Elina wanita terkuat di akhir zaman yang paling ditakuti baik manusia, zombie dan binatang mutan tiba-tiba kembali ke dunia tempat dia tinggal sebelum-nya!
Di kehidupan pertamanya, Elina hanyalah seorang gadis biasa yang hidupnya dihancurkan oleh obsesi cinta dan keputusan-keputusan keliru.
Sekarang, dengan kekuatan kayu legendaris dan ruang dimensi yang memberinya kendali atas kehidupan, Elina ingin memulai kembali hidupnya dengan membuat pertanian besar dan melakukan siaran langsung bersama bayinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Edgar
Rencana Elina hari ini adalah mencari tukang untuk merenovasi rumah. Tidak banyak yang diubah karena Elina tidak ingin kenangan didalamnya menghilang.
Elina punya kenalan arsitek, dan temannya ini lumayan terkenal dikampus.
Walaupun masih seorang mahasiswa tapi dia sudah banyak mengambil proyek dan hasilnya memuaskan.
Elina mencari kontak Edgar dan menghubunginya. Tidak butuh waktu lama teleponnya langsung diangkat
"Halo Elina" Panggilnya dengan suara lembut
"Maaf Edgar apakah aku mengganggumu? "
"Untukmu tidak"
"Edgar aku ingin meminta bantuanmu"
"Silahkan"
"Aku ingin merenovasi rumah, bolehkan kamu membantu ku mengaturnya? "
"Kirimkan alamatmu, kemungkinan sore aku kesana"
"Terima kasih Edgar"
"Apakah hubungan kita seformal itu Elina? " Katanya dengan nada tidak suka
"Hahaha baiklah-baiklah, nanti akan ku buatkan makanan favorit mu"
"Diterima, sampai jumpa nanti sore"
"Sampai jumpa"
Tut
Jam menunjukkan pukul 06.40, Elina mengambil kesempatan disaat Alex masih tidur untuk merapikan halamannya.
Karena sudah lama tidak dirawat, halamannya penuh dengan ilalang dan tanaman liar.
Elina segera memakai kaos tangan dan mengambil cangkulnya. Untungnya kemarin hujan jadi tanahnya tidak terlalu keras.
Setelah satu jam lebih bekerja, akhirnya semua tumbuhan-tumbuhan liar tercabut, hanya menyisakan tanah yang kosong.
Setelah menimbun tanaman-tanaman tadi didalam tanah, Elina kemudian menata dan mengolah tanah yang akan ditanami bunga.
Elina berniat begitu melewati pagar depan, mata langsung tertuju pada deretan bunga beraneka warna yang teratur. Mawar merah, melati putih, hingga lavender ungu dan bunga-bunga lainnya membentuk taman yang rapi, namun tetap alami.
Bunga-bunga itu tidak ditanam asal-asalan, setiap kelompok memiliki tempatnya masing-masing, sehingga halaman depan tampak seperti lukisan hidup yang berubah setiap musim.
Di sekeliling pagar, Elina berniat menanam pohon-pohon buah seperti jambu, jeruk, mangga dan buah lainnya, menambah kesan alami sekaligus menyediakan hasil panen yang manis.
Pagarnya sendiri dihiasi tanaman merambat seperti anggur atau markisa, yang tidak hanya menghasilkan bunga cantik tetapi juga buah segar yang dapat dinikmati.
Di antara bunga-bunga yang tumbuh di halaman, ada tempat khusus untuk lebah-lebah pembuat madu. Mereka sibuk terbang dari satu bunga ke bunga lain, membantu proses penyerbukan sekaligus menghasilkan madu alami yang lezat
Di belakang rumah, pemandangan langsung terbuka ke arah pegunungan yang hijau, seakan menyatu dengan alam.
Lahan yang terhampar di belakang rumah dipenuhi tanaman sayur yang tumbuh subur—tomat, cabai, bayam, dan masih banyak lagi, semuanya ditanam dengan perawatan cermat.
Elina berniat ingin membangun pagar yang lebih tinggi untuk menjaga privasi kebunnya, di mana berbagai tanaman musiman tumbuh subur tanpa memperhatikan siklus musim.
Ini adalah langkah bijak untuk melindungi tanaman unik yang mungkin menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.
Pagar tinggi juga membantu mengurangi risiko pencurian atau orang yang lewat sembarangan melihat dan tergoda untuk mengambil sesuatu dari kebun.
Meskipun mustahil untuk orang mencuri dengan kemampuan tipe kayunya, tapi lebih baik berjaga-jaga.
Selain itu, dengan penambahan tanaman merambat yang indah pada pagar tersebut, Elina bisa membuat dinding hijau yang tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga mempercantik tampilan luar rumah dan kebunnya.
Tanaman ini bisa memberikan kesan alami sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem kecil di sekitarnya.
Tanpa berlama-lama Elina segera merealisasikan pemikirannya, dia mengambil semua jenis bibit bunga yang ada diruangnya dan kemudian menanamnya.
Setelah menanam benih, Elina memanfaatkan kekuatan kayunya untuk mempercepat pertumbuhan.
Tunas-tunas kecil mulai muncul dari tanah, tumbuh semakin besar, dan berubah menjadi sekelompok bunga yang mempesona.
Bunga-bunga ini menghiasi kedua sisi halaman depan rumahnya, sementara di bagian tengah, Elina menyisakan jalan setapak untuk berjalan.
Kini, setiap kali seseorang memasuki gerbang, mereka akan disambut oleh hamparan bunga yang indah, seolah-olah sedang melangkah di antara lautan warna-warni yang harmonis dan teratur.
Pemandangan tersebut memberikan suasana tenang dan memanjakan mata, memperlihatkan kemampuan Elina untuk menciptakan harmoni antara alam dan keindahan di sekitar rumahnya.
Pengaturan bunga yang teratur di kedua sisi, dengan berbagai macam warna, mencerminkan kesempurnaan estetika yang ia bayangkan, seolah mengundang pengunjung untuk larut dalam keindahan alam yang disulap dengan sentuhan magisnya.
Elina melihat karyanya dengan puas. Mendengar gerakan vila didalam ruang, Elina segera masuk dan melihat Alex yang sedang berkicau dan menendang-nendang.
"Bayinya ibu sudah bangun," kata Elina dengan lembut sambil memandang Alex yang mulai mengoceh riang,
"Wawawwa." Celotehannya yang lucu membuat Elina merasa gemas.
Dia menghujani si kecil dengan ciuman-ciman kecil yang membuat Alex tertawa lebar, memamerkan senyumnya yang masih ompong.
"Main sendiri dulu ya, ibu mau mandi. Bau nih," candanya sambil berpura-pura menutup hidung.
Alex, meski belum sepenuhnya mengerti, melambaikan tangan kecilnya, tertawa lagi melihat tingkah ibunya yang membuat suasana terasa begitu hangat.
Elina buru-buru membersihkan diri, lalu memandikan Alex dan mendandaninya dengan rapi.
Alex yang berusia satu bulan hari ini mengenakan pakaian bayi dengan warna cerah.
Dia memakai jumpsuit lembut berwarna pastel biru muda, dihiasi dengan motif awan putih kecil.
Pakaian itu memiliki detail kancing di bagian depan, memudahkan Elina untuk mengganti pakaiannya.
Untuk menambah kehangatan, Alex juga memakai kaus kaki kecil berwarna putih dan topi bayi rajutan yang senada.
Elina tersenyum melihat Alex terlihat begitu menggemaskan.
Elina sm andra cptn nkah dong,biar halal...scra mreka msh sling cnta...