NovelToon NovelToon
Menikahi Kakak Ipar

Menikahi Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:346k
Nilai: 4.6
Nama Author: tindek_shi

Jalan buntunitulah yang Vania rasakan. Vania adalah gadis muda berusia 17 tahun, tapi takdir begitu kejam pada gadis muda itu. Di usianya yang belia dia harus menikahi kakak iparnya yang terpaut usia 12 tahun di atasnya karena suatu alasan.

Saat memutuskan menikah dengan kakak iparnya, yang ada di fikiran Vania hanya satu yaitu membantu Papanya. Meski tidak menginginkan pernikahan itu, Vania tetap berharap Bagas benar-benar jodohnya. Setelah menikah dengan Kakak Iparnya ternyata jauh dari harapan Vania.

Jalan berduri mulai di tempuh gadis remaja itu. Di usia yang seharusnya bersenang-senang di bangku sekolah, malah harus berhenti sekolah. Hingga rahasia besar terkuak. Apakah Vania dan Bagas berjodoh? Yok simak kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maaf dan Kesempatan

Pagi yang cerah itu menjadi pagi perpamitan bagi Bagas dan Jeremy. Pria tampan usia 34 tahun itu akan terbang ke Turki mencari belahan jiwanya. Bagas tidak tahu kapan dia akan bisa kembali ke tanah air. Karena itu dia ingin meminta tolong beberapa hal pada sang sahabat tercinta.

"Aku sudah mendengar perkara yang menimpa Shopia!" kata Jeremy membuka pembicaraan di antara keduanya.

Saat ini Bagas dan Jeremy sedang sarapan di meja makan rumah Jeremy. Bagas menghela nafas, dia sendiri tidak heran mengapa Jeremy bisa tahu mengenai apa yang terjadi pada Shopia malam tadi. Sekarang Dunia berada dalam genggaman, apapun yang terjadi bisa tersebar dengan luas di berbagai belahan dunia tanpa harus kemana-mana. Ya Handphone, benda yang menjadi kecanduan setiap orang, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.

"Ya itu juga yang ingin aku beri tahu pada mu Jem, Aku akan pergi ke Turki untuk waktu yang tidak bisa aku pastikan. Sedang aku masih punya tanggung jawab pada Mama dan Shopia, Aku mohon jaga mereka untukku. Tidak harus menjaganya secara langsung tapi jagalah keduanya dari kejauhan," kata Bagas menyampaikan kegelisahannya pada sang sahabat.

Jeremy menghela nafas kasar sambil memakan rotinya kasar dan meneguk susu yang memang di sediakan untuk sarapan oleh ART rumahnya.

"Jika Mama Yuli, aku masih bisa menerima tanggung jawab ini. Tapi tidak dengan wanita tidak tahu diri itu," perkataan Jeremy merujuk pada Shopia.

Bagas menghela nafas lelah, tersirat kekhawatiran yang besar di wajah tampan seorang Bagas.

"Aku tahu Shopia snagat keterlaluan tapi aku juga tidak bisa meninggalkan dia begitu saja Jem! Bagaimanapun aku bahkan tidak mengenal siapa suaminya, mereka di nikahkan secara kilat bagaimana jika pria itu menyiksa adikku nantinya?" jelas Bagas dengan wajah khawatir karena harus meninggalkan Shopia.

"Mudah Bung! Lupakan keinginanmu bertemu Vania dan Anak-anakmu. Maka kau bisa mengawasi adikmu tersayang selama 23 jam," kata Jeremy masa bodoh dengan masalah Bagas.

Huffff

"Baiklah, Shopia sudah jauh lebih dewasa. Apapun yang terjadi itu adalah resiko yang harus di ambilnya. Aku akan memperjuangkan rumah tanggaku ke Turki, titip Mama ya Jem," sendu Bagas pada sahabat baiknya itu.

Jeremy mengangggukkan kepala. Pagi ini mereka akan pergi bersama ke bandara untuk mengantar Bagas menuju penerbangan. Antara bahagia dan sedih itulah yang di alami Bagas. Dia bahagia akan segera sampai ke Turki tempat keluarga kecilnya menetap dan dia sedih karena harus meninggalkan Ibu dan Adiknya di tanah air untuk waktu yang Bagas sendiri tidak bisa menerkanya sampai kapan.

"Hati-hati Sob! Aku tahu kau pasti akan memilih hal yang tepat, perjuangkan istri dan anak-anakmu.," Jeremy mengatakan seraya memeluk erat tubuh Bagas.

"Jangan lupa hubungi aku jika kau sudah sampai!" kata Jeremy seraya menepuk pundak Bagas.

"Pasti," kata Bagas sebelum pria itu berlalu karena panggilan penerbangan sesuai tiketnya sudah di umumkan. Bagas segera memasuki pesawat.

Ada perbedaan mencolok yang Bagas rasakan ketika memasuki pesawat. Bayangan ketika dia masih menjadi pengusaha suksek dulunya bergerilya di kepalanya, Bagas sering berpergian menggunakan pesawat dan selalu mengambil kursi kelas bisnis, bahkan pria berusia 34 tahun itu juga terkadang menaiki jet pribadi milik keluarganya. Tapi sekarang tinggal kenangan, begitu mudah Allah membalikkan keadaan. Allah ambil semua kekayaan yang dia sombongkan dulu, bahkan setelah jatuh bangkrut ini adalah pertama kali Bagas menaiki pesawat kembali itupun harus kelas biasa.

