NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:870
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Bagas dan Nina pun segera berangkat ke pabrik, setelah tiga puluh menit berlalu mereka pun tiba di pabrik, Bagas memarkirkan motornya di tempat parkir.

"Nin kamu duluan aja ke pabrik ya, aku mau ke kantin dulu mau sarapan" ucap Bagas setelah memarkirkan motornya.

"Oh yaudah mas, aku duluan ya" Nina pun segera menuju pabrik untuk melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Bagas pergi ke kantin untuk sarapan dikarenakan ia tidak sempat sarapan di mes tadi, setibanya di kantin Bagas mengambil makanan lalu menuju meja, ia pun mulai menyantap makanannya disaat Bagas lagi enak-enak menyantap makanan nya ia di kagetkan dengan tangan seseorang yang tiba-tiba memegang pundaknya, Bagas pun menoleh ke arah orang tersebut dan ternyata orang tersebut adalah Samsul, ternyata Samsul juga tidak sempat untuk sarapan di dapur mes di karenakan di minta pak Samidi untuk datang pagi-pagi ke pabrik karena harus menyelesaikan beberapa pekerjaan pak Samidi yang belum sempat ia selesaikan kemarin, jadilah Samsul yang diminta datang pagi-pagi, karena laporan nya harus selesai sebelum siang nanti.

"Eh sul kamu kok makan di kantin?" Tanya Bagas

"Enggak gas gak sempet tadi jam enam aku udah berangkat" ujar Samsul sembari duduk di depan Bagas

"Ooh ya emang kenapa kamu berangkatnya pagi-pagi?" Tanya Bagas lagi

"Ya apalagi gas kalau bukan kerjaan, noh si pak Samidi, pekerjaannya yang belum kelar malah aku yang repot" jawab Samsul dengan nada sedikit kesal.

"Haha yang sabar ya sul" ledek Bagas

"Hm iya, kamu sendiri kenapa sarapan di kantin gas" giliran Samsul yang bertanya kepada Bagas

"Iya sul, tadi buru-buru soalnya pergi barengan dengan Nina, jadi nggak sempat sarapan deh" jawab Bagas

"Oo gitu, eh tapi kan Nina biasanya pergi paling jam tujuh gas kok bisa nggak sempat sarapan?" Tanya Samsul.

"Hehe kesiangan aku sul" jawab Bagas cengengesan

"Waladalah...gas gas kok bisa kamu kesiangan bukannya kamu biasanya selalu bangun pagi-pagi sekali" tanya Samsul,

"Itu sul gara-gara mimpi buruk semalam jadi pas kebangun susah tidur lagi sul" jawab Bagas

"Emang kamu mimpi apaan gas" tanya Samsul

"aku mimpi melihat setan sul di mes setannya nyuruh aku pergi dari mes sul, serem banget mukanya hancur penuh belatung?" Bagas menceritakan mimpinya sambil bergidik ngeri.

"Gas kamu serius?" Tanya Samsul ia menghentikan makan nya sejenak.

"Iya sul, ngapain ngarang-ngarang cerita" jawab Bagas

"Sebenarnya ada apa ya gas?" Tanya Samsul kemudian.

"Maksud kamu apa sul" tanya Bagas yang tidak mengerti,

"Aku dulu pas pertama tinggal di mes juga dimimpiin sosok itu juga gas" jawab Samsul menjelaskan "kamu sebelum mimpiin sosok itu di liatin hantu anak kecil nggak bermain disekitaran mes?" Tanya Samsul lagi

"Lhoo hantu, aku ada lihat sih anak kecil bermain di depan pos satpam, tapi aku pikir itu hanya anak warga yang lagi main-main aja" jawab Bagas

"Udah gila kamu gas mana ada warga di desa yang masih keluar rumah kecuali yang ngeronda apalagi anak kecil gas" ucap Samsul

"Iya juga sih sul, berarti yang semalam aku lihat itu hantu dong sul" ucap Bagas

"Menurutmu?" Bagas bertanya kepada Samsul

"Kok makin seram ya sul" ucap Bagas sambil bergidik ngeri

"Udah kamu tenang aja yang penting banyakin ibadah mu gas" ucap Samsul menenangkan Bagas

"Iya sul" jawab Bagas singkat. Setelah selesai sarapan mereka berdua pun memutuskan untuk segera masuk kedalam pabrik, setibanya di pabrik mereka pun masuk ke ruangan masing-masing, Bagas yang baru masuk ke dalam ruangannya di kagetan dengan bangkai tikus yang tergeletak di atas mejanya,

"Kok bisa ada bangkai tikus di sini" gumam Baga, kemudian ia mengambil kantong plastik lalu ia lemparkan dari jendela ruanganan, setelah itu ia mengelap mejanya lalu di semprot sedikit parfum.

