Ceritanya berkisar pada dua sahabat, Amara dan Diana, yang sudah lama bersahabat sejak masa sekolah. Mereka berbagi segala hal, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan. Namun, semuanya berubah ketika Amara menikah dengan seorang pria kaya dan tampan bernama Rafael. Diana yang semula sangat mendukung pernikahan sahabatnya, diam-diam mulai merasa cemburu terhadap kebahagiaan Amara. Ia merasa hidupnya mulai terlambat, tidak ada pria yang menarik, dan banyak keinginannya yang belum tercapai.
Tanpa diketahui Amara, Diana mulai mendekati Rafael secara diam-diam, mencari celah untuk memanfaatkan kedekatannya dengan suami sahabatnya. Seiring berjalannya waktu, persahabatan mereka mulai retak. Amara, yang semula tidak pernah merasa khawatir dengan Diana, mulai merasakan ada yang aneh dengan tingkah sahabatnya. Ternyata, di balik kebaikan dan dukungan Diana, ada keinginan untuk merebut Rafael dari Amara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04
Malam hari nya amara terbangun,dia merasa kerongkongan nya kering,dengan cahaya remang remang dia terbangung,ternyata saat melihat botol minum,air nya habis,amara mendesah,dia malas mengambil air kebawah namun tenggorokan nya sangat kering,
Dia beralih pandangan kesebelah nya,dia menyipitkan matanya,"kemana dia?"gumam nya dengan mengalihkan pandangan ke arah kamar mandi namun tidak terdengar suara gemericik air,
"pasti dia pergi ke kamar sundal itu."gumam nya dengan turun daru ranjang,dia berjalan perlahan,meng endap endap seperti maling,sebelum mengecek nya ia membawa ponsel terleih dahulu,malam ini firasat nya sangat tidak enak,tapi sebelum itu ia akan minum terlebih dahulu.
Setelah minum ia berjalan sangat pelan ,saat dia berada di depan kamar diana,jantung nya berdetak lebih cepat,dia tidak sanggup namun pikiran nya mendorong untuk tetap melihat nya,
Entah memang mereka bodoh atau lupa,pintu kamar diana sedikit terbuka,dengan sangat hati hati amara membuka sedikit lebil lebar pintu tersebut,
"astaga mereka sudah terlalu jauh."lirih nya dengan menutup mulut dengan kedua tangan nya,dia melihat suami dan sahabat nya itu sedang bermain kuda kudaan di dalam kamar itu,dengan posisi diana menungging dan rafael berada di belakang nya,dengan tangan gemetar,dia memotret dan merekam adegan itu,lutut nya sudah sangat lemas,jantung nya berdetak lebih cepat,sungguh sangat sakit,ketika melihat sahabat tersayang kita berhianat bersama suami kita sendiri,
tiga menit amara merekam adengan itu,hati nya sudah tidak tahan lahan lagi,dengan cepat dia berlari dan menangis dalam diam,bahkan dia lupa menutup kembali pintu tersebut,
saat diana berbalik arah mengubah posisi,dia begitu kaget,melihat pintu yang terbuka sedikit lebar"mas...lihat pintu nya kenapa terbuka?"
Rafael melihat ke arah pintu,dia membulat kan matanya"astaga..apa aku tadi lupa menutup nya diana?"
"tapi sebelum nya tertutup rapat mas...apa jangan jangan amara...."ucap nya menggantung dan diana langsung saling pandang dengan rafael,dengan cepat rafael menyudahi pergulatan itu,dia mengambil semua pakaian nya dengan cepat dia memakai nya.
Rafael pergi begitu saja meninggalkan diana dengan tubuh polos nya,diana ingin marah namun pikiran dan hatinya begitu waswas takut amara sudah melihat pergulatan mereka,
Rafael dengan perlahan membuka pintu kamar istrinya,dia melihat amara sedang tertidur meringkuk dengan cahaya yang remang remang,amara memang tidak bisa tidur dalam keadaan lampu menyala,
Dia mendekat ke arah istrinya memastikan ,dan benar saja amara masih tertidur pulas,"untung lah,ah mungkin aku tadi lupa menutup pintu nya saja."ucap nya dan suara itu sangat jelas terdengar oleh amara,
rafael merebahkan tubuh nya di sebelah istrinya,hitungan detik saja sudah terdengar dengkuran halus,amara membuka matanya,dia menangis terisak dalam diam,dia sudah menyimpan satu bukti,dia akan melaporkan hal ini kepada yang berwajib namun sebelum itu dia akan membalaskan semua rasa sakit nya terlebih dahulu.
