Warning terdapat beberapa part area 21+ Harap bijak.
*Sekuel dari cerita MENIKAHI IBU SUSU BABY ZAFA.
Velia Agatha Hartanto (23) Putri seorang konglomerat. Hidupnya sejak kecil bergelimang harta. Semua keinginannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Ia begitu dimanja. Namun bukan berarti dia gadis yang sangat manja. Justru gadis itu ratunya pembuat onar.
Rian Al Fares (33) seorang duda beranak satu yang selalu tampil menawan. Diusianya yang sudah berkepala tiga tak membuat dia ingin melepas status duda yang di sandangnya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Velia si gadis aneh versi pengamatan Rian.
Akankah bisa tumbuh benih-benih cinta di hati keduanya. Simak terus kisahnya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16. Kau apakan aku?
*******
Rada hareudang, yang belum cukup umur tolong menepi. Ok!!
Rian menghubungi Daniel, ayah Velia. Baru dering pertama panggilannya langsung tersambung.
"Halo tuan Rian." Suara Daniel yang berat dan tegas terdengar menyapa.
"Sekarang aku adalah menantumu tuan. Panggil saja namaku tanpa embel-embel apapun." Ujar Rian.
"Baiklah aku tidak akan sungkan lagi Rian. Dan jika kau menginginkan seperti itu maka kau pun jangan ragu memanggilku papa seperti yang Veli lakukan." Jawab tuan Daniel.
"Jika begitu aku juga tidak akan sungkan lagi." Jawab Rian.
Beberapa saat keduanya terlibat perbincangan serius. Sampai Rian tak menyadari kehadiran Velia.
"Kau berbicara dengan siapa?" tanya Velia penasaran. Rian menarik tubuh Velia agar gadis itu duduk diatas pangkuannya. Velia memekik terkejut. Rian tersenyum lalu membelai rambut Velia dan menunjukan nama yang tertera di ponselnya. Velia tersenyum kecut.
Daniel mendengar suara putrinya yang sangat dirindukannya. Ada rasa lega gadis itu baik-baik saja.
"Kau ingin berbicara dengan ayahmu?" tanya Rian lembut pada Velia, Daniel masih bisa mendengar suara menantunya. Tapi ia tak mendengar lagi suara putrinya.
Velia menggeleng. Ia menatap wajah Rian yang tak pernah hilang pesonanya.
"Baiklah papa mertua, nanti aku akan menghubungi mu lagi." Kata Rian, mematikan sambungan teleponnya.
Ia meletakkan ponselnya dan membelai wajah Velia. "Apa kau ingin melanjutkan pertempuran tadi siang?" tanya Rian seraya tersenyum lembut pada Velia. Wajah Velia memerah namun tak urung dia mengangguk dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Rian. Lagi-lagi Rian tersenyum ia membaringkan Velia diatas sofa.
"A-apa kita akan melakukannya disini?" tanya Velia dengan jantung yang berdebar. Rian hanya tersenyum, dan terus membelai wajah Velia. Tadi dia sudah mengunci seluruh pintu dan memastikan jendela mereka tertutup dengan baik. Karena Rian akan menghabisi Velia malam ini. Dia akan membuat gadis itu menjerit dan berteriak dibawah kendalinya.
Rian mencium seluruh wajah Velia. Hingga Velia memilih memejamkan mata karena malu. Bibir Rian terus turun menyusuri leher Velia yang jenjang, menghis*p dan memberi gigitan kecil hingga Velia tak dapat menahan desahannya. Suara desahan Velia mampu menggetarkan hati Rian. Semangatnya semakin berkobar, jemari Rian mulai menyingkap piyama Velia. Tangannya meremas dua squishy Velia yang lembut dan halus. Rian memilin ujung squishy dan mulai menjil*ti dan menghis*pnya. Velia merintih lirih saat lidah hangat Rian menyapu kedua squishy nya.
Velia meremas rambut Rian, sentuhan-sentuhan Rian membuat tubuhnya menegang, Velia benar-benar terbuai tanpa disadari olehnya seluruh kain yang melekat di tubuhnya sudah ditanggalkan oleh Rian. Rian duduk diantara kedua kaki Velia. Ia mulai mendesakkan pusakanya menembus inti tubuh Velia yang terasa hangat. Rian mengangkat kedua kaki Velia dan menaruhnya di bahunya.
"Aah .." Desah Velia, Rian mulai bergerak teratur dan sangat lembut. Velia merasa Rian benar-benar memanjakan dirinya. Velia menggigit bibir bawahnya saat matanya terbuka menatap wajah Rian yang begitu mempesona. Apakah dirinya sudah jatuh hati dengan suaminya ini? batin Velia, Rian menatap mata Velia, senyum manisnya terukir dibibir Rian yang seksi. Gerakan Rian semakin cepat seiring cengkeraman inti tubuh Velia yang mulai menjerat pusakanya.
