NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Om Kekasihku

Terjerat Pesona Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Naik Kelas / Keluarga
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Tiga bulan kemudian dimana Sulfi telah selesai melaksanakan ujian Nasional dan ia langsung bisa bernafas lega ketika ujiannya telah selesai.

Sulfi segera mengganti pakaiannya dan ia langsung menuju ke perusahaan suaminya untuk memberikan kejutan.

"Mas Marshall pasti nanti terkejut melihat kedatanganku." ucap Sulfi yang memang sengaja tidak memberitahukan kepada suaminya kalau akan ke perusahaan.

Lima belas menit kemudian taksi berhenti di depan perusahaan dan segera Sulfi membayarnya.

Sulfi segera masuk ke perusahaan dan langsung menuju ke lantai delapan.

Pintu lift terbuka dan ia pun langsung menujunya ke ruangan kerja suaminya.

"Surprise!" Sulfi langsung membelalakkan matanya saat melihat ada seseorang wanita yang memeluk tubuh suaminya dari belakang.

Marshall dan wanita itu juga sama-sama terkejut ketika melihat kedatangan Sulfi.

Sulfi langsung berlari dan masuk kembali kedalam lift.

"S-sayang.." Marshall langsung mengejar istrinya yang sudah masuk kedalam lift dan iapun memutuskan untuk lewat tangga darurat agar bisa menyusul istrinya.

Di dalam lift Sulfi menangis sesenggukan dan tidak menyangka akan melihat pemandangan yang membuat hatinya hancur.

Pintu lift terbuka dan segera ia berlari memanggil taksi.

"Sayang, dengarkan penjelasanku dulu" ucap Marshall sambil berlari menuju ke Istrinya yang akan masuk kedalam taksi yang sudah berhenti.

Sulfi tidak menghiraukan perkataan suaminya dan memilih untuk masuk kedalam taksi.

Marshall menggedor jendela mobil agar istrinya turun dan mendengarkan penjelasannya.

"Jalan Pak!" Sulfi meminta sopir taksi itu untuk segera melajukan mobilnya.

Di dalam taksi Sulfi menangis sesenggukan dan ia tidak menyangka jika suaminya akan melakukan hal itu.

"Nona, kita mau kemana?" tanya sopir taksi itu.

"Antarkan saya ke terminal Pak" jawab Sulfi.

Sopir taksi itu langsung mengantarkan Sulfi ke terminal.

Untuk saat ini Sulfi ingin menenangkan dirinya di rumah Nenek Kedasih. Ia melihat ponselnya yang berdering terus menerus sampai akhirnya ia memutuskan untuk mematikan ponselnya.

Sesampainya di terminal, Sulfi lekas naik bis menuju ke kota M.

Sementara itu Marshall sudah sampai di rumah dan mencari keberadaan istrinya.

"Sayang, kamu dimana? Kenapa kamu tidak mau mendengarkan penjelasanku dulu" ucap Marshall.

Hatinya sangat gelisah saat menyadari jika istrinya tidak ada dirumah.

Marshall mengambil ponselnya dan menghubungi Yanuar dan Dhea untuk mencari keberadaan istrinya.

Yanuar dan Dhea mengatakan kalau tidak tahu keberadaan Sulfi.

"Aku akan membantumu untuk mencari Sulfi" ucap Yanuar.

Yanuar langsung mengambil kunci mobilnya dan mencari keberadaan Sulfi.

Marshall juga menghubungi Nila yang mungkin saja tahu keberadaan istrinya

Nila juga tidak tahu tentang keberadaan Sulfi saat ini dan ia mencoba untuk menghubungi sahabatnya itu.

Sudah berkali-kali Nila menghubunginya ponsel milik Sulfi yang saat ini sedang dimatikan.

Nila menghindari Marshall dan mengatakan kalau ia tidak bisa menghubungi Sulfi.

Marshall semakin panik dan tidak tahu harus mencari kemana lagi.

Sementara itu hari sudah mulai gelap dan Sulfi sudah sampai di kota M. Ia berjalan menuju ke rumah Nenek Kedasih dengan tubuh yang sudah lelah.

Sesampainya di rumah Sulfi langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia merasa dibohongi oleh suaminya sendiri.

"Sudah mulai kapan kamu berselingkuh Mas, seharusnya kamu memberitahukan aku kalau kamu sudah bosan dengan ku" gumam Sulfi yang sangat kecewa dengan sikap suaminya yang malah memilih dengan wanita lain.

Sulfi kembali menangis sesenggukan dan ia tidak tahu harus bercerita dengan siapa lagi kalau sedang sedih seperti ini.

"Nenek... aku lelah dengan semuanya" keluh Sulfi dengan air mata yang mengalir.

Jika sedang sedih, Sulfi selalu menceritakan semuanya kepada Nenek Kedasih.

Sulfi sudah menyiapkan semuanya jika sudah selesai ujian, ia akan mengajak suaminya untuk makan malam bersama tetapi semuanya langsung hancur begitu saja.

