Cerai setelah menikah sehari karena dikhianati, membuat Juwita sang janda kembang perawan sangat membenci pria. Untuk kedua kalinya dia kecewa akan cinta dan merasa dirinya bisa hidup tanpa lelaki.
Namun yang aneh, wanita selingkuhan mantan suaminya itu adalah wanita yang sama seranjang dengan mantan kekasihnya? Apakah kisah cinta pertamanya yang berakhir 3 tahun lalu adalah ulah seseorang? Namun meskipun tebakan Juwita benar, ia enggan untuk kembali ke cinta pertamanya karena sudah terkenal playboy dan pemain wanita sejak putus dengannya. Lagian juga Juwita GENGSI untuk kembali pada mantannya itu! Makan tuh GENGSI bikin MENDERITA sendiri 🤪
Sedangkan, bagi mantan kekasih yang juga merasa cintanya hancur saat Juwita tak mempercayainya 3 tahun lalu apalagi sampai ditinggal nikah, Bagas memilih untuk tidak mempercayai wanita manapun. Merasa dibuang padahal dijebak, membuat Bagas ogah kembali bersama Juwita.
Padahal 3 tahun lalu, Juwita dan Bagas adalah COUPLE GOALS!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAUS DITANGAN
Setelah pagi pagi ribut, mereka berdua tidak mau berbicara lagi.
Sampai di meja sarapan pun, mereka masih diam. Namun Bima dan Sona tidak henti hentinya membuat anak anak mereka itu bersuara.
"Katanya kamu ke Singapura hari ini Gas?" tanya Bima.
"Iya, Yah. Tadi malam ada pekerjaan yg urgent buat aku selesaikan disana" jawab Bagas.
"Hmm, berarti Juwita pindahan sendiri hari ini?" tanya Bima lagi.
"Sebenarnya gak sendiri sih, tadi aku sudah minta tolong Putri buat nemenin Juwita pindahan. Barang barangku sudah aku bawa sendiri kok, Yah Bun, nggak ngrepotin istriku" jawab Bima dengan senyuman manis kepada mertuanya ini.
Namun bagi Juwita, suaminya ini bener bener cari muka. Perihal Putri yang akan bantu dia pun, belum ia ketahui.
"DASAR SOK BAIK!" batinnya.
"Oh yaudah, kalau Juwita ada temennya. Bunda ada acara ibu ibu pengusaha pagi sampai sore ini jadi nggak bisa nemenin Juwita pindahan. Tapi besok bunda akan kesana, mau bantu apa gitu kalau dibutuhin" sahut Sona.
"Gak usah repot repot, Bun. Barang Juwita dikit kok yang dibawa kesana. Bunda sama Ayah main aja kalau longgar" timpal Juwita.
Kedua orang tua mereka pun tersenyum, lalu mereka semua melanjutkan makan.
Waktu Bagas akan pergi kerja dan berangkat ke Singapura, ia berpapasan dengan sang istri.
"Habis ini kayaknya putri bakal chat kamu. Dia udah aku izinin libur magang buat nemenin kamu. Aku gak mau ya jadi suami yang nelantari istrinya" ucap Bagas.
"Sok jadi suami baik" gumam Juwita tapi terdengar Bagas dan pria itu hanya tersenyum smirk.
"Emang aku suami baik, kamu baru tau yaaa?" malah Bagas menyombongkan diri.
"Idih! Males banget!" sahut Juwita lalu masuk begitu saja tanpa niatan mengantar Bagas keluar rumah.
Bagas pun hanya bisa tersenyum tipis mendengar ucapan istrinya. Lalu ia pun keluar rumah dan mengendarai mobilnya sendiri menuju bandara.
.
Seminggu kemudian, setelah Juwita pindahan ditemani adik iparnya yaitu Putri, wanita itu sudah tinggal di apartemen selama 7 hari ini tanpa kehadiran suami.
Bagas belum pulang dari Singapura dan membuat hari hari Juwita tenang damai, seperti sebelum menikah.
Saat malam hari, mungkin jam 9 malam, bel apartemennya berbunyi dan Juwita sedang di dapur untuk mengambil minuman di kulkas. Ia pun membuka pintu apartemen dan cukup terkejut jika suaminya yang datang dengan membawa wanita cantik sexy bahenol.
"Astaga, selera Bagas menjijikan" batinnya.
Suara Bagas pun membuatnya sadar dari lamunan dan pikiran buruk dari wanita dibelakang tubuh sang suami.
"Titip koper. Udah pinjem apartemen Putra" ucap Bagas singkat tanpa sapa dulu atau memberikan ucapan manis kepada istrinya membuat Juwita jengah.
