NovelToon NovelToon
Membalas Hinaan Dengan Kesuksesan

Membalas Hinaan Dengan Kesuksesan

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Wanita Karir / Keluarga / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:529.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mbak Ainun

Widia Ningsih, gadis berusia 21 tahun itu kerap kali mendapatkan hinaan. Lontaran caci maki dari uanya sendiri yang bernama Henti, juga sepupunya Dela . Ia geram setiap kali mendapatkan perlakuan kasar dari mereka berdua . Apalagi jika sudah menyakiti hati orang tuanya. Widi pun bertekad kuat ingin bekerja keras untuk membahagiakan orang tuanya serta membeli mulut-mulut orang yang telah mencercanya selama ini. Widi, Ia tumbuh menjadi wanita karir yang sukses di usianya yang terbilang cukup muda. Sehingga orang-orang yang sebelumnya menatapnya hanya sebelah mata pun akan merasa malu karena perlakuan kasar mereka selama ini.

Penasaran dengan cerita nya yuk langsung aja kita baca....

Yuk ramaikan ....

Update setiap hari...

Selamat membaca....

Semoga suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Sudah seminggu berlalu Kedai BB(Bubur sumsum Barokah) milik Ibu Nia berkembang pesat, baru saja beberapa hari yang lalu ia membukanya. Berkat Widi semuanya lancar jaya tidak pernah kekurangan, jika Widi yang turun tangan semuanya beres.

"Alhamdulillah ya Pak, beberapa hari ini ramai terus," ucap Nia dengan rasa syukurnya.

"Iya Bu Alhamdulillah."

Nia dan Wendi merasa sangat bersyukur, dengan pilihan mereka sendiri. Ia tidak ingin merepotkan anaknya, meskipun Widi mampu menafkahi kedua orang tuanya hingga tua nanti.

"Maaf Pak Wendi, persiapan sudah beres semua."

"Oke, kita berangkat sekarang." Wendi bangkit dari duduknya dan pamitan pada istrinya.

Kedua pasangan suami istri mengadakan pembagian makanan gratis setiap hari Jumat, bentuk rasa syukurnya karena sudah tercapai membuka sebuah kedai impian mereka selama ini.

Di lokasi pembagian makanan gratis, lapak mereka langsung di serbu pemulung, pengemis, gojek, dan sebagainya. Tiba-tiba Mbak Yulia tetangga lama Nia. Melihat Nia sedang membagikan makanan di pinggir jalan, ia merasa tidak percaya dan terus mengucek-ngu cek kedua matanya untuk memastikan agar tidak salah orang.

"Kok mirip Mbak Nia sama Mas Wendi?" gumam Mbak Yulia menatap dari sebrang jalan.

"Sepertinya benar deh itu Mbak Nia sama suaminya, coba aku deketin deh."

Seketika Mbak Yulia langsung menyebrang jalan, ia tidak mau ketinggalan untuk dijadikan bahan gosip. Menoleh kanan kiri memastikan tidak ada kendaraan yang lalu lalang di jalanan, kian dekat semakin yakin dugaan Mbak Yulia.

"Mbak Nia!" panggil Mbak Yulia begitu sampai di lapak Nia.

Nia dan Wendi langsung menoleh ke sumber suara, alangkah terkejutnya mereka begitu bertemu dengan tetangga lamanya yaitu Mbak Yulia.

"Mbak Yulia? Gimana kabarnya sekarang Mbak?" tanya Nia dengan basa-basi.

"Kabarku baik, Mbak Nia gimana kabarnya sudah lama kita nggak ketemu?"

"Ini Mbak Nia lagi ngapain?" cerocos Mbak Yulia seraya menatap bingkisan makanan yang dibagi-bagi pada orang.

"Alhamdulillah kabar kami sehat semua Mbak. Ia Ini kita lagi bagi-bagi makanan, hitung-hitung bersedekah sama orang. Mbak Yulia mau?"

"Beneran boleh aku ambil makanan yang ada di sini?" tanya Mbak Yulia tamPak dari raut wajahnya yang girang.

Nia menganggukkan kepalanya.

"Aku ambil 4 ya!" ucap Mbak Yulia menunjukkan telaPak tangan yang ada 4 jari seraya melukiskan senyuman di wajahnya.

Mbak Yulia mengambil bingkisan makanan bagaikan orang yang sedang kelaparan.

"Bu, banyak banget dia ngambilnya. Apa nggak dikasih uang belanja sama suaminya?" bisik Wendi yang heran menatap Mbak Yulia.

