Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Kita di sana cuma lihat reuni antara Abel dan temennya nek, sampai lupa nggak nawarin makan dan minum" ucap Tomi.
"Ya kamu maklumi dong, mereka kan lama nggak bertemu".kata nenek.
" Betul yang di katakan nenek, tapi apa nenek tahu apa yang telah cucu nenek perbuat di sana? dia telah membuat semua tamu undangan menjadi heboh, banyak yang mengelilinginya dan minta berkenalan dengannya Itu juga yang membuat mereka lupa untuk menawari kita makan dan minum"sambung Abel yang tidak mau kalah.
"Benarkah, wah wah wah,,, kalau itu nenek sudah tak kaget lagi" ucap nenek.
Tiba-tiba Raina yang diam-diam keluar tanpa memberitahu ayahnya pun sampai di rumah Tomi. Lalu ia masuk dengan di temani pembantu di rumah Tomi. Tomi yang tidak mau bertemu Raina pun pergi sebelum Raina melihatnya, Abel yang melihat Tomi tiba-tiba pergi pun heran seperti ia tak menyukainya.
Nenek pun menyambut Raina "siang nak Raina, silahkan duduk! " ucap nenek.
"Siang juga nenek" jawab Raina sambil memeluk nenek.
Tapi tiba-tiba raut wajah Raina berubah ketika melihat ada seorang wanita yang sedang duduk di sofa. "Jangan-jangan dia istri Tomi" ucapnya di dalam hati.
Abel pun bertanya-tanya siapa wanita cantik dan seksi itu, sambil ikut menyapa wanita itu.
Lalu nenek memperkenalkan Raina ke Abel, "kenalin, ini Raina dia itu anak dari temannya ayah Tomi" kata nenek.
"Iya nek, kalau saya Abel" jawab Abel sambel berjabat tangan dengan Raina. "Abel, nama yang kampungan" ucap Raina dalam hati.
"Bagaimana kabar papa dan mama? lama nggak berkunjung kesini" tanya nenek.
"Kabar baik kok nek, sebenarnya tadi mau ikut ke sini nek, tapi ada pekerjaan yang belum selesai. " Jawab Raina.
Sebenarnya Raina ingin langsung menanyakan kabar pernikahan Tomi tapi ia merasa tak enak karena ada Abel di sini.
"Tomi di mana nek, Tomi sudah pulang kan? " tanya Raina.
"Sudah kok, sudah pulang. Abel tolong panggilin Tomi! ".Perintah nenek.
" Iya nek"jawab Abel . Lalu Abel pergi untuk memanggil Tomi.
"Sepertinya ini kesempatan bagus untuk bertanya ke nenek " ucap Raina dalam hati.
"Maaf nek, Raina mau nanya ke nenek.Wanita tadi itu siapa? tanya Raina.
" Oh Abel, dia itu istri Tomi dan menanti di rumah ini"jawab nenek.
Seketika wajah Abel berubah menjadi begitu pucat tak percaya yang ia dengar, ia merasakan patah hati yang dalam. Raina ingin sekali berteriak dan menangis namun tak bisa.
"B_bener nek, nenek nggak bohong kan? " tanya Raina yang masih tak percaya.
"Benar, kamu nggak papa kan kenapa wajahmu sangat pucat " ucap nenek.
"Iya nek nggak papa kok, cuma tadi tiba-tiba jadi pusing" kata Raina.
"Apa perlu nenek panggil dokter " ucap nenek.
"Nggak perlu nek, Raina hanya perlu istirahat aja. Kalau begitu Raina pulang dulu" kata Raina.
"Apa perlu di antar".
" Nggak nek, Raina masih sanggup bawa mobil sendiri nek"jawab Raina.
"Kalau begitu hati-hati di jalan, jangan lupa untuk periksa ke dokter" kata nenek.
"Iya nek" jawab Raina sambil pergi meninggalkan rumah Tomi. Ia pulang dengan perasaan yang tak karuan ia tak menyangka akan mendapatkan jawaban yang mengecewakan.
Abel yang berhasil membuat Tomi untuk turun menemui Raina pun kembali turun dengan Tomi. Saat tiba di bawah Tomi dan Abel sudah tidak melihat Raina.
