Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saraman Bersama
"Baik dokter, dan perkenalkan ini kakak saya Jeslin" ucap Raya dan dokter Orlando pun menyalami Jeslin lalu mengajak Raya pergi keruang nya, saat melewati resepsionis tadi raya melirik tajam pada suster tadi.
Sedangkan suster itu sudah sangat ketakutan.
Setelah sampai ruangan dokter Orlando, mereka pun mulai membicarakan hal serius, Raya juga langsung menelpon Dego untuk memberi tau soal dokter yang akan merawat papa Wili, Dego pun sudah setuju dan akan menjemput dokter Orlando saat itu juga.
Tiga puluh menit kemudian akhirnya Dego pun datang, dengan menyamar karena ia tidak mau jika Raya dalam bahaya jika terlihat bersama dirinya.
"Kak Dego, ini adalah dokter Orlando yang dapat di percaya, beliau akan merawat papa dengan baik" ucap Raya memperkenalkan dokter Orlando pada Dego.
Saat Dego mendengar raya memanggil nya Kakak, sangat kaget karena baru kali ini ia di panggil kakak oleh seseorang, dia terharu merasa di hormati.
Sedangkan kan Jeslin kaget karena raya punya papa, sejak kapan pikirnya.
Setelah percakapan dengan raya dan dokter itu akhirnya mereka pun berpamitan.
" Nona ada pesan dari tuan jika tuan akan menemui nona saat semua sudah aman dan tenang. Tuan juga bilang walau tidak bertemu nona tuan tetap mengawasi dan menjaga nona" ucap Dego
"Baik kak, Raya mengerti dan terima kasih. Sampaikan salam ku pada papa semoga lekas sehat, jika begitu Raya pamit dulu ya kak, Kakak hati hati di jalan" ucap Raya.
"Baik nona, jika begitu kami permisi, anda juga berhati hatilah, mari dokter" ucap Dego di ikuti dokter Orlando yang berpamitan dan pergi.
"Kak, sudah selesai ayo pergi kita cari makan ya Raya laper" ucap Raya
"Baiklah ayo kita cari makan, kakak juga ikut lapar" jawab Jeslin dan menggandeng tangan Raya mereka pun pergi.
...****************...
Keesokan harinya.
Seperti biasa Raya berangkat ke kampus dengan di antar, Jeslin dan Neo.
Saat Raya turun dari mobilnya dan akan masuk gerbang kampus, terdengar suara seseorang yang memanggil namanya.
"Raya...!" seru seseorang, Raya yang merasa namanya di panggil pun berhenti jalan dan melihat arah yang memanggil nya.
Raya
Saat sudah tau siapa yang memanggil namanya Raya pun tersenyum.
"Hai... Lexa selamat pagi" ucap Raya
Lexa
"Pagi juga Raya... Kau baru datang juga ternyata" jawab Lexa
"Iya aku baru datang" Ucap Raya
"Oh iya Raya perkenalkan ini adalah sahabat ku, yang kemarin aku ceritakan namanya Adele Rosiana dan Adele, ini adalah Raya yang aku ceritakan padamu yang membantuku kemarin dia teman baru kita" ucap Lexa antusias
"Halo, Adele senang berkenalan dengan mu, aku Soraya biasa di panggil Raya" ucap Raya ramah
Adele
"Ya aku juga, salam kenal" Jawab Adele dengan senyum tipisnya.
"Ayo kita jalan, apa kalian sudah sarapan?" tanya Raya
"Belum sempat sarapan, kau tau hari ini aku hampir terlambat karena semalam aku sulit tidur" jawab Lexa
"Apa sulit tidur mu itu setiap hari atau hanya sesekali?" tanya Raya, mereka berjalan sembari mengobrol.
"hemmm... Iya setiap malam aku sulit tidur" jawab Lexa lagi
"Baiklah jika begitu aku akan memberikan vitamin agar kau bisa tidur, tapi tenang saja ini bukan obat yang akan membuat mu dalam ketergantungan. Ini hanya suplemen saja tapi dapat membantu masalah tidur mu" ucap Raya.
Mendengar itu, Lexa pun sangat senang.
"Benarkah, ahhh.. Terima kasih raya terbaik" ucap Lexa seperti anak kecil dan memeluk Raya dan itu membuat Raya dan Adele tersenyum.
"Baiklah, apa kalian mau sarapan bersama ku jika iya ayo kita cari taman yang agak sepi saja, aku masih ada waktu satu jam lagi untuk masuk kelas " ucap Raya
"Kebetulan sekali kami baru dapat pengumuman jika kelas di undur satu jam nanti, ayo kita beli makanan dulu" ajak Lexa.