"Sstt. Sudahlah Pak ikhlaskan saja, Bapak kan tahu Mbak Yulia itu seperti apa orangnya?" jawab Nia dengan berbisik, meskipun dulunya Mbak Yulia pernah berbuat jahat, tapi ia tetap berbuat baik pada siapa pun.

"Mbak Nia, Widi mana?" tanya Mbak Yulia setelah selesai mengambil makanan, ia celingak-celinguk mencari sosok Widi.

"Biasa Mbak kalau jam segini mah dia lagi kerja, emangnya ada apa?" tanya Nia

"Oh nggak ada apa-apa sih, memangnya Widi kerja apa sih Mbak, kok aku nggak pernah tahu dia kerja apa selama ini." jiwa kepo Mbak Yulia mulai meronta-ronta.

"Oh iya, terima kasih makanannya Mbak Nia." ucapnya dengan senyum mesem.

"Sama-sama Mbak Yulia."

Nia dan Wendi saling bertatapan, mereka tahu selama ini Widi merahasiakan pekerjaannya pada orang lain.

"Hmm, masa iya kamu gak tahu Mbak?" tanya Nia mencoba menjaga rahasia Widi.

"Yang aku dengar sih, katanya Widi punya perusahaan ya?" ucapnya seraya mengingatkan sesuatu yang pernah ia dengar.

Deg!

Jantung Nia dan Wendi pun berdetak kencang begitu mendengar penuturan Mbak Yulia. Seketika mereka terdiam tidak tahu harus menjawab apa.

Tiba-tiba salah satu karyawan BB(Bubur sumsum Barokah) pun datang menghampiri mereka, sepintas ide mereka muncul langsung berpamitan pulang.

"Maaf Pak, Bu. Semuanya sudah habis," ucapnya dengan sopan sedikit membungkuk bentuk rasa hormat pada bosnya.

"Oh ya sudah, kalian bereskan semuanya. Kita langsung pulang saja," jawab Wendi dengan tegas.

"Memangnya itu siapa? Dari bajunya kelihatan seperti pekerja ya?" tanya Mbak Yulia yang terus menatap pekerjanya dengan teliti.

"Iya mereka pekerja."

"Jangan-jangan kalian membuka usaha?" tebak Mbak Yulia.

Seketika mereka terdiam, dan buru-buru mengelak dari Mbak Yulia. Nia dan Wendi ikut membantu karyawannya membereskan laPak.

"Ada apa dengan Mbak Nia? Kenapa mereka kompak melarikan diri dari pertanyaan aku?" Batin Mbak Yulia yang bingung melihat pasangan suami istri.

"Mbak Nia!" panggil Mbak Yulia ketika berdiri di samping Nia.

"Eh maaf Mbak Yulia, saya buru-buru." jawab Nia dengan cepat, ia pura-pura mengambil barang dari karyawannya untuk di masukkan ke dalam mobil.

"Aneh!" ucapnya dengan lirih.

Mbak Yulia buru-buru meninggalkan laPak Nia. Nia dan Wendi menatap punggung Mbak Yulia yang peri meninggalkan lokasi, seketika mereka bernafas lega melihat kepergian Mbak Yulia.

"Hu, Alhamdulillah dia cepat pergi dari sini!" gumam Nia seraya memegang dadanya yang berdebar.

"Iya Bu, untung saja dia gak terlalu cerewet seperti kakakmu." Wendi langsung membungkam mulut dengan tangannya.

Ups!

Lagi, Wendi tidak sengaja kelepasan berbicara di depan Nia. Ia langsung meminta maaf pada Nia, namun jawaban Nia di luar dugaan Wendi.

"Maaf Bu, Bapak kelepasan," ucap Wendi dengan menunduk pasrah.

"Gak apa-apa Pak, kenyataannya memang begitu kok," jawab Nia seraya melukiskan senyuman indah di wajahnya.

.

.

.

Mbak Yulia buru-buru pulang ke rumahnya seperti di kejar anj*ng, seketika tetangganya menatap heran padanya.

"Kenapa dengan Yulia? Pulang kok ketakutan gitu seperti di kejar hantu saja?" ucapnya heran.

"Mbak Yulia!"

Mbak Yulia tidak mendengar panggilan tetangganya, ia tetap berjalan cepat entah ke mana tujuannya.

"Aneh banget sih Mbak Yulia!"

