NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Pesantren

Ketemu Jodoh Di Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.

Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34

Setelah kepergian kakak dan kakak iparnya. Fifia masih diam termenung memikirkan apa yang di katakan oleh kakak iparnya tadi sewaktu di taman.

"Nak, kamu makan yaa." ucap Ummah Kulsum membuat Fifia tersadar dari lamunannya.

"Mbak Zafi tadi bawa apa, Ummah?"

"Ini bawain sop ayam sama sambel kecap. Kamu mau?"

Fifia mengangguk. "Mau, Mah."

Dengan telaten Ummah Kulsum menyuapi putri bungsunya.

******

"Gimana kondisi kamu, Sher? Udah mendingan?" Nayla masuk membawa makanan untuk Sherly.

"Alhamdulillah, udah mendingan kok. Ohh yaa, Mbak Yulia mana? Kok Mbak Nayla sendirian."

"Mbak Yulia bantuin Ustadzah Nurul di dapur."

Nayla menyodorkan sendok yang berisi nasi serta lauk. "Nggak usah, Mbak. Aku bisa makan sendiri kok." Sherly menolak saat Nayla hendak menyuapinya.

Sherly melahap makanan tersebut hingga habis tak bersisa.

"Aku mau bantu Mbak Yulia di dapur. Kamu nggak papa aku tinggal sendirian di sini?"

"Aku ikut, Mbak."

"Kamu kan masih butuh istirahat."

"Nggak, Mbak! Pokoknya aku ikut." Sherly bersikeras ingin ikut Nayla. Ia merasa bosan berada di kamar. Lagi pun ia juga sudah merasa sedikit enakan.

"Ya sudah, terserah kamu saja."

Ulya dan Mila tak sengaja melihat Sherly dan Nayla. Mereka mengikuti kemana Sherly dan Nayla pergi, hingga mereka berdua mengintip di balik pintu.

"Mbak, aku punya ide."

"Apa, Ul?"

"Gimana kalau kita kerjain mereka?"

"Bagus tuh. Apa ide kamu?"

Ulya membisikkan sesuatu di telinga Mila membuat sang empu tersenyum miring. "Bagus"

"Assalamu'alaikum.." Ulya dan Mila masuk.

Terlihat Sherly, Nayla dan Yulia yang tengah membersihkan dapur pun menengok ke sumber suara. "Ngapain kamu ke sini? Mau cari masalah, iyaa?" Sherly berkacak pinggang.

"Woohoo.. jangan su'udzon dulu dong, Sher. Kita tuh ke sini niatnya baik sama kalian-kalian. Kita ke sini mau bantuin kalian bersih-bersih." ujar Ulya.

Sherly mengangkat sebelah alisnya, tak percaya akan ucapan Ulya. Selama ini mereka berdua selalu membuat masalah. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba datang sendiri mau bantu-bantu. Pasti ada niat terselubung.

"Kita beneran mau bantu kok. Serius!" Mila mengangkat dua jemarinya, jari telunjuk dan jari tengah. Ia berusaha meyakinkan pada musuhnya. Walaupun sebenarnya ada niat terselubung.

"Ya udah, kalian tolong bantu buang sampah itu yaa." Yulia menunjuk sampah yang menumpuk di pojokan.

"Mbak, kenapa malah di suruh buang sampah sih? Kalau niat mereka nggak baik gimana? Mereka selama ini dendam sama kita. Jangan percaya gitu aja sama mereka." protes Sherly.

"Nggak papa, Sher. Mungkin mereka bener-bener mau bantu kita kok. Jangan su'udzon dulu."

"Betul. Kita bener kok mau bantuin kalian. Jangan su'udzon dulu sama kita." timpal Ulya.

Sherly menghembuskan nafasnya kasar.

"Udah nggak papa. Niat mereka baik kok. Jangan berpikiran yang tidak-tidak." ujar Nayla lalu membantu Yulia bebersih.

"Awas yaa kalau kalian macam-macam." ujar Sherly berlalu membersihkan piring-piring kotor dan mencucinya.

Ulya dan Mila menampilkan senyuman merekah. Mereka lantas mengangkat sampah tersebut. "Iiiiihhhh.. bau banget." Mila menutupi hidungnya. "Ogah iih, jorok. Kamu angkat sendiri saja, Ul."

"Mbak, bantuin. Aku nggak kuat kalau harus angkat tong sampah sebesar ini."

Dengan kesal, Mila membantu mengangkat tong sampah tersebut. Saat sudah berada tepat di depan pintu. Mereka menumpahkan semua sampah yang ada di tong sampah tersebut.

Mereka tertawa puas. "Mbak, ayoo kita pergi." ujar Ulya yang hanya di angguki oleh Mila.

Mereka pergi begitu saja meninggalkan sampah-sampah yang berceceran.

"Astaghfirullah hal'adzim.. kenapa sampahnya berceceran seperti ini?" pekik Ustadzah Nurul saat melihat begitu banyak sampah yang berceceran.

"Ustadzah Yulia... Ustadzah.."

Yulia datang tergopoh-gopoh saat mendengar suara Ustadzah Nurul memanggilnya. "Iyaa, Ustadzah."

Netra Yulia terbelalak mendapati sampah-sampah berceceran. "Astaghfirullah..."

"Kenapa bisa seperti ini, Ustadzah?"

"Saya tidak tau, Ustadzah." ujar Yulia. Ia lantas memunguti semua sampah-sampah itu.

"Mbak.." ucap Nayla dan Sherly bersamaan. Sherly membelalakkan matanya melihat sampah berceceran di mana-mana. 'Ini pasti ulah Ulya sama Mila' geramnya dalam hati.

Sherly, Nayla, serta Ustadzah Nurul pun lantas memunguti sampah-sampah tersebut.

Sedang Ulya dan Mila, mereka bersembunyi di balik pohon. Mereka cekikikan, telah berhasil mengerjai temannya.

1
Sriwahyuni
lanjut Thor cerita nya unik /Smile/
Rondhoh tul janah
semangat berjuang bagi santri2 ponpes dimanapun
Rondhoh tul janah
aku kasih bunga n kopi Ben tambah semangat nulise atau up nya Yo thoooor
Zuny Achmad
alhamdulillah bagus bnget critanya lanjut kak
Rangga Peppo
semangat thorrr
Rondhoh tul janah
bagus banget lanjut
Rondhoh tul janah
selalu semangat
Rondhoh tul janah
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!