NovelToon NovelToon
Since You Married Me

Since You Married Me

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:58.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tiwie Sizo

DALAM TAHAP REVISI TANDA BACA

Jangan lupa follow IG Author : tiwie_sizo08

Karena insiden yang tak diinginkan, Zaya terpaksa harus mengandung benih dari seorang Aaron Brylee, pewaris tunggal Brylee Group.
Tak ingin darah dagingnya lahir sebagai anak haram, Aaron pun memutuskan untuk menikahi Zaya yang notabenenya hanyalah seorang gadis yatim piatu biasa.
Setelah hampir tujuh tahun menikah, rupanya Aaron dan Zaya tak kunjung mejadi dekat satu sama lain. perasaan yang Zaya pendam terhadap Aaron sejak Aaron menikahinya, tetap menjadi perasaan sepihak yang tak pernah terbalaskan, hingga akhirnya Aaron pun memilih untuk menceraikan Zaya.
Tapi siapa sangka setelah berpisah dari Zaya, Aaron justru merasakan perasaan asing yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Jatuh cintakah ia pada Zaya?
Akankah akhirnya Aaron menyadari perasaannya dan kembali bersama Zaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Aaron

Setelah puas melihat-lihat gedung sekolah, Aaron mengajak Zaya pergi kesuatu tempat. Mereka menyusuri jalan yang menanjak keatas bukit. Melewati pepohonan yang tumbuh subur disepanjang perjalanan.

Sesekali mereka melewati batuan terjal yang membuat Zaya agak kesulitan menapaki jalan.

Aaron berhenti sejenak, kemudian mengulurkan tangannya pada Zaya. Digenggamnya jemari Zaya sambil meneruskan langkahnya, membuat Zaya dapat lebih mudah menyusuri jalanan terjal itu.

Dan tak berapa lama, sampailah mereka ke tempat yang dimaksud Aaron. Puncak bukit yang dihiasi bunga-bunga liar serta tanaman perdu. Terdapat sebuah danau cantik yang memiliki air jernih dibawahnya.

Sangat indah. Ibarat surga tak tersentuh yang tersembunyi diantara rimbunnya pepohonan.

Zaya terperangah. Ia takjub dengan pemandangan yang tengah dilihatnya saat ini. Tak disangka bukit yang sekilas terlihat hanya terdapat pepohonan saja ternyata menyimpan tempat seindah ini.

"Sangat indah..." lirihnya tanpa sadar.

Aaron mengangguk setuju.

"Benar, sangat indah..." ujarnya menimpali.

Kemudian mereka menikmati pemandangan itu dengan saling diam. Tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Mendiang Kakekku yang pertama kali mengajakku kesini." suara Aaron kemudian memecah keheningan.

"Saat itu aku masih usia remaja. Beliau menghadiahkan lahan perbukitan ini padaku karena aku berhasil menjuarai olimpiade sains." lanjut Aaron mulai bercerita.

Olimpiade sains?

Zaya bertanya-tanya dalam hati.

"Sebenarnya saat kecil aku sangat menyukai sains. Sejak sekolah dasar aku sering mengikuti olimpiade, bahkan cita-citaku dulu adalah menjadi seorang ilmuwan. Tentu saja Mama tidak menyetujuinya karena aku harus masuk sekolah bisnis dan menggantikan Papa memimpin perusahaan."

Aaron berhenti sejenak.

"Tapi Kakek mendukungku, beliau mengizinkan aku untuk melakukan apa yang aku sukai. Beliau juga meminta Mama dan Papa untuk ikut mendukungku mewujudkan impianku. Hingga akhirnya pada saat aku berada disekolah menengah, aku berhasil menjadi juara di olimpiade tingkat dunia." Aaron bercerita dengan mata berbinar.

Zaya memperhatikan ekspresi Aaron.Terlihat jelas ada rasa bangga diwajahnya saat menceritakan keberhasilannya itu. Tapi sejurus kemudian wajahnya perlahan menjadi sedih.

