk malu. Sebenarnya dadanya memang gak dipegang, hanya kesenggol lengan, tapi karena tak terima, dia sengaja bilang dipegang.

"Huuu...." Orang orang disana meneriakinya.

"Minta maaf Mas, Mbak. Udah nuduh sembarangan, udah nonjok pula," seorang gadis unjuk bicara membela White dan Airi.

"Ya, minta maaf, minta maaf." Karena terus dipojokkan, wanita tadi dan kekasihnya meminta maaf pada White dan Airi.

"Sayang ya, ganteng tapi buta." Seorang wanita tampak kasihan melihat White. Dan beberapa lainnya juga merasa sama. Mereka memberikan tatapan ibanya.

"Buta tapi istrinya cakep banget," celoteh seorang pria muda.

"Njirr, gue yang bisa liat aja, masih jomblo. Yang buta malah dapet yang cakep, pakai banget lagi."

Airi tak menggubris omongan mereka. Melihat pipi White yang memerah karena tamparan, serta didekat mulutnya membiru karena tonjokan, dia merasa telah gagal menjaga White. Harusnya tadi dia lebih sabar lagi, menunggu semua orang benar-benar keluar, baru dia membawa White keluar. "Maafkan Ai Bang, Ai gagal jaga Abang," lirihnya sambil menahan tangis.

"Ayo kita pulang," pinta White dengan nada datar.

Airi menelepon pegawai toko gitar, menyuruhnya membawakan gitar ketempat parkir. Sementara dia segera mengajak White meninggalkan gedung bioskop menuju tempat parkir.

Setelah berterimakasih dan meletakkan gitar dibangku belakang, Airi membantu White masuk kedalam mobil. Setelah itu, dia memutari mobil lalu masuk kebagian kemudi. Dia hendak memasangkan sabuk pengaman tapi White langsung menolak.

"Aku bisa sendiri."

Airi yang sudah mencondongkan badan untuk mengaitkan sabuk, terpaksa kembali memegakkan badan.

White berusaha untuk memasang sendiri seatbeltanya, tapi sayang, hal itu tak semudah dugaannya. Berkali kali dia coba memasanh pengait, tapi selalu gagal. Pekerjaan yang biasanya dia anggap remeh itu, mendadak sangat sulit dia lakukan.

"Shiit," Umpat White sambil menendang pintu. Dia menunduk dengan mata memanas. Dadanya terasa sesak. Semenyedihkan itu dirinya, hanya untuk memasang seatbelt saja tidak mampu.

Airi menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangis. Menyakitkan sekali melihat White yang tampak putus asa seperti ini. Dia mencondongkan badan lalu memasangkan seatbelt dibadan suaminya itu. Dan kali ini, White tak lagi menolak.

Tak ada obrolan apapun setelah itu, mereka saling diam sampai mobil yang dikendarai Airi sampai dihalaman rumah. Dia keluar lebih dulu lalu membantu White turun dan menuntunnya hingga ruang tengah.

Airi kedapur untuk mengambil air hangat dan washlap lalu kembali menghampiri White yang duduk disofa ruang tengah.

"Maaf," ujar Airi sambil mengompres luka memar diwajah White. "Harusnya kejadian tadi tak sampai terjadi."

"Kau benar, harusnya tak sampai terjadi, kalau saja kau melakukan tugasmu dengan benar," sinis White. "Kau selalu bilang akan menjadi mata untukku, tapi kau sudah gagal melakukannya. Atau memang ini yang kamu mau, mempermalukanku didepan umum?"

Airi menggeleng cepat. Meletakkan washlap lalu menggenggam erat tangan White. "Itu tidak benar Bang. Aku tahu aku gagal, tapi tidak benar jika aku berniat mempermalukanmu. Maaf, sekali lagi aku minta maaf. Aku salah Bang, aku gagal menjadi mata untukmu," ujar Airi sambil terisak.

White menarik kasar tangannya yang berada digenggaman Airi. Bangkit dari duduknya dan hendak pergi, naman Airi lebih dulu menahan lengannya.

"Kau boleh marah padaku, boleh memakiku sesukamu. Tapi jangan pergi dulu, biarkan aku mengobati lukamu."

Karena pipi dan rahangnya memang terasa ngilu, akhirnya White duduk kembali, membiarkan Airi lanjut mengompres lalu mengoles obat dilukanya.

"Aww..." White meringis saat Airi mengoles salep diluka memarnya.

"Maaf, aku akan lebih pelan lagi." Setelah mengoles salep diluka memarnya, Airi juga mengobati sudut bibir White yang sobek.

"Awww.." Lagi-lagi, White meringis.

"Perih ya?" Airi mendekatkan wajahnya lalu meniup luka sobek di sudut bibir White yang baru saja dia oles obat.

Jantung White seketika berdegup kencang. Dia bisa merasakan nafas Airi yang menyapu bibirnya. Seketika, ingatan tentang ciuman mereka siang tadi, kembali melintas.

1
Cucu Nurjanah
bagus ini
Fida
Luar biasa
Lina Suwanti
Semoga Airi n White tetap kuat mempertahankan pernikahan,,betul kata Airi ga usah pedulikan omongan orang
almeera
bg Ryu mau nggak SM anak gadis ku, tp nunggu 10thn lg y bg🤭
Neti Herawati
Luar biasa
mujari lamongan jatim
wah. menjiwai tunanetra rupanya ya. hehehe.
Susanti Susanti
Luar biasa
Shee
bikin melow
/Whimper//Whimper/
Shee
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
ai semoga selalu di beru kuatan
semangat ai
Shee
Lumayan
Eni Sunarheni
nyesek/Sob/
Darmaliah
bagus ceritanya lanjut tor
Anonymous
keren
Ema Jason Ema
alhamdulillah akhir cerita yg bahagia🥰
Ema Jason Ema
huh hampir lemas aku kirain Airi donorin matanya
Momy Demi Moor: saya juga brpikir sperti itu mbak..
dn lemas juga 🤣
total 1 replies
Ema Jason Ema
waduh ko jd tegang gini ya jangan Airi yg donorkan mata nya
Ema Jason Ema
terharu banget salut sama airi
milkymilkjh
😭😭awww aku pas baca nama nya White jadi keingat lagu ini, lagu favoy banget ternyata emng dari sini yaaaa inspirasi namanya heheh lucu bangett
Dg Singara
Luar biasa
Tiur Lina
jadi baper😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!