Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-06. Jalan-jalan Di Kota
Keesokan harinya, Zhao Feng yang sedang bosan berada di dalam kamar dan selalu berlatih kemudian memutuskan untuk pergi keluar untuk jalan-jalan di kota, namun sebelum itu ia terlebih dahulu meminta izin kepada ibunya.
"Ada apa nak, kenapa pagi-pagi begini kau sudah datang ke kamar ibu?" tanya Lin Hua.
"Ibu aku ingin minta izin kepada ibu untuk pergi jalan-jalan ke kota" jawab Zhao Feng.
"Apa kau yakin, bagaimana nanti jika ada orang yang akan menyakitimu?" tanya Lin Hua khawatir.
"Ibu tenanglah, apa ibu lupa kalau aku sekarang sudah menjadi kultivator, aku pasti akan baik-baik saja" jawab Zhao Feng meyakinkan ibunya.
"Baiklah nak, kalau begitu hati-hati" ucap Lin Hua.
Setelah meminta izin kepada ibunya, Zhao Feng kemudian langsung pergi menuju ke kota, ketika ia hendak pergi Lin Hua memberikan sedikit uang kepada Zhao Feng, akan tetapi Zhao Feng langsung menolaknya karena ia mengatakan tidak membutuhkan uang sama sekali.
Jika dipikirkan lagi, tentunya tidak mungkin jika ada orang yang tidak membutuhkan uang, tapi sebenarnya Zhao Feng memang tidak membutuhkan uang tersebut karena harta yang ia miliki sangatlah banyak, bahkan mungkin jika ia mau, ia bisa saja membeli sebuah kerajaan dengan hartanya saat ini.
**
Ketika sampai di kota Zhao Feng cukup tertegun melihat keindahan kota Awan, tentunya ia merasa kagum dengan suasana kota tersebut karena selama ia berada di bumi, ia sama sekali belum pernah melihat suasana kota yang semua bangunannya merupakan bangunan kuno.
"Jika dipikirkan lagi, aku rasa dunia ini akan sangat cocok untukku" gumam Zhao Feng sambil terus melanjutkan langkahnya.
"Hey, hey, coba lihat, si sampah ini ternyata masih berani keluar dari kandangnya" ucap salah seorang pemuda bersama beberapa temannya yang tiba-tiba menghadang jalan Zhao Feng.
"Menurut ingatan pemilik tubuh ini, mereka adalah orang-orang yang suka memukulnya" batin Zhao Feng.
"Hey sampah, apa kau bisu, kenapa kau diam saja ketika seseorang menyapamu" ujar pemuda tersebut.
"Sudahlah jangan banyak bicara lagi, sebaiknya kita langsung jajar saja si sampah ini, kebetulan tanganku juga sudah gatal" ujar pemuda lainnya.
Mereka kemudian berlari ke arah Zhao Feng untuk menyerangnya, akan tetapi Zhao Feng masih tidak bergerak dari tempatnya dan malah tersenyum sinis kepada mereka semua.
Saat pukulan salah satu pemuda tersebut hampir mengenai Zhao Feng, dengan sangat santai dan tenang Zhao Feng menghindarinya dan kemudian menendang pemuda tersebut hingga membuatnya terpental sejauh tiga meter.
"Tidak buruk" gumam Zhao Feng.
"Apa!, bagaimana mungkin dia bisa punya tenaga sekuat itu" ujar pemuda lainnya merasa tidak percaya.
"Tenanglah, selanjutnya adalah giliran kalin" ucap Zhao Feng santai.
Zhao Feng kemudian meghela nafas panjang, setelah itu ia melesat dengan cepat dan langsung menghajar para pemuda tersebut satu persatu, dan hanya dalam hitungan detik para pemuda yang sebelumnya ingin menghajar Zhao Feng telah berhasil ia tumbangkan dengan sangat mudah.
"Ti-tidak mungkin, sejak kapan dia menjadi begitu kuat" ucap salah satu pemuda sambil memegang perutnya yang sakit.
"Dasar sampah!" ujar Zhao Feng kemudian berlalu begitu saja tanpa menghiraukan mereka yang sekarang tergelatak dan meringis kesakitan di tanah.
