Peluk Aku Sekali Lagi Ayah

BELAJARLAH DARI HARI-HARI KEMARIN DAN HIDUPLAH UNTUK HARI INI, DAN BERHARAPLAH UNTUK HARI ESOK. 

.

.

.

.

Reno pulang ke apartemen terlebih dahulu ia  akan berganti pakaian, kemudian kembali ke rumah sakit lagi. Dokter Ardi menyarankan agar reno pulang dulu, sementara ia yang akan menemani Zian. Tadinya ia ingin langsung menginap saja tapi kali ini Zian yang menyuruh pulang. Mau tidak mau ia pulang terlebih dahulu.

"Ren, tumben wajah kamu keliatan seneng" tanya Zean

Zean yang baru saja pulang heran melihat raut wajah reno yang tanpa beban, tidak seperti biasa wajah reno selalu murung.

"Assalamu'alaikum aku pulang" ucap angga

"Wa'alaikumussalam" ucap reno dan Zean berbarengan.

Angga juga heran melihat tingkah reno seakan tidak ada beban, "kak, ada apa kelihatan happy" tanya angga

Reno duduk di hadapan kedua saudaranya, ia mulai menarik nafas dalam. Sebelum mulai mengatakan nya. "Ini tentang Zian, kak" ucap reno. Untuk sesaat ia diam .

"Apa ada kabar tentang Zian? " tanya Zean

" Zian kita kembali kak, Zian kita masih hidup keyakinan aku gak sia sia kak"ucap reno getir

Zean sekaakan tidak percaya bahwa semesta telah mengembalikan adiknya lagi, air mata yang ia tahan tangis bahagia Zean  membuat reno juga tidak bisa menyembunyikan air matanya. Angga hanya diam tertunduk, apa ia akan berani untuk menemui adiknya.

Angga tidak tau apa ia masih pantas untuk bertemu dengan Zian, setelah perlakuan nya selama ini. Reno heran melihat angga hanya diam "apa kamu tidak ingin Zian kembali? " tanya reno

"Aku hanya tidak tau kak, apa aku sanggup untuk bertemu dengan nya. Setelah aku memaki dan menyebutnya pembunuh dihadapan semua orang, aku benar-benar tidak punya keberanian kak"

Reno meyakinkan angga bahwa Zian, akan memaafkannya, mereka bertiga bersiap untuk pergi ke rumah sakit tapi suara bell menghentikan mereka.

Tingg...

Tong....

Angga melihat untuk membuka pintu, ia heran kenapa andre datang kemari, "kak, apa aku boleh masuk? " tanya andre

"Siapa ngga? Kenapa gak disuruh masuk." teriK Zean didalam rumah..

"Kak, apa aku bisa masuk? " tanya andre sekali lagi

"Suruh masuk ngga, jangan biar ka tamu berdiri didepan pintu" ucap reno

Andre masuk bersama angga, reno dan Zean menyuruh andre duduk. Sebenarnya reno tidak ingin mempersilahkan andre masuk, tapi ia lebih penasaran dengan tujuannya datang.

"Mau,apa kamu datang kesini? " tanya reno ketus

Andre terdiam sesaat "apa kakak, gak bisa nerima aku, aku juga adik kalian" ucap andre

Ia berharap Zean, reno juga angga akan menerimanya kembali sebelum kebenarannya terungkap. Ia ingin diperhatikan seperti dulu.

"Setelah, kamu berusaha menyingkirkan Zian hahhhh.... " ucap reno emosi

"Aku benar-benar tidak sengaja kak, papa kangen kakak. Papa pengen kita seperti dulu"

Akhirnya zean yang bicara, karna ia tahu reno selalu tak bisa mengontrol emosinya. "Ndre sebaiknya kamu pulang, jangan membuat keributan" usir Zean

"Kak, apa kakak juga tidak akan pulang? " ucap andre

Andre akhirnya keluar dari apartemen reno, ia yakin bisa membuat ketiga kakanya kembali menerima nya seperti dulu. Andre sempat terdiam dulu diparkiran, ia melihat ketiga kakaknya akan pergi. Andre sempat berpikir mungkin mereka akan pulang, ia inisiatif mengikuti mobil reno pergi.

