Karya ini hanya imajinasi Author, Jangan dibaca kalau tidak suka. Silahkan Like kalau suka. Karena perbedaan itu selalu ada 🤭❤️
Perjodohan tiba-tiba antara Dimas dan Andini membuat mereka bermusuhan. Dimas, yang dikenal dosen galak seantero kampus membuat Andini pusing memikirkan masa depannya yang harus memiliki status pernikahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Dimas sekeluarga mau kesini, Din?" tanya Mama melihatku baru pulang.
"Katanya begitu"
"Trus bagaimana jawabmu?" Mama menatap mataku dengan harapan.
"Boleh dibatalkan gak seh, Ma" kata Dini sambil memegang tangan mama. Berharap Mama akan bilang boleh.
Harapan sirna ketika mama menggelengkan kepalanya. Sepertinya menjadi istri dari seorang dosen galak sudah takdir Andini Kusumanegara.
"Kamu istirahat gih biar nanti malam fresh" tawar Mama.
"Dini kekamar dulu ya, Ma"
Melihat Dini pergi kekamar dengan lemas, membuat Mama Sekar tidak tega namun perjodohan ini tidak bisa dibatalkan begitu saja. Orang tua dari suaminya, Papa Dini yang membuat perjodohan ini.
"Semoga Dimas laki-laki yang terbaik buatmu ya, Nak" doa Mama Sekar
***
"Non, dipanggil Mama. Disuruh kebawah" ucap Mbok Yumi menyadarkan lamunanku didepan cermin.
"Iya, mbok. Sebentar" balas Dini
"Baik, Non"
Terdengar suara langkah kaki yang semakin menjauh, sudah dipastikan bahwa mbok Yumi pergi.
"Huft" keluh Dini. Keputusan malam ini menjadi sebuah langkah masa depan Dini.
Dini berdiri dan segera menuju keruang keluarga dimana dua keluarga sedang berkumpul. Dengan dress selutut berwarna merah muda dan riasan yang sangat sederhana tapi dapat membuat Dimas sedikit tidak berkedip.
"Ehem.. Ehem" suara Papa Dino menyadarkan lamunan Dimas. Dimas yang ketahuan mencuri pandang hanya tersipu.
"Maaf sebelumnya, Din. Tante sekeluarga kesini untuk menagih jawaban darimu. Tante harap kamu bisa memberikan jawabanmu malam ini dikarenakan Tante dan Om beberapa bulan lagi harus mengurus perusahaan yang berada diluar negeri. Kami ingin Dimas segera menikah, jadi ketika kami pergi Dimas ada yang menemani karena Dimas tidak mau diajak pindah" Jelas Mama Dian panjang lebar.
Oh, jadi bahas perjodohan ini karena Dimas mau ditinggal. Dini angguk-angguk kepala mendengar penjelasan Mama Dian.
"Jadi, bagaimana Din?" gantian Papa Dino yang bertanya.
"Mau ya Kak, Din jadi pawang Kak Dimas biar dia gak galak mulu" Davina ikut-ikutan memojokan Dini.
"Kamu fikir kakak hewan harus ada pawangnya?" Dimas tidak terima dikatakan begitu oleh Davina.
Davina hanya tertawa mendengar penolakan dari Dimas.
"Gimana, Din?" Giliran Mama Sekar yang bertanya.
"Untuk tidak mengecewakan almarhum Kakek, Dini mau" kata Dini akhirnya.
"Alhamdulillah. Akhirnya Dimas menikah Pa" kata Mama Dian sambil memegang tangan Papa Dino.
"Alhamdulillah, iya Ma. Jadi kapan kita akan melangsungkan pernikahan" tanya Papa Dino ke keluarga yang lain.
"Bagaimana kalau awal bulan depan. Mbak Sekar dan keluarga bisa?"
"Ha?" Dini dan Dimas sama-sama kaget. Awal bulan depan tinggal dua minggu lagi.
"Kenapa? Semakin cepat kalian menikah semakin cepat tumbuh cinta diantara kalian berdua. Mama yakin untuk sekarang diantara kalian pasti tidak ada yang namanya Cinta. Iyakan?"
Apa yang dikatakan Mama Dian benar, boro-boro Cinta yang ada juga Dini kesal sama yang namanya Dimas Niratama. Meskipun wajahnya terbilang ganteng, karena Dimas berkulit putih bersih dengan hidung yang mancung ditambah lesung dikedua pipinya. Jiika sedang memakai kacamata wajahnya semakin ganteng, yakin pada banyak cewek yang klepek-klepek.
"Tapi Ma, ini terlalu cepat. Dini masih kuliah" protes Dimas.
"Emang kenapa dengan kuliah? Hamil sambil kuliah juga tidak masalah" jawab Mama Dian.
Uhuuuk.. Uhuukk. Dini terbatuk ketika Mama Dian membahas tentang hamil.
"Kenapa, Din?" tanya Mama Dian tanpa bersalah.
"Ga papa, Tan"
"Bisa ya, Mbak Sekar dan Mas Arya bulan depan kita melangsungkan pernikahan anak-anak kita"
Apakah pernikahan Dimas dan Dini berlangsung bulan depan atau akan diundur?