"Tapi setahun kemudian Kakek meninggal, dan aku terpaksa harus meninggalkan impian masa kecilku. Papa dan perusahaan membutuhkanku. Jadi setelah mempertimbangkan dengan sangat matang, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil sekolah bisnis dan membantu Papa di perusahaan. Dan jadilah aku seperti sekarang ini." Aaron tersenyum penuh ironi. Tampak dia menghela nafas berat setelahnya.

"Tempat ini adalah tempat rahasiaku bersama dengan Kakek. Aku akan kesini saat merindukan beliau. Sebelumnya aku tidak pernah mengajak siapapun kesini, kau yang pertama." Aaron menoleh sekilas kearah Zaya.

Aku?

Zaya membulatkan matanya tak percaya.

Menjadi orang pertama yang diajak Aaron melihat tempat rahasianya yang penuh dengan kenangan, Zaya tak pernah sekalipun membayangkannya. Bolehkah sekarang Zaya merasa istimewa?

"Kenapa kamu membawaku kesini dan menceritakan semuanya padaku. Aku yakin kamu tidak pernah menceritakan ini sebelumnya pada orang lain." Zaya melihat kearah Aaron dengan penuh tanda tanya.

Aaron tersenyum dan mengangguk

"Benar, aku memang tidak pernah menyinggung hal ini, bahkan pada orang tuaku sekalipun. Aku bukan orang yang suka berkeluh kesah." Aaron menimpali.

Kemudian dia kembali melihat kearah Zaya.

"Aku menceritakannya padamu karena kau adalah istriku. Saat ini kau adalah orang yang paling dekat denganku." ujar Aaron akhirnya.

Zaya memandang Aaron bingung. Ia tidak mengerti apa yang dimaksud dengan 'dekat' itu, karena menurutnya, hubungannya dan Aaron sangatlah berjarak. Sama sekali tidak dekat.

"Aaron, boleh aku bertanya satu hal padamu?" Zaya akhirnya memberanikan diri untuk mengeluarkan rasa penasaran dihatinya.

"Katakan." Aaron tampak mendengarkan.

"Kenapa saat ini kamu sangat baik padaku. Maksudku, kamu repot-repot membuatkan sekolah baru untukku, hanya agar aku bisa berinteraksi dengan anak-anak. kamu juga sepertinya mencari tahu apa yang sedang aku sukai dan mencoba untuk memberikannya padaku. Semua itu, kenapa kamu melakukannya? Apa aku boleh tahu alasannya?" tanya Zaya pelan dan hati-hati.

Zaya sangat penasaran. Ia tak keberatan jika setelah ini Aaron akan marah karena menganggapnya lancang. Asalkan Aaron menjawab pertanyaannya dan memuaskan rasa penasarannya itu.

Aaron tak langsung menjawab. Dia diam sejenak seperti sedang memilih kata-kata yang tepat.

"Aku ingin berterima kasih padamu." jawab Aaron akhirnya.

"Berterima kasih?" Zaya menautkan kedua alisnya.

Aaron mengangguk.

"Kau sudah membawa Albern datang dalam kehidupanku, Zaya. Dia seperti sebuah keajaiban bagiku. Setiap kali aku melihatnya, aku selalu merasa hidupku sangatlah menakjubkan. Sebelumnya aku tak pernah menyangka akan sangat menikmati menjadi seorang ayah. Setiap hari aku hanya fokus pada kemajuan perusahaan. Tapi semenjak Albern hadir, aku merasa seperti punya arah baru dalam hidupku. Semua yang aku lakukan sekarang adalah untuk masa depannya. Sekarang dia benar-benar telah menjadi duniaku."

Aaron kembali diam sebentar.

"Dan kau adalah orang yang paling berjasa karena telah mengantarkannya padaku. Untuk itu aku ingin berterima kasih padamu..."

Kali ini Aaron berkata sambil menatap mata Zaya.

