Viola Maharani, wanita berusia 27 tahun ini terkenal karena profesi nya sebagai seorang wanita penghibur. Pekerjaan ini sudah di geluti nya sejak Vio, begitu panggilan nya, masih duduk di bangku kuliah..
Tidak main main, semua client nya bukanlah orang sembarangan. Selain di kenal sebagai primadona nya para kupu kupu malam, vio juga di kenal sangat selektif dalam menerima pelanggan nya. Wanita itu hanya akan menerima tawaran dari client yang bisa membayarnya dengan nilai yang fantastis..
Sebenarnya kenapa seorang Viola yang memiliki paras cantik dan hidup yang nyaris sempurna itu bisa terjerumus ke dalam dunia malam, lalu bisakah vio terlepas dari kehidupan nya yang kelam ini ??
💜
Hai..
Selamat datang di karya ke-7 dari Autor ratu_halu
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan 🙏
Happy Reading 🥳
Enjoy 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
"Non vio, kok sudah pulang ? Apa pesta nya berakhir dengan cepat, non ?" Saat mendengar pintu apartemen di buka dari luar, si bibi yang berada di kamar nya bergegas memeriksa..
Vio mengangguk tanpa bicara.
Si bibi menatap punggung vio yang semakin menjauh dari pandangan..
"Ada apa dengan non vio, ya.. Kok wajah nya sedih seperti itu.."
Setelah sekian lama mendampingi viola, baru kali ini si bibi melihat wajah nona nya semurung itu..
Di kamar, vio langsung membuka gaun nya. Menghapus make up serta membersihkan diri.
Tak lama berselang, viola keluar dari kamar nya lagi..
"Non mau kemana lagi ? Kenapa bawa koper segala ?" Si bibi yang hendak membawakan vio minuman hangat seketika kaget saat vio menuruni tangga sambil mengangkat koper nya..
"Bi. Saya mau pergi ke Villa yang ada di Bali! Jika ada yang mencari saya, katakan saja tidak tau!"
"Berapa lama non disana ?" tanya si bibi tidak rela melepas vio pergi. Sudah berbulan bulan memang viola tak pernah lagi bepergian jauh dan meninggalkan apartemen terlalu lama..
"Belum pasti, bi.." ucap vio dengan senyum yang di paksakan pada si bibi.. "Aku pergi, ya, bi.."
🖤
Vio masuk ke dalam mobilnya setelah menaruh koper di bagasi. Sebelum menghidupkan mesin mobil, viola menghubungi seseorang terlebih dulu..
"Mi, aku akan pergi ke bali malam ini. Jangan khawatir. Aku hanya akan rehat sejenak!" ucap viola di balik sambungan nya dengan mami norma..
Mami norma tak banyak bertanya jika viola ingin pergi ke villa nya. Pasti vio sedang penat dan ingin beristirahat dari rutinitas nya yang mungkin membosankan. Atau bisa juga karena viola sedang ada masalah dan ingin menghindar dari masalah itu untuk beberapa waktu. Meskipun pada akhirnya dia juga akan tetap menghadapi masalah tersebut dengan berani...
Panggilan itu pun berakhir. Vio segera melajukan kendaraan nya menuju bandara. Beruntung vio sempat memesan tiket pesawat melalui online. Meskipun harus menunggu selama dua jam lebih di bandara, bagi vio tak masalah. Dia hanya ingin menyendiri saat ini..
🖤
Setelah mengantarkan vio pulang, zafian kembali ke hotel..
"Tuan, kedua orang tua nona Anna menunggu anda di ruangan.." kata azka memberitahu zafian
"Katakan pada pak Herman, aku menunggu nya di ruangan ku!"
"Baik, tuan.."
Setelah mengatakan itu zafi langsung naik lagi ke lantai 5 dimana ruangan CEO berada..
Dengan langkah tegap, zafi masuk ke dalam ruangan itu...
Ternyata benar, sudah ada yang menunggu nya di dalam sana..
"Zafian! Papa ingin bicara dengan mu!" ucap seorang pria yang wajah nya sangat mirip dengan zafi. Papa Luki. Tak sendiri, pria itu ternyata mengajak serta kedua orang tua anna..
Zafi pun mengambil posisi duduk di sofa tunggal, sofa kebesaran nya..
"Bicaralah! Aku tak punya banyak waktu.."
Kening lelaki yang menyebut diri nya papa itu berkerut menatap zafi..
"Papa sudah mendengar apa yang kamu katakan pada anna dan mama. Papa sangat kecewa pada mu! Sedari awal papa masih mentolelir sikap kamu terhadap anna. Apa kamu tau sekarang papa sangat malu pada pak surya, kamu telah menyakiti anna sedalam itu.."
Bunda nya Anna terlihat menyeka air mata, yang entah mulai membasahi pipinya..
"Hiks.. Tante tidak menyangka kamu bisa sejahat ini pada anna, zafian.. Sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian berdua ? Anna mengatakan pada tante bahwa dia tak pernah melakukan kesalahan fatal yang membuat mu marah hingga membatalkan perjodohan kalian.." Tante Nissa sambil terisak kembali meminta penjelasan pada zafian..
"Om juga sangat kecewa! Jika memang kamu ingin mengakhiri hubungan ini, setidak nya beri kami penjelasan! Anna itu putri kami satu satu nya, air mata nya terlalu berharga untuk sekedar menangisi lelaki yang tidak bertanggung jawab seperti mu!!" Ayah anna ikut protes dengan nada menyentak..
