Cinta setelah pernikahan tumbuh dihati Leo tapi bagaimana dengan kontrak pernikahan yang sudah terlanjur dia tanda tangani bersama istri kecilnya?.
pernikahan yang direncanakan hanya untuk menghindari malu serta menjaga image keluarga dan akan diakhiri setelah 3 bulan oleh Leo kini berubah menjadi Mala petaka dimana rasa cinta tumbuh setelah pernikahan disepanjang mereka bersama.
Pria sejati tidak mengingkari apa yang sudah dia ucapkan tapi Leo juga tidak bisa melawan apa kata hatinya .
Apakah jalan yang akan Leo pilih komitmen atau perasaan?
yuk baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Om Leo
" Hehhh, jangan menangis disini malu . Berdiri cepat " ucap Leo menggendong Cia agar cepat masuk kedalam mobil sementara orang-orang disekitar mereka sudah pada liatin.
" Mmm, Om jahat " kata Cia meronta-ronta.
" Jadi mau kamu apa? Kita ulang lagi foto nya agar saya terlambat datang kekantor " ucap Leo yang memang sedang buru-buru.
" Ihhh, terus Om suruh aku pakai baju ini " sewot Cia menatap gaun yang dipakainya.
" kalau kamu pengen pakailah " ucap Leo masuk kedalam mobil ikut duduk disamping Cia dan meminta bodyguard nya segera jalan .
" hwaaa Om memang nggak punya hati " tangis Cia menatap Leo yang membiarkan dia pakai gaun panjang di cuaca yang begitu panas .
Leo menatap ponselnya dengan fokus begitu sebuah notifikasi masuk dalam waktu cukup lama karena sedang mempelajari sesuatu .
" Hehhh, gadis gila " teriak Leo begitu menatap Cia yang duduk di samping nya tengah melepas gaun .
" Apa ? Om pikir aku nggak pake apa-apa didalam " ketus Cia tetap saja melepas gaun sekalipun Leo sudah mempelototi nya .
" keluar kalian jangan liat gadis gila ini melepas gaunnya " perintah Leo sehingga bodyguard dengan cepat meminggirkan mobil dan keluar .
Setelah menurunkan resleting gaunnya Cia berdiri membungkuk melepaskan gaun itu dari tubuhnya meninggalkan hot pans karet dan tank top sebagai atasan .
" Wahhhh, lega " senang Cia setelah melepas langsung melempar gaun itu kekursi belakang .
" Kamu memang gila" ucap Leo berulang kali sambil geleng kepala .
" Aku pakai pakaian Om ini manset kulit " ucap Cia menarik baju di lengannya agar Leo tau karena mungkin sewarna dengan kulit Leo jadi berpikir Cia pakai tank top saja sebagai atasan .
" Baju macam apa seperti itu" kesal Leo menjangkau jas nya di kursi belakang dan memberikan pada Cia .
" Apa sih Om gitu doang marah " goda Cia menatap Leo yang ekspresi wajahnya dingin sekali .
" Gitu doang marah kamu bilang ? Kamu itu perempuan Cia nggak bisa ganti baju sembarangan apalagi didepan laki-laki apapun alasannya" ucap Leo benar-benar marah dengan nada meninggi.
" Kenapa?" tanya Cia dengan wajah polosnya.
" Kalau mereka tergoda kamu bisa dilecehkan masa hal begitu saja kamu tidak paham " ucap Leo menatap Cia dengan mata menyipit .
" Emang tubuh aku menggoda ya Om?" tanya Cia dengan polos karena selama ini beranggapan bahwa tubuhnya memang tidak menggoda selain kecil juga rada tepos tidak seperti wanita-wanita sexi idaman pria .
" Om kegoda?" tanya Cia lagi dengan penasaran.
" Yaenggak lah " ucap Leo rada gelagapan.
" kenapa?" tanya Cia lagi mempelototi Leo dengan sakit hati .
" Saya tidak selera dengan tubuh kecil kamu " jawab Leo karena gengsi mengakui .
" Huhhh, sampai hati Om bilang gitu " ucap Cia menatap Leo penuh dendam .
" Cia,enggak " gelagapan Leo yang sungguh salah berucap .
" pokoknya di kontrak pernikahan kita Om nggak boleh sentuh aku " ucap Cia terlanjur sakit hati .
" Tapi, "
Dret
Dret
" Hallo, Iya saya sudah di jalan sebentar lagi sampai " ucap Leo langsung memanggil bodyguard nya begitu mengakhiri telfon .
" Cepat , kita harus sampai di perusahaan dalam waktu kurang dari 15 menit " ucap Leo yang diangguki bodyguard nya.
Sesampai di perusahaan.