Hingga di suatu tempat, Mbak Yulia berhenti di rumah ketua perkumpulan emak berdaster, sebut saja Ibu Ira.

"Assalamualaikum, Bu Ira!" ucap Mbak Yulia dengan ngos-ngosan.

Ibu Ira pun keluar dari dalam, begitu melihat Mbak Yulia yang kecapean langsung saja ia mengizinkan masuk ke dalam.

"Wa'alaikumsalam, Mbak Yulia kenapa?" tanya Bu Ira menatap heran.

"Saya cuma mau ngasih tau ke Ibu Ira," Mbak Yulia mengatur nafasnya yang masih tercekat.

"Minum dulu Mbak Yulia." Bu Ira memberikan segelas air kepada Mbak Yulia.

Mbak Yulia langsung menyambut gelas yang berisi air dari tangan Bu Ira. Lantas, ia meminumnya bak kehausan.

"Alhamdulillah!" ucap lirih Mbak Yulia seraya mengusap lehernya yang merasa lega.

"Bu Ira, aku punya berita baru!" ucap Mbak Yulia dengan heboh.

"Apa Mbak?"

"Masih ingat sama Mbak Nia?" tanyanya lagi, berharap Bu Ira masih mengingatnya.

"Hm. Mbak Nia Ibunya Widi ya?" tanya Bu Ira sambil mengingatnya.

"Betul!"

"Emangnya ada apa dengannya, Mbak?"

"Tahu gak Bu. " Mbak Yulia berbisik ke telinga Bu Ira. Sontak membuat Bu Ira tak percaya dengan ucapan Mbak Yulia.

"Masa sih Mbak! Gak mungkin deh orang seperti itu bisa sukses?"

Tanpa pikir panjang Mbak Yulia langsung mengeluarkan hpnya yang berada di dalam tas kecil.

Bu Ira mencoba bertanya-tanya pada Henti. Mungkin sekiranya Henti lebih tahu kehidupan keluarga Nia saat ini, karena semenjak mereka pindah tidak pernah lagi terdengar kabar dari bibir Henti.

"Assalamualaikum Bu Henti!" pekik Bu Ira yang baru saja tiba di teras rumah Henti.

Sementara itu, Henti yang tengah asik nonton film favoritnya pun terlonjak kaget, mendengar teriakkan seseorang di luar.

"Ikan terbang! Eh ikan terbang!" kaget Henti langsung menutup mulut dengan tangannya seketika.

"Siapa sih yang teriak-teriak di rumah orang, berisik banget!" gerutu Henti beranjak dari sofanya.

