'Ketika nona arogan berubah'
Apakah kalian berfikir bahwa aku akan berubah menjadi gadis yang baik,sopan,ramah,rendah hati?
Kalian salah,aku akan berubah menjadi malaikat pencabut nyawa untuk orang-orang yang menghancurkan kehidupan ku.
***
Alana Blanchard meninggal di usia 18 tahun karna tertabrak mobil truk yang membuat tubuhnya hancur dan tak berbentuk,bahkan hanya kepalanya yang terkubur karna keluarganya tak mau repot-repot mencari bagian tubuh lainnya.
Bahkan semua orang menganggap kematiannya adalah sebuah berkat,termasuk keluarga dan juga tunangannya.
Namun Tuhan memberikannya kesempatan kedua,hingga ia kembali ke satu tahun lalu dimana setahun kemudian adalah hari kematiannya.
Namun Alana hanya sendiri melawan keluarganya yang berpengaruh besar,belum lagi dengan keluarga tunangannya yang punya organisasi mafia.
Akhirnya Alana meminta bantuan Paman kecil dari tunangannya,yang ia tahu adalah orang terpenting dan paling berpengaruh dikeluarga besar mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengambil hak
Baru saja Alvarez tiba di perusahaan,ia sudah di buat pusing dengan kedatangan Alana dengan pakaian kantor.Bukan hanya itu,gadis SMA 17 tahun itu bahkan dengan sembarang mengumpulkan para direktur dan petinggi perusahaan di ruang rapat dan dengan santainya duduk di kursi samping CEO.
"Selamat datang tuan Alvarez, silahkan duduk rapat agar segera di mulai"
Chairul yang berdiri di belakang Alana mempersilahkan Alvarez yang masih berdiri di ambang pintu dengan tersenyum lebar,bisa di lihatnya Alvarez sedang menahan emosinya.
Alvarez menatap tajam Chairul yang menampilkan senyum lebar kemudian beralih menatap Alana yang begitu santai duduk di sana."Aku tidak mengatakan ada rapat apapun hari ini,"tegasnya dengan tatapan menyapu pada seluruh direktur dan petinggi perusahaan yang duduk disana.
"Anda benar tuan Alvarez,hari ini memang seharusnya tidak ada rapat apapun karna itu saya memberitahukan pada para semua kalau ini rapat mendadak terkait membahas saham milik nona saya kepada semua dan haknya di perusahaan ini",jelas Chairul dengan senyum yang kembang.
Saat itu juga Alvarez terkekeh,"Hak apa maksudmu?,dia memang putri ku tapi dia tidak punya hak atau saham untuk perusahaan ini,jikapun aku ingin memberikan warisan padanya pastinya bukan saham perusahaan karna dia perempuan dan tidak tahu apa-apa cara kerja di perusahaan",Alvarez menekan setiap ucapannya menatap Alana dengan tatapan tak percaya."Alana,papa bisa memberikan mu usaha kafe,butik,kecantikan,atau mungkin kau menginginkan rumah,papa bisa memberikan tapi tidak untuk perusahaan karna cara kerja perusahaan bukan semudah yang kau pikirkan",terangnya lagi yang kini sudah duduk di bagian paling ujung meja rapat yang panjang sebagai kursi CEO.
"Apa kalian tidak punya pekerjaan lain sehingga banyak waktu luang di ruang rapat ini?", setelah berbicara pada Alana,kini Alvarez menatap para direktur dan petinggi perusahaan yang bingung.
"Saya yang mengumpulkan kalian semua di sini,itu artinya saya mempunyai hal penting untuk di katakan,"Alana membuka suara ketika semua orang mulai beranjak dari kursi masing-masing."Saya mohon maaf karna saya akan menyita waktu kalian beberapa menit ke depan,"lanjut Alana membuat mereka semua bingung dan saling menatap tapi pada akhirnya kembali duduk melihat Alana yang masih begitu muda tapi mempunyai kharisma yang kuat.
"Cepat dan jangan mengatakan hal-hal yang tidak penting!,"Alvarez memperingati dengan tatapan tegas.
"Mohon tunggu sebentar lagi,karna ada seseorang lagi yang harus ada di sini",jawab Alana bersikap profesional dan berbicara formal pada Alvarez.
Saat Alvarez akan kembali membuka suara, tiba-tiba pintu ruang rapat terbuka hingga menampakkan sosok Aldi dan juga Alga,"Maaf membuat semua menunggu,"ujarnya kemudian duduk di salah satu kursi kosong begitupun dengan Alga yang menatap Alana heran karena berada disana.
Alana tersenyum melihat Alga yang juga hadir,ia kemudian berdiri untuk memulai rapat,"Karna semuanya sudah di sini,saya akan memulai membuka rapat hari ini"
Bersamaan dengan itu,Chairul dengan sigap memberikan salinan kertas yang sama pada semua orang di meja rapat itu,tak terkecuali Alvarez,Aldi dan juga Alga.