---
Pov rafael
Aku mengeliat meregangkan semua otot otot ku,pagi ini aku sudah terbangun ,dan aku sudah tidak mendapati amara di sisiku,dia pasti sedang memasak,ah istriku ini memang sangat sempurna selain cantik dia sangat pandai memasak,
Aku mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor,bahkan pakaian saja amara sudah menyiapkan nya,aku layak nya seorang raja di sini,bahkan aku tidak di ijinkan membantunya apa apa,dia selalu menghendel semuanya,tapi secape apapun sesibuk apapun istriku ini akan tetap terlihat cantik dan wangi,aku begitu bangga mengenalkan istriku kepada rekan rekan kerjaku,dan mereka semua memuji ke anggunan dan ke cantikan istriku.
aku berjalan menuri anak tangga,tapi yang kulihat siapa di sana?aku dengan cepat berjalan ke arah seseorang yang sedang berkutat di dapur menggantikan peran istriku.
"siapa kamu?kenapa ada di dapur ku?"
Dia langsung menoleh dan sedikit tergagap,apa dia maling?belum sempat dia menjawab tiba tiba suara lembut memanggil ku,
"mas...sudah siap?"ucap amara ,aku menoleh ke arah nya,dia begitu cantik dengan dress di atas lutut tanpa lengan,rambut pendek nya menambah kesan imut dan seksi,ah ya ampun istriku membangun kan hasrat ku,"sayang...dia siapa?"ucap ku begitu lembut dengan pandangan tetap menuju ke arah dirinya,apalagi dua buah dadanya begitu menonjol dan sangat kencang,
"ah iya mas,dia bi jum...dia akan bekerja di sini sekarang."jawab nya dengan senyuman mengembang,
Aku mengerutkan dahi ku,"maaf ya mas aku menggunakan jasa asisten,jika di rumah ini hanya kita berdua mungkin aku tidak akan keberatan mengurus rumah ini dan kemu,tapi sekarang ada sahabat ku diana yang menumpang di rumah ini entah sampai kapan mas,mau di usir pun tidak enak ,jadi aku memutuskan untuk menggunakan asisten saja mas,aku di sini bukan babu,yang menyiapkan kalian sarapan membereskan rumah dan mencuci piring bekas makan kalian ,seolah olah kalian lah di sini yang suami istri."ucap nya lagi denga senyuman yang sulit aku artikan,
dia sudah sangat berubah,bahkan dari nada bicara nya saja sudah tidak selembut dulu,bahkan dia terlalu blak blakan sekarang,kenapa dia begitu berubah,namun wajah cantiknya yang membuat aku tidak bisa protes apalagi marah.
"tidak masalah sayang,lakukan sesukamu,uang aku pun lebih dari cukup jika hanya membayar satu asisten saja."ucap ku tersenyum manis,
Mendengar itu istriku tersenyum sangat manis,"bi siapkan sarapan nya ya bi,kami berdua ingin makan"ucap istriku kepada bi jum itu,
"ayok mas,kita tunggu di meja makan."ucap nya ,dengan cepat aku menghampirinya,aku memeluk pinggang ramping nya,kami berjalan beriringan ,astaga istriku sekarang begitu hot,bahkan di luar kamar saja dia sudah berani memakai dress yang begitu minim,kulit putih mulus nya begitu indah,bahkan tubuh nya begitu wangi,tidak sabar aku ingin melahap nya,
Akhirnya kamu berdua duduk di meja makan dengan bersebelahan,"kamu cantik sekali."ucap ku dengan mencium leher jenjang nya,
Dia mengeliat kegelian,melihat itu si joni ku langsung bangun,ah sial kenapa harus sekarang,
Saat kami berdua sedang asik bercanda riang,datang lah diana dari arah depan,dia begitu berbanding sangat jauh dengan istriku,
Dengan rambut yang tergerai namun tidak selembut dan berkilau amara,dengan masih memakai baju tidur semalam?apa dia belum mandi?astaga menjijikan sekali,aku bergantian melirik mereka berdua,astaga bagaikan langit dan bumi,bahkan kulit amara jauh lebih putih mulus di banding diana,badan pun juga ,amara memiliki badan langsing namun payudara yang begitu bulat dan menonjol,sedangkan diana sedikit bongsor tapi payudaranya sudah turun,
tapi aku tidak bisa menolak nya,karena disaat amara sedang berhalangan aku bisa melepas hasrat ku kepada diana,diana modal di kasih yang lima juta saja sudah senang dia,sedangkan istriku mendapat seluruh hartaku,
Diana duduk di depan ku dengan pandangan yang menyiratkan kecemburuan,kenapa dia cemburu?lagi pula istriku amara bukan dia,
Akhirnya sarapan datang,bi jum menata nya di depan kami dengan sangat rapi,setelah itu pergi berlalu kembali,
"amara siapa dia?"ucap diana dengan tatapan yang bingung,
"dia asisten di sini diana,aku lelah jika harua melayani kalian berdua,kamu kan selama numpang di sini tidak pernah membantuku sama sekali,dan oh iya sampai kapan kamu akan tinggal di sini?"ucap amara begitu blak blakan,mendengar itu diana begitu terkejut,dia bahkan langsung menatap ku dengan tatapan marah,aku mengangkat bahu ku ,seperti nya diana begitu marah kepada istriku.