NovelToon NovelToon
Ranjang Suami Dinginku

Ranjang Suami Dinginku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: KGDan

Di tengah hujan yang deras, Jane Rydell, melihat seorang pria terkapar, di pinggir jalan penuh dengan luka.

Dengan tanpa ragu, Jane menolong pria itu, karena rasa pedulinya terhadap seseorang yang teraniaya, begitu tinggi.

Hendrik Fernandez, ternyata seorang pria yang dingin dan kaku, yang tidak tahu caranya untuk bersikap ramah.

Membuat Jane, gadis berusia dua puluh tiga tahun itu, dengan sabar menunjukkan perhatiannya, untuk mengajarkan pada pria dingin itu, bagaimana caranya mencintai dan di cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17.

Dua pria yang sudah siap akan bertarung itu, saling menatap dengan tajam, menunggu wasit memberi aba-aba untuk memulai mereka maju ke depan.

"Mulai!!" teriak wasit dengan lantang.

Senyuman Bryan langsung merekah, dengan setengah berlari, ia menghampiri Hendrik ke tengah ring.

"Hiaaaa...!!" Bryan berteriak melayangkan tinjunya pada Hendrik.

Dengan reflek Hendrik mengayunkan kakinya, dan tepat mengenai rusuk Bryan, saat menyambut lawannya itu di tengah ring, dengan tinju Bryan yang mengayun ke arah wajahnya.

Brukkk!

Tubuh Bryan terpental beberapa langkah ke belakang, nyaris keluar ring, yang kemudian ambruk ke lantai ring.

Sorak kegembiraan pendukung Hendrik, kembali terdengar begitu riuhnya, membuat suasana dua kubu yang berbeda, jadi memanas.

Pihak Bryan terlihat mengepalkan tangan, menahan rasa kesal dan marah.

Mereka tidak puas, dengan pertarungan di atas ring tersebut, terlalu cepat sekali Hendrik membuat lawannya tumbang.

Sepertinya ada yang salah, menurut mereka Hendrik berbuat curang, kenapa Hendrik bisa melihat titik yang tepat, mengalahkan lawannya.

Belum dua menit, Hendrik berhasil menumbangkan dua lawannya, sungguh tidak masuk akal!

"Kami ingin diulang kembali, di mulai dari jarak dekat!!"

"Dia bermain curang!!"

"Iya, ulang kembali!!"

"Dia menipu kita semua, ulang kembali!!"

Teriakan dari pihak lawan berteriak, tidak terima Hendrik bisa sekali pukul, mengalahkan lawannya.

Mendengar apa yang di keluhkan pihak lawan, Asisten Hendrik beserta bawahannya yang lain, tidak terima di katakan Hendrik bermain curang.

"Semua melihat dengan jelas, Hendrik tidak bermain curang! apa matamu sudah rabun! sedari tadi tidak bisa melihat dengan jelas, apa yang terjadi diatas ring?!" teriak Asisten Hendrik dengan wajah yang merah padam, karena emosi.

"Dia bermain curang!!" teriak pihak lawan.

"Curang dari mana, klienmu yang bodoh! terlalu percaya diri!!" teriak bawahan Hendrik.

"Baik! ulang lagi!!" tiba-tiba Hendrik berteriak dengan lantang.

Semua diam, dan melihat ke arah Hendrik yang berdiri dengan tenang di tengah ring.

Bryan perlahan bangkit dari lantai ring, ia mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"Apa kau ingin mengulang lagi?" tanya Hendrik pada lawannya itu, dengan nada tanpa emosi, tapi tatapan mata dinginnya terlihat tajam menatap Bryan.

"Iya! ulang kembali!!" teriak pendukung Bryan dari bawah ring.

Bryan perlahan mendekati Hendrik, dan berdiri tiga langkah di depan Hendrik.

"Aku mengaku kalah!" ujarnya dengan suara serak, karena rusuknya yang terasa sakit.

Semua pendukung Bryan, yang mendengar perkataan pria itu, terkejut, dan merasa kecewa karena Bryan tidak ingin mengambil kesempatan ke dua.

Akhirnya Hendrik dinyatakan menang, dan kembali terdengar suara yang begitu riuh dari pendukung Hendrik.

Mereka tertawa senang, akhirnya Bryan tidak berani untuk melawan Hendrik kembali.

Wasit pun menyatakan Hendrik menang, dari hasil penilaian yang di berikan juri.

Kemudian wasit mengatakan, akan melanjutkan pertarungan berikutnya, setelah Hendrik beristirahat dalam sepuluh menit, untuk merilekskan otot-ototnya yang tegang.

Dengan langkah cepat, Hendrik bergegas turun dari ring, lalu berjalan menuju tempat duduk Jane.

Hendrik meraih tangan Jane, dan membawanya pergi dari aula arena boxing tersebut, diikuti oleh semua bawahannya.