" Tidak perlu, aku sudah bawa ini jadi ayo kita cari tempat" Jawab Raya.
Mereka pun berjalan menuju taman yang agak sepi tapi masih banyak juga mahasiswa lain tapi lebih tenang.
Setelah berjalan beberapa saat Meraka menemukan sebuah gazebo dekat taman dan sejuk, mereka pun menuju kesana dan duduk, Raya pun mengeluarkan bekal yang ia bawa,
"Raya apa kau membelinya tapi dimana, sepertinya tidak ada yang menjual ini?" tanya Lexa
"Hehehe... Tidak beli aku membawa dari rumah, sengaja aku bawa menggunakan tempat ini agar selesai makan bisa di buang, jika menggunakan tempat bekal, bagaimana aku menyimpan nya" jawab Raya
"Kau benar, memang kalau orang pintar banyak akalnya, hehehe" ucap Lexa
"Lalu kenapa empat?" tanya Adele
"Satunya untuk teman baru kita Oden" jawab Raya
"Sepertinya kau sengaja bawa Empat seperti sudah janjian saja" ucap Adele
dan Raya hanya tersenyum.
"Ayo makan, nanti keburu masuk" ucap Raya
Mereka mulai makan, "Raya apa ini masakan ibu mu, ini sangat enak?" ucap Lexa tanpa melihat wajah Raya,
Raya yang mendengar itu pun terdiam, lalu menjawab.
"Bukan ini masakan ku sendiri, ibu dan ayah ku sudah tiada" jawab Raya dan itu membuat Adele dan Lexa merasa bersalah.
"Raya maafkan kami, kami tidak tau" ucap Adele dan Lexa
"Tidak masalah, wajar jika kalian tidak tau kita juga baru kenal bukan, sudah aku tidak apa apa ayo lanjut kan makanya, nanti keburu masuk" jawab Raya dengan senyumnya.
Setelah itu mereka pun lanjut malam dan sembari bercerita, tidak terasa waktu masuk kelas pun tiba, mereka segera merapihkan semuanya dan menuju kelas mereka,
"Lexa, tolong berikan ini pada Oden, bilang saja perayaan atas pertemanan baru kita" ucap Raya
"Ok sip, nanti jika selesai kelas kami ketempat kamu ya" ucap Adele dan Lexa
"Ok aku kekelas ku dulu... yang semangat belajar ny" ucap Raya berlalu pergi begitu juga Lexa dan Adele.
"Oden kau kemana saja tadi kami menunggu mu, tadi kami sarapan bersama di taman dan ini milik mu dari Raya" ucap Lexa
Mendengar itu Oden pun kaget,
"Aku terlambat datang tadi, Terima kasih" ucap Oden
"Katakan sendiri pada Raya nanti ikut kami akan bertemu dengan nya setelah kelas selesai" ucap Adele
"Baiklah aku ikut kalian" jawab Oden dan pelajaran pun di mulai.
...****************...
Sedangkan di posisi lain, lebih tepatnya di kediaman papa Wili.
Papa Wili sedang ada di atas tempat tidur, sembari mendengarkan laporan dari Dego soal oara penghianat,
"Tuan kami sudah menangkap mereka dan sekarang ada di dalam markas, kami mengurungnya di ruang neraka" ucap Dego
"Bagus, besok bawa aku kesana karena aku ingin melihat para penghianat itu. Lalu apa semua pengikut nya sudah musnah?" tanya papa Wili
"Sudah tuan markas mereka juga sudah kami hancurkan tanpa sisa" jawab Dego.
"Kerja bagus Dego, setelah aku sehat aku bisa bertemu dengan putriku, aku merindukan nya. Ohya bagaimana kabar nya apa ada laporan dari orang orang kita yang menjaganya" tanya papa Wili
"Belum ada lagi tuan, hanya pria pria tengik itu yang ini. Merayu nona, dan untung saja nona tidak terpengaruh dengan ketampanan mereka" ucap Dego ikut kesal. Semenjak Raya menjadi anak angkat Papa Wili dan Raya memanggil nya kakak itu membuat Dego sudah menganggap Raya adiknya, selama ini Dego adalah orang yang dingin dan cuek tapi tidak pada Raya.
"Jika macam macam singkirkan" jawab papa Wili
"Baik tuan saya mengerti" jawab Dego
Bersambung
d tnggu yg lain'ny y.....smngttt.....
semangat dan semoga sehat selalu kak