" Cia kamu tunggu diruangan saya saja " ucap Leo pada Cia yang berjalan di samping nya.
" Iya " jawab Cia yang sedang mengancingkan jas Leo yang dipakainya.
" Saya meeting sekitar 1 jam " ucap Leo memberi tau setelah membuka pintu ruangan nya .
" Iya aku mau bobok " ucap Cia masuk kedalam .
" Tidurlah tapi jangan merusak sesuatu " ucap Leo memperingatkan.
" Aku rusak semuanya nih " ucap Cia dengan senyum nakal nya .
" berani merusak tanggung akibatnya " ucap Leo menutup pintu .
" apalah Om itu , aku cuma mau tidur " ucap Cia berbaring di sofa dan memejamkan matanya.
2 jam kemudian.
Cia yang terbangun langsung duduk dan menguap ketika bersandar ke sandaran sofa.
" Papi " teriak Cia langsung teringat orang tuanya saking kaget karena baru setengah sadar tapi melihat seseorang keluar dari balik dinding yang awalnya terlihat rata ternyata sebuah pintu .
" Sudah bangun" tanya Leo menatap Cia yang sudah kembali berbaring menghadap sandaran sofa menyembunyikan wajahnya.
" Ommmm, aku kira penculik " rengek Cia duduk meronta-ronta karena sebelumnya pikiran buruk menghantui nya .
" Siapa juga yang mau menculik gadis nakal kayak kamu yang ada makin repot " ucap Leo dengan cuek kembali duduk ke kursi kerjanya.
" Om ini ruangan apa ?" tanya Cia dengan kepo berdiri kedekat dinding yang tadi terbuka namun kini kembali rata dan entah bagaimana caranya masuk kedalam .
" kepo kamu " cuek Leo tetap fokus mengetik di laptopnya.
" Wah-wah mencurigakan ini , jangan-jangan Om pedofil lagi suka nyimpan gadis diruang rahasia ini " ucap Cia tentunya membuat tensi Leo naik dituduh melakukan hal sehina itu .
" Jaga ya mulut kamu , ini tuh tempat penyimpanan berkas penting perusahaan Saya" ucap Leo berdiri menghampiri Cia lalu menekan sebuah tombol manipulasi yang sungguh tidak terprediksi hingga Pintu rahasia itu kembali terbuka .
" Ooooh, disini tempatnya" kata Cia dengan senyum puasnya karena tau sesuatu .
" Tuhan " Leo menutup matanya, emosi membuat dia kehilangan kontrol atas dirinya hingga memberitahu hal yang tidak seharusnya.
" ngapain kamu ?" tanya Leo melihat Cia yang malah masuk kedalam.
" nyuri " jawaban iseng Cia yang sangat penasaran dengan isi ruangan itu .
" Hummm" senyum kecut Leo lebih iseng menutup pintu ruangan itu .
" Ommm" teriak menggelegar Cia ketakutan dikurung Leo diruangan rahasia itu .
2 menit kemudian Leo kembali membuka pintu .
" hwaaaa, Om jahat aku bilangin Mami " tangis Cia yang duduk didekat pintu merangkak keluar saking trauma nya dikurung di ruangan yang tidak ada jalan keluar itu .
" Cia jangan nangis dong saya becanda" ucap Leo berjongkok mengelus kepala Cia yang duduk dilantai .
" Bacandanya nggak lucu "Teriak Cia menangis semakin keras sungguh ngeri dengan suasa ruangan itu ketika pintu ditutup .
" Iya maaf " ucap Leo merasa bersalah .
" Hiks, nggak mau maafin om " ucap Cia berdiri dengan cepat dan akan berlari tapi kakinya malah terkilir hingga dia jatuh menimpa Leo yang masih berjongkok .
Leo yang sudah berbaring ditindih Cia menatap mata bulat itu dalam waktu cukup lama .
" Ihhh" Cia memukuli Leo dengan tangannya berulang kali sampai hatinya puas .
" Hiks,,," setelah memukul Cia duduk dan menangis histeris.
" Saya yang kena pukul kenapa kamu yang menangis ?" tawa Leo melihat Cia yang begitu aneh.
" Om kaki aku sakit " tangis Cia yang merasa tidak bisa menggerakkan kakinya padahal dia sering terkilir tapi rasanya tidak seperti ini sakitnya.
" Astaga kaki kamu patah " ucap Leo dengan teganya .
" whaaa Om obatin aku nanti nggak bisa jalan lagi " Cia langsung panik mendengar ucapan Leo.
" Kalau sudah patah begini solusinya ya diamputasi" ucap Leo dengan serius menatap kaki Cia.
" Enggak " tangis pilu Cia tidak bisa menerima kenyataan.
gak bakalan bisa kabur Cia dari Leo