Zafian menatap datar satu satu wajah ketiga orang yang mencoba mengintimidasi nya. Namun bukan zafian nama nya jika gentar..
Tanpa menjawab terlebih dulu, zafian mengambil laptop nya yang ada di atas meja. Menghidupkan nya lalu membuka sebuah video..
Sebelum video itu di putar, zafi membawa laptop nya ke meja tempat dimana papa serta kedua orang tua anna berada..
"Aku tidak akan banyak bicara! Silahkan kalian nilai sendiri isi di dalam video itu.." Zafi mengklik tombol play, kemudian sebuah video berdurasi kurang dari 10 menit itu pun mulai di putar..
Papa luki serta kedua orang tua anna nampak fokus melihat ke arah layar laptop nya tersebut..
Zafi memperhatikan reaksi wajah wajah mereka. Respon ketiga nya sama, dahi mereka berkerut hingga hampir membuat kedua alis mereka saling beratut..
"Tidak mungkin!!" Tante nissa terlihat histeris padahal video yang sedang di saksikan nya saja belum berakhir..
"Apa maksudnya semua ini, zafian ?" Ayah Hadi, ayah dari anna mengangkat bokong nya kasar, "Kamu sengaja menjebak anna ?"
Zafi terlihat sangat tenang dan santai. Punggung nya dia sandarkan di kepala sofa, satu kaki panjang nya dia silangkan ke kaki yang lain...
"Seperti yang om dan tante lihat! Awalnya aku ingin kejadian itu tetap menjadi rahasia sebab aku masih sangat menghormati kalian, biar bagaimana pun kalian berdua adalah sahabat dari kedua orang tua ku.." Zafi menjeda ucapan, tangan nya terulur untuk menghentikan video yang masih di putar di laptop nya.. "Dan.... Satu lagi om.. Aku tidak pernah menjebak anna. Dia sendiri yang dengan kesadaran penuh menceritakan itu semua pada sahabatnya.. Bodoh nya dia telah lupa bahwa kemana pun dia pergi selalu ada bodyguard yang mengikuti nya."
Tante nissa dan om hadi terpukul sekaligus malu pada calon besan mereka. Keduanya amat tak menyangka ternyata putri mereka bisa sebodoh itu sampai membuat zafi tau kebusukan nya..
Sementara itu pun papa Luki nampak shock hingga tak bisa berkata kata setelah menyaksikan video pendek tersebut..
Mungkin setelah ini bukan hanya perjodohan yang batal, namun persahabatan antara kedua orang tua itu pun terpaksa harus berakhir..
"J-jadi selama ini kau hanya memanfaatkan keluarga ku saja, HADI ??" Papa luki berkacak pinggang di hadapan sahabat nya..
"Tidak, luki! Dengarkan dulu penjelasan ku.."
Papa luki menggeleng tak percaya.. "Sungguh licik!! Kau tega menghancurkan persahabatan kita hanya demi harta.. Dan kau, Nissa!!" tunjuk papa luki pada wanita yang kini larut dalam kesedihan nya.. "Aku tidak tau bagaimana reaksi hani setelah tau semua kenyataan ini. Tapi aku pastikan kau tidak bisa lagi memanfaatkan nya untuk membelikan mu barang barang mewah seperti dulu lagi!!" Setelah mengungkapkan kekecewaan nya papa luki langsung keluar dari ruangan, dia bahkan tak mengindahkan panggilan dari om hadi..
"Zaf... Om minta maaf.. Tolong kamu bujuk papa dan mama kamu.. Om khilaf... Om tidak akan mengulangi nya lagi, om mohon pada mu.. Tolong bantu om.." Setelah papa luki keluar, om hadi yang tidak tau harus berbuat apa, kini beralih memohon pengampunan pada zafian. Lelaki itu sampai berlutut di depan zafi, menggadaikan harga diri nya agar zafian mau membantu bicata dengan papa mama nya..
Zafian diam. Enggan menanggapi..
Isakan tante nissa semakin kuat kala melihat suami nya sampai berlutut seperti itu..
Tok! Tok! Tok!
Terdengar suara pintu di ketuk dari luar, lalu sedetik kemudian pintu ruangan zafian pun terbuka lebar..
Nampak dua orang yang datang bersamaan itu kaget melihat pemandangan di hadapan mereka..
Zafian pun bangun untuk menyambut tamu nya..
"Selamat datang pak herman.. Maaf mengganggu kenyamanan mata anda karena pemandangan ini.." Ucap zafi tersenyum smirk..
"Om dan tante silahkan keluar dari ruangan saya jika om dan tante masih punya harga diri.." tegas zafi membuat om hadi yang masih berlutut seketika mendongak menatap wajah zafi dari bawah..
"Ayah, sudah yah... Kita pergi dari sini. Jangan membuat keluarga kita semakin rendah di mata orang.." Sambil terisak tante nissa merangkul kedua bahu sang suami, membantu nya untuk berdiri kembali..
Azka bertanya tanya dalam hati nya kenapa kedua orang tua anna sampai di buat tak berdaya seperti itu. Sebenarnya ada kejadian apa sebelum dirinya dan pak herman tiba di ruangan sang tuan...
🖤