Jane diam saja mengikuti langkah kaki Hendrik, keluar dari sana menuju sebuah pintu.

Seorang anak buah Hendrik membuka pintu tersebut, lalu Hendrik masuk terlebih dahulu bersama Jane.

Ternyata ruangan itu tempat istirahat khusus pemain boxing.

Hendrik membawa Jane duduk, pada bangku panjang tanpa sandaran.

Begitu mereka masuk ke dalam ruang istirahat, pintu terbuka lagi, "Maaf, aku terlambat, tadi macet di jalan!"

Seorang pria masuk dengan nafas tersengal, sepertinya terburu-buru untuk sampai ke ruang istirahat tersebut.

"Suruh dia pergi!" sahut nada datar Hendrik pada anak buahnya.

Anak buah Hendrik sedikit bingung, dengan nada perintah Hendrik, karena pria itu tukang pijat untuk Hendrik.

"Bukankah anda perlu dipijat? kenapa menyuruhnya untuk pergi?" tanya bawahan Hendrik bingung.

"Kau tidak dengar apa yang kukatakan?" sahut Hendrik menatap tajam bawahnya tersebut.

Bawahan Hendrik yang lain, dengan cepat langsung membuka pintu ruang istirahat, dan mempersilahkan pria yang baru datang tadi untuk keluar.

"Eh, ada apa? Hendrik... bukankah kau harus dipijat, seperti biasanya?" tanya pria tukang pijat itu, dengan tatapan heran memandang Hendrik.

"Keluar!" perintah bawahan Hendrik, tanpa menunggu Hendrik menjawab pria itu.

Hendrik melirik tangannya, yang masih memegang tangan Jane, ia tidak memperdulikan pertanyaan pria itu.

"Keluar!" bawahan Hendrik mendorong tubuh pria tukang pijat tersebut, lalu menutup pintu dengan cepat.

"Apakah kau terkejut?" tanya Hendrik pelan pada Jane, ia tidak tahan lagi melihat sikap diam Jane.

"Sedikit!" jawab Jane dengan nada pelan juga.

Sudut bibir Hendrik bergerak, ia tersenyum kecil mendengar jawaban Jane.

Hendrik menatap bawahannya, yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk.

"Jaga diluar, jangan biarkan siapapun masuk, waktu istirahat dimajukan lima menit!" sahut Hendrik kepada bawahannya.

"Baik, Tuan!" jawab mereka serentak.

Lalu mereka keluar dari ruang istirahat tersebut.

Bersambung.....

1
siti rahma
Luar biasa
Ayu
waduh.. tmbh rumit crita nya. ternyata ibu kandung hendrik dah meninggal. kshn hendrik kena mslh trs
Ayu
kshn jane sm hendrik.. mengalami cobaan yg tiada henti. smg hendrik dgn kekuasaan nya dpt membls semua luka yg ada di hati nya jg istri nya. smg ada yg menolong mereka
Ayu
wlau pun bnyk rintangan jane sm hendrik. di karena kan bnyk yg memusuhi mereka. smg dgn nasib sm yg kurang perhatian dan ksh syg mereka bs merasakan kebhgiaan dgn saling memahami satu sm lain nya. bersabarlah jane.. yakin lah kamu akan bhgia bersama hendrik wlau pun kamu baru kenal
Ayu
jangan2 calon suami jane adalah lelaki yg di tolong nya
Ayu
kayak nya crita nya seru nih. aku mampir nih thor
Sunarmi Narmi
Semoga ini menjdi pelajaran buatmu Hendrik agar jgan mudah terhasut dn bermain cinta dgn wanita lain..krn kmu sdh merasakan imbas dri ketidak percayaan dri sebuah hubungan..
Sunarmi Narmi
Ini ada drama kok pengacara ngak ada yg panggil polisi pdhal sdh saling hujat,saling pukul...petinju instingnya jg kurang..ada lemparan air mineral jg kena 🙄🙄🙄🙄🙄🙄🙄🥴🥴🥴🥴🥴
Sunarmi Narmi
anak buah hendrik semua ngak jeli..tdk belajar dri masa lalu..khasusmu seputar itu saja thor..kesannya mbulet....ngak ada ujungnya..maaf cuma masukan kok..aku tau menulis cerita itu tdk mudah.aaf ya 🙏
Nila Kirana Hasibuann
Kecewa
Nila Kirana Hasibuann
Buruk
Ratna Najwa
Luar biasa
Nurmiati Aruan
cemburu mu ngeri bang😄
Nurmiati Aruan
tuh gara-gara serakah gila harta....
ayu setyaningsih
Luar biasa
rimaaaa
hendrik hemat suara bngt ya
rimaaaa
hendrik hemat suara bngt ya
Ratna Ekasari
Luar biasa
Nurmiati Aruan
mimpi az Naila
Nurmiati Aruan
tuh kan dapet kejutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!