"Seperti data yang tertera pada kertas di tangan bapak dan ibu semua,kalau Saya Alana Elexi Blanchard,secara sah dan secara hukum adalah pemegang saham terbesar untuk perusahaan Blanchard,yakni saham yang saya miliki 45 persen sementara tuan Alvarez memiliki saham 25 persen dan tuan Alga Memiliki saham 10 persen,dan direktur A memiliki saham sebesar 5 persen dan direktur B......"
Alana menjelaskan secara jelas dan lugas terkait kepemilikan saham pada perusahaan itu,termasuk beberapa beberapa direktur dan petinggi perusahaan yang mempunyai saham pada perusahan Blanchard.
Semua orang di sana begitu terkejut dan tidak percaya,karna mereka semua pikir kalau pemilik saham terbesar di sana adalah Alvarez karna sebagai putra tunggal almarhum tuan Blan.Mereka tidak ingin percaya dan membantah ucapan gadis itu,tapi semua data sudah ada di tangan mereka.Dimana Alana sebagai pemilik saham 45 persen ditandangani oleh tuan besar Blanchard dan di lindungi oleh hukum dengan bertuliskan 'tidak bisa di ganggu gugat'
"Apa-apaan ini!!,ini semua pasti akal-akalan mu!, bagaimana mungkin kakek memberikan saham sebesar ini pada cucu perempuannya, sedangkan aku hanya mendapatkan saham 10 persen dengan papa 25 persen?!",Alga melayangkan protes bahkan ia sampai menggebrak meja dengan begitu marahnya.
"Tuan Alga mohon tenang,kita sedang berada di ruang rapat,anda bisa mengatakan ini palsu dan akal-akalan saya,tapi anda tidak bisa menampik kalau data di tangan anda asli dan di tandatangani langsung oleh almarhum tuan Blanchard!"
Alana menatap Alga dengan tatapan tegas dan memperingati, tidak ada rasa takut melihat kemarahan kakak keduanya itu.
Sementara Aldi,dia tidak sama sekali protes karna meskipun tidak mempunyai saham pada perusahaan besar keluarganya itu,karna ia sendiri yang memilih untuk membangun perusahaan sendiri di Eropa,tapi meskipun begitu ia cukup terkejut dengan kepemilikan saham Alana yang begitu besar, kira-kira apa alasan kakeknya memberikan saham sebesar itu pada adik perempuannya itu?.
Sementara Chairul tersenyum lega,karna pada akhirnya wasiat dan janjinya pada almarhum tuannya sudah ia lakukan,bahkan dulu ia sampai bersumpah mati kalau ia akan menjalan wasiat sang tuan memastikan semuanya sampai pada tangan cucu perempuan kesayangannya, meskipun Alvarez dan lainnya masih belum terima tapi ia pastikan semua akan terjadi sesuai keinginan almarhum tuannya.
Chairul adalah orang yang paling tahu apa alasan tuan Blan memberikan saham perusahaan sebesar itu pada cucu perempuannya,karna dia adalah orang kepercayaan dan tangan kanan almarhum tuan Blan.
"Tidak.Aku yakin ada yang salah dengan data ini, sudah jelas data di tangan saya yang diberikan oleh ALMARHUM AYAH SAYA!.dalam Surat warisan kalau saya Alvarez Dixon Blanchard pemegang saham perusahaan Blanchard dengan 60 persen dan Alga Zexon Blanchard sebagai pemegang saham 20 persen,"Alvarez membuka suara setelah sejak tadi diam,tak ada emosi dalam ucapannya,justru tatapan merendahkan ia berikan pada Alana dan juga Chairul.
Mendengar itu Alga tersenyum dan lega, kemudian menatap Alana yang terdiam sepanjang papanya berbicara.
Alana tersenyum tipis hampir tak terlihat, sebelum kembali berbicara ia melihat ke arah Chairul kemudian menatap ke arah Alvarez,"Sebelumnya mohon maaf tuan Alvarez yang terhormat,karna surat warisan di tangan anda itu PALSU!"
"Surat warisan dan wasiat yang asli sekarang ada di tangan saya.Dimana selama ini yang menyimpannya adalah tuan Chairul sebagai orang kepercayaan almarhum tuan besar Blanchard",jelas Alana dengan begitu tenang dan penuh wibawa,"Kalian tentu tidak lupa dengan wajah seseorang yang sedang bersama saya,beliau selalu ikut dalam acara apapun dengan almarhum tuan besar Blanchard",kini Alana berbicara sembari menyapu tatapannya pada semua orang di ruang rapat itu.
Chairul kemudian membungkuk setelah Alana memperkenalkan dirinya siapa.
"Dan beliau mulai sekarang akan menjadi orang kepercayaan saya,dan mulai sekarang saya akan mulai mengambil alih perusahaan meskipun bukan seorang CEO.meskipun posisi CEO bisa jadi milik saya,tapi saya tidak masalah jika ayah saya menempati posisi itu untuk beberapa waktu ke depan", lanjut Alana lagi dengan tersenyum.
"Hentikan omong kosong mu!,kau pikir hanya dengan ucapan mu semua orang akan percaya..."
"Kalau begitu silahkan buktikan keasilian surat ditangan saya kepada hukum tuan Alvarez",jawab Alana langsung menatap Alvarez yang saat ini juga sudah bangkit dari duduknya.
***