1
Nor Azlin
berapa banyak si mantan nya si Danis ini yah ...bukan nya yang hari itu juga mantanya si Danis yang hamil anak rakan kerja mereka berdua yah ...ini datang lagi yang namanya si siren ini deh selepas ini sispa lagi nama nya santi ,Rani ,Julia banyak banget deh😁😁😁 yang penting thor jangan terjadi apa2 sama widi juga calon anak nya deh ...berhubung dia udah seperti ini jangan tinggal diam yah tuntaskan ssmpai akar umbi nya sekali kalau perlu berikan racun yang sama buat nya biar si siren tau rasa ...kalau perlu hantar aja ke laut lepas deh bukan nya kaum nya ada di laut juga tu😂😂😁😁 nama siren adik beradik dengan sirena kan ...lanjutkan thor
Yanti Susilawati
pemeran cewenya lemah...jdi males baca
Yanti Susilawati
si Widi bloon mau"nya nyium kaki ga punya harga diri banget
Cut Dini
Thor typo,Bu Nia ciuman dr pingsan
Annisa Rahman: iya kk harusnya siuman
total 1 replies
syska
Luar biasa
Duda Fenta Duda
tensi gua baca nya thor
Nor Azlin
si Nia ini terlalu bagik banget deh orang udah terang2angan mempunyai niat enggak baik masih aja di ledanin aja ...jadi orang iru biar jangan mengandalkan kesabaran aja deh sekali2 itu dibalas aha omongan yang tidak bermutu itu deh ...sampai bila kalian harus bersabar kayak gitu hinan deni hinaan yang kalian dapat mujur kalian berdua suami isteri tidak tinggal di warung bubur sumsum itu deh kalau tidak bukan hanya warung yang terbakar berangkali kalian berdua mati di bakar api deh ...jadi manusia itu berpikiran lebih kedepan lagi janfan asik kena tindas aja kayak kalian ini mengemis pada mereka aja deh ....cukup sudah dari si widi iru masih kecil sampai widi udah menikah & kaya raya pun masih aja kalian kena tindas jangan demi menjaga nama baik & tali persudaraan membuat kalian madih menunduk kepala ...buat apa menhaga tali persaudaraan lagi denfan mereka ini enggak ada guna nya lho datang minta maaf katanya namun masih aja mulut pedas bagai cabe rawit aja ...semoga selepas ini tidak ada lagi penindasan yang keluarga mu dspat yah Nia wendi nya ..lanjutkan thor
Nor Azlin
sekaya apa di kamu & keluarga mu itu yah paling2 cuman cukup pakai cukup makan aja deh segitu nya masih belagu deh dasar orang kurang waras deh kalian ini yah ...bisa2 nya menghina orang miskin yah apa kalian udah benar ni kaya nya kayak apa yah ck ck ck ck dasar orang enggak waras ni ...semoga kalian nikmat aja keombongan kalian sementara keluarha widi sukses berniaga kalian masih ditempat yang sama menghina orang tampa melihat seperti apa kehidupan yang mereka jalani yah dasar orang iri ...lanjutkan thor
Nor Azlin
Kecewa
Nor Azlin
sangat bagus ceritanya aku suka penuh dengan pengajaran hidup yang ada di dunia nyata...author sangat pintar & bijak sana kerana udah menggabungkan kisah masyarakat yang ada di dunia nyata pada kenyatan nya memang ada pembully & juga wanita malam begitu juga tetangga yang julid ...semoga sukses selalu thor
Nor Azlin
Buruk
Nor Azlin
pebasaran juga ni bukan nya si Dela dipecat yah apa aku yang keliru disini yah heemmm...lanjutkan thor
Nor Azlin
betul tu nasih aja mengingatkan akan tali persaudaraan ibu nya itu deh ...terlalu lembut menghadspi manusia seperti mereka yang rugi kamu sama keluarga mu ...ingat nama baik keluarga mu itu udah di fitnah merata2 di sosmad deh yang buruk nama kedua orang tua mu juga kamu sendiri ...memaafkan orang biarlah setimpal dengan kelakuan nya tapi ini udah menyangkuti maruah diri mu sama orang tua mu lho ...semoga kedepan nya bisa lebih tegas baik Nia windi atau widi sendiri biar orang lain tidak mengambil kesempatan terhadap kalian lagi ...lanjutkan thor
Nor Azlin
jangan kasih ampun ni orang udah lama mereka ini brrmain kotor deh ...saudara tidak saudara kerana kelakuan ini terlalu merugikan kamu sama keluarga mu & nama baik kalian semua yang menjadi buruk ...penjarakan aja biar kapok ni kerana udah mencemari nama baik keluarga mu lho...banyak sekali kamu & keluarga mu memaafkan kesalahan yang mereka perbuatkan pada keluarga mu kali ini jangan ada impati atau simpati & jangan berbelas kad8han kerana dia bude mu sekaligus kakak ibu mu kerana tidak ada keluarga yang memfitnah keluarga nya sendiri kalau mereka baik hati anggap aja mereka orang luar deh ...lalau ibu mu berbaik hati terhadsp nya jadi kamu jangan sesekali mengasihani nya kerana makin dibiarkan makin menjadi2 deh ...lanjutkan thor
Nor Azlin
tetangga kayak mereka seram banget kalau ada dekat2 rumah aku yah pada kepo semuanya bukan hanya itu tapi mereka juga ada ketua grupi nya sendiri deh ....dengan cepat aja berita yang dibawakan tersebar kemana2 yah...kenapa juga tidak ada yang benaran yah di persekitar tempat mereka tingggal yah...membahaskan tentang agama enggak papa lagi ini membincangkan tentang kehidupan orang lain lagi ...apa kehidupan mereka udah berkecukupan atau banyak uwang gitu yah fenhan seenak jidat mereka bergosip tentang orang lain tetangga kayak gini ni harus di jauhi agar kehidupan kita lebih aman tenteram yah ck ck ck bukan nya mendalamkan ilmu agama malah bergosip yang enggak benar tentang kehidupan orang lain ...lanjutkan thor
Lhya Amryhen Rahma Nurul
Luar biasa
Ahsin
dsr tolol gak ada pintar2nya pemeran wanita
Ahsin
bkin emosi bacanya pemeran wanita bego SDH direndahkn kok masih santai
Rea Ana
diluar Nurul
Luluk Maslahah
cerita nya GK jelas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!