Setelah mengalahkan para pemuda yang ingin mengganggunya tadi, Zhao Feng kemudian langsung menuju ke salah satu kedai, disana ia langsung memesan makanan dan minuman terbaik dan setelah itu, ia langsung duduk di salah satu meja yang kosong.
"Apa kau mendengar bahwa keluarga Zhao akan mengadakan turnamen antara kultivator muda keluarga mereka?" tanya salah satu pengunjung pada temannya.
"Tentu saja aku tau, dan yang lebih penting patriark keluarga Zhao mengizinkan warga kota untuk menyaksikan pertandingan tersebut" jawab teman pemuda itu.
"Menurutmu, siapa yang akan menjadi juara?" tanya pemuda sebelumnya.
"Tentu saja tuan muda pertama dan tuan muda kedua, di keluarga Zhao tidak ada yang bisa mengalahkan mereka berdua"
"Ya, itu benar sekali, aku pasti akan bertaruh untuk mereka berdua nanti"
Zhao Feng yang duduk tidak jauh dari kedua orang tersebut hanya bisa tersenyum kecil, dalam hatinya ia merasa benar-benar tak percaya bahwa kedua kakaknya tersebut sudah sangat terkenal di kota Awan.
"Akan aku hancurkan kedua idola kalian itu nanti" batin Zhao Feng.
Beberapa saat kemudian seorang pelayan datang menghampiri Zhao Feng dengan membawa makanan dan juga minuman terbaik yang ada di kedai mereka, Zhao Feng terlihat sangat bersemangat ketika melihat makanan di hadapannya, kemudian ia memakan makanan tersebut dengan lahap.
"Ternyata makanan di dunia ini lumayan juga" gumam Zhao Feng sambil terus memakan makanannya dengan lahap.
Setelah selesai makan Zhao Feng kemudian langsung menuju kasir untuk membayar makanannya, lalu setelah itu ia langsung meninggalkan kedai tersebut dan melanjutkan perjalanannya untuk melihat-lihat suasana kota.
Belum lama setelah Zhao Feng meninggalkan kedai tersebut, ia sudah di hadang lagi oleh beberapa pemuda sebelumnya, namun kali ini mereka bersama seorang pemuda lain yang sepertinya jauh lebih kuat dari mereka semua.
"Yo, ternyata si sampah ini berani berbuat masalah juga" ucap pemuda tersebut.
"Siapa kau, aku tidak punya masalah denganmu?" ujar Zhao Feng sinis.
"Hahahaha sampah sepertimu berani-beraninya berkata sinis di hadapanku" kata pemuda tersebut kemudian melesat maju menyerang Zhao Feng.
"Cihh, tahap Qi Condensation bintang empat sudah sangat sombong di hadapanku!" gumam Zhao Feng.
Dengan tenang dan santai Zhao Feng menghindari setiap serangan dari pemuda tersebut, lalu dengan santainya ia menendang wajah pemuda tersebut dengan tendangan yang sangat bertenaga.
Bukk,.. pemuda tersebut terpental beberapa meter dan menghantam dindin salah satu bangunan yang ada di sana, Zhao Feng masih belum berhenti sampai di situ saja, ia kemudian menghampiri pemuda tersebut dan menendangnya sekali lagi sampai membuatnya terpental lagi beberapa meter.
"Berikutnya giliran kalian" ucap Zhao Feng tersenyum sinis.
"Ka-kabur" ujar salah satu pemuda kemudian pergi dari tempat tersebut.
Akan tetapi sayangnya Zhao Feng tidak mau melepaskan mereka semua, ia kemudian mengejar mereka semua dan menghajar mereka sampai babak belur. Setelah puas menghajar mereka semua Zhao Feng kemudian memutuskan untuk kembali ke kediamannya.
Namun sepertinya masalah tidak mau pergi dari Zhao Feng, setibanya ia di gerbang klan, ia malah di hadang oleh para penjaga klan dan tentu saja tujuan mereka menghadangnya adalah untuk menghina Zhao Feng.
Akan tetapi Zhao Feng tidak terlalu menghiraukan mereka, sebab saat ini kekuatannya masih belum cukup untuk menandingi para penjaga klan tersebut, meskipun begitu Zhao Feng sama sekali tidak melupakan apa yang mereka katakan padanya, dan dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa suatu saat nanti dia pasti akan menghajar mereka semua.
"Tunggu dan lihat saja nanti" batin Zhao Feng