Ini bukan tujuan rumah mereka tapi arah rumah sakit, siapa yang akan mereka jenguk,ini juga  sudah mulai larut malam. Tanpa terasa mereka bertiga sudah sampai dirumah sakit, reno menemui dokter Ardi terlebih dahulu.

Mereka baru saja tiba di rumah sakit dan menuju ke tempat Zian di rawat, Zean tidak menyangka dokter Ardi merawat Zian denu baik, hatinya merasa tersentil. Disana ia melihat Zian bisa tertawa lepas bercanda dengan dokter Ardi, Zean merasakan malu hanya untuk sekedar meminta maaf. 

"Dek... " ucap Zean

Zian menoleh ia begitu juga dokter Ardi, ruangan yang tadinya riuh oleh canda tawa Zian seketika hening. "Kak, Zean ka angga" ucap Zian dokter Ardi berpamitan dulu pada Zian ia akan pulang dulu untuk beristirahat. 

"Dek, kakak pulang dulu karna sekarang ada ketiga kakak kamu juga yang akan jaga kamu gak sendirian lagi" pamit dokter Ardi dengan mengacak surai rambut Zian. 

"Iya kak, hati hati" ucap Zian

"Aku titip Zian, jangan membuat dia kembali kecewa" ucap dokter Ardi .Ia meninggalkan Zian dengan ketiga kakaknya.

Andre yang mengintip ia segera bersembunyi, ketika dokter Ardi keluar. Andre juga berbalik pergi "jika dengan kamu kembali zi mereka bisa menyayangiku lagi, akan kupastikan kamu akan diabaikan seperti dulu" gumam andre

Ia pergi meninggalkan rumah sakit kembali pulang. 

Suasananya canggung terjadi antara 4 saudara itu, "kakak apa kabar, ghimna kabar papa. Dan juga andre? " tanya Zian ia mencoba mencairkan suasana. 

Ia sebenarnya merasa canggung berbicara dengan Zean apalagi angga, tapi reno berhasil mencairkan suasana dengan ia langsung memeluk Zian dengan erat. "Ghimna kejutannya suka gak? " tanya reno

"Suka kak, apa papa juga datang kak,? " tanya zian. 

Bagi seorang anak orang tua adalah segalanya, apalagi bagi Zian ia sangat ingin bisa dekat dengan orang tua yang dipanggilnya papa.

Ia pernah berdo'a jika hal terkahir yang ia ingikan adalah pelukan dan ucapan sayang dari papanya, tapi bagi Zian hal itu cukup sulit. 

"Jangan tanya papa dulu, apa kamu gak kangen sama ka Zean dan ka angga" reno mencoba mengalihkan pertanyaan Zian ia tak mau Zian kecewa jika tau hal yang dilakukan papanya. 

Zean ia menghampiri Zian, matanya mengembun adik yang dulu ia abaikan. Ternyata masih ada ia tak ingin mengulang kesalahan lagi, Zean menghambur memeluk Zian. Reno dan Zean memeluk Zian erat hanya angga yang masih diam. 

"Apa kakak angga, masih marah padaku? " tanya zian

Zean dan reno melepas pelukannya, dan menatap angga mereka tau ini tak mudah bagi angga. Apalagi dengan sikap angga dahulu, tapi Zian masih mau memanggilnya kakak. 

"Maaf, zi maafkan kakak" ucap angga menunduk

"Aku gak pernah marah sama ka angga, apa ka angga gak kangen aku juga padahal aku kangen sama kak angga"

"Maaf zi, maaf "

Tanpa diduga reno menarik tangan angga dan mereka bertiga memeluk Zian, seolah tak ingin Zian pergi lagi. "Kak lepas aku sesak nafas, kaka aku gak bisa nafas" ucap Zian

Mereka tertawa dengan melepasnya pelukannya, "hari ini kita rayakan kakak yang traktir" ucap Zean

"Memang harus kan diantara kita yang paling banyak uang nya ka Zean" ucap angga

"Tapi kak, kata kak Ardi, aku harus hindari makanan yang terlalu banyak garam" ucap Zian,Ia juga merasa bersalah karna merusak suasana.