"Bawa aja kopermu kesana, ngapain dititipin disini" sahut Juwita malas.
"Lah, kan aku bakal tinggal di apartemenmu kecuali kalau lagi sama cewek" ujar Bagas tanpa perasaan bersalah.
Juwita mengatur emosinya agar terlihat sebagai wanita berkelas didepan wanita yang juga tanpa bersalah tersenyum kepadanya.
"Oh gitu ya? Oke, sini kopernya" ucap Juwita santai sambil membawa gelas ditangannya.
Bagas pun memberikan kopernya pada sang istri dan Juwita langsung menutup pintu apartemen sambil membawa koper itu masuk.
"Istrimu kuat banget ya, Gas" lirih wanita yang dibawa Bagas.
"Kita coba aja sekuat apa" ucap Bagas sambil berjalan beriringan menuju apartemen sang adik yang memang tetanggan dengan milik istrinya.
Juwita didalam apartemen dengan koper Bagas pun memiliki ide mengerjai sang suami.
"Diapakan enaknya ya koper ini!?" gumam Juwita,
Lalu ia kepikiran caos di meja makan dan akhirnya dia memberikan caos sambal di ganggang koper.
"Hahaha, teriak teriak aja kamu besok ya! Aku gak peduli!" ucap Juwita dengan senyuman smirk lalu ia masuk kamar dan mulai tertidur. Hari ini hari kamis dimana di hari ini setiap minggunya selalu ada rapat evaluasi perusahaan untuk semua divisi.
Mungkin ada 15 divisi atau departemen di perusahaan Hotel Anggara dan Juwita harus memberikan improvement untuk mereka.
Subuh subuh, bel apartemen Juwita berbunyi lagi dan wanita sudah bangun. Ia sudah tau jika suaminya yang datang, siapa lagi sepagi ini kalau bukan Bagas.
Ceklek. Pintu terbuka.
Dengan kemeja yang berantakan dan tanpa dikancingkan semua, Bagas yang sudah sendiri dan aroma tubuhnya aroma wanita langsung melalui Juwita tanpa sapa.
Juwita sudah bodoh amat dengan sikap dingin dan tidak peduli suaminya itu.
"Dimana kamarku?" tanya Bagas.
"Coba lihat dimana kopermu" jawab Juwita membuat Bagas menajamkan pandangan ke kanan dan ke kiri untuk mencari kopernya.
Ternyata di kamar sebelah kiri, Bagas akan tinggal.
Lalu ia mendekat ke kamarnya dan tanpa melihat apa yang ada di ganggang kopernya , ia berniat langsung membawa koper itu untuk masuk.
"ASTAGA!! JUWITAAA!!! APA APAAN INI!!" teriak Bagas yang sudah diprediksi Juwita.
Wanita itu hanya tersenyum smirk lalu berkata "ITU ADALAH TANDA HORMAT TUAN RUMAH KEPADA PENUMPANGNYA!" seru Juwita seperti sangat bahagia.
Bagas yang berniat mengejarnya entah untuk apa dan mau diapakan itu istri jahilnya, Juwita sudah lebih dulu berlari sambil tertawa menuju kamarnya dan menguncinya.
Brak!!! Braak!! Braak!!
Bagas mengetuk dengan kencang pintu sang istri.
"Heh bukaaa!!! Kamu ini istri apa apaan hah? Sini kalau berani!" seru Bagas.
"Wkwkkw segera cuci tangan sana! Keburu tanganmu kepanasan!" seru Juwita dari dalam.
Bagas pun enggan mendobrak pintu kamar sang istri. Lalu entah kenapa dia mengalah kali ini. Karena kepalanya lagi pusing atau gimana.
Ia pun memilih untuk mengambil tissue di meja santai ruang keluarga dan membersihkan tangan serta kopernya sebelum masuk kamar.
Setelah itu, ia mencuci tangannya dan sekalian mandi pagi.
"Hmmm, gara gara tadi malam gak bisa merasakan surga dunia lagi, pusingnya setengah mati" keluh Bagas sambil tubuhnya diguyur air shower.
Hahaha ya benar. Bagas tidak bisa memasukkan milkknya ke wanita lain. Entah kenapa, tadi malam bersama wanita yang sering ia sewa untuk memuaskannya ketika di Jakarta, kok jadi loyo tuh sesuatu yg biasanya bisa dimainkan sama si wanita.
"Gilak! efek Juwita bener bener sedalam ini ke aku!" lanjutnya.
Bagas sudah benar benar mendadak impoten gara gara Si Juwita Janda Perawan yang sudah ia perawani.