NovelToon NovelToon
Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang / dan budidaya abadi / Epik Petualangan
Popularitas:14.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.

Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.

Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.

Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 14 : Mengalahkan Zhang Ying

Zhang Yu dan Zhang Ying sudah berada di atas panggung pertarungan. Ketika mereka berdua bersiap, para penonton di bawah begitu senang membicarakan tentang kontrak pernikahan yang dibatalkan.

"Mereka berdua sebelumnya telah terikat kontrak pernikahan. Ini sangat menarik untuk ditunggu bagaimana pertarungan berlangsung."

"Mungkin saja Zhang Yu akan menyerah dan memberikan tempat bagi Zhang Ying untuk maju ke babak selanjutnya. Walau bagaimanapun mereka pernah berada dalam satu hubungan yang sakral."

Xuan Yin mengerutkan kening mendengar pembicaraan para penonton. Dia menatap Zhang Yu yang ada di atas panggung pertarungan.

"Saudara Ketujuh, bagaimana menurutmu? Apa dia akan menyerah pada mantan tunangannya?" Xuan Wu tiba-tiba menjadi bersemangat. Dia berbisik seolah mengajak Xuan Yin untuk bertaruh.

Xuan Yin mendengus. "Itu tidak akan terjadi."

Jawaban Xuan Yin yang tegas dan singkat membuat Xuan Wu menatapnya heran. "Saudara Ketujuh, kau terlihat sangat yakin. Kau seperti sangat tahu apa yang akan dilakukan pria itu."

"Ya! Aku tahu dia seperti apa. Dia pria tidak tahu malu yang tidak akan peduli dengan perbedaan gender." Ingin rasanya Xuan Yin mengatakan ini. Tapi ia tidak mau Xuan Wu curiga jadi lebih memilih untuk tidak menanggapi ucapannya.

"Tetua Keempat, silakan mulai pertarungannya!" Zhang Lei memberi tanda pada Zhang Yan. Pria setengah baya itu lalu bertanya pada kedua peserta yang sudah berdiri berseberangan.

"Apa kalian siap?"

"Siap!"

Zhang Ying menjawab dengan lantang, sementara Zhang Yu hanya mengangguk. Namun itu sudah cukup untuk memulai pertarungan.

Zhang Yang mengambil langkah sambil memberi aba-aba. Kemudian ....

"Mulai!"

Begitu satu kata itu berkumandang, Zhang Ying dengan pedang di tangannya langsung melesat menyerang.

Gerakan pedangnya tegas, menciptakan satu energi kekuatan yang bergerak dengan cepat. Sayangnya kekuatan selemah itu bagaimana mungkin dapat menyulitkan Zhang Yu. Tanpa senjata, dia mendorong telapak tangannya yang seketika itu juga memancarkan energi kekuatan dalam bentuk gumpalan cahaya.

Blam!

Tubuh Zhang Ying terseret beberapa langkah ke belakang. Pedangnya hampir terlepas.

"Dia bahkan belum menggunakan pedangnya. Seberapa kuat dia sebenarnya?" Zhang Ying tidak terima. Sambil menyeka sudut bibirnya, dia kembali menegakkan tubuhnya.

"Aku belum kalah!" seru gadis itu yang sekali lagi mengacungkan pedangnya.

Zhang Yu tersenyum dingin. "Karena masih ingin bertarung, aku akan memberimu kesempatan untuk menyerang."

Wajah Zhang Ying memerah merasa telah dipermalukan. Tangan mengepal mencengkeram kuat pedangnya. Gigi menggertak dan mata menatap tajam.

"Zhang Yu! Kau yang seorang sampah, kenapa begitu berlagak?! Aku, hari ini akan mengalahkanmu!" Dia menyerang dengan dikendalikan oleh emosi. Kekuatannya seperti meningkat beberapa persen dan setiap ayunan pedang memancarkan aura mencekam.

Namun, seberapa besar peningkatan itu tidak akan berguna karena basis kultivasi yang jauh berbeda.

Serangan yang tampak berbahaya, tapi sebenarnya tak lebih dari ayunan pedang biasa di mata Zhang Yu. Dia sengaja membuat Zhang Ying frustrasi karena tak mampu mendaratkan satu pun tebasan. Usahanya benar-benar berhasil, karena gadis itu semakin membabi-buta.

"Sampai kapan kau akan menghindar?! Hadapi aku dan selesaikan pertarungan ini!"

Huh...

Satu detik setelah kalimat Zhang Ying, Zhang Yu untuk pertama kali mengangkat tangannya. "Sebenarnya aku ingin bermain-main lebih lama. Tapi karena kau ingin segera mengakhirinya. Aku akan mengabulkan keinginanmu!"

Dalam satu gerakan Zhang Yu telah menangkap tangan Zhang Ying yang mencoba melepaskan tebasan. Hal ini tentu saja membuat mata gadis itu terbelalak sempurna. Dengan sekuat tenaga dia berusaha melepas cengkeraman di tangannya.

Setelah usaha yang memakan tenaga, Zhang Ying berhasil melepaskan diri. Dia langsung melompat puluhan langkah ke belakang sambil memamerkan senyum lebar.

Hum...

"Aku pikir akan begitu sulit. Ternyata, ...." Zhang Ying baru menyadari jika Zhang Yu sudah tidak berada di tempatnya. Keningnya bertahap mengerut dan dalam satu waktu punggungnya merinding.

Celaka!