Zaya terkesiap. Matanya juga lekat menatap Aaron dengan perasaan yang sulit dijabarkan. Dapat Zaya lihat ketulusan dimata Aaron. Sepertinya yang Aaron katakan sekarang benar-benar berasal dari dalam hatinya.

"Aku minta maaf karena telah membuatmu terjebak kedalam duniaku. Karena menjadi istriku, kau terpaksa harus mengikuti aturan yang banyak membuatmu tersakiti. Kau juga tidak bisa mengatakan pada semua orang jika kau adalah ibu kandung Albern. Tapi yang harus kau percaya, aku melakukan ini bukan hanya untuk reputasiku, tapi juga untuk keselamatanmu sendiri."

"Hidupku lebih rumit dari dari kelihatannya, Zaya. Ada banyak sekali musuh dalam selimut yang selalu mencari celah untuk menghancurkanku. Aku tidak mau kau dalam bahaya karena mereka tahu kau adalah istriku. Karena itulah aku tidak mengakuimu didepan orang-orang jika kau adalah istriku. Itu adalah caraku untuk melindungimu, aku harap kau bisa memahaminya."

Zaya tertegun. Ia semakin tak bisa menjabarkan perasaannya setelah mendengar penuturan Aaron. Benarkah selama ini ia telah salah memahami Aaron. Zaya pikir Aaron malu akan latar belakangnya sehingga tak mau mengakuinya sebagai istri. Tapi ternyata semua ini karena untuk keselamatannya sendiri. Zaya tidak tahu harus merasa seperti apa.

"Jalanilah kehidupanmu dengan nyaman, Zaya. Jika ada yang kau inginkan, katakan saja padaku. Aku akan berusaha untuk memenuhinya. Tapi aku punya satu permintaan."

Zaya kembali memandang Aaron.

"A-apa itu?" tanyanya gugup.

Aaron tak langsung menjawab. Diarahkannya pandangannya ke danau yang membentang dihadapannya.

"Jangan jatuh cinta padaku." jawabnya kemudian.

Zaya tertegun. Tiba-tiba ia merasa hatinya seperti ditimpa batu besar. Tanpa sadar tubuhnya jadi sedikit tergetar.

"Aku bisa memberikan apapun padamu kecuali hatiku. Jadi jangan jatuh cinta padaku, karena itu hanya akan membuatmu terluka. Aku sudah banyak membuatmu kesusahan, Zaya, jadi aku tidak ingin sampai melihatmu terluka juga." Aaron berujar dengan nada menyesal.

"Apa kau bisa melakukannya?" tanyanya kemudian.

Kali ini Aaron menunggu jawaban sambil menatap mata Zaya.

Zaya tercekat tak tahu harus menjawab apa. Aaron sudah mengatakan kalau dia tidak akan pernah bisa mencintai Zaya. Mungkinkah karena dihatinya sudah ada perempuan lain sehingga dia tidak bisa menerima Zaya?

Zaya benar-benar seperti jatuh kedasar jurang. Hatinya hancur berkeping-keping. Harapannya agar Aaron perlahan bisa membuka hati padanya pupus sudah. Cintanya layu sebelum berkembang. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang.

"Zaya..." suara Aaron mengembalikan kesadaran Zaya.

"I-iya." Zaya tergagap.

"Bagaimana? Apa kau bersedia hidup sebagai istriku tanpa melibatkan perasaanmu? Kau bisa berdiri disampingku tanpa harus merasa terluka. Kau bisa melakukannya?" tanya Aaron lagi.

Zaya berusaha tersenyum dan mengangguk canggung.

"Kamu tidak perlu khawatir.... Aku tidak akan punya perasaan seperti yang kamu katakan tadi. Aku akan baik-baik saja." jawabnya kemudian

Aaron pun tersenyum.

"Baguslah..." ujarnya lega.

Kemudian mereka sama-sama terdiam dan hening cukup lama.

