Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Warning 21+
Harap dibaca saat malam hari karena agak h*t jeletot.🙂
***
James menatap wanita yang berada di bawah kungkungannya. Masih tersisa jejak tangis wanita situ yang menyangka bila pikiran Silvia semakin liar hingga menganggap dia tidak menginginkan Silvia. Pria itu menghapus jejak tangis dengan ciuman yang menggebu-gebu.
Ditatapnya tubuh indah yang selama ini hanya ada dalam pikirannya. Silvia menatap James masih berpikir kalau pria itu tidak memiliki keinginan untuk menyentuhnya.
"Apa lagi yang kamu tunggu, James? Apa tubuhku tidak menarik lagi karena sudah melahirkan Nathan?" tanya Silvia dengan menatap James.
Alis James terangkat, pria itu menggeleng. "Aku sedang menikmati keindahanmu, Sayang. Jangan mengatakan hal yang mustahil seperti kamu tidak menarik lagi untukku!" jawab James langsung membungkam bibir mungil Silvia.
Tidak berhenti sampai di bibir saja, James beralih ke leher kemudian berhenti cukup lama di bukit kembar milik Silvia. Tangan James juga ikut bergerilya menyentuh lembutnya benda kenyal yang sudah lama tidak di sentuh.
"Apa kamu menyusui Nathan?" Ukurannya lebih besar dibandingkan dahulu. Aku semakin menyukainya, Sayang." James melontarkan kata yang membuat wajah Silvia memerah.
Pria itu dengan frontal terus mengatakan keindahan tubuh Silvia. Sampai dia berhenti titik sensitif wanita itu. Hal yang sudah lama tidak pernah dia lakukan itu membuat tubuh Silvia menggelinjing nikmat. Silvia menahan suara merdu yang dengan menangkupkan tangannya di depan bibirnya.
"Jangan ada yang di tahan, Sayang. Lepaskan saja semuanya. Aku sangat merindukan suara merdu yang selalu kamu perdengarkan," ucap James menggoda Silvia.
James sibuk memberikan rangs*Ngan dititik sensitif Silvia. Pria itu menunduk untuk membuat Silvia menuju puncak. Hingga dia merasakan tubuh Silvia menegang kemudian suara des*Han terdengar.
"Ah.... James... Aku...."
Pria itu semakin semangat kemudian Silvia menuju puncak pelepasannya. Keluarlah cairan cinta dari perempuan itu yang segera saja dibersihkan oleh James tanpa ampun. Terlihat wajah Silvia dipenuhi peluh. Wanita itu menatap James dengan bingung karena James menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Apa kita tidak melanjutkannya?" tanya Silvia heran karena hanya dia yang mencapai pelepasan.
"Aku akan menepati janjiku padamu, Sayang. Kita akan melanjutkannya nanti bila kita telah menikah. Dua hari lagi aku dapat memilikimu seutuhnya. Jadi, aku akan bertahan sampai saat itu tiba," jawab James kemudian memeluk tubuh Silvia.
Tidak bisa membohongi dirinya sendiri, Silvia kecewa dengan ucapan James. Wanita itu terlihat kehilangan ketika James tidak meneruskan percintaan mereka. Delapan tahun bukan waktu yang lama, James adalah pria normal yang harus akan gair*h. Mungkinkah persyaratan yang dia lakukan akan membuat James berpaling, padahal dua hari lagi mereka akan menikah.
"Jangan memikirkan hal yang aneh, Silvia. Aku sangat menginginkanmu, kamu bisa merasakannya sendiri," ucap James mendekatkan tubuhnya pada Silvia.
Wajah Silvia memerah merasakan bagian tubuh James yang mengeras itu. Dia menatap James yang berada di hadapannya. Pria itu masih memakai celananya. Hanya kemejanya saja yang sudah ditanggalkan.
Si*lnya Silvia melihat James sangat memiliki pertahanan diri. Hal itu malah membuat Silvia ingin mengingkari ucapannya sendiri dengan melakukan hubungan dengan pria yang dia cintai itu.
"Apa kamu bisa menahannya? Aku tidak apa-apa bila kamu menginginkannya. Kita... Maksudku aku juga sangat menginginkanmu," balas Silvia sambil menggigit bibirnya sendiri.
"Kita akan melakukannya nanti, Sayang. Sesuai keinginanmu, setelah kita menikah," tukas James kemudian menyelimuti lagi tubuh Silvia yang sangat menggodanya.
"Tapi..."
"Tidurlah, Sayang. Aku akan menjagamu malam ini. Sudah cukup yang kulakukan padamu tadi untuk memuaskanku," potong James tidak ingin mereka melanjutkan kegiatan panas mereka.
"Aku ingin kita melakukannya setelah resmi menjadi suami istri seperti keinginan awalmu." Silvia mengangguk pasrah mendengar ucapan James. Dirinya kemudian memeluk James yang sangat dicintainya itu.
Wanita itu mencoba untuk menutup matanya. Kegelisahan yang ada di hatinya perlahan sirna. Dia yakin James tidak akan melakukan hal yang dapat membatalkan keinginannya untuk menikah. Silvia harus berusaha lebih percaya pada James mulai saat ini.
Sedangkan James berkutat dengan pemikirannya sendiri. Dia berusaha sekuat mungkin untuk menyingkirkan pikiran mes*mnya. Pria itu ingin menyentuh Silvia dengan keadaan yang benar dan halal. Cukup sudah kehadiran Nathan yang hadir tanpa ikatan dari keduanya. Dia akan melakukan semuanya dengan koridor yang benar.
"Sepertinya aku harus mandi air dingin malam ini," gumam James ketika melihat calon istrinya sudah tertidur pulas.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca.
Maaf ya kalau kurang memuaskan, Author sudah mencoba tapi tidak bisa buat yang hot. Hehee... Ikuti terus kelanjutan kisah James dan Silvia. Penasaran kan dengan nasib Nathalie... 🤣