Ia yang sudah kelelahan memutuskan untuk memejamkan matanya dan melupakan semuanya.

Di sisi lain dimana Marshall tidak bisa tenang karena sampai saat ini istrinya belum pulang juga.

Alan yang ada di rumah Marshall hanya bisa diam dan melihat pimpinannya sedang kebingungan.

"Tuan, sebenarnya apa yang terjadi pada Nona Sulfi?" tanya Alan yang penasaran.

"Sulfi datang ke perusahaan dan ia melihat Shintia yang sedang memelukku" jawab Marshall

Alan yang terkejut langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Marshall.

"Tuan masih berhubungan dengan Lenny? Bukankah wanita itu sudah berselingkuh dengan Salman yang tak lain sahabat anda"

Marshall sendiri juga tidak tahu kenapa tiba-tiba Lenny datang ke perusahaannya dan langsung memeluknya. Ia sendiri saat itu juga terkejut dan ditambah lagi dengan kedatangan istrinya yang juga tiba-tiba.

Alan menghela nafasnya saat mendengar perkataan Marshall.

"Dimana sekarang istriku? Apakah dia..?" Marshall langsung menghentikan ucapannya dan menatap wajah Alan.

Marshall masuk ke dalam mobil dan segera melajukan mobilnya menuju ke kota M dimana Sulfi ada disana. Ia sangat yakin kalau istrinya pasti akan pulang ke rumah Nenek Kedasih.

Jam menunjukkan pukul tiga pagi dimana Marshall sudah sampai di kota M. Ia memutuskan untuk menunggu di dalam mobil karena tidak mau membuat istrinya kabur lagi setelah melihatnya.

Tak lama kemudian suara adzan subuh berkumandang sehingga Sulfi harus membuka matanya untuk melaksanakan sholat subuh.

Ia memegangi kepalanya yang sangat pusing sekali dan di dalam kamar mandi ia langsung memuntahkan semuanya.

Huekk....

Huekk...

"Apa aku masuk angin?" Sulfi mulai mengingat kalau dari kemarin ia belum makan apapun. Ia bergegas mengambil air wudhu dan setelah itu ia melaksanakan sholat subuh.

Setelah selesai subuh, pandangan matanya semakin kabur dan ia mendengar suara ketukan pintu.

Sulfi yang masih menggunakan mukenanya langsung berjalan menuju pintu dan ia tidak tahu jika suaminya yang sedang mengetuk pintu.

Ceklek!

Suara pintu yang dibuka oleh Sulfi dan ia langsung terkejut ketika melihat kedatangan suaminya yang sudah berada di hadapannya.

"Mau apa Mas kesini? Pulanglah Mas." Disaat Sulfi akan menutup pintunya, Marshall langsung menahannya agar pintunya tidak tertutup.

"Sayang tolong dengarkan penjelasanku dulu. Aku dan Leny sudah putus." Marshall menjelaskan semuanya kepada istrinya dan ia melihat istrinya yang sepertinya sedang sakit.

Sulfi meminta suaminya untuk segera pulang karena saat ini ia sedang ingin sendiri.

"Pulanglah Mas, aku...." Sulfi langsung jatuh pingsan di hadapan suaminya.

"Sayang!" Marshall langsung membopong tubuh istrinya dan membawanya ke rumah sakit.

Marshall merasa bersalah karena sudah membuat istrinya seperti ini.

Sesampainya di rumah sakit, Marshall membopong tubuh istrinya dan menaruhnya di ruang UGD.

Dokter meminta Marshall untuk menunggu di luar ruang UGD.

Marshall berjalan mondar-mandir di depan ruang UGD dan ia sangat takut jika terjadi sesuatu kepada istrinya.

Tak lama kemudian dokter keluar dan memanggil Marshall.

"Dokter bagaimana keadaan istri saya?" tanya Marshall dengan wajah yang cemas.

"Selamat istri anda sedang mengandung, ia juga mengalami tekanan darah rendah sehingga menyebabkan pingsan" Dokter juga mengatakan kalau kandungan Sulfi sangat lemah ditambah lagi usia Sulfi yang masih muda dan rentan mengalami keguguran.

Dokter meminta agar Marshall selalu menjaga kondisi istrinya agar tidak stres.

Marshall menganggukkan kepalanya dan ia berjanji untuk menjaga Istrinya yang saat ini sedang hamil

Ia langsung masuk ke dalam ruang UGD dan melihat istrinya yang masih belum sadarkan diri.

"Sayang, maafkan aku yang tidak bisa menjagamu" ucap Marshall sambil mencium kening istrinya.

1
Oktavia Nur
makasih Thor. lanjut lagi kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Khoirunnisa Nisha
Luar biasa
my name is pho: terima kasih kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
Oktavia Nur
lanjut kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
ayo dong,mana kelanjutannya.jd penasaran
my name is pho: besok ya kak
🙏
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
knp lama sekali,jd penasaran
my name is pho: sabar kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!