Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: Ayah Reza Terbunuh Anak Buah Nidu
Nidu makin melotot saat Reza yang memakai tubuhnya makan sampai serdawa kekenyangan. Bahkan sampai 3X nambah dengan porsi besar.
Saat nenek Reza ke dapur ambil air minum. Plakkkk…kepala Reza langsung di kemplang Nidu.
“Tolol sangat sih kamu, aku sangat menjaga pola makan, kalau kamu makan tiap hari begitu, lama-lama badanku kayak gentong kamu bikin,” sentak Nidu, hingga Reza langsung kayak siput, ketakutan dan buru-buru minta maaf.
“I-iya Om..m-maaf, soalnya ini makanan kesukaanku yang dibelikan nenek,” sahut Reza, Dipo yang melihat itu menahan tawanya.
Bagaimana tak lucu, tubuh Nidu yang di isi roh Reza dan selama ini paling anti di kemplang di kepala, hari ini kena kemplang Nidu sendiri yang gunakan tubuh Reza.
“Nih lihat, badan kamu yang kayak buntelan ini, baru turun 1 kilo, bakalan butuh waktu lama biar tubuh ini turun minimal 30 kilo,” bentak Nidu kesal.
Reza yang bertinggi hampir 177 ini memiliki boobot tubuh 110 kilo, Nidu berniat turunkan tubuh Reza sampai 30 kiloan.
“Dasar kamu ini, untung saja badanmu tinggi dan hanya kalah 3 centi dariku, awas kalau kamu makan kalap lagi!” dengus Nidu kesal, campur kasihan melihat Reza yang ketakutan begitu.
Takkk….Aduhhh….! Nidu kaget bukan main, kepalanya kena kemplang neneknya dengan panci alumunium kosong.
“Reza kamu tidak boleh bentak tamu, tidak sopan,” semprot Nenek Ina, neneknya Reza, Dipo sampai mangap melihat bosnya kena kemplang.
“Iya nek maaf,” cetus Nidu, Dipo yang sakit perut menahan tawa, hampir kesedak. Baru kali ini melihat bos nya kalah telak, melawan nenek-nenek pula.
Reza sendiri anehnya, sempat memegang kepalanya takut kena kemplang, tak sadar kalau tubuhnya kini sedang tertukar.
Sebelum Reza dan Dipo pergi, Nidu minta Dipo ajari Reza bersikap seperi dirinya dan…diminta latihan menembak dan mulai sekarang tak boleh lagi kalap kalau makan, wajib jaga pola makan.
Ngeri Nidu tubuhnya akan melar bak gentong, selama rohnya masih berisi Reza Gendut ini.
“tetapi Om…aku t-takut!” ceplos Reza polos.
“Sialan kamu ini, lihat Sonya saja pada kebelet cium bibirnya dan main peluk, pegang pistol malah takut.” Bentak Nidu gemas bukan main melihat kelakuan Reza ini.
Lagi-lagi Reza diam seribu basa, benar-benar tak berkutik dengan bos gangster ini.
Nidu tahu kelakuan Reza, karena diberitahu Dipo, tetapi anehnya Nidu malah tak marah, diam-diam justru senang.
“Bagus Dipo, biarin saja, suruh si Reza terus lengket dengan Sonya!”
Nidu pun kisahkan ke orang kepercayannya ini, pernah lihat Sonya jalan dengan kekasihnya di sebuah mal.
“Aku ingin lihat bagaimana malunya Sonya kelak, kalau diam-diam punya kekasih. tetapi Tuan Marko malah mau tunangkan denganku” cetus Nidu dingin.
Nidu masih marah melihat Sonya bergandengan tangan dengan kekasihnya itu. Dia anggap Sonya tak menghargainya sebagai tunangan, padahal…Nidu lupa, saat melihat Sonya itu, dia masih bertubuh Reza.
Dipo hanya mengangguk, sejak dahulu dia paling malas berbantahan dengan bosnya ini, yang memang punya watak ogah mengalah dengan siapa pun.
Keduanya kemudian pulang kembali ke rumah mewah Nidu, Dipo tak berani sembarangan beri nasihat ke Reza, karena mereka bawa sopir.
Selama Reza balik ke rumah neneknya, sopir Nidu ini menunggu di depan gang, karena mobil tak bisa masuk ke gang sempit ini.
**
Paginya…!
Reza yang malas-malas di kasur empuk langsung di jewer Dipo agar segera bangun dan menuju ke gym, seperti kebiasaan Nidu selama ini.
