Ex Wife

Langit masih begitu gelap di atas sana karena memang masih jam 03.30 pagi namun tidak membuat semangat suami ku itu luntur tercetak jelas sekali kalau wajah nya begitu sangat bahagia pagi ini.

Saat ku bukan mata Ku lihat Mas Arman sudah rapi dan terlihat segar dengan menggunakan kaos berkerah dengan di padukan celana jeans Navy terlihat memang sangat gagah dan tampan sekali pagi ini suami ku itu,namun tetap hati ku begitu sakit rasa nya seperti di tusuk oleh ratusan belati saat melihat dia begitu bahagia menyambut pagi ini.

..."Apa memang pernikahan ini begitu membuat mu bahagia Mas?sehingga wajah mu begitu bersinar pagi ini".Tanya ku dalam hati saat masih memperhatikan dia didepan cermin....

Aku langsung menyingkap selimut ku dan turun dari ranjang kami,setelah itu aku berjalan ke arah nya yang masih belum menyadari kalau aku sudah bangun dari tidur ku.

..."Ya ampun Mas,ternyata kau sudah bangun bahkan sudah rapi sekali,maaf ya Mas aku terlambat membangunkan mu"....

..."Tidak apa-apa sayang,aku lihat kamu begitu kelelahan jadi aku tidak tega membangunkan mu"....

..."Aku langsung berangkat ya karena taksi online ku sudah di depan menunggu".Ucap nya lagi sambil menarik koper dan mencium kening nya dan aku pun membalas mencium punggung tangan nya"....

Tanpa berkata apa-apa lagi Mas Arman langsung keluar dari dalam kamar kami dan berjalan keluar.Seketika tubuh ku langsung runtuh ke lantai seolah-oleh kaki ini sudah tidak bisa menopang tubuh ku ini,tangisan ku juga pecah di sana air mata yang sudah ku tahan langsung terjun bebas membasahi wajah ku.

..."Ya,tuhan kenapa masih begitu sakit hiks....hiks...hiks...kuat kan lah aku ya tuhan demi putra semata wayang ku hiks...hiks..."....

Setelah menumpahkan air mata ku,aku langsung berusaha bangkit sambil mengenggam pinggiran ranjang ku dan setelah kaki ini sudah bisa berdiri tegak aku langsung masuk ke kamar mandi untuk mengambil air Wudhu dan melakukan sholat malam.Setelah melaksanakan sholat malam dua rakaat aku langsung menumpahkan semua rasa sesak yang aku rasakan kepada sang maha pencipta dan memohon agar aku bisa berdiri di kaki ku sendiri demi membesarkan anak ku.

Aku lipat mukena yang tadi aku pakai sholat lalu aku keluar dati kamar untuk mengambil air putih untuk membasuh tenggorokan ku yang mulai kering karena terlalu lama menangis.Saat aku mau kembali ke atas ternyata aku bertemu dengan putra semata wayang ku yang saat ini sedang menatap ku di ujung tangga.

Aku berjalan menaiki tangga dan mulai mendekat kearah nya,lalu tiba-tiba saja Al langsung berhamburan ke dalam pelukan ku.

..."Momy...Momy jangan menangis lagi ya,Momy masih punya Al yang akan selalu berada di samping Momy dan tak akan meninggalkan Momy dan Al janji Al akan menjaga Momy hiks..hiks..hiks.."....

Mendengar perkataan yang di ucapakan oleh Putra ku tiba-tiba saja aku langsung terkejut.

"Apa Al mendengar dan melihat ku di kamar?memang setelah Mas Arman keluar pintu kamar kami tidak begitu tertutup rapat,Apa Al melihat ku menangis?".Semua pertanyaan itu berada di benak ku saat ini setelah mendengar ucapan nya barusan.

Aku mencoba mensejajarkan tubuh ku agar sama seperti putra ku dan aku menatap wajah putra ku yang masih terdapat sisa air mata disana apalagi mata nya nya terlihat sangat merah.

"Al,apa yang Al lihat dikamar Momy sayang?..".

Putra ku tak menjawab dia tanya menatap ku sambil menangis.

..."Al,Al melihat Papi pergi?..."...

Al menganggukkan kepala nya....

^^^"Apa Al melihat Momy menangis sayang?.."^^^

..."I...iya Mi hiks..hiks..hiks.."...

Aku langsung memeluknya dengan erat karena tubuh putra ku bergetar hebat karena saat ini dia sedang terisak.Hati ibu mana yang tidak sakit melihat putra nya yang baru berusia 7tahun harus mengalami semua ini,aku ikut terisak mendengar tangisan nya yang begitu pilu.

..."Al,maafkan Momy nak,Maaf kan Momy karena tidak bisa memberikan Al keluarga yang bahagia dan utuh seperti anak-anak lain hiks..hiks..hiks..."....

Putra ku melepaskan pelukan ku dan langsung memandang wajah ku dan tangan mungil itu langsung bergerak menghapus air mata yang menetes di wajah ku.

..."Momy...momy harus janji setelah ini Momy tidak boleh bersedih dan menangis lagi,Momy harus bahagia ya Mom,kita raih kebahagian Momy sama-sama ya Mom"....

Aku sungguh terharu mendengar perkataan putra ku itu secara spontan aku langsung menganggukkan kepala ku.

..."Al,Al mau ikut pindah dari rumah ini sama Momy?..karena setelah ini rumah ini akan Momy jual sayang agar kita bisa membuka lembaran baru lagi hanya berdua dengan Al dan Momy,Al mau?.."...

^^^"Al akan ikut kemana pun Momy pergi mom".^^^

Aku tersenyum melihat putra ku itu.

..."Kalau begitu Al mau bantu Momy membereskan barang-barang pribadi Al yang menurut Al Penting untuk di bawa ke tempat kuta yang baru?.."....

"Iya Mi...Al mau,kalau begitu Al akan bereskan sekarang ya mom,Al ke kamar dulu ya Mom".Ucap Putra ku yang langsung masuk kedalam kamar nya.

Sementara aku juga langsung masuk ke kamar ku karena memang aku sudah menyusun rencana bahwa hari ini aku dan Al akan meninggalkan rumah ini dan rencana nya rumah ini akan aku jual.Aku ingin membuka lembaran baru hanya bersama putra ku saja dan melupakan kenangan pahit itu,dan selama proses perceraian ku dengan Mas Arman aku berencana akan pergi berlibur untuk menghindari Mas Arman agar perceraian ku cepat selesai karena aku yakin Mas Arman akan mencari kami setelah ini.