Setelah itu ia melanjutkan pekerjaannya, ia mengutak-atik komputernya, setelah beberapa saat kemudian terdengar suara pintu diketuk dari luar

"Masuk" ucap Bagas, tampak Nina membawakan secangkir kopi.

"Ini mas kopinya" ucap Nina sembari meletakkan kopi diatas meja Bagas.

"Iya Nin terimakasih" jawab Bagas

"Yasudah mas aku permisi ya" ucap Nina

"Iya Nin" Nina pun pergi meninggalkan ruangan Bagas, setelah kepergian Nina Bagas pun melanjutkan pekerjaannya lagi sambil menikmati kopi buatan pujaan hatinya, ia sedikit bersenandung untuk memecah kejenuhannya. Setelah semua pekerjaannya selesai ia pun bersantai sejenak menunggu jam makan siang, beberapa saat kemudian tibalah waktunya jam makan siang Bagas pun pergi ke kantin untuk makan, akan tetapi ia terlebih dahulu menemui Nina ke dapur untuk mengajaknya makan siang bersama, setelah itu mereka pun turun ke kantin. Setibanya di kantin, mereka pun bertemu Samsul,

"Hehemm mentang-mentang udah jadian maunya nempel mulu" ledek Samsul,

"Dasar jomblo akut, iri aja kerjaannya" Bagas membalas meledek Samsul, Samsul pun hanya bisa nyengir doang. Bagas dan Nina pun segera mengambil makanan masing-masing, setelah mereka duduk di kursi Bagas, mereka jadinya duduk bertiga.

"Gabung ya sul, kasian aku ngeliat kamu duduk sendirian kek orang gak punya teman" ucap Bagas ngeledek Samsul

"Semrull.. aku banyak teman gas, cuma pada nggak kerja disini" ucap Samsul yang nggak terima di ledekin Bagas, padahal yang memulai dia sendiri.

"Hahaa iya iya percaya" ucap bagas

"Ya harus lah, jadi kapan kalian mau menikah gas?" Tanya Samsul

"Ya belum tau sul, kalau aku sih ngikut Nina maunya kapan" jawab Bagas

"Kapan Nin" kemudian Samsul bertanya pada Nina.

"Belum kami bicarakan sul" jawab Nina sekenanya "doakan saja secepatnya" sambung Nina,

"Amin" Samsul mengaminkan, setelah selesai makan mereka pun membayar makanannya dan kembali ke pabrik. Nina kembali ke dapur sedangkan Bagas dan Samsul kembali ke ruanganan masing-masing, setibanya di ruangannya Bagas pun segera menuju ke meja kerjanya, akan tetapi dikarenakan pekerjaannya sudah ia selesaikan tadi pagi, siang ini ia sudah bisa bersantai-santai. Ia pun hanya duduk-duduk di kursinya, sembari menunggu jam pulang. Setelah beberapa saat datanglah Samsul yang mengantarkan beberapa berkas,

Tok...tok..tok.. Pitu diketuk dari luar dan tampak Samsul muncul dari balik pintu

"Eh kamu sul" sapa Bagas setelah melihat Samsul yang datang.

"Iya gas, ini ada beberapa berkas dari pak Samidi" ucap Samsul sebari menyerahkan berkasnya ke Bagas. Bagas pun segera memeriksa berkas yang Samsul bawa dan menandatangani nya. Setelah selesai ia pun mengembalikan berkasnya ke Samsul.

"Udah sul" ucap Bagas

"Iya gas, aku permisi dulu ya" jawab Samsul

"Iya sul silahkan" Samsul pun keluar dari ruangan Bagas membawa berkas tersebut ke ruangan pak Samidi. Sedangkan Bagas kembali bersantai sembari menunggu siapa tahu masih ada karyawan yang akan mengantarkan berkas untuk ia tanda tangani.

Bagas pun memutuskan untuk tiduran di sofa ruang kerjanya ia berbaring sembari bersiul-siul, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul empat sore tibalah waktunya pulang, Bagas bergegas menuju dapur untuk menemui Nina.

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!