“Kamu mulai kini wajib ikuti gaya hidup seperti bos Nidu, sebelum sarapan, olahraga di gym. Tak boleh malas-malasan, cepat!” tegur Dipo, hingga Reza pun buru-buru ikuti langkah tangan kanan Nidu ini.
Sambil temani Reza nge-gym, karena Dipo pun juga ikut olahraga, Dipo sebutkan apa-apa saja kegiatan Reza hari ini sampai malam.
Reza di sulap Dipo jadi ‘Nidu Dorgan’ seutuhnya, untung saja Reza ternyata cerdas, hanya sifatnya yang pemalas, akibat suka makan kalap ini.
Reza yang awalnya mengkeret pegang pistol ketika latihan di sebuah klub menembak, lama-lama mulai terbiasa. Bahkan Reza kadang bergaya persis seperti Nidu, sampai Dipo kadang kecelik sendiri.
“Gilee, ni anak ternyata punya otak cerdas, lama-lama aku yang pangling, karena si Reza jadi bos Nidu benaran.” puji Dipo dalam hati.
Di rumah neneknya, nenek Ina malah senang sekali, Nidu yang dipikirnya Reza, justru bangun pagi-pagi sekali, lalu mulai joging keliling gang hingga 1 jam lebih.
Tak lagi seperti dahulu, bangun kesiangan, apalagi kalau hari minggu atau tak sekolah.
Sepanjang jalan Nidu menggerutu karena dia cepat lelah membawa tubuh gendut ini.
Nidu juga minta neneknya jangan lagi belikan makan-makanan berlemak, tetapi belikan dia sayuran, buah dan makanan mengandung serat, terutama telur dan dada ayam.
Nidu yang sudah temukan dompetnya, tak kesulitan beri Nenek Ina uang, walaupun neneknya sempat heran, mengapa Reza kini berubah ‘tajir’.
Nidu juga mulai cari tempat gym yang tak jauh dari rumah nenek Ina, dia akan mulai nge-gym, seperti kebiasaannya selama ini.
Hasilnya, dalam seminggu Nidu berhasil turunkan berat badannya hingga 3 kilo. Nidu pun makin semangat latihan. Apalagi dia makin suka sekolah, wajah Bu Nat lah yang membuatnya rajin ke sekolah tersebut.
Nidu sama sekali tak pernah merindukan Sonya. Justru Reza yang mulai klepek-klepek dengan tunangan Nidu ini.
Andai tak ada Dipo, bisa jadi Reza akan nekat mendatangi Sonya ke rumah Tuan Marko.
Dipo benar-benar tak ingin Reza bikin kacau semuanya, apalagi dia dan Nidu rutin berkomunikasi. Sekaligus mulai cari dukun atau siapa pun yang bisa mengembalikan roh mereka yang tertukar ini.
Dua bulan kemudian Nidu terpaksa bikin celana baru, karena berat badannya kembali menyusut hingga 10 kilo, wajah asli Reza pun makin terlihat ganteng, pipinya yang kayak bakpao sudah berkurang lemaknya.
“Hmm…ganteng juga wajah si gendut ini, tinggal 15 atau 20 kiloan lagi, akan ideal tubuh ini,” batin Nidu senyum sendiri, sekaligus sangat puas.
Reza aslinya memang ganteng, Nidu melihat foto-foto masa kecil Reza.
“Ayah dan ibumu tewas kecelakaan saat kamu berusia 5 tahun, sejak saat itulah kamu lampiaskan kerinduan pada orang tuamu pada makanan, hingga tubuhmu melar!” cerita nenek Ina, saat Nidu bertanya di mana orang tua Reza saat ini.
Walaupun awalnya nenek Ina bingung, mengapa ‘Reza’ bertanya, padahal selama ini tak pernah begitu. tetapi dia pun dengan senang hati menceritakannya.
Nenek Ina juga ceritakan, ayah Reza dahulu kerja di sebuah perusahaan ekpedisi. “Almarhum awalnya sangat di sukai bosnya di tempat kerja, tetapi suatu hari dia kaget, saat antar sebuah barang kiriman, ternyata isinya ganja dalam jumlah besar. Lalu ayahmu laporkan ini ke polisi. tetapi sejak saat itulah ayahmu ketakutan dan ingin berhenti kerja, apalagi dia sering kena teror, katanya ada kelompok yang menamakan dirinya ‘Dorgan’ ingin membunuhnya!” cerita nenek Ina.
Nidu langsung terhenyak kaget.
**
Lanjut ya