Karena matahari sudah mulai condong kebarat, Aaron mengajak Zaya turun dari puncak bukit itu.

Dengan tangan yang kembali bertautan, mereka kembali ke bangunan sekolah tempat Asisten Dean dan sopir pribadi Aaron menunggu.

Sepanjang perjalanan Zaya memandang punggung Aaron yang ada didepannya dengan lekat. Tangan Aaron yang hangat mengenggam jemarinya membuat hatinya juga ikut menghangat.

Mungkin kedepannya ia harus menyembunyikan perasaannya pada Aaron rapat-rapat, agar bisa terus berada disisi lelaki ini. Pastinya akan terasa sangat sakit, tapi itu lebih baik bagi Zaya daripada harus kehilangan. Zaya memutuskan untuk menyimpan rasa cintanya pada Aaron untuk dirinya sendiri. Cukup ia dan Tuhan saja yang tahu. Asalkan bisa melihat suaminya ini setiap hari, Zaya siap melakukan semua itu.

Bersambung....

Buat para readers yang gemes pengen Aaron jadi bucin. Sabar ya.....ntar Aaron bakalan bucin parahhhhh bgt😅 Tapi sekarang author sedang menggambarkan gimana perasaan Zaya. Dan Aaron saat ini lagi proses kearah bucin. Makanya ikutin terus ceritanya ya...

Jgn lupa like, komen dan vote juga. Terima kasih buat yang udah dukung author❤❤❤

1
fitriani
pilihan yg sulit....
fitriani
bab ini tuh bagian yg lucunya adalah jennifer yg melindungi jeff😂😂😂😂dan dean yg endingnya harus gagal nyoblos🤪🤪🤪🤪🤪
fitriani
wkwkkwkwkwwkkwk kocak jg jenn sama jeff🤪🤪🤪🤪🤪😁😁😁😁😁
fitriani
gmn jeff gak tersipu kan emang jeff phobia sama cewek cantik dan jennifer kan cewek perkasa makanya jeff tersipu😂😂😂😂
fitriani
entahlah siapa yg salah dalam pertunangan kara dan dean😂😂😂😂😂😂
fitriani
baru taw ada penyakit itu....
fitriani
mirip siapakah jeff???? 🤔🤔🤔🤔
fitriani
nah loh galau lagi dah gara2 sekretaris😂😂😂😂😂
fitriani
kadang emang laki tuh harus digituin biar dy sadar sama kesalahannya...
fitriani
wkwkwkwkwk aaron sama papa carlson malah kena mental sama kata2 mama ginna😂😂😂😂
fitriani
mama mertua skr jadi kompor meledug... bisa2nya ngajarin menantunya ngasih hukuman k anaknya🤪🤪🤪🤪🤪
fitriani
gila krn obsesi pada aaron
fitriani
akhirnya aaron melakukan hal yg bnr dgn lebih percaya k zaya... dan akhirnya anna membuka topengnya....
fitriani
aaron 1 hal yg harus kamu taw menjalani pernikahan itu gak cukup cuma cinta tapi jg butuh kepercayaan... masa iya kamu gak percaya sama istri sendiri... wanita pilihan kamu sendiri....
fitriani
hadeh knp aku deg2an bwt lanjut bacanya ini.... takut aaron masuk perangkap anna...
fitriani
mama gina skr menantu kesayangan mama udh mulai beraksi... udh mulai cerdas.... gak sia2 y ma mama jadi mentor zaya😂😂😂😂😂
fitriani
hadeh anna bnr2 nyari mati dy🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️dy pikir bisa ngelabui zaya krn zaya polos bgt tapi dy lupa ada mama gina yg akan turun tangan
fitriani
keren nih mama ginna walaupun omongannya selalu to the point tapi intinya yg diomongin hal positif
fitriani
wah sialan anna kirain selama ini tulus ternyata modus🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
fitriani
lagian si aaron sih ada2 aja.... 😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!