Energi kekuatan berasal dari belakangnya. Dia secepat kilat berusaha menghindar, tapi tanpa ada kesempatan telapak tangan Zhang Yu mendarat tepat di punggungnya.

Blam!

Menerima serangan itu tubuh Zhang Ying langsung terjungkal. Tubuhnya meluncur belasan langkah dan hampir jatuh dari panggung pertarungan.

Beberapa penonton tertawa melihat posisi jatuh yang memalukan. Tapi sebagian lainnya mencela Zhang Yu karena begitu tak berperasaan.

"Keterlaluan! Sebagai pria bagaimana bisa dia melakukannya terhadap wanita. Terlebih mereka pernah memiliki ikatan kontrak pernikahan. Ini benar-benar memalukan!"

Zhang Yu berdiri tegap seolah tak mendengar ucapan mereka semua. Dia memutar tubuhnya dan berjalan ke tengah-tengah panggung pertarungan.

"Dalam sebuah pertarungan hanya ada lawan. Entah itu pria atau wanita, di mataku mereka adalah satu jenis yang sama." Kalimat Zhang Yu terdengar angkuh. Tapi ketika semua orang mendengar dan mencerna dengan benar, satu persatu mulai menyadari jika apa yang dilakukannya tidaklah salah.

Sementara itu, Zhang Zhou beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri putrinya yang terluka. Setelah berusaha kuat mempertahankan kesadarannya, Zhang Ying akhirnya pingsan dalam pelukan ayahnya.

Zhang Yan, tetua keempat melihat hal ini dengan segera mengesahkan Zhang Yu sebagai pemenang.

Di tempat juri, Xuan Wu masih tak percaya dengan hasil pertarungan ini. Dia berpikir Zhang Yu akan mengalah demi mantan tunangannya. Tapi ternyata, bukan hanya tidak membiarkannya menang tapi juga membuatnya jatuh pingsan.

"Saudara Ketujuh, tebakanmu sangat tepat. Dia benar-benar tidak mengalah," kata Xuan Wu sambil melirik Xuan Yin.

Xuan Yin mendengus. "Tidak mengejutkan. Aku sudah dapat melihat dari wajahnya jika dia adalah pria yang tidak tahu malu."

Meski Xuan Yin sudah tahu Zhang Yu tidak akan mengalah, tapi tidak menyangka akan memperlakukan wanita dengan begitu buruk. Namun, ia juga tidak bisa terlalu menyalahkannya karena tidak tahu hubungan di antara mereka.

Xuan Yin memperhatikan Zhang Yu yang berjalan menuju tempat duduknya. Mungkin karena merasakan tatapan yang diberikan olehnya, Zhang Yu tiba-tiba mengangkat wajahnya dan membalas tatapannya sambil tersenyum.

Xuan Yin salah tingkah, dan wajahnya agak memerah. "Dasar pria tidak tahu malu! Kenapa dia menatapku seperti itu?!" Dia bergumam dengan suara kecil.

"Saudara Ketujuh, kenapa dia tersenyum kepadaku?!" Karena posisi duduk bersebelahan, Xuan Wu berpikir senyum Zhang Yu ditujukan untuknya.

Xuan Yin menyipitkan mata mendengar pertanyaan tersebut, lalu menatap bergantian antara Zhang Yu dengan saudara kelimanya. Satu detik kemudian dia tersenyum. "Kakak Kelima, mungkin dia menyukaimu."

"Saudara Ketujuh, maksudmu dia menyukai pria?" Xuan Wu tercengang. "Benar-benar tidak habis pikir! Padahal aku sangat tertarik dengan bakatnya dan berniat mengajaknya ke ibukota. Tapi ternyata dia memiliki kelainan."

Xuan Yin hampir tak bisa menahan tawa dan kehilangan ekspresi dinginnya. Dia berdehem sekali lalu berkata, "Itu bukan ide yang buruk untuk membawanya ke ibukota, dia bisa menjadi temanmu, Saudara Kelima!"

Xuan Wu mendengus.

"Tidak sudi! Aku hanya menerima manusia normal!"

1
risky aryanto
jancok .. alurnya tambah ancur bosku .. jancok tenan ..
risky aryanto
ruwet cok ruwet ..
YIN'S YAN'S
kerennn👍👍
risky aryanto
kasihan si gendut cok asu
risky aryanto
kasihan si gendut cok jancok
risky aryanto
nah gitu donk .. bantai si jiang fu keparat ..
risky aryanto
jiang fu cok asu
risky aryanto
jiang fu cok jancok
risky aryanto
jiang fu cok jiang fu .. mau dipelihara sampai kpn jancok ..
risky aryanto
jiang fu woi jiang fu .. dasar jiangcok tenan ..
risky aryanto
si jiang fen mana ..?? apa dijadikan musuh yg sulit dibunuh sampai tamat ..??
risky aryanto
JANCOOOKK
seseorang
Luar biasa
Adi kelana
Kecewa
Adi kelana
Buruk
Ahmad Nuryadin
authornya keceplosan ni
Adi kelana
/Good/
Adi kelana
/Good//Good//Good/
Indah Hidayat
menurutku si mc itu anak manja, kesaktiannya bukan krn kegigihan tapi krn pemberian, garis keturunan dst maka si mc malas2an
Indah Hidayat
si mc tdk pantas jadi pahlawan yg dipuji2 dan dikagumi, tapi tdk berdaya dan kurang berperan, si thor saja yg terlalu memuji2 tapi tdk sepadan dgn kemampuan dan sikapnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!