Menikahi Kakak Ipar
Bagas tidak mampu berkata-kata lagi, dengan membabi buta pria itu memukul laki-laki yang sedang bergumal dengan istrinya di atas ranjang. Sungguh bagas tidak tahu harus berkata apa, kenapa Jihan tega melakukan ini kepadanya apa salahnya hingga Jihan setega ini padanya.
"Sudah Mas! Sudah, aku yang salah! Aku yang salah, aku mohon jangan pukul Darren! Aku mencintainya, maaf telah menodai pernikahan kita." suara lirih Jihan membuat tangan Bagas melemas.
"5 tahun Jihan! Apa lima tahun pernikahan kita tidak ada artinya bagimu?" tanya Bagas dengan mata memerah menahan amarah.
"Aku menikah denganmu karena di jodohkan Papa dan Mamaku dengan mu Mas! Selama ini aku sudah mencoba tapi hatiku masih untuk Darren, sekeras apapun aku mencoba!" Jelas Jihan dengan mata menyalang dan juga air mata bercucuran melihat kekasih gelapnya yang babak belur tanpa sempat melawan serangan Bagas.
"Lalu bagaimana dengan Adrian anak kita? Dia bahkan baru 1,5 bulan, apa kamu tega meninggalkan dia? Atau jangan-jangan Adrian adalah anak kamu dan bajingan ini?" tanya Bagas sinis.
"Aku tidak tahu siapa Ayah dari Adrian, tapi jika kamu penasaran kamu bisa lakukan tes DNA, apa kamu ayahnya atau tidak. Dan jika kamu tidak ingin anak itu maka kamu boleh membuangnya ke panti asuhan," kata Jihan dengan kejamnya.
"Baiklah, ternyata memang aku yang salah memilih wanita. Aku terlalu tenggelam dalam pesona racun yang kau tebarkan. Baik hari ini juga dan detik ini juga kamu saya talak! Dan kamu tidak akan mendapatkan harta gono-gini sepeserpun dari saya!" Bagas keluar dari ruangan itu dalam keadaan marah yang berapi-api.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Malam itu adalah malam terburuk bagi seorang Bagas, dikhianati dan juga mengetahui bahkan Adrian belum tentu anaknya. Benar-benar mengerikan.
Mimpi apa dia hingga bertahan dengan wanita murahan macam Jihan dan itu berlangsung hingga lima tahun. Kesetiaan yang dia punya dan juga cintanya di khianati begitu kejam oleh istrinya yang ternyata hanya seorang ***-*** murahan.
Bagas berakhir di klub malam, dia meminum-minuman yang memabukkan itu. Hingga Bagas tudak sadarkan diri. Bagas benci dengan semua yang dia lihat ******* dan tubuh tanpa busana sang istri dengan laki-laki selingkuhannya membayang-bayang di mata Bagas.
Di tengah malam Bagas teler dan tidak sadarkan diri. Sekeretaris Bagas yang bernama Alan membawanya pulang, untung sqja Alan adalah pria yang selalu siaga saat sang bos dalam masalah seperti ini.
Tiba di rumah Mbok Darmi membuka pintu sangat kaget melihat keadaan Tuan Mudanya yang mabuk berat dan sudah tidak sadarkan diri.
"Ya Allah Tuan Bagas, Tuan Bagas kenapa Den?" tanya Mbok Darmi khawatir melihat Tuannya yang mabuk berat dan tidak sadarkan diri.
"Saya juga tidak tahu Mbok, Saya dapat telepon keadaan Bapak Bagas sudah begini! Sepertinya Pak Bagas ada masalah yang tidak bisa dia bagi dengan siapapun." Kata Alan pada Mbok Darmi.
"Ya Allah Tuan Bagas, mari Den tolong antarkan Tuan Bagas ke lantai atas. Nyonya sedang tidak ada di rumah, bahkan sedari tadi Adrian rewel karena tidak bisa minum asi langsung dari Nyonya."
Alan yang sepertinya mencium dimana permasalahannya enggan berkomentar. Bagaimanapun itu adalah rumah tangga sang Bos dan itu bukan ranahnya.
1 bulan kemudian
Bagas mengurus surat cerainya dengan jihan begitu cepat, bahkan dalam 1 bulan ke depan dia sudah pasti sah bercerai dari Jihan. Kabar buruk lainnya yang harus Bagas terima adalah dia menjadi Duda tanpa anak.