"Lebih cepat lagi sayang .." Kata Velia. Hati Rian seakan diterbangkan oleh jutaan kupu-kupu mendengar Velia memanggilnya sayang.
Rian semakin mempercepat gerakannya dan tak lama dia mengerang bersamaan tubuh Veli yang menegang. Kaki Velia membelit pinggang Rian.
Tubuh Rian terkulai diatas tubuh Velia namun ia tak ada niatan melepaskan pusakanya yang masih tertanam di inti tubuh Velia. Kedua tangan Rian bertumpu pada sisi kepala Velia untuk menahan bobot tubuhnya.
Keduanya masih saling mengatur nafas. Velia menatap mata Rian dalam.
"Kau apakan aku? Apa kau memakai sihir untuk menjeratku?" Tanya Velia -- Kenapa sulit sekali untuk menjauh dari pesonamu. Semakin aku berusaha menampik keberadaanmu semakin aku terbenam dalam rasa penasaranku. Apa yang kau pakai?" Velia terus berbicara sambil membelai wajah Rian yang berpeluh.
Rian tersenyum mendengar ucapan Velia, rasa-rasanya gadis itu seolah sedang mengungkapkan perasaannya.
"Aku tidak pernah memakai apapun. Sihir atau yang lainnya. Aku hanya menggunakan hatiku untuk menjeratmu."
"Kau bohong .." Kata Velia masih menatap lekat manik mata Rian.
"Aku tidak berbohong sayang, semua akan tampak menyenangkan jika kita memberikan sesuatu dengan ketulusan."
Velia menangkup wajah Rian lalu perlahan Velia memagut bibir pria blasteran yang kini berstatus suaminya. Rian memejamkan matanya sesaat merasakan kehangatan dalam ciuman Velia. Semoga saja hubungan mereka bisa semakin baik agar Zafrina segera mendapatkan apa yang ia mau.
Rian membalas pagutan Velia. Tubuh bagian bawahnya menegang hebat. Velia dapat merasakan perubahan pusaka Rian yang membesar. Perlahan tetapi pasti Rian menggulingkan badannya hingga tubuh Velia ada diatasnya. Wajah Velia memerah.
"A-apa yang kau mau." Semburat merah di wajah Velia semakin menyebar hingga ke telinga.
"Aku ingin kau juga bisa menguasai pertempuran kita sayang." bisik Rian. Velia mulai bergerak sesuai nalurinya. Rian benar-benar menikmati permainan Velia hingga tubuh Velia kembali menegang. Rian merubah posisinya lagi. Kini Velia ada dibawah kendalinya ia bergerak dengan tempo yang cepat gerakan Rian menciptakan suara yang memenuhi seluruh ruangan. Tubuh Velia terhentak-hentak. Ia kembali mengerang saat terjangan rasa nikmat itu kembali melanda inti tubuhnya, dan denyutan di inti tubuh Veli seakan mengajak Rian untuk menyelesaikan pertempuran itu. Keduanya terengah-engah namun senyum samar tergambar dibibir keduanya.
Rian mengangkat tubuh Velia kedalam kamar, ia membawa Velia masuk ke kamar mandi. Rian mendudukkan Velia diatas kloset. Ia mengisi bathtub dengan air hangat karena sudah terlalu larut. Velia memperhatikan semua yang Rian lakukan tanpa kecuali. Bagaimana bisa ada pria semanis ini memperlakukan wanitanya.
Rian kembali mengangkat tubuh Velia dan memasukkannya kedalam bathtub. Ia pun ikut menyusul masuk. Rian membiarkan Velia bersandar di dadanya. Mata gadis itu terpejam. Ia sungguh sangat lelah. Namun juga merasa puas.
Dengan telaten Rian mengusap dan membersihkan tubuh Velia. Ia mengangkat tubuh gadis itu dan membilasnya dibawah shower, Velia hanya diam saja menikmati perlakuan Rian. Bahkan Rian juga yang membungkus tubuh Velia dengan handuk. Setelah selesai berpakaian keduanya merebahkan diri diatas kasur dan tidur saling berpelukan.
⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅
Segini dulu ya guys. Hayati lagi sibuk pol. Mau ga Up kepikiran kalian kalo Up anak² hayati pada ngomel katanya perhatian sama hape doank sama anak engga.. 😂😂😂
Padahal othor udah berusaha adil seadil-adilnya. Nulis kalo anak pada maen. Cm tumben banget hari ini dia lagi ga mood kemana mana jadinya emaknya yang jadi sasaran.