Bagas menengadahkan kepalanya agar air matanya tidak keluar, dia harus tenang. Sebentar lagi Bagas akan menemui Vania di alamat yang masih di simpan di dalam tas dan juga saku baju serta saku celana. Mengapa? Kau tahu saat berpergian dan duduk di keramaian kita sering kehilangan barang, antisipasi itulahyang Bagas lakukan.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Suasana pagi yang hangat di kediaman Ibra dan Farah, dimana pagi-pagi mereka mendengar celotehan ketiga balita menggemaskan milik Vania.

"Aunty masakan Mommy Cassy enak kan? Mommy Cassy, Mommy terhebat di dunia! Cassy sayang Mommy," kata Cassy seraya menerima suapan makanan ke mulutnya dari Vania.

"Iya Mommynya Adek memang paling jago kalau soal masak, Aunty ngaku kalah deh," kata Farah pura-pura sedih.

"Aunty jangan sedih, kata Mommy kalau kita ngak bisa kita harus belajar. Aunty pasti bisa masak seenak Mommy kalau Aunty belajar giat seperti Cassy di sekolah," perkataan bijak Cassy mengundang senyum Ibra dan Vania.

"Tapikan Aunty udah selesai sekolah Cassy, jadi sekolahnya ngak mau menerima Aunty lagi," kata Farah kemudian sambil menatap Cassy yang masih setia membuka mulut agar di suapi sang Mommy.

"Kenapa Aunty, apa sekolahnya ngambek kayak Abang Zayn ketika melihat Mommy lebih sayang Cassy?" tanya Cassy lagi yang membuahkan tawa bagi Ibra dan farah tapi kesal bagi Zayn.

"Eh, aku itu anak laki-laki! Kata Daddy anak laki-laki tidak boleh manja apalagi merajuk! Aku yidak pernah merajuk, aku hanya keep calm agar wajahku tetap tampan dan berwibawa seperti Daddy," kata Zayn memberi pembelaan diri.

"Benarkah begitu Abang?" kata Zeehan menatap pada Kakaknya itu.

"Tentu saja!" jawab Zayn melanjutkan makan dengan di suapi oleh pengasuhnya.

"Masyaallah anak-anak Mommy sekarang sudah besar, ngak mau ngambek lagi. Mommy senang sekali," kata Vania seraya mencium puncak kepala ketiga balita itu setelah dia selesai menyuapi Cassy sarapan.

"Sekarang ngak papa ya tinggal sama Bibi dulu? Soalnya Mommy harus kerja sayang, jangan merepotkan Aunty dan Uncle, oke?" tanya Vania seperti mem-briefing anak-anaknya.

Hal itu sukses membuat Ibra dan Farah senyum-senyum sendiri. Bagaimanapun mereka sebentar lagi akan memiliki anak, hanya menunggu 2 bulan lagi karena sekarang Farah tengah hamil 7 bulan. Terlebih Farah sangat menyukai anak-anak.

🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵

Sibuknya hari yang di jalani oleh Vania membuat hari berlalu tidak terasa. Jika tadi masih sarapan pagi bersama anak-anaknya dan kakak serta kakak iparnya, maka sekarang hari sudah menunjukkan waktu petang. Matahari sudah mulai menjauh seolah ingin berpamitan, tapi pekerjaan Vania masih teramat banyak.

Meski banyak pekerjaan Vania tidak akan membiarkan ketiga balita di rumahnya kesepian tanpa dirinya jika rembulan tengah bertugas.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Setelah menjalani penerbangan selama lebih dari 12 jam lamanya, Bagas sekarang mendaratkan kakinya di Turki. Dengan semangat membara, pria berusia 34 tahun itu mencari kendaraan umum yang akan menghantarkan dirinya ke rumah snag istri dan anak-anaknya.

Tanpa membuang waktu dan dinginnya malam tidak menyurutkan semangat juang Bagas. Menggunakan taksi yang di dapatnya Bagas akan memulai perjuannya.

"Ke alamat ini ya pak," kata Bagas memberikan secarik kertas pada supir taksi yang di naikinya.

"Ya Allah, permudahkanlah perjuanganku untuk kembali bersatu dengan keluarga kecil ku," kata Bagas dengan lirih.

"Vania, Twins... aku harap masih terbuka pintu maaf dan kesempatan untuk ku," harap dan do'a Bagas dengan lirih kembali.

Antara senang dan takut, jantung Bagaspun rasanya bertalu-talu karena gugup.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Lilik Juhariah
Kecewa
Lilik Juhariah
Buruk
jen
apa yg akan terjadi dgn vania
jen
awal" dah serem yaaa ... mampir thor
yuyunn 2706
knpa Vania gak lapor polisi kasus kdrt,lemah banget jdi wanita
yuyunn 2706
Thor kalo didunia nyata kira2 ada gak ya wanita seperti vania
Wayan Sucani
Luar biasa
Wayan Sucani
Tak terbayang di posisi Vania
Jauhkan Hamba dr siksa neraka spt ini ya Tuhan
Nisa Sugiarti
Lumayan
Kartika Dewi
Luar biasa
Kartika Dewi
ceritanya bagus,,saya kasih bunga n vote,,semangat berkarya ya thor
asiah puteri mulyana
knp dulu g minta tolong sm Ibra pas papa nya dlm masalah sih Vania aduuuh
Dahlan sauduran Panggabean: iya juga sih
total 1 replies
asiah puteri mulyana
ambil aja jem
asiah puteri mulyana
😭😭😭 kejam bgt hanya di novel ini aku ga mau deh akhirnya Vania sm Bagas kejam bgt soalnya
asiah puteri mulyana
Untuk papanya karakternya baik duh ga kebayang klo semua dendam sm keluarga Vania...kasian bgt pdhal Vania korban disini😭😭😭
Fida
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thorr
Yantik Purwati
Luar biasa
Enung Samsiah
vania jd tumbal kasian,,,
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
bagus critanya ..maaf mengawali disini kk..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!