"Dimana Raina nek? " tanya Tomi.
"Sudah pulang, tadi tiba-tiba ia tak enak badan jadi pulang" jawab nenek.
Tomi pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Kasian sekali nek, kenapa nggak istirahat dulu di sini. padahal tadi pas dateng ke sini ia baik-baik saja" ucap Abel.
"Nenek juga mersa seperti itu tapi tiba-tiba saat tahu kalau Tomi sudah menikah dia tiba-tiba jadi pusing" kata nenek.
Abel pun sedikit berfikir jangan-jangan dia kaget dengan pernikahan Tomi, apa ia punya hubungan dengan Tomi.
"Kamu tidak punya hubungan dengan dia kan? " tanya Abel ke Tomi.
"Nggak " jawab Tomi singkat.
"Tapi kenapa saat ia mendengar kalau kamu sudah menikah dia langsung syok dan pusing" tanya Abel.
"Bener kamu nggak ada hubungan apa-apa dengan Raina" sambung nenek.
"Nggak nek, Tomi juga nggak tahu kenapa tiba-tiba jadi pusing. Siapa tahu kalau memang benar lagi pusing. Kalian jangan aneh-aneh deh".Jawab Tomi
" Iya iya,,,, maaf. Kan cuma nanya".Ucap Abel.
"Gimana kalau kita adakan pesta pernikahan kalian, kita undang beberapa teman dan saudara, biar mereka nggak kaget dan tiba-tiba jadi pusing saat mendengar pernikahan kalian, gimana kalian mau kan" ucap nenek.
Abel hanya diam, ia menunggu jawaban dari Tomi.
"Terserah nenek saja" jawab Tomi.
"Baiklah kalau begitu nenek sudah putuskan kita laksanakan pestanya besok malam" ucap nenek.
"Besok malam nek, apa nggak terlalu cepat".Kata Abel.
" Nggak kamu tenang saja, biar semua nenek yang ngatur"ucap nenek.
Abel pun hanya bisa pasrah menuruti perkataan nenek.
Raina yang kecewa itu pun tidak langsung pulang melainkan pergi ke sebuah bar untuk melampiaskan kemarahannya dengan minum-minum. Ia tidak bisa melepaskan kebencian pada wanita yang sudah merebut pria yang ia sukai, ia banyak minum sehingga ia mabuk berat.
Saat bersamaan Raina yang melihat Riko yang sedang minum bersama teman-temannya, Raina pun menghampiri Riko lalu menampar pipi Riko sambil berkata "Bilang ke teman kamu! dia adalah pria yang paling jahat di dunia ini, sudah beberapa kali dia menolak cintaku, tapi tiba-tiba sekarang dia malah menikah dengan wanita lain".
Tomi yang tahu kalau dia sedang mabuk berat ia mencoba untuk menenangkannya. Tapi di tolak oleh Raina ia malah melempar botol ke arah Riko, untuk Riko masih bisa menghindarinya sehingga botol itu tidak mengenainya.
"Apa kamu mengenal wanita ini" tanya salah satu dari teman Riko.
"Dia teman bos ku, aku kami pernah bertemu beberapa kali jadi aku mengenalinya" jawab Riko.
Raina pun semakin menjadi-jadi saat teman Riko membantu Riko untuk menenangkannya. Bar itu yang tadinya aman-aman saja kini menjadi sangat ribut karena ulah Raina. Bahkan ia masih melempar botol dan gelas yang berada di meja Riko. Mereka pun sangat kerepotan dengan ulah Raina, ia tak tahu dengan cara apa untuk menghentikannya.
"Bagaimana ini, ia sangat merepotkan" ucap teman Riko.
"Panggil penjaga" kata Riko.
Kemudian penjaga datang, mereka mencoba menahan Raina tapi tiba-tiba Raina pingsan tak sadarkan diri.
Sementara itu Riko menyuruh anak buahnya untuk mengantarnya pulang ke rumah. Riko pun mengecek tas Raina untuk mencari alamat rumahnya.
"Cepat bawa dan antarkan dia ke alamat ini" ucap Riko.
Saat anak buah Riko mengantarkan Raina pulang, sementara Riko harus mengganti kerugian yang di perbuat oleh Raina.