NovelToon NovelToon
Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:69.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.

"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.

"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.

Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.

"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.

"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Bisma Kecelakaan

    Bisma dibantu beberapa orang untuk berdiri, kakinya terasa sangat sakit karena terkilir. Terpaksa tubuh Bisma dibaringkan di atas trotoar, lalu seorang pemilik bengkel di dekat trotoar itu, mencoba membantu Bisma. Dia memijat kaki Bisma yang terkilir.

    Ringisan kecil keluar dari bibirnya. "Tahan, ya, Mas," ujar bapak pemilik bengkel di dekat trotoar itu sembari mengurut kaki Bisma yang terkilir.

    "Akhhhhggg."

    Jeritan Bisma terdengar, rasa sakitnya benar-benar terasa ibarat sakit hati yang kini sedang Bisma rasakan.

    "Bagaimana, apakah sekarang sudah bisa dibawa jalan. Coba Masnya berdiri," ujar bapak yang mengurut kaki Bisma barusan. Bisma mencoba bangkit dibantu bapak-bapak yang lain yang kebetulan datang mengerubuni Bisma yang sedang diurut di atas trotoar.

    Bisma berhasil berdiri dan bisa berjalan, meskipun terlihat sedikit pincang. Karena bekas terkilir itu masih menyisakan rasa sakit meskipun tidak seperti tadi sebelum diurut bapak pemilik bengkel.

    "Alhamdulillah, sekarang Mas bisa berjalan. Lalu bagaimana dengan motornya, apakah sekalian saja saya benerin di sini?" tawar bapak yang berhasil mengurut kaki Bisma sampai kakinya bisa dibawa jalan kembali.

    "Dibenerin saja sekalian, Pak, di sini. Tapi sepertinya saya tidak bisa menunggu, biar nanti saya suruh orang untuk menunggu motor saya sampai selesai. Kira-kira kerusakan yang dialami motor saya, bisa memakan waktu berapa hari?" ujar Bisma seraya mengamati motor Haura yang body depannya ringsek.

    "Saya belum bisa memastikan berapa hari, karena saya belum melihat seperti apa kerusakannya. Bisa secepatnya atau juga bisa makan waktu sehari, tergantung kerusakannya." Bapak pemilik bengkel menjelaskan.

    "Baiklah, kalau begitu saya titip nomer Hp saya. Hubungi saya untuk perkembangan selanjutnya. Nanti beberapa saat kemudian, saya akan mendatangkan orang saya ke sini, untuk mengurus semua," tukas Bisma lagi seraya memberikan nomer Hp nya pada bapak pemilik bengkel.

    "Baiklah, Mas."

    "Kalau begitu, saya permisi dulu. Terimakasih untuk bantuannya, Pak." Bisma mengakhiri keberadaannya di trotoar depan bengkel itu. Orang-orang yang ikut mengerubunginya, kembali bubar setelah Bisma mohon diri. Bisma terpaksa mencegat ojeg yang lewat di kawasan itu untuk pulang ke rumah orang tuanya.

    "Perumahan Rajawali, Pak," beritahu Bisma seraya menduduki jok motor. Motor itu segera berlalu meninggalkan tempat itu menuju tujuan yang disebutkan Bisma tadi.

    Sepanjang jalan, Bisma masih merasakan sakit karena perih di siku kiri dan kanannya serta lutut kirinya. Belum lagi kaki yang terkilir tadi, pun masih menyisakan rasa sakit dan linu yang masih terasa.

    Tadi saat menjalankan motornya, perasaan Bisma sangat kalut. Terlebih kekalutan itu dipicu oleh kehadiran Jelita yang sengaja dihadirkan di sana oleh Mayor Erwan sang rival atau kasarnya sang perebut tunangan orang alias PENANGOR.

    Padahal Bisma sudah menegaskan, pertemuan tadi hanya dirinya dengan Mayor Erwan alias men to men. Kalau sudah melibatkan orang lain meskipun Jelita termasuk orang yang terkait dengan masalah mereka, akan tetapi Bisma tidak terima. Bisma menganggap Mayor Erwan tidak punya nyali besar untuk menemuinya seorang diri.