Ya Adrian bukan anak kandung Bagas, Adrian ternyata anak Darren dan Jihan. Untungnya Darren masih punya otak dengan mau menjemput Adrian begitu tahu jika Adrian bukan anak kandung Bagas, karena Bagas akan mengantar anak itu kepanti asuhan.
Kabar perselingkuhan Jihan dan Darren ternyata tidak hanya selesai dengan perceraian. Bagas sebagai pengusaha nomer satu di Negara ini tentu setiap kehidupannya menjadi sorotan publik.
Ganasnya awak media media membuat bangkai di hubungan Darren dan Jihan terangkat ke media. Tidak sampai di sana, karir Jihan sebagai model papan atas pun berubah menjadi bahan gosip paling atas.
Hal buruk lainnya juga ikut menimpa Jihan, Bagas yang terlanjur kecewa pada Jihan menarik semua bentuk investasinya pada perusahaan Papa Jihan. Dalam hitungan hari perusahaan Papa Jihan terancam pailit atau gulung tikar.
Kesialan itu masih berbuntut panjang, Papa Jihan harus terbating lemah tidak berdaya dan sekarang sedang dalam masa kritis karena serangan jantung. Mama jihanpun sudah tifak terhitung kalinya jatuh pingsan melihat kondisi sang suami.
"Nak, Mama mohon pulanglah ke Indonesia. Mama akan ceritakan masalahnya begitu kamu sampai di tanah air," kata Mama Vio pada orang di seberang sana.
"Apa Papa baik-baik saja Ma? Sebenarnya apa yang terjadi? Sebentar lagi Adek ada ujian, jika tidak ada hal yang benar-benar mendesak Adek tidak bisa pulang Mama," kata wanita di seberang sana."
"Mama tidak ingin kamu menyesal Adek, Papa dalam keadaan kritis. Pulanglah sekarang Nak, Mama tidak akan meparang Adek untuk melanjutkan impian Adek untuk kuliah di sana. Jenguklah Papa sebentar," kata Mama Vio lirih.
"Baik Mama, Adek akan segera pulang," kata orang di seberang sana dengan suara serak menahan tangis. Hatinya mendadak gelisha mendengar penjelasan sang Mama tentang keadaan Papanya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Aunty, Adek pulang dulu. Adek akan segera kembali kesini, karena Adek akan melanjutkan sekolah Adek di sini."
Cup
Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik iyu mengusap kepala keponakannya dan menghadiahi kecupan ringan di kepala keponakannya yang tertutupi kerudung.
"Aunty tunggu Adek kembali. Aunty dan Uncle pasti sangat merindukkan Adek." kata Tantenya.
"Cepat kembali ya Adek, rumah sepi kalau Adek pulang," kata Sang Uncle padanya.
"Sure, I'll be back."
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Apa yang bisa saya lakukan agar Mas mau memaafkan perbuatan kakak saya?" kata gadis belia itu menatap polos pada pria yang akan menjadi mantan kakak iparnya itu.
"Tidak ada yang bisa kamu lakukan. Saya juga tidak akan meminta kakak kamu kembali kepada saya!" kata Bagas tanpa menoleh.
Gadis belia itu berlutut di samping bagas berdiri, tangisnya mulai terdengar. Air mata yang tadi di tahannya luruh juga.
"Mas boleh marah pada kak Jihan, tapi bisakah jangan terlalu kejam pada Papa saya? Papa Saya koma karena serangan jantung dan sekarang butuh biaya untuk operasi di tambah perusahaan papa yang tidak stabil. Saya mohon bantu Papa dan Mama saya Mas." tangis gadis itu tergugu.
"Apa hubungannya dengan saya? Kenapa saya harus membantu kamu?" kata Bagas tanpa membalikkan tubuhnya.
"Saya akan melakukan apapun yang Mas Bagas minta sebagai imbalan dari membantu Papa dab Mama saya."
"Tidak ada yang menarik dari kamu! Keluarlah!" saat Bagas akan pergi Gadis itu berteriak lantang pada Bagas.
"Mas Saya mohon tolong bantu saya. Saya tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa Mas,"
"Anak! Kamu sanggup memberi saya Anak?" tanya Bagas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Mampir donk, ceritanya pasti seru
2022-12-30
0
Kazutora Kazutora
😱😱😱
2022-12-15
0
Yunisa
O'o.. Bagas minta anak?
2022-10-13
1