(Cerita dewasa🌶️)
Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....
Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....
Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28¹
...Silvia dan gadis itu berjalan menyusuri lorong rumah sakit, obrolan ringan dan tawa sesekali mengisi keheningan saat gadis itu bercerita kisah-kisah lucu untuk menghibur Silvia. Namun, tiba-tiba Silvia menghentikan langkahnya dan menatap gadis itu dengan rasa ingin tahu....
"Siapa namamu?" tanya Silvia lembut.
"Namaku Nanda, Nona," jawab gadis itu sambil tersenyum malu-malu.
"Di mana kedua orang tuamu? Aku ingin menemui mereka dan meminta maaf karena sudah membuatmu terlambat kuliah," ujar Silvia, menyadari tas dan buku yang dibawa oleh Nanda.
"Saya seorang anak yatim piatu, Nona. Saya datang ke klinik itu untuk mencari pekerjaan karena sedang membutuhkan uang untuk membayar kuliah. Maaf, saya hanya ingin jujur," ungkap Nanda dengan nada sedih sambil menunduk dan meremas ujung kemejanya dengan gugup.
Silvia tersenyum lembut dan mengusap bahu Nanda dengan penuh pengertian. "Tidak perlu malu, Nanda. Kebetulan, saya juga sedang membutuhkan karyawan untuk bekerja di kafe milik saya. Seperti yang kamu lihat, saya sedang hamil dan tidak mungkin bisa menanganinya seorang diri. Jika kamu mau, kamu bisa bekerja di toko kue sekaligus kafe saya?" tawar Silvia dengan ramah.
"Serius, Nona?!" seru Nanda dengan mata berbinar bahagia.
Silvia tersenyum dan
menganggukkan kepala. "Iya," jawab Silvia tulus.
"Aaaaa! Terima kasih banyak, Nona!" Seru Nanda penuh sukacita, langsung menghambur memeluk Silvia dengan erat.
...Namun, sedetik kemudian, Nanda tersadar akan tindakannya dan segera melepaskan pelukannya. Ia berdiri menjauh sambil menundukkan kepala, merasa tidak enak....
"Maaf, Nona. Saya terlalu bersemangat," ucap Nanda dengan nada menyesal.
Silvia tersenyum lembut dan menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, Nanda. Saya juga seorang yatim piatu, dan kedua bayi dalam kandungan ini adalah satu-satunya keluarga yang saya miliki," ujar Silvia dengan mata berkaca-kaca, mengingat kenyataan pahit yang membuatnya sebatang kara akibat keganasan keluarga mantan suaminya.
"Apa boleh aku memanggilmu Kakak, Nona? Sudah lama aku sangat ingin tahu bagaimana rasanya memiliki seorang kakak. Maaf jika aku terlalu lancang," pinta Nanda dengan senyum pahit namun penuh harap menatap Silvia.
Silvia tersenyum tulus. "Tentu saja boleh. Aku senang mendengarnya. Baiklah, ayo kita pulang. Aku akan membawamu ke kafe, dan kamu bisa mulai bekerja," ajak Silvia dengan ramah.
...Nanda mengangguk cepat dengan senyuman lebar yang merekah di wajahnya. Kemudian, mereka berdua berjalan meninggalkan rumah sakit menuju klinik untuk mengambil sepeda motor matik milik Silvia, lalu bersama-sama menuju kafe....
...🔥🔥🔥🔥🔥...
...(Di negara X)...
...Entah apa yang terjadi, Antonio yang sedang bekerja lembur di perusahaan tiba-tiba mengalami mual hebat dan muntah-muntah hingga akhirnya pingsan. Dengan panik, sang asisten segera membawanya ke rumah sakit dan ia langsung ditangani oleh dokter....
"Ugh... Astaga, kepalaku pusing sekali," rintih Antonio berusaha membuka mata dan bangun dari ranjang.
...Sang asisten yang sedari tadi duduk gelisah di sofa ruang rawat segera bangkit dan menghampiri Antonio, membantu atasannya itu untuk duduk bersandar....
"Apa yang terjadi?" tanya Antonio dengan suara lemah, terus memijit pelipisnya yang terasa berdenyut nyeri.
"Tadi dokter sudah memeriksa Anda, Tuan, dan mereka tidak menemukan penyakit apa pun. Kata dokter, Anda sedang mengalami kehamilan simpatik," jelas Aldo, sang asisten, dengan nada hati-hati.
...Mata Antonio langsung membulat sempurna. Kehamilan simpatik? Itu berarti Silvia saat ini sedang mengandung anaknya. Perasaan gelisah semakin mencengkeram hatinya. Silvia belum ditemukan dan kini berkeliaran di luar sana membawa benihnya....
"Aldo," panggil Antonio kepada asisten sekaligus orang kepercayaannya itu dengan suara yang lebih tegas.
"Iya, Tuan," jawab Aldo dengan sigap.
"Cepat selidiki semuanya. Mulai dari Pedro yang belum lama ini salah mengenali Silviana sebagai Silvia. Aku curiga pasti ada sesuatu yang aku lewatkan," perintah Antonio sambil berusaha keras memutar otaknya, mencari kepingan informasi yang mungkin terlewat.
"Baiklah, Tuan," sahut Aldo patuh sambil menganggukkan kepala.
Silviana, aku akan menemukanmu dan anak kita. Setelah aku berhasil menemukanmu, aku akan mengurungmu agar kamu tidak ke mana-mana lagi, dasar istri keras kepala, batin Antonio dengan geram, mengepalkan salah satu tangannya kuat-kuat hingga buku-buku jarinya memutih dan urat-uratnya menegang.