    "Pangkat dan jabatan saja yang lebih tinggi dariku, tapi nyalinya hanya sebatas itu," ejek Bisma tadi sepanjang menjalankan motor. Tangannya terus memainkan stang motor, tapi pikiran masih seputar kekecewaan terhadap Danki dan Jelita, sehingga insiden hampir menabrak pengendara sepeda motor yang akan menyebrang tadi terjadi.

    Bisma tidak fokus sehingga ia mengalami kejadian tadi. Untung saja dia sigap membanting stang ke kiri dan loncat dari motor, merelakan tubuhnya menimpa aspal jalan yang kasar dan sukses melukai kulit tangan dan kakinya.

    Motor ojeg itu tiba di depan rumah orang tua Bisma. Bisma turun dari motor, tidak lupa membayar ongkosnya.

    Di depan halaman rumah, belum ada mobil sang papa. Sepertinya kedua orang tua Bisma masih sibuk di tempat usahanya masing-masing.

    Bisma berjalan tergopoh ke dalam tanpa salam. Namun, suara langkah kakinya mampu terdengar oleh Haura yang saat ini sedang berada di ruang tengah. Haura segera menutup diktatnya dan merapikan buku gambar yang dipakai untuk mendesain sebuah gaun.

    Haura bangkit dan melangkah menuju ruang depan atau ruang tamu. Di sana ia menemukan Bisma berjalan terpincang-pincang menahan sakit. Luka di siku dan lutut juga kakinya, terlihat sangat jelas oleh Haura.

    Haura menghampiri Bisma, meskipun sebenarnya ia canggung dan risih, tapi naluri kemanusiaan dalam dirinya begitu besar, sehingga Haura untuk sementara mengesampingkan terlebih dahulu rasa risih dan kesal terhadap Bisma sebelumnya.

    "Kak Bisma, kenapa Kak? Kakak kecelakaan? Mana motor Haura?" Selain panik melihat keadaan Bisma sang kakak angkat, Haura tidak lupa menanyakan motor miliknya yang dia beli dari hasil bekerja paruh waktu dengan cara mencicil.

    "Tolong bawa aku ke kamar? Kenapa kamu justru sibuk menanyakan motor bututmu itu? Tidakkah kamu lihat, aku celaka gara-gara motormu itu," sentak Bisma menumpahkan perasaan sakit hati dan sakit fisik kepada Haura.

    Haura tercengang mendengar perkataan Bisma yang dinilainya keterlaluan, padahal butut-butut juga, motor itu sangat berjasa mengantar dirinya ke sana kemari dengan selamat.

    Meskipun sakit hati atas umpatan Bisma, tidak ayal Haura menghampiri dan meraih tangan Bisma untuk dibantu jalan menuju tangga.

    "Non Haura, Den Bisma, ada apa ini?" Tiba-tiba Bi Mimin datang dan kaget melihat Bisma yang dipapah oleh Haura.

    "Bi, boleh saya minta tolong? Tolong bawakan saya air hangat serta handuk kecil untuk kompres. Tidak lupa bawakan juga betadin, alkohol, kapas, plester dan kain kasa," suruh Haura pada Bi Mimin.

    Bi Mimin segera melaksanakan perintah Haura, menyiapkan apa yang diminta Haura.

    Haura kini sudah membaringkan tubuh Bisma, mengatur kepalanya di bantal. Tak ayal, wajah Haura dan Bisma harus kembali berjarak hanya beberapa senti, mengingatkan kembali peristiwa ternodanya bibir suci Haura.

    Haura segera melepaskan tangannya di leher Bisma, dia muak dengan bayangan peristiwa itu. Lebih muak lagi saat mendengar perkataan Bisma yang menyebutnya hanya anak angkat yang tidak sepadan dengan dr.Jelita. Dari rencana perjodohan dirinya dengan Bisma itulah, akhirnya Haura tahu hubungan kakak angkatnya bersama dr.Jelita kandas karena menurut yang didengarnya, Bisma diputuskan sepihak oleh dr.Jelita.

    Haura memang belum kenal dengan dr. Jelita, karena pada saat itu dirinya memang belum diperkenalkan oleh Bisma, terlebih dirinya dengan Bisma saja belum akrab dan tidak dekat.

