Lanjutan Mr. Arrogant. Harap bijak dalam memilih bacaan yang tepat!! NOVEL INI BERISI KEHALAUAN SANG AUTHOR. BUAT YANG CARI BACAAN RINGAN DAN UNTUK HIBURAN SEMATA DI SINI TEMPATNYA.
Sebuah kisah percintaan dari dua wanita kembar yang dijuluki twin D dengan seorang pria dingin bernama Leo Richard.
"Aku pikir aku akan bertunangan dengan wanita yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang sangat ketus dan tidak berperasaan" Leo Richard.
"Kenapa aku bisa terjebak diantara mereka?" Daylily
"Aku sangat bahagia, karena pria yang aku cintai. Ternyata juga mencintaiku. Dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Daisy.
Bagaimanakah kehidupan percintaan mereka? Yuk kita lanjut☺️
Ini adalah seri ke empat dari Novel Menikahi jd yang ke 2, Mr. Arrogant dan Miss Culun Meet Mr Perfect.
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Mall Taman Anggrek.
Leo, Daisy, dan Daylily. Berjalan bertiga menuju tempat perhiasan ternama di Jakarta. Daisy yang sangat bahagia, terus saja merangkul lengan calon tunangannya. Daisy tidak menyangka kalau saat ini dirinya akan memilih cincin pertunangan mereka.
Leo yang dirangkul tangannya oleh Daisy, hanya terdiam sambil menatap Lily yang tampak cuek dan tidak menghiraukan sama sekali dirinya. Leo mulai merasa aneh pada situasi yang dihadapinya ini, ditambah dengan keberadaan Daisy yang ikut dalam pemilihan cincin pertunangan mereka.
"Bagaimana kalau yang ini? Bagus tidak?" tanya Daisy, memperlihatkan sebuah cincin berlian pada Kak Leo.
"Bagus .. " Jawab Leo asal. Karena dirinya saat ini sedang menatap Lily yang diam saja di pojok ruangan.
"Kalau yang ini?" tanya Daisy lagi.
"Bagus ... " Jawab Leo singkat.
"Kalau yang ini sama ini bagus yang mana?" Daisy memperlihatkan kedua cincin pada Kak Leo.
"Bagus ... " Jawab Leo, sembari ingin berjalan kearah Lily. Untuk menanyakan cincin mana yang ingin di belinya.
"Kak, kau itu kenapa? Dari tadi hanya bagus-bagus." Gerutu Daisy, membuat Leo menghentikan langkahnya.
"Aku ... " Leo yang belum sempat meneruskan perkataannya, kini menatap pada Lily yang mendekat kearah mereka.
"Bagaimana, sudah dapat belum?" tanya Lily pada Daisy.
Perkataan Lily sontak membuat Leo bingung dan tidak mengerti dengan situasi yang semakin aneh yang ada di depannya.
"Belum." Jawab Daisy, dengan wajah yang cemberut. "Kalau yang ini bagus tidak?" tanya Daisy pada Lily.
"Bagus." Jawab Lily dengan singkat, lalu menatap pada Leo yang dari tadi menatap dirinya dengan tajam.
Leo yang melihat Lily tidak juga mencari cincin untuknya. Akhirnya mengambil asal sebuah cincin dan memperlihatkannya pada Lily.
"Kalau yang ini bagaimana?" tanya Leo, menatap intens pada Lily.
"Kenapa kau bertanya padaku? Kau tanyakan saja langsung pada calon tunanganmu!" jawab Lily dengan ketus.
"Deg ..." Leo langsung terdiam. "Apa maksudmu?" Leo semakin menatap tajam pada Lily. "Bukankah ..."
"Wah, cincin yang kak Leo pilih cantik sekali." Ucap Daisy, mengambil cincin yang dipegang oleh kak Leo. "Dan Kakak harus pakai yang ini." Daisy menarik tangan calon tunangannya dan memakaikan cincin yang tadi dipilihnya.
Leo yang terkejut langsung menarik tangannya dari genggaman Daisy.
"Kak Leo kenapa?" tanya Daisy, yang terkejut menerima penolakan dari calon tunangannya.
Leo yang masih terkejut dan bingung. Kini menatap pada Daisy dan Daylily secara bergantian. Leo lalu mengurutkan kembali kejadian-kejadian sebelumnya. Dimana Daisy pernah memeluknya dari belakang, dan selalu mengiriminya pesan singkat saat ia berada di Amerika dan Paris. Lalu dirinya mengingat Lily yang tidak pernah berubah selalu tampak sama dingin dan ketus padanya. "Apa jangan-jangan?" gumam Leo dalam hati, dan langsung pergi dari tempat perhiasan itu. Tanpa mempedulikan Daisy yang berteriak memanggil namanya.
Saat ini yang ada di pikiran Leo, hanyalah meminta semua penjelasan ini dari Momnya. Dan dengan kecepatan tinggi, Leo mengendarai mobilnya dan langsung masuk kedalam apartemen Mom dan Dadnya. Tapi tidak ada siapa pun didalamnya. Leo pun langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Momnya.
"Sayang, kenapa kau pergi meninggalkan Daisy dan Lily?" tanya Novi setelah tahu yang menghubungi dirinya adalah putranya.
"Mom, yang dijodohkan denganku itu siapa? Daisy atau Lily?" tanya Leo, tanpa menjawab pertanyaan Momnya.
"Tentu saja Daisy, memangnya kenapa sayang?" tanya Novi.
Leo yang mendengar perkataan Momnya, langsung menutup ponselnya dan melemparnya dengan sekuat tenaga. Leo begitu marah dan terkejut pada apa yang didengarnya. Dengan amarah dihatinya, Leo melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi menuju apartemennya.
Sementara itu ditempat yang lainnya, Novi yang baru selesai menerima telepon dari putranya. Hanya menggelengkan kepalanya, dengan tertawa kecil. "Leo itu lucu sekali, masa dia mendadak pikun dengan siapa dia dijodohkan." Novi yang sedang berbelanja dengan Mini, lalu meneruskan kembali kegiatan belanjanya.
kapan2 minta dukungan suhu nih di novelku yg abal2...judulnya "Psikiater Psikopat, dan Pengkhianatan' trmksh