...🔥🔥🔥🔥🔥...
...(Di negara A)...
...Silvia yang sedang memanggang kue dengan ditemani Nanda tiba-tiba bersin-bersin beberapa kali. Nanda yang melihat itu langsung menghampirinya dengan raut wajah khawatir....
"Kak, apa kamu baik-baik saja?" tanya Nanda dengan nada cemas.
"Ah, aku tidak apa-apa, Nanda. Mungkin hanya masuk angin biasa," jawab Silvia sambil tersenyum menenangkan adiknya itu.
"Syukurlah... Kalau begitu, Kak, sebentar lagi aku akan mengantar pesanan kue ke klien. Kakak tidak apa-apa kan aku tinggal sebentar?" ucap Nanda sambil meraih tas berisi kue pesanan.
"Tidak apa-apa, Nanda. Kamu hati-hati di jalan, ya. Kalau ada apa-apa, cepat telepon Kakak," pesan Silvia dengan nada perhatian.
"Okey, Kak!" seru Nanda bersemangat sambil berjalan keluar kafe meninggalkan Silvia.
...Silvia pun kembali melanjutkan memanggang kue dan melayani beberapa pelanggan muda yang datang untuk menikmati hidangan manis dan minuman yang tersedia di kafenya. Suasana kafe yang hangat dan aroma kue yang menggoda membuat pelanggan betah berlama-lama....
...🔥🔥🔥🔥🔥...
...(Di negara X)...
...Di sebuah kamar hotel mewah, seorang pria terlihat tengah mengerang nikmat tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Di atasnya, seorang wanita bertubuh seksi dengan kulit putih mulus bergerak naik turun dengan ritme sensual sambil mendesah penuh kenikmatan....
"Ah... Leon, milikmu sangat besar dan terasa memenuhi perut bagian bawahku," desah wanita itu sambil menyentuh perutnya yang terasa penuh dan berdenyut.
...Ya, setelah pengkhianatan Tamara dan kegagalan pernikahannya yang memilukan, Leon berubah menjadi seorang playboy dan gemar mencari hiburan sesaat dengan berbagai model cantik dan wanita malam yang ditemuinya di mana saja. Sementara itu, Tamara mendekam di penjara atas kasus pembunuhan Silviana dan telah divonis hukuman seumur hidup....
"Aakkhhh... Bergeraklah lebih cepat, sayang. Aku hampir sampai," geram Leon sambil mengeratkan cengkeramannya pada pinggul wanita itu dan menghentakkan tubuhnya ke atas dengan gerakan yang semakin cepat dan kuat.
Suara kulit yang saling bertabrakan menggema di dalam kamar hotel mewah itu, bercampur dengan desahan kenikmatan yang semakin meninggi. Hingga akhirnya, Leon mencapai puncak kenikmatannya. Lalu ia mendorong model itu turun dari atas tubuhnya dengan kasar.
"Sayang, kau kasar sekali," keluh wanita itu dengan napas tersengal-sengal, menatap Leon dengan sedikit kesal.
"Kau boleh pergi sekarang, dan ambil uang yang ada di atas nakas itu," ucap Leon dingin sambil bangkit dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi tanpa menoleh sedikit pun.
...Wanita itu mendengus kesal, segera memungut pakaiannya yang berserakan di lantai dan mengenakannya kembali dengan tergesa-gesa. Setelah meraih amplop berisi uang di atas nakas, ia pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun....
...Di dalam kamar mandi, Leon berdiri di bawah pancuran air dingin, membiarkan setiap tetesnya menyapu tubuhnya. Pikirannya melayang jauh, mengenang saat-saat Silvia dulu pernah mengungkapkan perasaannya kepadanya. Andai saja ia bisa melihat Silvia dari sudut pandang yang berbeda, mungkin saat ini wanita itu masih menjadi miliknya. Penyesalan tiba-tiba menghantamnya....
"Cih! Ibu sambung," desis Leon dengan nada penuh kejengkelan saat kembali mengingat momen ayahnya memperkenalkan Silvia sebagai ibu sambungnya.
...Leon segera mematikan keran air, lalu keluar dari kamar mandi dan meraih handuk untuk mengeringkan tubuhnya. Namun, belum selesai ia melakukannya, ponselnya berdering. Dengan gerakan malas, Leon meraih ponsel dan menatap layar....
"Untuk apa pria tua itu meneleponku?" gumam Leon sebelum menggeser tombol hijau dan menempelkan ponsel ke telinganya.
"Hhhmmm," Leon hanya berdeham sebagai jawaban atas panggilan ayahnya.
"Cepat cari tahu tentang Pedro mengenai kejadian dia yang waktu itu mengira Silviana adalah Silvia, lalu laporkan kepadaku," perintah Antonio dengan nada memerintah sebelum memutuskan panggilan begitu saja.
"Cih! Istrinya yang kabur, kenapa jadi aku yang direpotkan?" gerutu Leon dengan rasa kesal yang semakin bertambah.
...Leon segera mengenakan kembali pakaiannya yang berserakan, lalu berjalan keluar dari kamar hotel dan pergi meninggalkan tempat itu menuju mansionnya....
(Bersambung)
Mcm artis cerita turki je
lain x dicek ulang deh tulisannya biar reader gg bingung menafsirkannya
klo ada masukan jgn marah ya thor semangat 💪💪
aku suka Antonio semoga jadian Ama silvia