    "Non Haura, ini semua peralatan yang Non minta tadi. Semua kumplit bersama air kompresan di baskom kecil ini." Kedatangan Bi Mimin cukup mengejutkan Haura yang tengah termenung.

    "Baik, Bi. Letakkan semua di meja itu," kata Haura seraya menunjuk ke arah meja. Bi Mimin meletakkan semua barang yang diminta Haura di meja.

    "Apakah Non Haura butuh bantuan bibi?"

    "Sepertinya tidak, Bi. Saya bisa menanganinya sendiri. Lagian ini hanya luka kecil," tukas Haura.

    "Baiklah, kalau begitu bibi tinggal dulu saja. Kalau Non Haura membutuhkan bibi, segera panggil bibi," ujar Bi Mimin seraya berlalu keluar kamar.

    Kini hanya Haura dan Bisma di kamar itu, Haura belum menyentuh Bisma. Lagi-lagi perasaan kecewa akibat ucapan Bisma kemarin terngiang kembali sehingga membuat Haura rasanya enggan mengobati Bisma seperti niat awalnya.

1
budak jambi
bukan ular tp iblis berwujud manusia.jg wanita murahan yg berhianat
Aqella Lindi
jgn lama kk nti lupa cerita ny,mksh
Mrs.Riozelino Fernandez
mulut mu juga sering jahat...
kamu juga sering menghina Haura...
sama aja sih kalian berdua Bisma dan Jelita...😤
Mrs.Riozelino Fernandez: mulut nya lebih lemes lagi,Giliran Haura dihina orang dia gak terima,baru ngerasa si Bisma gimana sakitnya denger hinaan dari mulut orang lain kk Thor 😆
Nasir: Sama aja ya Kak...
total 2 replies
budak jambi
km yg tidk pants damping busma jelita.hatibusuk wanita murah tukang berhianat semoga kn karma yg lebih sakit yg dapt kn bersama edwan kelakuan iblis
Maizuki Bintang
lagi thor, seru ni
Mrs.Riozelino Fernandez
lah 🤣🤣🤣🤣🤣
🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Nasir: Julid ya!
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Ternyata Jelita dan Erwan sama2 kepo tentang kehidupan Bisma 😆😆😆
Rahmy
kakak ku ke apa di gantung alamat gk bisa tidur ini mah /Cry/
Nasir: Besok lagi ya Kak...
total 1 replies
Melda Herawaty
seruuu lanjut thor 💪😁🥰
Nasir: Siap, tungguin ya...
total 1 replies
Laila Umroh
kok aku rada kecewa ya sama Haura,gak peka atau memang kurang faham kalau Adi sebenarnya suka sama dia,dan selalu bikin Bisma salah faham
Nasir: Haura nganggapnya teman biasa.
total 1 replies
Aqella Lindi
lanjut
Nasir: Ditunggu ya.
total 1 replies
Siti Maimunah
hanya 3 kata bt JELITA kasihan dech lw...
cinta tak harus memiliki Jelita..siapa suruh selingkuh😁😁😁😁
Nasir: Iya betul..
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lalu apa masalah nya sama kamu???
ada ada aja nih jelita 😆😆😆😆😒
Mrs.Riozelino Fernandez
hajar Bisma....
gak sia² si Bisma punya mulut bon cabe 🤣🤣🤣🤣
Nasir: Iya tuh... hehehhe
Kadek Bella: lanjut thoor
total 4 replies
Afternoon Honey
telat kamu sadarnya Haura...
Maizuki Bintang
skakmat😀😀 semoga Danki nantik ada perempuan lain🤲🤲 memang bikin darting nie jelita
Arieee
lha si jelita ngata"in orang selingkuh woyyyyyyy bawa kaca yang gede giliran mantan move on berkicau kapan hari dikejar" jual mahal🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
yaah jangan la...si Adi yang bermasalah kenapa perjuangan kamu buat rancangan baju kamu biarkan...
Nasir: Nanti takut dibilang, kalo gak karena aku? Haura berpikirnya begitu.
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
kenapa gak jujur aja...
bilang aja kejadian yang sebenarnya...
Bisma salah paham...
Nike Natalie
haura juga kegenitan,,,udah tau Bisma GT masih aja deket2 adi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!